Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

IbM GIZI DAN SANITASI AIR BERSIH DI WILAYAH DESA KARANGPAPAK KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI Mulyani, Reni; Anwar, Devi Indah; Kusuma, Hadi
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada program Iptek bagi masyarakat (IbM) FSAINTEK 2015, telah dilakukan peningkatan sanitasi air dan gizi di Desa Karangpapak Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat vital. Begitu besar peranannya dalam kehidupan manusia sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Di Desa Karangpapak masih terdapat masyarakat yang kekurangan gizi dan tidak paham akan sumber gizi walaupun sumber gizi disekelilingnya melimpah.  Metode yang dilakukan untuk peningkatan Gizi yaitu Penyuluhan Gizi yang meliputi makanan sehat bergizi, bahan tambahan makanan dan memilah jajanan sehat dan bergizi untuk anak sekolah dasar. Metode yang dilakukan untuk bidang sanitasi adalah penyuluhan sanitasi air, pembangunan instalasi filter air berupa rafid sand filter yang berisi media pasir, briket campuran arang aktif dan pasir, dan kerikil zeolit. Hasil analisis parameter kualitas air setelah melewati filter dibandingkan dengan Permenkes nomor 492/menkes/per/IV/2010 mengenai persyaratan kualitas air minum baik olahan maupun bukan olahan, dapat disimpulkan bahwa air tersebut pada dasarnya aman untuk digunakan untuk keperluan hidup sehat, tetapi masih tingginya kadar bakteri maka air tersebut tidak layak untuk diminum langsung. Keluaran program berdampak nyata dapat memecahkan permasalahan hidup masyarakat Desa Karangpapak, sehingga masyarakat dapat membuat dan memelihara Rapid Sand Filter, peningkatan sanitasi air dan pemahaman tentang gizi serta dapat membuat makanan yang bergizi. Kata Kunci : Ibm, Sanitasi Air, Gizi, Desa Karangpapak
Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma Giat, Sulistioso Giat S; Sudirman, Sudirman; Anwar, Devi Indah; Lukitowati, F.; Abbas, Basril
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.214 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1812

Abstract

High Density Polyethylene (HDPE) sebagai polimer sintetis dengan kerapatan komposit yang tinggi dan hydroxyapatite (HAp) merupakan komponen tulang yang penting. Komposit HDPE yang berfungsi sebagai matriks dengan HAp selayaknya dapat membentuk tulang sintetik. Komposit HDPE-HAp dengan rasio              2/1 : 3/1 : 4/1 (b/b,%) dikompaksi dan dipanaskan pada suhu 180 °C, selanjutnya diuji efektivitas radiasi gamma pada dosis 25 kGy dan 50 kGy. Komposit hasil iradiasi diukur kekerasan, perubahan struktur kimia, morfologi, sifat termal, dan kristalinitas menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekerasan komposit meningkat dari nilai 65 shore A hingga 69,5 shore A dengan waktu pemanasan 1 jam, 2 jam, dan 86 shore A dengan dosis radiasi 50 kGy untuk sampel komposit HDPE-HAp (2:1). Berdasarkan pengamatan dengan SEM menunjukkan permukaan komposit yang kompak dan HAp terikat secara fisik berdasarkan pengukuran dengan XRD dan DSC. Pengukuran FTIR menunjukkan tidak terjadinya perubahan spektrum komposit hasil iradiasi. Iradiasi gamma dapat meningkatkan sifat mekanis komposit    HDPE-HAp. 
Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma Sulistioso Giat S Giat; Sudirman Sudirman; Devi Indah Anwar; F. Lukitowati; Basril Abbas
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.214 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1812

Abstract

High Density Polyethylene (HDPE) sebagai polimer sintetis dengan kerapatan komposit yang tinggi dan hydroxyapatite (HAp) merupakan komponen tulang yang penting. Komposit HDPE yang berfungsi sebagai matriks dengan HAp selayaknya dapat membentuk tulang sintetik. Komposit HDPE-HAp dengan rasio              2/1 : 3/1 : 4/1 (b/b,%) dikompaksi dan dipanaskan pada suhu 180 °C, selanjutnya diuji efektivitas radiasi gamma pada dosis 25 kGy dan 50 kGy. Komposit hasil iradiasi diukur kekerasan, perubahan struktur kimia, morfologi, sifat termal, dan kristalinitas menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekerasan komposit meningkat dari nilai 65 shore A hingga 69,5 shore A dengan waktu pemanasan 1 jam, 2 jam, dan 86 shore A dengan dosis radiasi 50 kGy untuk sampel komposit HDPE-HAp (2:1). Berdasarkan pengamatan dengan SEM menunjukkan permukaan komposit yang kompak dan HAp terikat secara fisik berdasarkan pengukuran dengan XRD dan DSC. Pengukuran FTIR menunjukkan tidak terjadinya perubahan spektrum komposit hasil iradiasi. Iradiasi gamma dapat meningkatkan sifat mekanis komposit    HDPE-HAp. 
Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pupuk Kompos dan Budidaya Maggot Sebagai Pakan Ternak Reni mulyani; Devi Indah Anwar; Neneng Nurbaeti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v6i1.4911

Abstract

Organic waste that comes from daily food leftovers in the community has not been used properly, people still put together organic waste and non-organic waste which is then burned, this results in the environment being exposed to carbon dioxide from burning garbage. In Nyalindung Village, many of the people make a living as breeders and farmers, where farmers buy their agricultural crops from Sukabumi City, which is quite far from Nyalindung Village, as well as breeders who buy chicken feed from cities which are quite far and expensive. To reduce organic waste, this community service will conduct training on how to process organic waste into compost so that it can be used by farmers, and the use of organic waste for magot cultivation so that it can be used by chicken breeders as high protein feed. The target output of this community service is the community, farmers and breeders can make fertilizer and animal feed based on magot Keywords: waste, organic, magot, compost Abstrak Sampah organik yang berasal sisa makanan sehari-hari di masyarakat belum dimanfaatkan dengan baik, masyarakat masih mennyatukan sampah organik dan sampah non organik yang kemudian dibakar, hal tersebut mengakibatkan Lingkungan terpapar karbon dioksida dari pembakaran sampah. Di Desa Nyalindung Masyarakatnya banyak berpencaharian sebagai peternak dan petani, Dimana para petani untuk memupuk tanaman pertaniannya membeli dari Kota Sukabumi yang jaraknya cukup jauh dari Desa Nyalindung, begitu pula dengan Peternak membeli pakan ayam dari kota yang jaraknya cukup jauh dan mahal. Untuk mengurangi sampah organik, pada pengabdian Masyarakat ini akan dilakukan pelatihan cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos agar bisa dimanfaatkan oleh petani, dan pemanfaatan sampah organik untuk budidaya magot agar dapat dimanfaatkan oleh para peternak ayam sebagai pakan berprotein tinggi. Target Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat, para petani dan peternak dapat membuat pupuk dan pakan ternak berbasis magot Kata Kunci: sampah, organik, magot, kompos
Aktivitas Antibakteri Nanokomposit TiO2/Cu dan TiO2/CuO terhadap Bakteri Bacillus cereus Ine Nuhaeroh; Devi Indah Anwar; Lela Lailatul Khumaisah
Jurnal Sains Dasar Vol 11, No 2 (2022): October 2022
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v11i2.53247

Abstract

Perkembangan nanoteknologi sebagai nanomaterial telah banyak dimanfaatkan salah satunya dalam bentuk nanokomposit. Nanokomposit banyak diaplikasikan sebagai fotokatalis untuk mendegradasi logam berat dan dewasa ini banyak penelitian mengenai manfaat nanokomposit sebagai bahan antibakteri. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas antibakteri dari nanokomposit TiO2/Cu dan TiO2/CuO hasil sintesis terhadap Bacillus cereus. Metode yang digunakan dalam melakukan sintesis nanokomposit adalah metode impregnasi basah. CuSO4 merupakan prekursor yang digunakan untuk mensinteis TiO2/Cu sedangkan TiO2/CuO menggunakan CuCl2. Suhu kalsinasi yang digunakan adalah 6000C. Material TiO2/Cu yang dihasilkan berukuran 29.01 nm sedangkan TiO2/CuO 27.64 nm. Uji karaterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dilakukan untuk mengetahui pembentukkan nanokomposit TiO2/Cu dan TiO2/CuO. Puncak difraksi pada sudut 2θ TiO2 yaitu 25.33o, CuO 38.70, Cu 43.60 dan menandakkan nanokomposit berhasil terbentuk. Hasil pengujian aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus dengan menggunakan metode difusi cakram menunjukkan TiO2/Cu memiliki zona hambat bakteri 8.10 mm dan TiO2/CuO 11.40 mm dan termasuk ke dalam antibakteri kuat sedangkan nanopartikel CuO merupakan antibakteri sedang dengan nilai sebesar 7.85 mm. Hasil ini menunjukkan nanokomposit memiliki daya hambat bakteri lebih tinggi dibandingkan nanopartikelnya.
Pengelolaan Sampah Agar Bernilai Guna Di Desa Gedepangrango Kabupaten Sukabumi Devi Indah Anwar; Ulfa Fitri A; Saepul Zaman M; Abdul Zalal; Iqlima Nurfadilah
AKM Vol 5 No 1 (2024): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i1.988

Abstract

Pola pengelolaan sampah sampai saat ini masih menganut paradigma lama dimana sampah masih dianggap sebagai sesuatu yang tak berguna, tak bernilai ekonomis dan sangat menjijikkan. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, karena setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Perilaku membuang sampah secara liar di lingkungan, menyebabkan pencemaran lingkungan. Sampah-sampah tersebut masih banyak dibuang ke sungai dan dibuang ke lahan kosong, lalu kemudian dibakar. Masyarakat yang berpengetahuan dan berperilaku buruk dalam mengelola sampah dapat mengakibatkan ganguan kesehatan dan permasalahan lingkungan. Sampah memiliki potensi untuk menghasilkan banyak keuntungan, melalui proses pengelolaan yang dilakukan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tesebut, pada pengabdian masyarakat ini telah dilakukan pemberdayaan kelompok masyarakat RT 33 Desa Gedepangrango Kabupaten Sukabumi, melalui pelatihan pemilahan sampah, pengolahan sampah plastik dengan metode pirolisis, dan pengolahan sampah organik untuk ternak maggot sebagai alternatif pakan lele. Manfaat pengolahan limbah ini adalah dapat meminimalisir pencemaran sampah di lingkungan dan mencegah pencemaran udara karena pembakaran, tersedia bahan bakar (bioenergi) untuk keperluan masyarakat, penghematan bahan bakar fosil, dan potensi penguatan perekonomian masyarakat.
POTENSI LIMBAH CANGKANG BIJI KARET DAN SEKAM PADI UNTUK BAHAN DASAR GRAFENA OKSIDA TEREDUKSI (rGO) SEBAGAI ADSORBEN PENJERNIH MINYAK Devi Indah Anwar; Lela Lailatul Khumaisah; eri rizki hariyadi
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i2.9716

Abstract

Cangkang biji karet (CBK) dan sekam padi (SP) merupakan limbah biomassa yang mengandung bahan lignoselulosa seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dengan adanya kandungan senyawa tersebut cangkang biji karet dan sekam padi berpotensi digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis grafena oksida tereduksi (rGO). Grafena oksida tereduksi merupakan senyawa yang dihasilkan melalui reduksi atau penghilangan gugus fungsi yang mengandung oksigen dari grafena oksida. Pada penelitian ini, grafena oksida tereduksi disintesis menggunakan metode Hummer termodifikasi yaitu mengganti NaNO3 dengan H3PO4 agar tidak dihasilkan gas beracun NO2 dan N2O4 serta menggunakan agen pereduksi berupa Zn. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD dan FTIR, serta dipalikasikan sebagai adsorben untuk menjernihkan minyak. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD, rGO CBK dan SP masing-masing memiliki puncak 2θ = 23,5° dan 21,2o dengan kristalinitas 17 dan 13%. Karakterisasi FTIR menunjukkan perubahan struktur dengan berkurangnya atom O dan hilangnya gugus OH. Adsorpsi untuk menjernihkan minyak menunjukkah persen penurunan sebesar 86% untuk rGO CBK dan 74% untuk rGO SP.
Biolarvicide activity of extract and essential oil of culantro (Eryngium foetidum L.) on Culex quinquefasciatus larvae in silico and in vitro Winarti, Sri Ayu; Khumaisah, Lela Lailatul; Anwar, Devi Indah
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 11 No 2 (2023): Acta Pharmaciae Indonesia: Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2023.11.2.8925

Abstract

Background: Filariasis, a priority tropical disease in Indonesia, is transmitted by the Culex quinquefasciatus mosquito. The use of conventional synthetic larvicides can lead to environmental and health issues, including poisoning and resistance in target insect populations. Objective: This study explores the utilization of biolarvicides derived from culantro (Eryngium foetidum) to mitigate these adverse efects, focusing on analyzing the components and evaluating the larvicidal eficacy of both the extract and essential oil of E. foetidum. Method: This study employed a molecular docking approach to examine in silico biolarvicidal activity against the odorant binding protein (OBP) receptor and conducted in vitro experiments on Cx. quinquefasciatus larvae using varying concentrations of E. foetidum extract (100, 250, and 500 ppm) and essential oil (10, 50, and 100 ppm). Results: The in silico study identified hynokiflavone and longifenaldehyde as the compounds with the most potent activity, demonstrating binding a inities of -10.2 and -9.5 kcal/mol, respectively. The in vitro assays revealed that the E. foetidum extract achieved 75% larval mortality at an LC50 of 78.59 ppm, while the essential oil resulted in 88% mortality with an LC50 of 10.13 ppm. Conclusion:The extract and essential oil of E. foetidum exhibit significant biolarvicidal activity against Culex quinquefasciatus, offering promising plant-based alternatives to traditional larvicides, with implications for safer and more sustainable vector control strategies.
Validation of Analytical Method of Testing Cefotaxime Sodium in Injection Powder Preparation by High-Performance Liquid Chromatography Aneu Aryani Pratiwi; Dikdik Mulyadi; Devi Indah Anwar
Berkala Ilmiah Kimia Farmasi Vol. 10 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikfar.v10i2.47179

Abstract

Cefotaxime sodium was an antibiotic drug included in the third-generation cephalosporin group. The aim of this research was to validate the method used for the analysis of cefotaxime sodium injection powder using HPLC. Parameters performed in this study included system suitability, selectivity, linearity, accuracy, precision, robustness, Limit of Detection (LOD), and Limit of Quantitation (LOQ). In this study, the mobile phase used was phosphate buffer pH 6,25 with methanol in the ratios of (30:70), (40:60), (50:50), (60:40), and (70:30) v/v. The analysis was carried out using a 150 × 4,6 mm 5μm C18 column and phosphate buffer pH 6,25 with methanol (40:60) v/v as a mobile phase with a flow rate of 1 mL/min, and a detector at a wavelength of 235 nm. The results showed that the system suitability test results met the requirements, with a plate number of 2288, a standard deviation of 0,93%, and a tailing factor of 1,3. The linearity results met the requirements of r ≥ 0,999 with LOD and LOQ values of 3,3894 ×10⁻⁴ mg/mL and 1,0271 ×10⁻³ mg/mL, respectively. The accuracy results obtained a recovery value of 99,30% and an RSD of 0,48%. Precision results of repeatability and intermediate precision had RSDs of 0,38% and 0,85%, respectively. Robustness test results obtained a recovery value of 100,25% and an RSD of 0,85%. The results showed that the recovery values (98-102%) and RSD ≤ 1,5% were in accordance with the validation requirements. It was concluded that the validation of the proposed method was recommended and could be used for routine analysis. Keywords:  Cefotaxime Sodium, Method Validation, HPLC
SINTESIS GRAFENA OKSIDA TEREDUKSI BERBAHAN DASAR CANGKANG BIJI KARET DAN SEKAM PADI SERTA KOMPOSITNYA DENGAN METODE HUMMER TERMODIFIKASI Anwar, Devi Indah; Khumaisah, Lela Lailatul; Haryadi, Eri Rizki
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 12 No 1 (2024): Cakra Kimia (Indonesia E-Journal of Applied Chemistry)
Publisher : Graduate Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Grafena merupakan material dua dimensi monoatomik dari satu lapis grafit dengan ketebalan sekitar satu atom karbon yang memiliki transparansi optik hingga 97.7%. Kegunaan grafena diantaranya adalah sebagai antibakteri, adsorben, biosensor, dan kapasitor. Metode sintesis grafena sudah banyak dilakukan diantaranya menggunakan metode Chemical Vapor Decomposition (CVD), micromechanical ekfoliation (ME) dan metode Hummer. Namun beberapa metode tersebut memiliki banyak kekurangan yakni waktu yang diperlukan cukup lama, biaya yang relatif tinggi, serta dapat menghasilkan gas beracun seperti NO2 dan N2O4. Alternatif metode yang dapat digunakan adalah metode Hummer termodifikasi dengan mengganti NaNO3 dengan H3PO4 yang akan menghasilkan material grafena berupa grafena oksida tereduksi (rGO). Adapun bahan dasar sintesis grafena yang digunakan pada penelitian ini berasal dari cangkang biji karet (CBK) dan sekam padi (SP). Hal ini dikarenakan CBK mengandung 48.64% selulosa dan 21.60% lignin. Sedangkan 38% selulosa, 18% hemiselulosa, 22% lignin dan 19% silika oksida terkandung pada sekam padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mensintesis grafena oksida tereduksi (rGO) dari cangkang biji karet, sekam padi dan komposit keduanya (KCS), serta mengkarakterisasi rGO yang terbentuk menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan FTIR. Berdasarkan hasil analisis XRD diperoleh sudut difraksi 2? dari rGO CBK, SP, dan KCS berturut-turut 23.5, 21.2, dan 24.3° dengan kristalinitas sebesar 17%, 13%, dan 10%. Hasil tersebut menunjukan sifat material yang amorf. Pada karakterisasi FTIR menunjukkan perubahan struktur pada rGO setelah direduksi dengan berkurangnya atom O serta hilangnya gugus O-H yang terdapat pada rGO. ABSTRACT: Graphene is a monoatomic two-dimensional material made of one layer of graphite with a thickness of about one carbon atom which has an optical transparency of up to 97.7%. The uses of graphene itself include being an antibacterial, adsorbent, biosensor, and capacitor. Many graphene synthesis methods have been carried out, including using the Chemical Vapor Decomposition (CVD) method, micromechanical exfoliation (ME) and the Hummer method. However, some of these methods have many drawbacks, namely the time required is quite long, the cost is relatively high and can produce toxic gases such as NO2 and N2O4. An alternative method that can be used is the modified Hummer method by replacing NaNO3 with H3PO4 and producing graphene material which is formed in the form of reduced graphene oxide (rGO), because it has a very good content. The content in the rubber seed shell is 48.64% cellulose and 21.60% lignin. Meanwhile, 38% cellulose, 18% hemicellulose, 22% lignin and 19% silica oxide are contained in rice husks. The aims of this study were to synthesize graphene from rubber seed shells, rice husks and their composite (KCS), as well as to characterize the rGO formed using X-Ray Diffraction (XRD) and FTIR. Based on the results of XRD analysis, the diffraction angle of 2? from rGO CBK, SP, and KCS was 23.5, 21.2, and 24.3° respectively with crystallinities of 17%, 13%, and 10%. These results indicate the amorphous nature of the material. In FTIR characterization, it shows changes in the structure of rGO after being reduced by reducing O atoms and the loss of O-H groups present in rGO