Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Menggunakan Metode Partial Least Square (Studi Kasus : CV. MDP HJ. Diya Food) Nurria Tafana; Sunardi Sunardi
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.871 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.280

Abstract

Karyawan merupakan aset utama perusahaan sebagai pelaku aktif serta perencana dari setiap aktivitas perusahaan. Salah satu poin utamanya adalah kepuasan kerja karyawan. Kepuasan setiap orang berbeda-beda, sehingga perusahaan harus mampu mengukur kepuasan kerja karyawan. CV. MDP Hj. Diya Food merupakah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan petis ikan tuna. Namun di perusahaan ini, pengelolaan sumber daya manusia masih belum maksimal terkait kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian diperlukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan hal ini perlu diketahui dan dilakukan perbaikan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan perusahaan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada penelitian ini adalah kompensasi, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik serta keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mengetahui tingkat pengaruh faktor tersebut maka digunakan metode Partial Least Square (PLS). Dalam penelitian ini menggunakan 50 sampel dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan K3 berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan kerja. Model prediksi dari hasil penelitian ini mampu menjelaskan variabel kepuasan kerja sebesar 94,1% (R2=0,941) dan memiliki prediksi yang relevan (Q2=0,732).
Analisis Potensi Finansial Distress Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Menggunakan Metode Altman Z-Score Slamet Puji Riyanto; Sunardi Sunardi
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.691 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.301

Abstract

Financial distress adalah tahap penurunan kondisis keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutans ataupun likuidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi financial distress pada perusahaan Sub Sektor Houseware dan Sub Sektor Cosmetics and Household yang terdaftar di bursa efek indonesia menggunakan Metode Altman Z-Score. Dengan batasan penelitian dalam rentang waktu empat tahun terakhir 2017-2020. Metode yang akan digunakan dalam melakukan analisa potensi financial distress yaitu model Altman Z-Score dengan lima rasio keuangannya. Penelitian ini menghasilkan tingkat finansial distress pada perusahaan-perusahaan yang tergolong pada sub sektor houseware menunjukkan hasil kategori finansial distress yang kurang baik. PT Integra Indocabinet pada tahun 2017 hingga 2020 dalam kategori distress. PT Chitose Internasional pada tahun 2017 hingga 2020 dalam kategori grey. PT Langgeng Makmur Industri pada tahun 2017 hingga 2020 dalam kategori distress. PT Kedaung Indah Can pada tahun 2017 dalam kategori grey kemudian pada tahun 2018 hingga 2020 dalam kategori distress. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong pada sub sektor cosmetics and household menunjukkan hasil kategori finansial distress yang beragam. PT Unilever Indonesia pada tahun 2017 hingga 2020 dalam kategori safe. PT Kino Indonesia pada tahun 2017 hingga 2018 dalam kategori distress kemudian pada tahun 2019 dalam kategori grey. PT Mandom Indonesia pada tahun 2017 dalam kategori safe kemudian pada tahun 2018 hingga 2020 dalam kategori grey. PT Martina Berto pada tahun 2017 hingga 2020 dalam kategori distress.
ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, PENGALAMAN KERJA, KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA ( STUDI KASUS DI PT. INDONESIA MULTI COLOUR PRINTING) Barry Ardiansyah; Sunardi Sunardi; Budi Santoso
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 14 No 1 (2019): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.786 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v14i1.28

Abstract

Sistem produksi pada PT. Indonesia Multi Colour Printing menggunakan sistem JIT (just in time) tetapi dalam pelaksanaannya masih terjadi permasalahan dalam pengiriman barang. Permasalahan tersebut disebabkan produktivitas karyawan yang tidak stabil, hal ini di sebabkan rendahnya loyalitas dan dedikasi karyawan masih. Pemberian kompensasi yang kurang memadai. Selain itu, penggunaan peralatan kerja belum efisien. Dan penerapan sistem K3 yang belum maksimal selama proses produksi. Hal-hal semacam ini berpengaruh terhadap produktivitas karyawan sehingga akan mengakibatkan keterlambatan proses produksi serta produktivitas yang tidak stabil sehingga akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.Maka dari itu untuk menganalisa bagaimana hubungan variabel motivasi, kepuasan, pengalaman, keselamatan dan kesehatan terhadap variabel produktivitas karyawan secara parsial maupun simultan dan variabel apakah yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap Produktivitas Karyawan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode regresi linier berganda.
OPTIMALISASI INVENTORY MANAGEMENT PRODUK JADI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS ABC (ALWAYS BETTER CONTROL) DAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER DI PT. SDN SURABAYA Nadhif A; Farida Pulansari; Sunardi Sunardi
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 13 No 1 (2018): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.229 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v13i1.59

Abstract

Masalah yang di hadapi PT. Sinarmas Distribusi Nusantara yaitu pengelolaan persediaan yang kurang tepat yang mengakibatkan terjadinya kondisi over capacity pada ruang penyimpanan produk. Tujuan penelitian ini diharapkan mampu memberikan jumlah persediaan produk yang optimal sehingga mampu meminimasi total biaya persediaan tahunan dengan menggunakan Analisis ABC (Always Better Control) dan metode Lagrange Multiplier. Obyek penelitian yaitu produk minyak goreng, air mineral, minuman teh, dan mie. Variabel penelitian ini adalah mengendalikan persediaan produk jadi yang optimal di PT. Sinarmas Distribusi Nusantara. Pengumpulan data antara lain data permintaan produk, data persediaan akhir, data biaya persediaan, harga masing-masing produk, data kapasitas gudang, data safety stock, dan data ukuran pemesanan. Kesimpulan dari penelitian didapatkannya jumlah pemesanan optimal dari masing-masing produk dan dapat meminimasi total biaya persediaan tahunan dengan menggunakan Analisis ABC (Always Better Control) dan metode Lagrange Multiplier.
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORE CARD (BSC) PADA PT. FCB DI BLITAR Khomsus SF; Rusindiyanto Rusindiyanto; Sunardi Sunardi
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 12 No 1 (2017): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.987 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v12i1.66

Abstract

PT. Fokus Ciptamakmur Bersama merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi pasir kucing. Masalah yang terjadi selama ini adalah pengukuran kinerja yang digunakan hanya terbatas pengukuran dari segi finansial sehingga belum memperlihatkan kinerja dari aktivitas-aktivitas perusahaan secara keseluruhan, sedangkan perkembangan perusahaan menuntut adanya pengukuran yang lebih seimbang. Data yang dikumpulkan adalah laporan keuangan perusahaan dan data internal perusahaan periode bulan maret-agustus 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kinerja perusahaan menggunakan pendekatan Balanced scorecard dari empat perspektif dan mengukur pencapaian critical success factors tiap perspektif. Variabel bebasnya adalah finansial, pelanggan, proses bisnis internal, belajar dan tumbuh. Penelitian ini juga menggunakan Analythical Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan bobot kepentingan tiap tolok ukur dan perspektif yang ada. Dari hasil analisa diperoleh kinerja perusahaan untuk masing-masing perspektif adalah sebagai berikut : Perspektif Finansial sebesar 2,000 (cukup) , Perspektif Pelanggan sebesar 2,053 (cukup) , Perspektif Proses Bisnis Internal sebesar 2,740 (baik) , Perspektif Belajar dan Tumbuh sebesar 2,590 (baik). Dengan demikian secara keseluruhan, kinerja PT. Fokus Ciptamakmur Bersama adalah cukup baik dengan nilai kinerja sebesar 2,265.
ANALISIS KEBISINGAN SUARA MESIN UNTUK PERANCANGAN TATA LETAK MESIN PADA CV MITRA BARU TEKNIK Abraham Reda R; Sunardi Sunardi; Budi Santoso
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 12 No 2 (2017): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.943 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v12i2.80

Abstract

CV.Mitra Baru Teknik bergerak dalam Bidang Jasa Perbengkelan, Engineering, Konstruksi, Reparasi, Fabrikasi alat-alat / sparepart untuk mesin pabrik, Industri. Perusahaan ini terletak di desa masangan wetan rt 08, rw 02 kecamatan sukodono kabupaten sidoarjo. Kondisi lingkungan kerja yang terjadi pada CV. Mitra Baru Teknik sangatlah mengganggu dan membahayakan para pekerja. Sebab kebisingan pada area kerja CV. Mitra Baru Teknik mengalami kebisingan yang sangat tinggi. Penelitian ini memaparkan kondisi area kerja yang ada di CV. Mitra Baru Teknik, yang diperoleh dari pengukuran tingkat kebisingan suara mesin bubut, frais, gerinda dengan menggunakan alat sound level meter, serta penyebaran kuisioner kepada para pekerja. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada area kerja berada pada rentang 79 – 92 dB. Pemecahan masalah dilakukan dengan metode analysis of varians dan melakukan uji sampel paired T test. Dari hasil analysis of varians dan uji sampel paired T test diperoleh bahwa semua mesin memberikan efek gangguan kebisingan. Maka dari itu dilakukan pengelompokan mesin berdasarkan fungsinya (process layout). Setelah dilakukan pengelompokan terbukti bahwa kebisingan yang ada pada area kerja CV. Mitra baru teknik berkurang.
Analysis of Workload Measurement Using Cardiovascular Load (CVL) and Bourdon Wiersma at PT. XYZ Sunardi; Mochamad Tutuk Safirin; Isna Nugraha; Nico Aliffian Vollytanio Putra
Nusantara Science and Technology Proceedings 2nd International Conference Eco-Innovation in Science, Engineering, and Technology
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many companies still do not prioritize occupational health and safety, causing a large workload to be borne both physically and mentally. It affects the workers ' fatigue and will affect performance. Work fatigue is a symptom associated with decreased work efficiency, skills, boredom, and increased anxiety. PT. XYZ is a manufacturing company, which produce refractory stone from clay as the main raw material. The production process uses human-machine power, lack of rest time, overtime to achieve production targets, repetitive and standing work, and a long-distance between milling stations and raw material processing. A few people only carry out the final part of the process. With this problem, this study uses Cardiovascular Load and Bourdon Wiersma to slow down worker fatigue and is expected to help measure worker fatigue to provide a solution in slowing down worker fatigue. The number of samples used as many as 20 workers. The results obtained from the analysis of this work system are shift one and shift two have different levels of fatigue, namely shift one high category and shift two low categories, as well as the mental load shift one is low while shift two is high, therefore shift one needs to be the improvement in his physical load while shift two needs to improve his mental load. Corrective actions that can be taken in shift one are to increase the rest time from 45 minutes to 60 minutes, implement a worker rolling system, and improve workplace conditions to make it more ergonomic. Corrective actions that can be taken in shift two are providing music, arranging work shifts such as rolling shifts, and adding rest periods.