Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EDUKASI PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DI ERA NEW NORMAL Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nadya Silva Rosa; Yuli Fitriani; Dzun Haryadi Ittiqo; Irmatika Hendriyani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6201

Abstract

ABSTRAKTangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan permukaan obyek di sekitar kegiatan manusia, yang tentunya akan sangat rentan sebagai pembawa kuman dan pathogen termasuk virus covid-19 yang saat ini menjadi musuh terbesar dunia. Untuk mendukung kegiatan sosial manusia, mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu langkah sanitasi yang dianjurkan di era new normal ini untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga, sabun cuci tangan dapat dikategorikan sebagai kebutuhan pokok. Bertepatan dengan memperingati “Hari Cuci Tangan Sedunia”, maka kegiatan pengabdian ini meliputi edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan langkah mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penyakit dan hidup yang aman di era new normal Kata kunci: sabun; mencuci tangan; new normal. ABSTRACTHands are part of body which touch hundreds of surfaces stuff a day which contain all kind of  germs in the middle of our activities. But it might not realize just how much pathogens cause diseases especially COVID-19 that seriously case in the world. To support daily activities of society, washing hands is one of the best sanitation defences to against spread and infectious COVID-19 in this new era. So that, the important role played by hand hygiene is routinely washing hand with soap. To advocacy Global Handwashing Day in October 15, this program of activities for the community dedicated to increasing awareness and understanding about the importance of handwashing with soap as an effective and affordable way to prevent diseases and save live in new normal era. Keywords: soap; washing hand; new normal. 
ANTISIPASI CORONA : PENYEMPROTAN DISINFEKTAN DAN PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MUSHOLA Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Nur Furqani; Yuli Fitriana; Anna Pradiningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.546 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2945

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease (COVID-19) menjadi masalah kesehatan di dunia sebagai pandemi dan kasusnya sampai Juli 2020 terus meningkat khususnya di Indonesia termasuk di Kabupaten Lombok Timur yang merupakan kabupaten dengan total kasus terbanyak di NTB.Pengabdian ini bertujuan  agar mushola yang secara rutin digunakan oleh warga di Desa Masbagik Selatan Kabupaten Lombok Timur selalu terjaga kebersihannya serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyemprotan mushola dengan disinfektan dan penyuluhan PHBS melalui spanduk dan poster. Hasil yang diharapkan adalah penyemprotan disinfektan di mushola tetap dilakukan secara rutin dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menerapkan PHBS di era new normal ini guna mencegah penularan Covid-19 di tempat ibadah khususnya. Kata kunci: covid-19; disinfektan; PHBS; mushola. ABSTRACTCoronavirus Disease (COVID-19) is a health problem in the world as a pandemic and the case until July 2020 continues to increase, especially in Indonesia, including in East Lombok District which is the district with the most cases in NTB. The aims are to keep the mosque that is routinely used by residents in Masbagik Selatan Village, East Lombok Regency,always to be clean and increase public awareness to implement Clean and Healthy Behavior (PHBS). This activity is carried out by spraying the mosque with disinfectants and PHBS counseling through banners and posters. The expected result is that spraying disinfectants in the mosque continues to be done routinely and increase public awareness to keep applying PHBS in this new normal era to prevent Covid-19 transmission in places of worship specifically. Keywords: covid-19; disinfectant; PHBS; mosque
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENYAKIT ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA BALITA DI PUSKESMAS PARUGA KOTA BIMA TAHUN 2016 Nurul Qiyaam; Nur Furqani; Ayu Febriyanti
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.726 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i2.54

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang balita. Sejak 2008 ISPA merupakan penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Paruga Kota Bima, khususnya di Kelurahan Dara. Salah satu faktor terjadinya penyakit ISPA pada balita adalah pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit ISPA berdasarkan karakteristik pendidikan, pekerjaan dan usia ibu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Observasional Deksriptif dan desain studi cross sectional selama periode Maret - April 2016. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah  88 ibu yang memiliki balita. Data diperoleh dari pengisian kuesioner disertai dengan wawancara terhadap responden. Hasil penelitian didapatkan ibu yang memiliki pengetahuan baik sebesar (20,4%), cukup sebesar (53,4%) dan kurang sebesar (26,13%). Sehingga dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu yang mendominasi pada kategori cukup.     
Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Nur Furqani; Esi Wahyuningsih
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 1, No 2 (2020): JULI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.237 KB) | DOI: 10.31764/lf.v1i2.2515

Abstract

ABSTRAKGagal ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal progresif yang  irreversible ketika ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan metabolik. Gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB memasuki daftar 10 penyakit terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini merupakan  penelitian observasional deskriptif dengan mengambil data secara cross sectional, sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 43 orang. Evaluasi penggunaan obat dalam penelitian ini meliputi tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat indikasi dan tepat frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik yaitu 100% tepat pasien, 100% tepat obat, 100% tepat indikasi, 100% tepat dosis, 88,37% dan tepat frekuensi 27,91%.Kata kunci: Gagal ginjal kronik; Antihipertensi; Evaluasi penggunaan obat. ABSTRACTChronic kidney failure is a decrease in progressive kidney function which is irregular when the kidneys are unable to maintain metabolic balance. Chronic kidney failure at the NTB Provincial General Hospital enters the list of the 10 most diseases. This study aimed to evaluate the use of antihypertensive drugs in patients with chronic renal failure hospitalization at the Regional General Hospital of West Nusa Tenggara Province. The study was a descriptive observational study by taking cross sectional data, samples that met the inclusion criteria were 43 people. Evaluation of drug use in this study included the exact patient, the right medication, the right dose, the right indication and the right frequency. The results showed the accuracy of the use of antihypertensive drugs in patients with chronic renal failure, namely 100% right patients, 100% exact drugs, 100% exact indications, 100% exact dosages, 88.37% and exact frequency 27,91%.Keywords: Chronic Kidney Failure; Antihypertension; Evaluation of drug use.
PEMBUATAN VIDEO EDUKASI : BERANTAS HOAKS SEPUTAR VAKSIN COVID-19 DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.7086

Abstract

ABSTRAKProgram vaksinasi COVID-19 kini telah menyasar masyarakat umum, termasuk anak-anak usia 12 tahun ke atas, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Pada awal 2021 telah tersedia berbagai vaksin untuk COVID-19 di Indonesia, yaitu vaksin buatan Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Berdasarkan hasil Survei Penerimaan Vaksin COVID-19 di Indonesia, di Kepulauan Nusa Tenggara ada 65–70% responden yang mengetahui rencana Pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 dan hanya 58% yang bersedia menerima Vaksin COVID-19. Adanya hoaks seputar Vaksin COVID-19 dapat menurunkan minat masyarakat atau menimbulkan keraguan untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Sehingga pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan sebagai upaya edukasi terkait hoaks dan fakta seputar Vaksin COVID-19 untuk meningkatkan capaian vaksin COVID-19 di masyarakat. Metode yang dilakukan yaitu pembuatan video edukasi hoaks dan fakta seputar Vaksin COVID-19, dan disebarkan melalui media sosial kanal YouTube FIK UMMAT. Target yang diharapkan dapat meningkatkan ketercapaian 100% vaksinasi COVID-19 di Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Barat dan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram, guna mempercepat tercapainya herd immunity. Kata kunci: hoaks; fakta; vaksin covid-19 ABSTRACTThe COVID-19 vaccination program has now targeted the general public, including children aged 12 years and over, pregnant women, breastfeeding mothers, and the elderly. In early 2021, various vaccines for COVID-19 were available in Indonesia, namely vaccines made by Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, and Pfizer. Based on the results of the COVID-19 Vaccine Acceptance Survey in Indonesia, in the Nusa Tenggara Islands there were 65–70% of respondents who are aware of the Government's plan to carry out the COVID-19 vaccination and only 58% were willing to receive the COVID-19 Vaccine. The existence of hoaxes about the COVID-19 vaccine can reduce public interest or raise doubts about vaccinating COVID-19. So that this community service is carried out with the aim of being an educational effort related to hoaxes and facts about the COVID-19 vaccine to increase the achievement of the COVID-19 vaccine in the community. The method used is making educational videos of hoaxes and facts about the COVID-19 vaccine, and distributed through social media on the FIK UMMAT YouTube channel. The target is expected to increase the 100% achievement of COVID-19 vaccination in Indonesia, especially in West Nusa Tenggara and at the University of Muhammadiyah Mataram, in order to accelerate the achievement of herd immunity. Keywords: hoax; facts; covid-19 vaccine
EDUKASI TENTANG BEYOND USE DATE OBAT KEPADA ISMAKES KOTA MATARAM Baiq Nurbaety; Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo; Shah Iqbal Ikraman Akbar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9679

Abstract

ABSTRAKBeyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan yang benar terkait obat menjadi kebutuhan masyarakat agar terhindar dari dampak buruk kesehatan diri maupun lingkungan. Pemberian informasi kepada pasien oleh tenaga kesehatan mengenai cara penyimpanan dan batas waktu penggunaan obat setelah kemasan dibuka sangat penting untuk ketahui. Namun informasi tentang BUD ini masih sangat rendah di kalangan tenaga kesehatan, apalagi di kalangan mahasiswa calon tenaga kesehatan yaitu Ikatan Mahasiswa Kesehatan Kota Mataram (ISMAKES) yang belum sepenuhnya menerima informasi terkait dengan pendidikan yang mereka tempuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi terkait Beyond Use Date Obat kepada mahasiswa ISMAKES Kota Mataram untuk peningkatan keamanan dalam penggunaan obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh anggota ISMAKES Kota Mataram. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa ISMAKES Kota Mataram tentang Beyond Use Date Obat dari nilai rata-rata pretest peserta adalah 73,43% (Cukup) meningkat menjadi 87,14% (Baik) pada saat posttes dengan peningkatan pengetahuan tentang BUD sebesar 13,71%. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: beyond use date; obat; leaflet ABSTRACTBeyond Use Date (BUD) is the time limit for using the drug after it has been formulated or prepared or after the primary packaging has been opened or damaged. The importance of the community having the correct knowledge related to drugs is a community need to avoid the adverse effects on personal and environmental health. Providing information to patients by health workers regarding storage methods and the time limit for using drugs after the packaging is opened is very important to know. However, information about BUD is still very low among health workers, especially among prospective health worker students, namely the Mataram City Health Student Association (ISMAKES) who have not fully received information related to the education they are taking. The purpose of this community service activity is to provide information regarding the Beyond Use Date of Drugs to ISMAKES students in Mataram City to increase safety in the use of drugs. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets, and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subjects of this community service are all members of the Mataram City ISMAKES. The instruments used are power points, leaflets, and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in the knowledge of ISMAKES students in Mataram City about the Beyond Use Date of Drugs from the average pretest score of participants was 73.43% (Enough) increased to 87.14% (Good) at the posttest. with an increase in knowledge about BUD by 13.71%. This shows that the participants can receive the education provided well. Keywords: beyond use date; drug; leaflet
EDUKASI MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN DASAN SARI AMPENAN Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan; Irmatika Hendriyani; Anna Pradiningsih; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9688

Abstract

ABSTRAKDemam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang massif di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana NTB termasuk dalam 10 provinsi dengan temuan incidence rate DBD tertinggi pada 2022. Kota Mataram menjadi  salah satu kota yang dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 536 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus DBD tersebut, kegiatan ini bertujian untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Lingkungan Dasan Sari RT.08 Ampenan untuk pencegahan terjadinya DBD dengan melakukan 3M Plus. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesiner pengetahuan dan perilaku terkait DBD. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,5% (sebelum edukasi = 96.8 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat perilaku masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD memperoleh nilai rata-rata 91,1% yang termasuk dalam kategori perilaku baik. Kata kunci: edukasi; Demam Berdarah Dengue (DBD); Nusa Tenggara Barat (NTB); peningkatan pengetahuan   ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a massive health problem in Indonesia, including in the province of West Nusa Tenggara, which of the top ten highest DHF incidence rates. Based on the DFT problem, this report aims to provide education about the prevention of dengue fever by 3M programs in the Dasan Sari Environment RT.08 Ampenan. The provided education was performed through a presentation and discussion panel followed by distributing educational posters to event participants. The level of knowledge and behavior about DHF was assessed before and after the education activity by giving participants an assessable questionnaire. Based on the questionnaire analysis, the level of knowledge and behavior were reported to be increased after education was carried out, with the level of knowledge post-test average value of 99.5% (base of 96.8 %) and the level of behavior average value of 91.1%. Keywords: education; dengue; Dengue Hemorrhagic Fever (DHF); West Nusa Tenggara; level of knowledge
SOSIALISASI APOTEKER CILIK SISWA SD IT TAHFIZUL QUR’AN AN-NAHL PAGUTAN MATARAM Nur Furqani; Cyntiya Rahmawati; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Baiq Nurbaety; Yuli Fitriana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9394

Abstract

ABSTRAKPemakaian obat kepada anak-anak harus mendapatkan perhatian khusus sebab tidak semua anak mampu meminum obat saat sedang sakit, selain itu di usia dini memang seharusnya mendapatkan banyak informasi mengenai profesi-profesi tenaga kesehatan agar dapat menambah pengetahuan dan memancing semangat menuntut ilmu, oleh karena itu dilakukanlah Sosialisasi apoteker cilik kepada siswa Sekolah Dasar di SD – IT. Tahfizul Qur’an An-Nahl Pagutan – Mataram, yang bertujuan untuk mengenalkan profesi apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan dan sumber informasi obat serta memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang benar. Sosialisasi ini di prioritaskan pada siswa SD kelas 1 sampai 3. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh dosen berprofesi apoteker dan 4 mahasiswa D3. Farmasi, diawali dengan penjelasan materi sosialisasi, kemudian dilanjutkan pelaksanaan kegiatan menyaksikan video edukasi penggunaan obat yang baik dan benar, kemudian diperagakan oleh siswa/siswi dan Menyanyikan Mars Apoteker Cilik, serta mengajarkan siswa/i bahwa betapa pentingnya mencuci tangan yang benar dan menulis informasi dalam tabel yang disediakan mahasiswa, siswa/i menulis informasi mengenai obat-obatan yang telah dibagikan dengan membaca keterangan pada kemasan obat, meliputi nama obat, nama dagang, khasiat, aturan pakai, efek samping, waktu kadaluwarsa, aturan penyimpanan dan warna lingkaran obat. Evaluasi kegiatan yaitu dengan menilai penampilan dan peragaan oleh siswa tentang cara penggunaan obat dan penyimpanan obat yang baik dan benar. Diakhir acara mengumumkan penampilan peserta terbaik edukasi penggunaan obat dan pemilihan Apoteker Cilik (APOCIL) di Sekolah Dasar SD-IT Tahfizul Qur’an An-Nahl, dilanjutkan dengan penyerahan hadiah dan cendramata. Kata kunci: apoteker cilik; sosialisasi; siswa sd. ABSTRACTThe use of drugs for children must receive special attention because not all children are able to take medication when they are sick, besides that at an early age it is necessary to get a lot of information about the professions of health workers so that they can increase their knowledge and provoke enthusiasm for studying, therefore socialization of young pharmacists for elementary school students in SD – IT was carried out. Tahfizul Qur'an An-Nahl Pagutan - Mataram, which aims to introduce the pharmacist profession as part of the health workforce and source of drug information and provide education about the correct use of drugs. This socialization is prioritized for elementary school students in grades 1 to 3. This activity is directly supervised by a lecturer who is a pharmacist and 4 D3 students. Pharmacy, starting with an explanation of socialization material, then continued with the implementation of watching educational videos on good and correct drug use, then demonstrating by students and Singing the Little Pharmacist's Marshal, and teaching students how important it is to wash hands properly and write down information in tables provided by students, students write information about the drugs that have been distributed by reading the information on the drug packaging, including the drug name, trade name, properties, rules for use, side effects, expiration time, storage rules and the color of the drug circle. Evaluation of activities, namely by assessing the appearance and demonstration by students on how to use drugs and store drugs properly and correctly. At the end of the event, announcing the appearance of the best participant in education on drug use and the selection of a Little Pharmacist (APOCIL) at SD-IT Tahfizul Qur'an An-Nahl Elementary School, followed by giving gifts and souvenirs. Keywords: young pharmacists; socialization; elementary school students
Cost-Effectiveness Analysis Penggunaan Ceftriaxone Dibandingkan Dengan Levofloxacin Pada Pasien Community-Acquired Pneumonia Di RSUD Provinsi NTB Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nur Furqani
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.13164

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit infeksi dengan jumlah kasus terbanyak di RSUD Provinsi NTB. Dampak terburuk pneumonia adalah risiko kematian terutama di negara berkembang seperti di Indonesia serta berdampak pada tingginya biaya pelayanan kesehatan. Sehingga diperlukan pengelolaan biaya secara efektif dan efisien. Pilihan terapi  untuk community-acquired pneumonia yang digunakan di RS tersebut adalah seftriakson dan levofloksasin yang memiliki selisih harga yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pilihan antibiotik yang memberikan efektifitas terbaik dan lebih efisien biaya antara seftriakson dengan levofloksasin untuk pasien pneumonia komunitas di rawat inap RSUD Provinsi NTB dengan perspektif BPJS Kesehatan. Jenis penelitian ini adalah farmakoekonomi dengan metode kuantitatif analisis dengan menggunakan data sekunder. Komponen biaya langsung medis yang dihitung adalah biaya obat, perawatan, dokter, IGD, akomodasi, dan laboratorium. Efektivitas yang diukur adalah kondisi klinis (batuk, sesak nafas, nyeri dada, suhu tubuh) dan jumlah leukosit. Didapatkan hasil bahwa seftriakson dan levofloksasin mempunyai efektivitas yang tidak berbeda secara signifikan (P>0,05). Untuk mengubah seftriakson ke levofloksasin membutuhkan biaya lebih sebesar Rp.1.178 untuk menurunkan 1 µL leukosit tapi pasien mendapatkan tambahan 1.123 efektivitas. Disimpulkan bahwa levofloxacin memberikan nilai rupiah yang terendah dan menjadi pilihan yang lebih efisien dengan efektivitas yang sama dibandingkan seftriakson pada pasien pneumonia komunitas di rawat inap RSUD Provinsi NTB tahun 2018.
EDUKASI BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DI PASAR BAMBU BUNJERUK Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Safwan Safwan; Anna Pradiningsih; Nur Furqani; Iche Rahma Saputri; Ida Ayu Tiara Dita; Indah Rahmawati; Indri Natasari; Intan Sahira; Isti Aulia Febrianti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14588

Abstract

ABSTRAKSwamedikasi oleh masyarakat seringkali pada obat keras, termasuk antibiotik yang seharusnya didapatkan dengan resep dokter. Berdasarkan hasil riset di Indonesia menyatakan bahwa proporsi masyarakat yang menyimpan obat keras tanpa resep cukup tinggi, di antaranya termasuk antibiotik. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dapat menyebabkan masalah kesehatan, yaitu tujuan pengobatan tidak tercapai bahkan terjadi resistensi bakteri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada masyarakat di Pasar Bambu Bunjeruk menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat masih kurang tentang penggunaan antibiotik. Sehingga perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk edukasi Bijak menggunakan antibiotik pada masyarakat di Pasar Bambu Bunjeruk dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penggunaan antibiotik yang benar. Metode yang digunakan adalah metode interaktif melalui CBIA (Cara Belajar Insan Aktif), yang dilakukan dengan ceramah dan memberikan brosur BIJAK menggunakan antibiotik. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan sikap terkait penggunaan antibiotik. Didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Bijak menggunakan antibiotik dari pengetahuan kurang menjadi pengetahuan baik. Selain itu, terjadi peningkatan sikap masyarakat tentang Bijak menggunakan antibiotik dari sikap cukup menjadi sikap baik. Kata kunci: edukasi; antibiotik; bijak; peningkatan pengetahuan; pasar bambu bunjeruk ABSTRACTSelf-medication by the community is often on strong drugs, including antibiotics that should be obtained with a doctor's prescription. Based on the results of research in Indonesia, it is stated that the proportion of people who store strong drugs without a prescription is quite high, including antibiotics. The use of antibiotics without a doctor's prescription can cause health problems, namely, the goal of treatment is not achieved and even bacterial resistance occurs. Based on the results of observations made on the community at the Bunjeruk Bamboo Market, shows that the level of public knowledge is still lacking about the use of antibiotics. So it is necessary to carry out community service activities in the form of education on the wise use of antibiotics in the community at the Bunjeruk Bamboo Market to increase people's knowledge and attitudes toward the correct use of drugs. The method used is an interactive method through CBIA (Active Human Learning Method), which is carried out with lectures and giving BIJAK brochures using antibiotics. Before and after education, participants were asked to fill out a knowledge and attitude questionnaire regarding the use of antibiotics. The results showed that there was an increase in public knowledge about the wise use of antibiotics from less knowledge to good knowledge. In addition, there has been an increase in people's attitudes about the wise use of antibiotics from a moderate attitude to a good attitude. Keywords: education; antibiotics; wisdom; increase in knowledge; bunjeruk bamboo market