Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kebijakan Keamanan Nasional Indonesia Ditinjau Dari Kelembagaan dan Perkembangan Ancaman Nour Zattullah; Ichsan Malik; Eri Radityawara Hidayat
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1812

Abstract

Defense and security are two concepts that cannot be separated from the life of the nation and state. After Reformasi Era, the concepts of defense and security in Indonesia were absolutely separated, which was also followed by the separation of the TNI and POLRI, previously known as ABRI. This study analyzes the relevance of national security policies in Indonesia, which separates the concepts of defense and security, compared to the latest developments in threats to Indonesia's existence as a country. This study uses a qualitative method. This study finds that the complexity of the threats that come to the existence of the Indonesian state and the security of its people has developed into a multi-spectrum and cross-sectoral, so that cross-sectoral resources are needed for handling it. Referring to the Sishanta doctrine adopted by Indonesia, the handling of threats should be able to empower all resources owned by the components of the nation, not dichotomizing threats, and handling them comprehensively through good interagency. The plan to form a National Security Council is important to fill this gap, where this council is expected to be a forum for the final assessment of emerging threats to further direct state institutions in synergizing with one another, empowering their resources in handling threats.
ANALISIS KONFLIK ANTARA PEMERINTAH PROVINSI ACEH DAN PEMERINTAH PUSAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP IMPLEMENTASI MEMORANDUM OF UNDERSTANDING HELSINKI MELALUI ANALISA POHON KONFLIK Adiningtyas Dwiputri Samsoerizal; Eri Radityawara Hidayat; Achmed Sukendro
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.475 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i4.2982

Abstract

Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki adalah kesepakatan yang dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka). MoU Helsinki diwujudkan ke dalam landasan hukum yang di muat melalui UU No. 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Salah satu isi dari kesepakatan ini adalah ditetapkannya Provinsi Aceh sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki otonomi khusus (Otsus) sebagai perwujudan rekonsiliasi yang bermatabat terhadap kedua pihak yang bersitegang. Namun walaupun telah mencapai kesepakatan, MoU Helsinki tidak lantas menyelesaikan konflik laten yang ada di Aceh terutama antara Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa pohon konflik terhadap konflik laten yang terjadi di Aceh disebabkan oleh belum terimplementasinya poin-poin isi MoU Helsinki yang telah dituangkan dalam UU No. 11 tahun 2006. Metode Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dan wawancara.
Peran Puspenerbad TNI AD Dalam Mendukung Operasi Pengamanan Daerah Rawan di Maluku Muhammad Habib Wicaksono; Arifuddin Uksan; Eri Radityawara Hidayat; Pujo Widodo
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4737

Abstract

Abstrak Operasi pengamanan daerah rawan di Provinsi Maluku memiliki tantangan yang kompleks dan memerlukan peran aktif dari seluruh unsur TNI, termasuk Puspenerbad TNI AD. Dalam hal ini Puspenerbad TNI AD memiliki peran penting dalam mendukung tugas operasi tersebut, terutama dalam hal operasi kemanusiaan, dorongan logistik, penegakan hukum, keamanan dan pengangkutan personel serta peralatan militer. Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi tugas Puspenerbad TNI AD di wilayah tersebut dalam mendukung operasi pengamanan daerah rawan di wilayah Maluku. Beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi antara lain kondisi geografis kepulauan yang terpisah oleh lautan, cuaca buruk, dan ketidakmampuan untuk mengakses area tertentu sehingga diperlukan adanya alat pendukung ataupun teknologi dan sumber daya manusia yang berkualifikasi dalam menguasai teknologi alat utama sistem persenjataan yang dimiliki oleh Puspenerbad dalam mendukung tugas pokok TNI AD. Oleh karena itu, peningkatan ketersediaan alat transportasi yang memadai, peningkatan pelatihan personel, dan perbaikan infrastruktur wilayah dan bandara dapat membantu meningkatkan efektivitas Puspenerbad TNI AD dalam mendukung operasi pengamanan daerah rawan di Maluku. Kata Kunci: Militer, Pengamanan, Puspenerbad, TNI AD. Abstract The operation to secure vulnerable areas in Maluku Province has complex challenges and requires the active role of all elements of the TNI, including the center of army aviation. In this case the center of army aviation has an important role in supporting the task of the operation, especially in terms of humanitarian operations, logistical support, law enforcement, security and the transportation of personnel and military equipment. There are several factors that can influence the effectiveness and efficiency of the center of army aviation task in the region in supporting security operations in vulnerable areas in the Maluku region. Some of the challenges and obstacles faced include the geographical conditions of the islands which are separated by the ocean, bad weather, and the inability to access certain areas so that it is necessary to have supporting tools or technology and qualified human resources in mastering the technology of the main weapon system tools owned by the center of army aviation in support the basic tasks of the Indonesian Army. Therefore, increasing the availability of adequate means of transportation, increasing personnel training, and improving regional and airport infrastructure can help increase the effectiveness of the Puspenerbad TNI AD in supporting security operations in vulnerable areas in Maluku. Keywords: Military, Security, the center of army aviation , Indonesian Army.
Peningkatan Ketahanan Keluarga (Family Resilience) Sebagai Bagian dari Perwujudan Ketahanan Nasional Avida Mileaningrum; Eri Radityawara Hidayat; Endro Legowo; Pujo Widodo; Achmed Sukendro
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4812

Abstract

Abstrak Dalam usaha mencapai tujuan nasional tak luput dari Ancaman, Terororisme, Hambatan, dan Gangguan (ATHG), sehingga diperlukan suatu kekuatan yang mengandung kemampuan mengembangkan ketahanan nasional. Ketahanan Nasional adalah strategis dalam keamanan Indonesia yang berfungsi sebagai alat untuk mempersiapkan dan mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat menghancurkan bangsa Indonesia. Pada tahun 2020, ketahanan nasional Indonesia mengalami kelemahan dan penurunan. Banyak orang yang menjadi cemas akibat wabah covid, hal tersebut dapat memicu atau memperburuk masalah kesehatan mental yang jauh lebih serius. Melalui unit kelompok sosial terkecil yaitu keluarga, ketahanan dalam keluarga menggambarkan interaksi dan komunikasi antar individu yang harmonis dan sejahtera secara fisik maupun psikis. Keluarga dengan ketahanan yang baik berdampak pada resiliensi atau ketahanan diri sebagai individu. Ketahanan keluarga dianggap sebagai pilar atau penyanggah berdirinya ketahanan nasional. Pendapat dari para ahli di bidang ketahanan nasional juga mengatakan bahwa ketahanan keluarga adalah tumpuan ketangguhan sebuah negara. Bangsa Indonesia harus memiliki tiga syarat ketahanan untuk menjadi sebuah bangsa yang besar. Diantaranya Ketahanan Militer, Ketahanan Ekonomi, dan Ketahanan Jiwa. Ketiga harapan tersebut menggambarkan akan kondisi dinamis bangsa Indonesia meliputi aspek kehidupan nasional yang terintegrasi di dalam menghadapi dan mengatasi segala Ancaman, Terororisme, Hambatan, dan Gangguan (ATHG). Dengan begitu, semakin tangguh ketahanan yang dimiliki keluarga, maka akan semakin tangguh ketahanan nasional Indonesia. Kata Kunci: Ketahanan Keluarga (Family Resilience) ; Ketahanan (Resilience) ; Ketahanan Nasional Abstract In an effort to achieve national goals, threats, terrorism, obstacles and disturbances (ATHG) are not spared, so a force that contains the ability to develop national resilience is needed. National Resilience is a strategy in Indonesian security which functions as a tool to prepare for and overcome all forms of threats, challenges, obstacles and disturbances (ATHG) that can destroy the Indonesian nation. In 2020, Indonesia's national resilience will experience weakness and decline. Many people are worried that due to the COVID-19 outbreak, it can trigger or exacerbate much more serious mental health problems. Through the smallest social group unit, namely the family, resilience in the family describes interaction and communication between individuals who are harmonious and prosperous physically and psychologically. Families with good resilience have an impact on resilience or resilience as individuals. Family resilience is considered a pillar or buffer for the establishment of national resilience. Opinions from experts in the field of national security also say that family resilience is the foundation of a country's resilience. The Indonesian nation must have three conditions of resilience to become a great nation. Among them are Military Resilience, Economic Resilience, and Mental Resilience. These three hopes describe the dynamic conditions of the Indonesian nation including aspects of national life that are integrated in facing and overcoming all Threats, Terrorism, Obstacles, and Disturbances (ATHG). That way, the stronger the family's resilience, the stronger Indonesia's national resilience will be. Keywords: Family Resilience; Resistance (Resilience); National defence
Efektifitas Upaya Hukum Sengketa Tanah Ulayat Masyarakat Adat Pantai Raja Dengan PTPN V Adityo Santoso; Eri Radityawara Hidayat; Agus Adriyanto; Pujo Widodo; Halomoan Alexandra
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Konflik agraria di Kabupaten Kampar secara umum disebabkan oleh sengketa atas tanah ulayat masyarakat adat dengan perusahaan pemegang HTI dan HGU. Penyelesaian sengketa lahan atau resolusi konflik atas tanah ulayat masyarakat adat di Kabupaten Kampar dapat ditempuh dengan jalan negosiasi, mediasi ataupun upaya hukum. Pada penelitian ini, akan dilihat sejauh mana efektivitas resolusi konflik sengketa lahan tanah ulayat masyarakat adat Pantai Raja dengan PTPN V di Kabupaten Kampar melalui upaya hukum atau peradilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara. Resolusi konflik atas sengketa lahan tanah ulayat masyarakat adat Pantai Raja dengan PTPN V melalui upaya hukum memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan cara non-peradilan. Upaya hukum atas sengketa tanah ulayat di Kabupaten Kampar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif resolusi konflik yang melibatkan masyarakat adat. Kata Kunci: Resolusi Konflik, Sengketa Tanah Ulayat, Upaya Hukum