Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

OPTIMASI FORMULA GEL EKSTRAK DAGING LIMBAH TOMAT (Lycopersicum esculentul Mill) DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP LAMA PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA KELINCI Dzun Haryadi Ittiqo; Susliana Agustina
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 2, No 2 (2018): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.873 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v2i2.31

Abstract

Luka insisi adalah luka akibat terpotongnya jaringan oleh goresan benda tajam. Senyawa golongan flavonoid dan saponin telah dibuktikan secara pre klinis dapat mempercepat penyembuhan luka. Tomat mengandung senyawa saponin dan bioflavonoid, sehingga diperkirakan memiliki potensi sebagai obat penyembuh luka. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Metode optimasi menggunkan D-optimal dengan software design exspert versi 7.1.5. Komponen yang dioptimasi adalah formula standar gel basis natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC) dan propilenglikol, respon yang dinilai adalah daya lekat, daya sebar dan pH. Formula optimum gel dilakukan diuji stabilitas dan aktivitas terhadap lama penyembuhan luka insisi pada kelinci. Hewan uji dibagi dalam empat kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (basis gel), kontrol positif (betadin salap 10%),formula optimum dan tanpa perlakuan. Punggung kelinci dibuat luka insisi sepanjang 3 cm dan kedalaman 0,3 cm, luka diolesi sampel uji sebanyak dua kali sehari selama 7 hari. Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang luka selama perlakuan. Data diuji statistik dengan metode ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD (Last significant different). Berdasarkan hasil penelitian, kombinasi CMC-Na dan propilenglikol mempengaruhi pH, daya sebar dan daya lekat. Porsentase formula optimum bahan teroptimasi gel yang dihasilkan untuk CMC-Na dan Propilenglikol masing-masing adalah 3,50% dan 11,50% dengan parameter nilai mutu fisik untuk pH 6,09, daya sebar 10,38 cm2, daya lekat 12,32detik. Formula gel optimum memiliki kestabilan yang baik terbukti dari tidak terjadinya sineresis pada saat penyimpanan dengan suhu berbeda yaitu 10°C dan 30°C.Analisis statistik menunjukkan aktivitas penyembuhan luka formula optimum berbeda signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif dan tanpa perlakuan. Kata kunci : Gel, Lycopersicum esculentum Mill, D-optimal,  Luka Insisi.
EDUKASI PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DI ERA NEW NORMAL Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nadya Silva Rosa; Yuli Fitriani; Dzun Haryadi Ittiqo; Irmatika Hendriyani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6201

Abstract

ABSTRAKTangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan permukaan obyek di sekitar kegiatan manusia, yang tentunya akan sangat rentan sebagai pembawa kuman dan pathogen termasuk virus covid-19 yang saat ini menjadi musuh terbesar dunia. Untuk mendukung kegiatan sosial manusia, mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu langkah sanitasi yang dianjurkan di era new normal ini untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga, sabun cuci tangan dapat dikategorikan sebagai kebutuhan pokok. Bertepatan dengan memperingati “Hari Cuci Tangan Sedunia”, maka kegiatan pengabdian ini meliputi edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan langkah mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penyakit dan hidup yang aman di era new normal Kata kunci: sabun; mencuci tangan; new normal. ABSTRACTHands are part of body which touch hundreds of surfaces stuff a day which contain all kind of  germs in the middle of our activities. But it might not realize just how much pathogens cause diseases especially COVID-19 that seriously case in the world. To support daily activities of society, washing hands is one of the best sanitation defences to against spread and infectious COVID-19 in this new era. So that, the important role played by hand hygiene is routinely washing hand with soap. To advocacy Global Handwashing Day in October 15, this program of activities for the community dedicated to increasing awareness and understanding about the importance of handwashing with soap as an effective and affordable way to prevent diseases and save live in new normal era. Keywords: soap; washing hand; new normal. 
WASPADA COVID-19: PEMBAGIAN HANDSANITIZER DAN MASKER KAIN GRATIS KEPADA PENGEMUDI OJEK Alvi Kusuma Wardani; Nurul Qiyaam; Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Dzun Haryadi Ittiqo; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.592 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2759

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (Sars-Cov-2). Virus ini menyebar melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan saat sedang batuk atau bersin.Salah satu faktor risiko yang menyebabkan penularan covid-19 pada tukang ojek baik ojek online maupun offline adalah adanya kontak dalam jarak deka tantara penumpang yang mungkin positif covid-19 dengan pengemudi ojek itu sendiri. Sebagian besar pengemudi ojek yang tidak melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri (APD) sebagai salah satu langkah pencegahan penularan covid-19. Minimnya pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya covid-19 serta kurangnya pemasukan tiap harinya membuat para pengemudi ojek tidak menggunakan APD seperti masker. Kegiatan ini membagikan handsanitizer dan masker kain kepada pengemudi ojek sebagai upaya pencegahan dan pemutusan rantai penularan Covid-19. Kata kunci:covid-19; masker; handsanitizer; pengemudi ojek. ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (Sars-Cov-2). This virus spreads through droplets from the respiratory tract that are released while coughing or sneezing. One of the risk factors that cause covid-19 transmission to ojek drivers both online and offline is that there is contact within the distance between passengers who might be positive with the ojek drivers themselves. Most of the ojek drivers who do not equip themselves with personal protective equipment (PPE) as a preventive measure for covid-19 transmission. The lack of knowledge and awareness about the dangers of covid-19 and the lack of daily income makes ojek drivers do not use PPE like a mask. This activity distributed handsanitizers and masks to ojek drivers as an effort to prevent and break the covid-19 transmission chain. Keywords: covid-19; mask; handsanitizer; ojek driver.
PEMANFAATAN DAUN KEMANGI (Ocinum sanctum) SEBAGAI PRODUK ANTISEPTIK UNTUK PREVENTIF PENYAKIT DI DESA BATUJAI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Abdul Rahman Wahid; Dzun Haryadi Ittiqo; Nurul Qiyaam; Melati Permata Hati; Yuli Fitriana; Anjeli Amalia; Atis Anggraini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.087 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2841

Abstract

ABSTRAKTangan merupakan anggota badan yang sering terkontaminasi oleh mikroba. Salah satu cara untuk menghilangkan mikroba di tangan yaitu dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Selain menggunakan sabun, mencuci tangan dapat juga menggunakan handsanitizer. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan handsanitizer adalah daun kemangi. Ekstrak daun kemangi mengandung senyawa yang berperan sebagai antibakteri yaitu tanin, flavonoid dan minyak atsiri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan gel handsanitizer dari ekstrak kemangi. Metode yg digunakan pada pengabdian ini adalah model ceramah dan demonstrasi praktik pemanfaatan daun kemangi sebagai bahan gel handsanitizer. Pendampingan kegiatan ini agar masyarakat mampu mengolah dan memanfaatkan daun kemangi sebagai sebuah produk gel handsanitizer. Selain itu, hasil produk yang dihasilkan dapat dipergunakan sehari-hari untuk membersihakan tangan yang sehari-hari masyarakat beraktivitas di sawah dan peternak. Kata kunci: daun kemangi, antiseptik, gel handsanitizer ABSTRACTThe hand is a limb that is often contaminated by microbes. One way to eliminate microbes in the hands is by washing hands using soap. In addition to using soap, hand washing can also use a handsanitizer. One of the plants that can be used as a handsanitizer is basil leaves. Basil extract contains compounds that act as antibacterial namely tannins, flavonoids and essential oils. This activity aims to provide counseling and training to make a handsanitizer gel from basil extract. The method used in this service is a model of lectures and demonstrations of the practice of using basil leaves as a handsanitizer gel. Assistance of this activity is so that the community is able to process and utilize basil leaves as a gel handsanitizer product. In addition, the products produced can be used daily to clean the hands of people who are active every day in the fields and ranchers. Keywords: basil leavef, antiseptic, handsanitizer gel
Uji Aktivitas Hair Tonic Madu Kombinasi Ekstrak Daun Seledri (Apium Graveolens Linn) Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan Dzun Haryadi Ittiqo; Putri Jeniti; Melati Permata Hati; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i1.7406

Abstract

ABSTRAKSeledri adalah tanaman yang memiliki efek terhadap pertumbuhan rambut, selain seledri madu telah banyak diketahui sebagai bahan alami yang berguna untuk merawat dan menyehatkan kulit kepala serta rambut karena kandungan madu sendiri kaya akan antioksidan yang penting bagi kesehatan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hair tonic madu kombinasi ektrak seledri terhadap pertumbuhan rambut kelinci serta uji mutu fisik hair tonic. Desain penelitian ini adalah eksperimental menggunakan hewan uji kelinci jantan jenis New Zealand dengan variasi konsentrasi dosis seledri dan madu untuk Formula A (5% : 15%), Formula B (10% : 10%), Formula C (15% : 15%), kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol negatif (bahan tambahan), dan kontrol positif (sediaan hair tonic mengandung minoxidil 2%). Uji mutu fisik meliputi organoleptis dan uji pH. Pengukuran pertumbuhan rambut dilakukan pengamatan selama 14 hari. Data hasil pengukuran panjang dan berat rambut diuji statistik dengan metode uji Anova . Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan hair tonic kombinasi ekstrak daun seledri dan madu memenuhi syarat PH dan menghasilkan warna, bau, dan kejernian yang stabil selama penyimpanan. Kombinasi ekstrak daun seledri dan madu yang memiliki potensi paling tinggi terhadap pertumbuhan rambut kelinci adalah formula B, dengan perbandingan konsentrasi ekstrak 10% dan madu 10% dan tidak ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) dengan kelompok positif . Kesimpulan pada penelitian ini adalah Hair tonic kombinasi ekstrak daun seledri dan madu memenuhi kriteria syarat Mutu Fisik dan Formula B memiliki potensi  paling tinggi dan sama besar dengan kontrol positif terhadap aktivitas pertumbuhan rambut kelinci. Kata kunci : Hair Tonic; Seledri; Madu; Pertumbuhan Rambut.ASBTRACTCelery is a plant that has an effect on hair growth, in addition to celery honey has been widely known as a natural ingredient that is useful for treating and nourishing the scalp and hair because the content of honey itself is rich in antioxidants that are important for hair health. This study aims to determine the hair tonic activity of honey celery extract combination on rabbit hair growth and to test the physical quality of hair tonic.The design of this study was experimental using test animals of New Zealand male rabbits with various concentrations of celery and honey doses for Formula A (5%: 15%), Formula B (10%: 10%), Formula C (15%: 15%) , normal control (without treatment), negative control (additional ingredients), and positive control (hair tonic preparations containing 2% minoxidil). Physical properties test include organoleptic and pH test. Measurement of hair growth was observed for 14 days. The results of measurement of hair length and weight were tested statistically by the Anova test method. The results showed that the hair tonic preparation of a combination of celery leaf extract and honey met the pH requirements and produced stable color, odor, and clarity during storage. The combination of celery leaf extract and honey which has the highest potential for rabbit hair growth is formula B, with a ratio of 10% extract concentration and 10% honey and there is no significant difference (p<0.05) with the positive group. The conclusion of this study is that the hair tonic combination of celery leaf extract and honey meets the criteria for Physical Quality and Formula B has the highest potential and is as large as a positive control on rabbit hair growth activityKeywords : Hair Tonic; Celery; Honey; Hair Growth Activity.
Formulasi dan Uji Kecerahan Ekstrak Krim Lulur Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Pemutih Kulit Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Dzun Haryadi Ittiqo; Ardiansyah Ardiansyah; Yuli Fitriana
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 1 (2021): JANUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i1.3903

Abstract

ABSTRAKKosmetik  pada umumnya mengandung senyawa kimia. Lulur banyak digunakan untuk mencerahkan kulit. Untuk menjaga keamanan diperlukan senyawa aktif yang aman. Antioksidan sering dimanfaatkan pada kosmetika. Daun kelor mengandung senyawa antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik lulur krim ekstrak daun kelor, mengetahui pada konsentrasi berapa dari  ekstrak daun kelor  sebagai lulur krim dapat mencerahkan kulit. Metode penelitian ini bersifat true eksperimental dengan pendekatan post test only control grup. Menggunakan hewan uji tikus sebanyak 4 ekor yang dibagi menjadi empat kelompok, kelompok 1 kontrol negative( basis lulur krim), kelompok 2 konsentrasi ekstrak 10%, kelompok 3 konsentrasi ekstrak 20% dan kelompok 4  konsentrasi ekstrak 30%. Perlakuan hewan uji dilakukan selama satu minggu, dengan pengukuran skala warna kulit menggunakan skin tone. Analisis data menggunakan one way annova. Hasil Uji sifat fisik memberikan mutu yang baik dengan rata-rata uji pH sediaan 6.7, daya lekat 39 detik dan daya sebar 6,608cm2 . Porsentase  kecerahan menunjukkan bahwa kelompok kontrol negativ  tidak ada perubahan, kelompok 2 konstrasi 10% (6,00 hari±0,82 ), kelompok  konsentrasi 20%  (5,00 hari±0,82) dan konsentrasi 30% (3.50 hari±0,58).  Dapat disimpulkan bahwa krim lulur esktrak daun kelor dengan kosntrasi 30% paling efektif  mencerahkan kulit.Kata kunci : Kosmetik; Lulur; Krim; Daun Kelor; Pencerah.ABSTRACTCosmetics generally contain chemical compounds. Lulur is widely used to brighten the skin. To maintain safety, a safe active compound is needed. Antioxidants are often used in cosmetics. Moringa leaves contain antioxidant compounds. The purpose of this study was to determine the physical quality of the Moringa leaf extract cream scrub, knowing at what concentration of Moringa leaf extract as a cream scrub can brighten the skin. This research method is true experimental with a post test only control group approach. Using 4 rats, divided into four groups, group 1 was negative control (cream scrub base), group 2 extract concentration was 10%, group 3 extract concentration was 20% and group 4 extract concentration was 30%. The treatment of the tested animals was carried out for one week, by measuring the skin color scale using the skin tone. Data analysis used one way annova. The physical properties test results gave good quality with an average pH test of 6.7, adhesion 39 seconds and spreadability 6.608cm2. The percentage of brightness shows that the negative control group has no change, group 2 is 10% (6.00 days ± 0.82), the concentration group is 20% (5.00 days ± 0.82) and the concentration is 30% (3.50 days ± 0 , 58). It can be concluded that Moringa leaf extract cream with a concentration of 30% is the most effective in lightening the skin.Keywords : Cosmetics; Scrubs; Creams; Moringa Leaves; Lightening. 
EDUKASI TENTANG BEYOND USE DATE OBAT KEPADA ISMAKES KOTA MATARAM Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo; Shah Iqbal Ikraman Akbar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9679

Abstract

ABSTRAKBeyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan yang benar terkait obat menjadi kebutuhan masyarakat agar terhindar dari dampak buruk kesehatan diri maupun lingkungan. Pemberian informasi kepada pasien oleh tenaga kesehatan mengenai cara penyimpanan dan batas waktu penggunaan obat setelah kemasan dibuka sangat penting untuk ketahui. Namun informasi tentang BUD ini masih sangat rendah di kalangan tenaga kesehatan, apalagi di kalangan mahasiswa calon tenaga kesehatan yaitu Ikatan Mahasiswa Kesehatan Kota Mataram (ISMAKES) yang belum sepenuhnya menerima informasi terkait dengan pendidikan yang mereka tempuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi terkait Beyond Use Date Obat kepada mahasiswa ISMAKES Kota Mataram untuk peningkatan keamanan dalam penggunaan obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh anggota ISMAKES Kota Mataram. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa ISMAKES Kota Mataram tentang Beyond Use Date Obat dari nilai rata-rata pretest peserta adalah 73,43% (Cukup) meningkat menjadi 87,14% (Baik) pada saat posttes dengan peningkatan pengetahuan tentang BUD sebesar 13,71%. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: beyond use date; obat; leaflet ABSTRACTBeyond Use Date (BUD) is the time limit for using the drug after it has been formulated or prepared or after the primary packaging has been opened or damaged. The importance of the community having the correct knowledge related to drugs is a community need to avoid the adverse effects on personal and environmental health. Providing information to patients by health workers regarding storage methods and the time limit for using drugs after the packaging is opened is very important to know. However, information about BUD is still very low among health workers, especially among prospective health worker students, namely the Mataram City Health Student Association (ISMAKES) who have not fully received information related to the education they are taking. The purpose of this community service activity is to provide information regarding the Beyond Use Date of Drugs to ISMAKES students in Mataram City to increase safety in the use of drugs. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets, and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subjects of this community service are all members of the Mataram City ISMAKES. The instruments used are power points, leaflets, and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in the knowledge of ISMAKES students in Mataram City about the Beyond Use Date of Drugs from the average pretest score of participants was 73.43% (Enough) increased to 87.14% (Good) at the posttest. with an increase in knowledge about BUD by 13.71%. This shows that the participants can receive the education provided well. Keywords: beyond use date; drug; leaflet
PENDAMPINGAN INOVASI JAMU INSTAN VARIAN RASA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PELUANG USAHA DI MASA PANDEMI COVID 19 Dzun Haryadi Ittiqo; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Irmatika Hendriyani; Yuli Fitriani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9997

Abstract

ABSTRAKKondisi pandemi berpengaruh ke semua sektor,tidak hanya sektor ekonomi tetapi juga sosial antar masyarakat, salah satu dampak yang paling terlihat adalah munculnya pengangguran baru yang disebabkan banyak faktor antara lain, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melemahnya pergerakan ekonomi di masyarakat . Dalam situasi ini diperlukan suatu program dengan biaya murah salah satunya adalah pendampingan pembuatan jamu isntan variasi rasa, karena bahan bakunya mudah didapat, murah atau terjangkau bahkan bisa dibudidayakan di pekarangan rumah, tetapi bernilai komersial setelah menjadi produk instan. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini Menumbuhkan semangat kewirausaahan dan ketrampilan dalam mengolah bahan alam menjadi sediaan jamu instan yang praktis. Mitra dalam kegiatan ini Masyarakat Dusun Mbung Duduk. Metode yang dilakukan dengan penyuluhan dan pendampingan . Hasil dari kegiatan ini  masyarakat mengerti potensi bahan-bahan alam disekitar mereka sebagai bahan alternatif pengobatan dan  terampil membuat  jamu instan dari Bahan alam yang ada di sekitar mereka untuk digunakan sendiri ataupun di komersialkan dalam skala mikro. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tumbuhnya semangat kewiusahaan dari masyarakat serta terampil dalam pengolahan bahan baku sampai menjadi sediaan jamu instan varian rasa yang praktis. Kata Kunci : jamu; instan; inovasi; produk ABSTRACTThe pandemic condition affects all sectors, not only the economic sector but also the social sector among communities, one of the most visible impacts is the emergence of new unemployment caused by many factors, including layoffs and weakening economic movements in society. In this situation, a program with a low cost is needed, one of which is assistance in the manufacture of flavored instant herbal medicine, because the raw materials are easy to obtain, cheap or affordable and can even be cultivated in the yard of the house, but have commercial value after becoming an instant product. The goal to be achieved in this activity is to foster an entrepreneurial spirit and skills in processing natural ingredients into practical instant herbal preparations. Partners in this activity are the  Mbung Duduk Hamlet Community. The method used is counseling and mentoring. The result of this activity is that the community understands the potential of natural ingredients around them as alternative medicine and is skilled at making instant herbal medicine from natural ingredients around them for their own use or commercialized on a micro scale. The conclusion that can be drawn is the growth of the entrepreneurial spirit of the community as well as being skilled in processing raw materials to become instant herbal preparations of practical flavor variants. Keywords: jamu; instant; innovation; product.
EDUKASI MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN DASAN SARI AMPENAN Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan; Irmatika Hendriyani; Anna Pradiningsih; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9688

Abstract

ABSTRAKDemam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang massif di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana NTB termasuk dalam 10 provinsi dengan temuan incidence rate DBD tertinggi pada 2022. Kota Mataram menjadi  salah satu kota yang dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 536 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus DBD tersebut, kegiatan ini bertujian untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Lingkungan Dasan Sari RT.08 Ampenan untuk pencegahan terjadinya DBD dengan melakukan 3M Plus. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesiner pengetahuan dan perilaku terkait DBD. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,5% (sebelum edukasi = 96.8 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat perilaku masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD memperoleh nilai rata-rata 91,1% yang termasuk dalam kategori perilaku baik. Kata kunci: edukasi; Demam Berdarah Dengue (DBD); Nusa Tenggara Barat (NTB); peningkatan pengetahuan   ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a massive health problem in Indonesia, including in the province of West Nusa Tenggara, which of the top ten highest DHF incidence rates. Based on the DFT problem, this report aims to provide education about the prevention of dengue fever by 3M programs in the Dasan Sari Environment RT.08 Ampenan. The provided education was performed through a presentation and discussion panel followed by distributing educational posters to event participants. The level of knowledge and behavior about DHF was assessed before and after the education activity by giving participants an assessable questionnaire. Based on the questionnaire analysis, the level of knowledge and behavior were reported to be increased after education was carried out, with the level of knowledge post-test average value of 99.5% (base of 96.8 %) and the level of behavior average value of 91.1%. Keywords: education; dengue; Dengue Hemorrhagic Fever (DHF); West Nusa Tenggara; level of knowledge
Profil Penyimpanan Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Terdampak Gempa Bumi Lombok Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Nurul Qiyaam; Dzun Haryadi Ittiqo
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.9396

Abstract

Bencana alam gempa bumi yang melanda Pulau Lombok pada Agustus 2018 mengakibatkan kerusakan berat dan kerusakan sedang pada puskesmas Se-Kabupaten Lombok Utara dan beberapa puskesmas di Kabupaten Lombok Timur. Kerusakan sarana dan prasarana di puskesmas dapat berpengaruh pada penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas yang terdampak gempa bumi Lombok. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Se-Kabupaten Lombok Utara dan beberapa Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur yang terdampak gempa pada bulan Mei-Juli 2019 dengan total sebanyak 22 puskesmas. Penelitian ini menggunakan lembar observasi yang telah divalidasi dengan 3 indikator, yaitu sarana prasarana, keadaan lemari es dan pengelolaan vaksin. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap pada 8 puskesmas di Kabupaten Lombok Utara menunjukan rata-rata kategori baik (87,87%), dan 14 Puskemas di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan rata-rata kategori baik (79%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah penyimpanan vaksin Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas terdampak gempa bumi Lombok termasuk dalam kategori baik.