Fokus penelitian ini adalah model kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas guru di MTs Assalam dan MTs Nurul Huda. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini (1) bahwa pembinaan kepemimpinan kepala Madrasah meliputi pembinaan disiplin, dan kompetensi professional berupa MGMP, study banding, workshop, dan pelatihan-pelatihan, (2) kedua kepala madrasah menggunakan penumbuhan motivasi intrinsic dan ekstrinsik, yang mana keduanya memiliki kesamaan dan perbedaan. Kepala MTS Assalam dengan cara memunculkan citra diri dan meminta dukungan keluarga dengan memfasiitasi rumah dinas, sedangkan kepala MTS Nurul Huda menjadikan dirinya sebagai model, perbedaan individu guru sebagai pertimbangan dan menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman, sedangkan kesamaan kedua kepala madrasah terletak pada peningkatan kesejahteraan guru dan memberikan penghargaan kepada guru yang telah menyelesaikan tugasnya. (3) mempengaruhi guru untuk meningkatkan kualitasnya, memberi teladan yang baik, memberi saran, meningkatkan semangat, rela berkorban dan rasa kebersamaan. Analisis model kepemimpinan kedua model kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas guru cenderung menggunakan kepemimpinan demokratis tapi dalam keadaan tertentu menggunakan model otokratis.