Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KAJIAN FORTIFIKASI TEPUNG ANGKAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI PADA SOSIS AYAM MA. Martina Andriani; Esti Widowati; Danu Dirja Wiratama
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.123 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.239

Abstract

Sosis ayam merupakan produk olahan daging yang rentan terhadap kerusakan oksidatif dan mikrobiologi sehingga dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan makanan sintetis. Penggunaan bahan makanan tambahan sintesis menyebabkan kekhawatiran konsumen akan keamanan pangan. Angkak merupakan salah satu bahan aditif pangan alami yang dapat diaplikasikan pada sosis ayam. Senyawa monascidin dari angkak mampu menghambat pertumbuhan bakteri dari genus Bacillus, Streptococcus, dan Pseudomonas yang merupakan penyebab kerusakan pada daging. Angkak juga mengandung beberapa senyawa seperti flavonoid, polifenol, karotenoid, alkaloid dan vitamin yang dapat bertindak sebagai antioksidan.
Pengaruh Penambahan Karagenan pada Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Fruit Leather Nanas (Ananas Comosus L. Merr.) dan Wortel (Daucus Carota) Nurila Ciptaning Sidi; Esti Widowati; Asri Nursiwi
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.577 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia (kadar air, kadar abu, kuat tarik, aktivitas air (aw), kadar serat pangan) dan karakteristik sensoris (warna, rasa, aroma, tekstur, overall) pada fruit leather nanas dan wortel dengan penambahan karagenan. Nanas berpotensi sioleah menjadi fruit leather, mempunyai aroma yang khas namun warnanya kuning pucat. Sehingga perlu ditambahkan wortel untuk memperbaiki warna produk. Permasalahan plastisitas sering muncul dalam fruit leather. Oleh karena itu perlu ditambahkan karagenan untuk memperbaiki tekstur dan memperkaya kandungan gizi fruit leather. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi karagenan yang ditambahkan (0,3%, 0,6% dan 0,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar abu dan kadar serat pangan dengan semakin tinggi konsentrasi karagenan yang ditambahkan pada fruit leather nanas dan wortel. Penambahan konsentrasi karagenan menyebabkan penurunan terhadap kadar air. Penambahan konsentrasi karagenan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap aktivitas air. Penambahan karagenan pada fruit leather nanas dan wortel memberikan pengaruh yang nyata terhadap tekstur dan overall namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap warna, rasa dan aroma. Rekomendasi kosentrasi terbaik adalah 0,6% untuk fisikokimia dan sensoris.
KAJIAN PENGGUNAAN TEPUNG UWI PUTIH KULIT COKELAT (Dioscorea rotundata) DALAM PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA, SENSORI, DAN TOTAL BAKTERI PROBIOTIK Titin A. Andriyani; Rohula Utami; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.244 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13508

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung uwi putih kulit cokelat terhadap nilai pH, viskositas, kadar asam laktat, karakteristik sensori, dan total bakteri probiotik pada minuman sinbiotik uwi putih kulit cokelat. Penelitian ini terdiri dari dua tahap utama yaitu pembutatan tepung uwi putih kulit cokelat dan pembuatan minuman sinbiotik uwi putih kulit cokelat. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu kombinasi tepung uwi putih kulit cokelat. Untuk melihat beda nyata antar perlakuan dianalisis secara statistik menggunakan oneway ANOVA pada taraf α 0,05 dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 0,05. Perbedaan konsentrasi tepung uwi putih kulit cokelat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap nilai pH, nilai viskositas, kadar asam laktat, nilai sensori, dan total bakteri probiotik. Nilai pH terendah (3,68), kadar asam laktat tertinggi (0,60%), dan total bakteri probiotik terbesar (9,39 log cfu/ml) didapatkan dari penambahan 2,5% tepung uwi putih kulit cokelat dan 7,5% susu skim. Nilai viskositas terbesar didapatkan dari penambahan 10% tepung uwi putih kulit cokelat dan 0% susu skim yaitu 10,92mPas. Berdasarkan analisis sensori penambahan tepung uwi putih kulit cokelat 7,5% dan susu skim 2,5% memiliki nilai sensori paling baik diantara keempat sampel lainnya berdasarkan parameter warna (2,78), kekentalan (2,41) dan overall (2,85).
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI ENZIM PEKTINASE BAKTERI PEKTINOLITIK DARI LIMBAH KULIT JERUK UNTUK KLARIFIKASI JUS LEMON (Citrus limon) Esti Widowati; Rohula Utami; Edhi Nurhartadi; M.A.M Andriani; Ririn Hanifah
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.896 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12910

Abstract

KAJIAN KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORIS FRUIT LEATHER BEBERAPA VARIETAS PISANG (Musa spp.) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) Ana Mufidatun Ni'mah; Bambang Sigit Amanto; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.713 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13238

Abstract

Dalam penelitian ini dibuat fruit leather beberapa varietas pisang (pisang kapas, pisang kepok kuning,dan pisang nangka) dengan variasi penambahan rumput laut (0%; 7,5%; dan 15%) dengan tujuan untukmengetahui karakteristik kimia (kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi, dan kadar serat pangan) dankarakteristik sensoris, serta untuk mendapatkan fruit leather terbaik pada masing-masing varietas pisang yangdigunakan. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitukonsentrasi rumput laut. Masing-masing perlakuan dilakukan dua kali ulangan sampel dan tiga kali ulangananalisis. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode one way ANOVA dilanjutkan dengan DMRT apabilamatan diketahui bahwa dengansemakin tinggi konsentrasi rumput laut yang ditambahkan mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar abu,kadar gula reduksi, dan kadar serat pangan pada fruit leather pisang kapas, fruit leather pisang kepok kuning,dan fruit leather pisang nangka, namun terjadi penurunan pada kadar air fruit leather semua varietas pisang.Fruit leather semua varietas pisang dari segi sensoris diterima oleh panelis dan rata-rata penambahan rumputlaut tidak berpengaruh signifikan terhadap karakteristik sensoris. Fruit leather yang terbaik pada masing-masingvarietas pisang yaitu fruit leather dengan penambahan 15% rumput laut.
KARAKTERISASI KARBON AKTIF KULIT SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN VARIASI JENIS AKTIVATOR Anugrah Rizqi Permatasari; Lia Umi Khasanah; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.164 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13004

Abstract

Kulit singkong yang merupakan limbah dari UKM dan industri yang berbahan baku singkong selama ini belum termanfaatkan, karena hanya sebagian kecil digunakan sebagai campuran pakan ternak dan selebihnya dibuang. Kulit singkong bagian dalam mengandung hampir 60% karbon. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh jenis aktivator dan mencari aktivator terbaik terhadap karakteristik karbon aktif kulit singkong. Penelitian ini dilaksanakan di Sub Lab Kimia Laboratorium Pusat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu jenis aktivator Asam Fosfat (H3PO4), Potasium Hidroksida (KOH), dan Natrium Klorida (NaCl) dengan dua kali ulangan sampel dan dua kali ulangan analisis. Analisis data menggunakan uji analisis one way ANOVA dilanjutkan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan jenis aktivator yang berbeda memberikan pengaruh pada karakteristik karbon aktif kulit singkong yaitu kadar air, kadar zat terbang (bagian yang hilang pada pemanasan) dan kadar karbon namun tidak memberikan pengaruh untuk karakteristikrendemen, kadar abu, dan daya serap terhadap Iod. Karbon aktif yang baik adalah karbon aktif yang telah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI yang digunakan adalah SNI 06-3730-1995 untuk arang aktif teknis. Aktivator terpilih yang memberikan hasil karakteristik karbon aktif terbaik adalah natrium klorida (NaCl). Hal ini karena karbon aktif yang diaktivasi NaCl memberikan hasil karakteristik yang sudah memenuhi standar mutu karbon aktif lebih banyak daripada kedua jenis aktivator yang lain.Kata kunci: aktivasi kimia, karbon aktif, karbonisasi, limbah kulit singkong 
KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN SENSORIS FLAKES PISANG KEPOK SAMARINDA (Musa paradisiaca balbisiana) DENGAN SUBSTITUSI PATI GARUT Nur Aini Mahmudah; Bambang Sigit Amanto; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.534 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v10i1.17490

Abstract

Banana-based flakes has a  foible properties of less crunchy texture. The level of crispness in the products is affected by the amylose content in its material. Substitution of arrowroot starch which has relative high amylose content is expected to improve the texture and product characteristics of banana flakes. The experimental design in this study used completely randomized design (CRD) by one factor, namely the variation of substitution of arrowroot starch with comparison banana’s flour: arrowroot starch are F1 (100%:0%), F2 (95%:5%), F3 (90%:10%), F4 (85%:15%). Sensory analysis was conducted using preference test (scoring) and also ranking. The data was analyzed by One-way ANOVA method and continued with Duncan Multiple Range Test Analysis if there is a significant difference (at significance level α = 0.05). Based on the results of sensory analysis, F4 formula is a formula of the most preferred by consumers from the aspect of color, flavor, texture (crispness), and overall. Physical analysis flakes shows that F4 has the lowest hardness value (27.07 N), a maximum resistance crunchy time in milk of 5.88 minutes and the greatest water absorption 133.05%. Chemical analysis F4 flakes with composition 85% of banana flour and 15% of arrowroot starch has moisture content (wb) 3.13%, ash content (wb) 2.25%, fat content (wb) 6.84%, protein content (wb) 0.57%, carbohydrate content (wb) 87.19%, starch content 72,46%, amylose and amylopectin content of 14.01% and 1.86%, crude fiber content 1.86%.
PENGARUH KONSENTRASI AGAR-AGAR DAN KARAGENAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN SENSORI SELAI LEMBARAN JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) Ika Nur Septiani; Basito Basito; Esti Widowati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.914 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13502

Abstract

Selai lembaran jambu biji merah (Psidium guajava L.) dalam penelitian ini dibuat dengan variasi jenis(agar-agar dan karagenan) dan konsentrasi (1,5%, 2,0%, dan 2,5%) hidrokoloid dengan tujuan untuk mengetahuipengaruh konsentrasi agar-agar dan karagenan terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori serta mengetahuiperlakuan yang menghasilkan karakteristik selai lembaran terbaik. Analisis yang dilakukan meliputi evaluasikarakteristik fisik (nilai pH dan total padatan terlarut), kimia (kadar air dan serat pangan), dan sensori. Metodepenelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu kombinasi jenis hirdokoloid dengankonsentrasinya. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan jenis hidrokoloid berpengaruh signifikan terhadap nilaipH, total padatan terlarut, dan kadar serat pangan, serta berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kadar airdan sensori. Perbedaan konsentrasi hidrokoloid berpengaruh signifikan terhadap kadar serat pangan sertaberpengaruh namun tidak signifikan terhadap pH, total padatan terlarut, kadar air, dan sensori selai lembaran.Penambahan kedua jenis hidrokoloid tersebut menyebabkan peningkatan nilai pH, kadar air, dan kadar seratpangan total namun menurunkan total padatan terlarut. Perlakuan agar-agar konsentrasi 1,5% menghasilkan selailembaran terbaik dengan nilai pH 3,25, total padatan terlarut 31 Brix sukrosa, kadar air 35,3264% wb, kadarserat pangan total 5,0979%, dan memiliki aroma, rasa, dan overall yang paling disukai.
KARAKTERISTIK KALDU NABATI KEDELAI HITAM (Glycine soja), KACANG GUDE (Cajanus cajan, Mills) DAN BIJI SAGA (Adenanthera pavonina, Linn) MELALUI FERMENTASI KOJI MOROMI Rohula Utami; Esti Widowati; Yuli Wijayanti Purwandari
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.607 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia (protein terlarut, lemak, gula reduksi), aktivitas antioksidan dan fisik (viskositas) dari kaldu nabati kedelai hitam, kacang gude, dan biji saga melalui fermentasi koji-moromi. Pembuatan kaldu nabati menggunakan ragi yang berisi Rhizopus sp. dengan ratio kacang, ragi, dan garam 56 : 23 : 21% dan di fermentasi selama 0, 4, 6 dan 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis kacang tersebut semakin lama waktu fermentasi maka semakin tinggi pula kadar protein terlarut, lemak, gula reduksi serta aktivitas antioksidannya. Namun berbanding terbalik dengan nilai viskositasnya, semakin lama waktu fermentasi maka viskositas kaldu nabati semakin turun atau semakin cair. Kaldu nabati kedelai hitam selama fermentasi 8 minggu kadar protein terlarutnya 4,56% ; lemak 5,01% ; gula reduksi 1,73% ; aktivitas antioksidan 0,43% DPPH/mg sampel ; viskositas 317,5 dPas. Kaldu nabati kacang gude selama fermentasi 8 minggu kadar protein terlarutnya 3,14% ; lemak 1,10% ; gula reduksi 1,96% ; aktivitas antioksidan 0,46% DPPH/mg sampel ; viskositas 207,5 dPas. Kaldu nabati kedelai hitam selama fermentasi 8 minggu kadar protein terlarutnya 3,74% ; lemak 8,66% ; gula reduksi 1,13% ; aktivitas antioksidan0,42% DPPH/mg sampel ; viskositas 380 dPas. Kata Kunci : kedelai hitam, waktu fermentasi, gude, biji saga, kaldu nabati
STABILITAS pH DAN SUHU DAN BERAT MOLEKUL PEKTIN HIDROLASE EKSTRASELULER BAKTERI PEKTINOLITIK DALAM KLARIFIKASI JUS JERUK Esti Widowati; Harijono Harijono; Aji Sutrisno
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.613 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakter enzim pektin hidrolase ekstraseluler dalam klarifikasijus jeruk dari isolat bakteri pektinolitik yaitu kestabilan enzim terhadap pH dan suhu dan berat molekul enzim.Isolat 15 diperoleh dari kulit jeruk yang dibusukkan dengan suhu inkubasi 37°C sedangkan isolat 19 dan 21diperoleh dari kulit jeruk ditambah tanah kebun dengan suhu inkubasi masing-masing 50°C dan 55°C. Enzimpektin hidrolase ekstraseluler isolat 15 stabil pada pH 3,0-4,0 sedangkan enzim pektin hidrolase ekstraselulerisolat 19 dan 21 stabil pada pH 3,0-5,0. Ketiga enzim inaktif pada pH 9,0 pada suhu inkubasi 50 C. Enzimpektin hidrolase ekstraseluler isolat 15, 19 dan 21 stabil pada suhu 30-50 C kemudian inaktif pada suhu 90 Cpada pH 7,0. Enzim pektin hidrolase ekstraseluler isolat 15, 19 dan 21 masing-masing memiliki berat molekulsebesar 35,5 kDa; 34,5 kDa dan 37,5 kDa.