Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

DISKURSUS PENDIDIKAN ISLAM BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN TAFSIR MAUDHU’I Akhmad Alim; Bahrum Subagiya
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2036

Abstract

The issue of environmental damage has become a concern of the international community. World leaders come together to find solutions to address the impacts of environmental degradation in different parts of the world. One of the important points to raise public awareness is through education, by teaching environmental education. The purpose of this study is to offer an environmentally friendly Islamic education approach with the Tafsir Maudhu'i approach, in which Islamic education has a role in public awareness to protect the environment and preserve nature. The method used in this research is thematic interpretation or Maudhu'i interpretation. The results of this study reveal that the Qur'an and Hadith have hinted at humans to protect and preserve the environment. Although in the Qur'an the word environment is not explicitly mentioned, the components that make up the environment and their interactions have been explained clearly. The purpose of Islamic education with an environmental perspective with a maudhu'i interpretation approach is to form humans who believe in Allah and the Last Day. The methods that can be used are tadabur, contemplation, and direct practice in the field in preserving the environment as exemplified by the Prophet.
Konsep Manajemen Waktu dalam Perspektif Pendidikan Islam Endin Mujahidin; Rachmat Rachmat; Abbas Manshur Tamam; Akhmad Alim
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2203

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pentingya manajemen waktu. 2) Konsep dasar Manejemen waktu dalam Islam. Pendekatan kualitataif yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis  yang berkaitan dengan waktu. Kemudian ayat dan Hadis tentang waktu itu dijelaskan dengan merujuk kepada penjelasan para ulama Tafsir dan para pensyarah hadis. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukan penitngnya setiap muslim untuk memenej waktunya agar ia sukses dalam segala perannya. Dan konsep manajemen waktu dalam Islam didasarkan atas empat (4) prinsip dasar 1)  pemahaman yang benar mengenai urgensi waktu sehingga merasa penting untuk memanfaatkannya dalam setiap fase dan detik-detiknya. 2) memvariasikan aktivitas dan kegiatan secara seimbang, sehingga semua kegiatan ditunaikan secara moderat dan seimbang. 3) mendistribusikan waktu sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang cocok. 4) Fleksibel dan tidak kaku.  
Konsep Pendidikan Kecerdasan Interpersonal Pada Siswa Usia Madrasah Menurut Mahmud Al Mishri Hasbi Indra; Akhmad Alim; Salman Al Farisi
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 1, Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i1.845

Abstract

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dan manusia sekitar. Fokus kajian artikel ini ialah membahas konsep pendidikan kecerdasan interpersonal remaja awal dalam perspektif Mahmud al-Mashri dalam buku beliau yang berjudul Adab al-Thifli al-Muslim Lishigor Walkibar. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil penelitian menemukan bahwa konsep pendidikan kecerdasan interpersonal menurut Mahmud al-Mishri menekankan pendidikan adab dengan priorotas pendidikan adab kepada orangtua, adab kepada guru, adab kepada teman, adab berbicara, adab bercanda dan adab bertemu dan berjabat tangan.
STRENGTHENING THE CHARACTER EDUCATION BASED ON SYED M. NAQUIB AL-ATTAS (A CASE OF STUDY OF AL-ISHLAH CIBINONG JUNIOR HIGH SCHOOL) Merri Yulia Muchlasin; Galih Pratama Pratama; Akhmad Alim
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2021): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v4i01.923

Abstract

The aim of National education is to create a generation that has good character and noble character. But 8 of 10 children experienced bullying cases in Indonesia stay on 4th in cases of child abuse. Syed Muhammad Naquib Al-Attas as an educational figure in contemporary Islamic times. This study uses qualitative research methods with the type of library research. Strengthening Education forms good human character, Syed M. Naquib Al-Attas uses the concept of ta'dib, which is to instill good manners to form praiseworthy personalities in humans that encompass habits, character and habits. Strengthening character education at Al-Ishlah Cibinong Junior High School based on the Qur'an in planning, management, implementation and evaluation. Strengthening character education is highly needed in junior high schools by applying the model model, learning in class, integrating with all subject matter, integrating in Intrakulikuler, Kokurikuler and Extracurricular activities, empowerment and coaching.
Pembinaan Akhlak Dalam Kegiatan Rohani Islam di SMK Negeri 1 Gunung Putri Bogor Mawardi Mawardi; Akhmad Alim; Anung Al Hamat
Tarbawi Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v6i1.352

Abstract

Dekadensi akhlak yang terjadi di berbagai bidang kehidupan masyarakat semakin mengkhawatirkan, termasuk di dalamnya adalah dekadensi akhlak di dalam lembaga pendidikan yang dimiliki oleh para peserta didik (murid) yang tidak mencerminkan akhlak islami. Pendidikan yang selama ini diharapkan mampu memberikan nilai positif pada pembentukan akhlak peserta didik dari hasil pembelajaran di dalam kelas yang disampaikan oleh seorang pendidik ternyata belum mampu memberikan perubahan yang berarti kearah pembentukan akhlakul karimah yang diharapkan oleh guru, orangtua maupun lingkungan sekitar (masyarakat). Oleh karena itu, perlu adanya program pembinaan akhlak yang dilakukan oleh lembaga pendidikan pemerintah maupun lembaga pendidikan swasta (formal atau non formal) secara berkesinambungan, agar output yang diharapkan dari hasil pendidikan bisa terealisasi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui program pembinaan akhlak dalam kegiatan rohani Islam (Rohis) di SMK Negeri 1 Gunung Putri Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif jenisnya penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasil temuan yakni program pembinaan akhlak di SMK Negeri 1 Bogor terdiri dari program kegiatan yaumiyah (harian), program kegiatan usbuiyah (mingguan), program kegiatan syahriyah (bulanan), dan program kegiatan sanaiyah (tahunan).
PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN AKHLAK SYAIKH UTSAIMIN DI SDIT AL-HIDAYAH BOGOR Abdul Jabar Idhaudin; Akhmad Alim; Abdul Hayyie Al Kattani
Jurnal As-Salam Vol. 3 No. 3 (2019): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v3i3.137

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi terjadinya kemerosotan akhlak pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang disebabkan adanya pembaratan terhadap dunia pendidikan yang mendeislamisasi sendi kehidupan umat Islam. Penelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh dan studi kasus. Penelitian ini menghasilkan pembahasan mengenai Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor sebagai berikut: landasannya al-Qur’?n, al-Hadits, dan ijtihad yang dinternalisasikan melalui visi dan misi sekolah, tujuannya mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan membangun budaya Islami dalam setiap unsur pendidikan, kurikulumnya berdimensikan mata pelajaran dan program sekolah yang bertumpu pada penanaman nilai-nilai akhlak, metodenya penanaman nilai akhlak dalam al-Qur’?n dan al-Hadits, pembiasaan meneladani akhlak Rasulullah, metode kisah, keteladanan, targhib dan tarhib, serta kemitraan sekolah dalam mengawal akhlak peserta didik, evaluasinya pengawasan sikap peserta didik melalui observasi selanjutnya dicatat dalam buku jurnal sikap, dan direkap pada buku laporan hasil belajar yang diiringi dengan pembinaan akhlak dalam memperhatikan faktor keberhasilan dan penghambat pendidikan akhlak.
PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN AKHLAK SYAIKH UTSAIMIN DI SDIT AL-HIDAYAH BOGOR Abdul Jabar Idhaudin; Akhmad Alim; Abdul Hayyie Al Kattani
Jurnal As-Salam Vol. 3 No. 3 (2019): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.81 KB) | DOI: 10.37249/as-salam.v3i3.137

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi terjadinya kemerosotan akhlak pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang disebabkan adanya pembaratan terhadap dunia pendidikan yang mendeislamisasi sendi kehidupan umat Islam. Penelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh dan studi kasus. Penelitian ini menghasilkan pembahasan mengenai Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor sebagai berikut: landasannya al-Qur’?n, al-Hadits, dan ijtihad yang dinternalisasikan melalui visi dan misi sekolah, tujuannya mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan membangun budaya Islami dalam setiap unsur pendidikan, kurikulumnya berdimensikan mata pelajaran dan program sekolah yang bertumpu pada penanaman nilai-nilai akhlak, metodenya penanaman nilai akhlak dalam al-Qur’?n dan al-Hadits, pembiasaan meneladani akhlak Rasulullah, metode kisah, keteladanan, targhib dan tarhib, serta kemitraan sekolah dalam mengawal akhlak peserta didik, evaluasinya pengawasan sikap peserta didik melalui observasi selanjutnya dicatat dalam buku jurnal sikap, dan direkap pada buku laporan hasil belajar yang diiringi dengan pembinaan akhlak dalam memperhatikan faktor keberhasilan dan penghambat pendidikan akhlak.
Fitrah Guidance And Counseling In The Elimination Of Delinquency Syara Jayanti; Imas Kania Rahman; Akhmad Alim
Prophetic guidance and counseling journal Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1388.5 KB) | DOI: 10.32832/pro-gcj.v1i1.2914

Abstract

At present, the delinquency rate of students continues to increase. This indicates that it is needed for an approach other than the learning process, and the effort is guidance and counseling. But in reality, religious counseling when viewed from operational technical aspects, the intervention model used is not as effective as the intervention model that has been developed in western counseling in general. Focus problem in this study trying to find a creative Islamic guidance and counseling approach, in the effort to eliminate delinquency. The approach used in this research is thematic tafseer and Focus Group Discussion (FGD). The researcher focuses on one topic related to a particular problem then the researcher collects Al-Qur'an verses that are related both legally and legally and looks at the interpretation of the verse and copies and analyzes the results of the FGD to be presented as research results. The analytical method used is a qualitative method for finding and designing approach. The results of the thematic tafseer and FGD studies show that the fitrah guidance and counseling in the Qur'an has been successfully formulated in the form of material content used in the fitrah Guidance and Counseling procedures such as simulations of water and black ink, hawa nafsu vs hidayah techniques, tadabbur hadith a sin is one black point, tadabur hadith parable of Saleh friends accompanied by simulations and prayer therapy, zikrullah therapy, muraqabatullah, Social therapy (family therapy, community therapy, friendship with ulama). All material content is designed in a Guidance and Counseling approach in eliminating delinquency summarized in seven stages of the procedure, namely Muqaddimah, Recognize (i'tirof), Regret (nadam), Follow the Fitrah of God, Determine not to repeat ('adamut tikror), Husnudzon Billah and Self Improvement (Ishlah adz-Dzat). 
Pembinaan Akhlak Menurut Syekh Az-Zarnuji Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim Mawardi; Akhmad Alim; Anung Al-Hamat
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.385

Abstract

Abstrak Akhlak merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan jatuh bangunnya seseorang, bangsa maupun negara. Kejayaan seseorang, masyarakat, bangsa dan negara sangat tergantung oleh akhlaknya. Dengan akhlak yang baik seseorang akan mendapat kedudukan dalam lingkungan dan masyarakat, karena ruang lingkup akhlak bukan hanya sekedar sopan santun atau tata krama lahiriyah saja, seperti cara berbicara, cara bersikap dan bertingkahlaku sehari-hari. Tetapi akhlak tersebut juga menyangkut masalah yang bersifat rohaniah, yaitu terisinya hati seseorang dengan sifat utama, seperti bertanggung jawab, adil, sabar, pemaaf dan terhindar dari sifat yang merusak seperti sombong, irihati, dengki, dan lainnya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pembinaan akhlak menurut syekh az-Zarnuji dalam kitab ta’limul muta’allim. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah menggunakan penelitian kualitatif jenis studi kepustakaan (library research) dengan analisis isi (content analysis) atau analisis tekstual, dan metode interpretasi. Tujuan pembinaan akhlak menurut syekh az-Zarnuji, tidaklah sekadar diarahkan untuk kepentingan akhirat, tetapi juga untuk kebaikan atau kepentingan di dunia. Namun, kepentingan akhirat tentunya mesti diutamakan daripada kepentingan duniawi. Bahkan, ia secara tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu untuk kepentingan duniawi, tidaklah boleh terlepas dari kepentingan akhirat. Dengan begitu, murid akan mendapatkan kelezatan ilmu pengetahuan. Abstract Morals are one of the factors that determine the ups and downs of a person, nation and state. The glory of a person, society, nation and state is very dependent on their morals. With good morals, a person will get a position in the environment and society, because the scope of morals is not just courtesy or physical manners, such as how to speak, how to behave and behave daily. But the morals also involve matters of a spiritual nature, namely the filling of a person's heart with main characteristics, such as being responsible, fair, patient, forgiving and avoiding destructive traits such as arrogance, jealousy, envy, and others. The purpose of writing this article is to find out the moral development according to Shaykh az-Zarnuji in the book ta'limul muta'allim. The method used in writing this article is to use qualitative research type library research (library research) with content analysis (content analysis) or textual analysis, and interpretation methods. According to Sheikh az-Zarnuji, the aim of building morals is not only aimed at the interests of the hereafter, but also for the good or the interests of the world. However, the interests of the hereafter must take precedence over worldly interests. In fact, he firmly stated that studying for worldly interests cannot be separated from the interests of the hereafter. That way, students will get the delicacy of science.
Konsep Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler SMP Berbasis Sifat Kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz Nurrohman; Budi Handrianto; Akhmad Alim
Rayah Al-Islam Vol 5 No 01 (2021): Rayah Al-Islam April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v5i1.386

Abstract

Abstrak Penelitian ini berangkat dari dua hal penting. Pertama, fakta sejarah bahwa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz telah berhasil secara sangat signifikan dalam memberikan kesejahteraan dan rasa keadilan kepada rakyatnya. Kedua, Pada tataran taktis, penyusunan kurikulum Kepemimpinan/leadership di lembaga pendidikan Islam, acapkali tidak berlandaskan pada konsep Islam yang jernih, tetapi diambil dari teori-teori barat yang jauh dari nilai-nilai Aqidah dan dakwah Islam. karena itu, jika ditilik dari Wordview Islam, rancangan kurikulum Pendidikan leadership masih memiliki banyak kelemahan. Penelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan sifat kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh, bertujuan untuk menggali Analisa pemikiran tokoh terhadap sejarah ketokohan melalui literatur primer maupun sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian untuk melahirkan Konsep Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler SMP Islam. Penelitian ini menghasilkan pembahasan tentang Konsep Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler SMP Islam, ringkasnya; (1) Penyusunan Kurikulum Leadership Ekstrakurikuler berasaskan pada pondasi Tauhid, (2) Tujuan Kurikulum, untuk membentuk Peserta Didik yang berakhlak mulia, Lebih khusus lagi, untuk membentuk peserta didik yang memiliki sifat kepemimpinan Umar bin Abdul aziz diantaranya; (a) Sangat takut kepada Allah, (b) Zuhud (Sederhana), (c) Rendah Hati, (d) Wara’ (berhati-hati), (e) Lemah lembut dan Pemaaf, (f) Sabar, (g) Tegas, dan (h) Adil (3) Materi Kurikulum, diantaranya; (a) Materi Tauhid yang meliputi Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asma’ wa Sifat, dan al-Wala’ wa al-Bara’, (b) Materi Akhlak yang meliputi; Zuhud (Sederhana), Rendah Hati, Wara’ (berhati-hati), Lemah lembut, Pema’af, dan Sabar, (c) Materi Sejarah, khususnya Sejarah Emas Kepemimpin Umar bin Abdul Aziz, dan (d) Materi Manajemen; Tegas, dan Adil. (4) Metode Penyampaian Kurikulum, diantaranya; Metode Keteladanan, Metode Fun Learning, Metode Diskusi dan Tanya Jawab, Metode Targhib dan Tarhib, Metode Pemberian Hadiah dan Hukuman, dan Metode Berkisah, dan (5) Evaluasi Kurikulum; (a) terbentuknya tim Evaluasi, (b) Rangkaian kerja Evaluasi kurikulum (Unsur Evaluator, Unsur yang dievaluasi, Unsur kesahihan hasil evaluasi, Unsur pengakuan terhadap hasil evaluasi, (c) Jenis Evaluasi (evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi placement, evaluasi diagnosis). Abstract This research departs from two important things. First, the historical fact that the leadership of Umar bin Abdul Aziz has succeeded very significantly in providing prosperity and a sense of justice to its people. Second, at the tactical level, the preparation of leadership curricula in Islamic educational institutions is often not based on a clear Islamic concept, but is taken from western theories that are far from the values ​​of Aqidah and Islamic da'wah. Therefore, when viewed from the Islamic Wordview, the design of the leadership education curriculum still has many weaknesses. This research was formulated to describe the leadership traits of Umar Bin Abdul Aziz. This research is a type of qualitative research with a character study approach, which aims to explore the analysis of the figures' thoughts on the history of character through primary and secondary literature related to the object of research to give birth to the Concept of Extracurricular Leadership Curriculum of Islamic Junior High School. This study resulted in a discussion of the Concept of Extracurricular Leadership Curriculum for Islamic Junior High Schools, in summary; (1) Formulation of an Extracurricular Leadership Curriculum based on the foundation of Tauhid, (2) Curriculum objectives, to form students who have noble morals, more specifically, to form students who have leadership characteristics of Umar bin Abdul Aziz including; (a) Fear of Allah, (b) Zuhud (Simple), (c) Humble, (d) Wara '(careful), (e) Gentle and Forgiving, (f) Patient, (g) Firm , and (h) Fair (3) Curriculum material, including; (a) Tawheed material which includes Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asma 'wa Traits, and al-Wala' wa al-Bara ', (b) Moral material which includes; Zuhud (Simple), Humble, Wara '(careful), gentle, forgiving, and patient, (c) Historical Materials, especially the Golden History of Umar bin Abdul Aziz's Leadership, and (d) Management Materials; Firm, and Fair. (4) Curriculum Delivery Methods, including; Exemplary Methods, Fun Learning Methods, Discussion and Question and Answer Methods, Targhib and Tarhib Methods, Methods of Giving Rewards and Punishment, and Storytelling Methods, and (5) Curriculum Evaluation; (a) formation of an evaluation team, (b) a series of curriculum evaluation work (evaluator elements, evaluated elements, elements of validity of evaluation results, elements of recognition of evaluation results, (c) types of evaluation (formative evaluation, summative evaluation, evaluation of placement, evaluation of diagnosis ).