Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EDUKASI PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DI ERA NEW NORMAL Melati Permata Hati; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Nadya Silva Rosa; Yuli Fitriani; Dzun Haryadi Ittiqo; Irmatika Hendriyani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6201

Abstract

ABSTRAKTangan merupakan bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan permukaan obyek di sekitar kegiatan manusia, yang tentunya akan sangat rentan sebagai pembawa kuman dan pathogen termasuk virus covid-19 yang saat ini menjadi musuh terbesar dunia. Untuk mendukung kegiatan sosial manusia, mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu langkah sanitasi yang dianjurkan di era new normal ini untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga, sabun cuci tangan dapat dikategorikan sebagai kebutuhan pokok. Bertepatan dengan memperingati “Hari Cuci Tangan Sedunia”, maka kegiatan pengabdian ini meliputi edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan langkah mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penyakit dan hidup yang aman di era new normal Kata kunci: sabun; mencuci tangan; new normal. ABSTRACTHands are part of body which touch hundreds of surfaces stuff a day which contain all kind of  germs in the middle of our activities. But it might not realize just how much pathogens cause diseases especially COVID-19 that seriously case in the world. To support daily activities of society, washing hands is one of the best sanitation defences to against spread and infectious COVID-19 in this new era. So that, the important role played by hand hygiene is routinely washing hand with soap. To advocacy Global Handwashing Day in October 15, this program of activities for the community dedicated to increasing awareness and understanding about the importance of handwashing with soap as an effective and affordable way to prevent diseases and save live in new normal era. Keywords: soap; washing hand; new normal. 
PENDAMPINGAN INOVASI JAMU INSTAN VARIAN RASA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PELUANG USAHA DI MASA PANDEMI COVID 19 Dzun Haryadi Ittiqo; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Irmatika Hendriyani; Yuli Fitriani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9997

Abstract

ABSTRAKKondisi pandemi berpengaruh ke semua sektor,tidak hanya sektor ekonomi tetapi juga sosial antar masyarakat, salah satu dampak yang paling terlihat adalah munculnya pengangguran baru yang disebabkan banyak faktor antara lain, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melemahnya pergerakan ekonomi di masyarakat . Dalam situasi ini diperlukan suatu program dengan biaya murah salah satunya adalah pendampingan pembuatan jamu isntan variasi rasa, karena bahan bakunya mudah didapat, murah atau terjangkau bahkan bisa dibudidayakan di pekarangan rumah, tetapi bernilai komersial setelah menjadi produk instan. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini Menumbuhkan semangat kewirausaahan dan ketrampilan dalam mengolah bahan alam menjadi sediaan jamu instan yang praktis. Mitra dalam kegiatan ini Masyarakat Dusun Mbung Duduk. Metode yang dilakukan dengan penyuluhan dan pendampingan . Hasil dari kegiatan ini  masyarakat mengerti potensi bahan-bahan alam disekitar mereka sebagai bahan alternatif pengobatan dan  terampil membuat  jamu instan dari Bahan alam yang ada di sekitar mereka untuk digunakan sendiri ataupun di komersialkan dalam skala mikro. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tumbuhnya semangat kewiusahaan dari masyarakat serta terampil dalam pengolahan bahan baku sampai menjadi sediaan jamu instan varian rasa yang praktis. Kata Kunci : jamu; instan; inovasi; produk ABSTRACTThe pandemic condition affects all sectors, not only the economic sector but also the social sector among communities, one of the most visible impacts is the emergence of new unemployment caused by many factors, including layoffs and weakening economic movements in society. In this situation, a program with a low cost is needed, one of which is assistance in the manufacture of flavored instant herbal medicine, because the raw materials are easy to obtain, cheap or affordable and can even be cultivated in the yard of the house, but have commercial value after becoming an instant product. The goal to be achieved in this activity is to foster an entrepreneurial spirit and skills in processing natural ingredients into practical instant herbal preparations. Partners in this activity are the  Mbung Duduk Hamlet Community. The method used is counseling and mentoring. The result of this activity is that the community understands the potential of natural ingredients around them as alternative medicine and is skilled at making instant herbal medicine from natural ingredients around them for their own use or commercialized on a micro scale. The conclusion that can be drawn is the growth of the entrepreneurial spirit of the community as well as being skilled in processing raw materials to become instant herbal preparations of practical flavor variants. Keywords: jamu; instant; innovation; product.
PENYULUHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU MENYUSUI DI DESA PENGENGAT LOMBOK TENGAH Anna Pradiningsih; Baiq Leny Nopitasari; Nurul Qiyaam; Alvi Kusuma Wardani; Irmatika Hendriyani; Cyntiya Rahmawati; Baiq Lenysia Pupita Anjani; Safwan Safwan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10048

Abstract

ABSTRAKTingkat pengetahuan tentang keamanan penggunaan obat pada ibu menyusui masih kurang. Hal ini digambarkan oleh pola penggunaan obat saat menyusui di Desa Pengengat Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pada saat seorang ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi, seorang ibu dapat mengalami berbagai gangguan Kesehatan. Pada beberapa kasus gangguan Kesehatan, gejala yang timbul hanya dapaat dikurangi atau dihilangkan dengan penggunaan obat. Sebagian besar obat yang dikonsumsi oleh ibu menyusui akan terdeteksi dalam ASI dengan jumlah yang variative. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan keamanan penggunaan obat pada ibu menyusui di Desa Pengengat Lombok Tengah. Kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi melalui media leaflet pada target sasaran yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 28 Juni 2022. Peserta yang hadir berjumlah 22 orang ibu menyusui yang sedang berpartisipasi dalam kegiatan posyandu. Pihak desa secara langsung melakukan instruksi kepada Bidan Desa agar dapat mengkoordinasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dalam agenda Posyandu Desa. Penyuluhan tentang Peningkatan Pengetahuan Keamanan Penggunaan Obat Pada Ibu Menyusui Di Desa Pengengat Lombok Tengah. Pihak  desa memfasilitasi kegiatan ini dengan mensosialisasikan kegiatan ini kepada ibu menyusui setelah kegiatan posyandu. Kata kunci: keamanan; obat; ibu menyusui ABSTRACTThe level of knowledge about the safety of drug use in nursing mothers is still lacking. This is illustrated by the pattern of drug use during breastfeeding in Pengengat Village, Pujut District, Central Lombok Regency. When a mother gives exclusive breastfeeding to the baby, a mother can experience various health disorders. In some cases of health disorders, the symptoms that arise can only be reduced or eliminated by the use of drugs. Most of the drugs taken by nursing mothers will be detected in breast milk with varying amounts. This community service activity aims to increase knowledge of the safety of drug use in breastfeeding mothers in Pengengat Village, Central Lombok. Activities are carried out by providing education through leaflet media on predetermined targets. This activity was held on Tuesday, June 28, 2022. The participants who attended were 22 breastfeeding mothers who were participating in posyandu activities. The village directly instructs the Village Midwife to be able to coordinate this community service activity in the village posyandu agenda. Counseling on Increasing Knowledge on the Safety of Drug Use in Breastfeeding Mothers in Pengengat Village, Central Lombok. The village facilitates this activity by socializing this activity with breastfeeding mothers after posyandu activities. Keywords: safety; medicine; nursing mothers
EDUKASI MENCEGAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN DASAN SARI AMPENAN Cyntiya Rahmawati; Baiq Leny Nopitasari; Alvi Kusuma Wardani; Baiq Nurbaety; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Melati Permata Hati; Nur Furqani; Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan; Irmatika Hendriyani; Anna Pradiningsih; Yuli Fitriana; Dzun Haryadi Ittiqo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.9688

Abstract

ABSTRAKDemam berdarah dengue (DBD) saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang massif di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimana NTB termasuk dalam 10 provinsi dengan temuan incidence rate DBD tertinggi pada 2022. Kota Mataram menjadi  salah satu kota yang dengan jumlah kasus terbanyak mencapai 536 kasus dengan kasus kematian sebanyak 2 orang setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus DBD tersebut, kegiatan ini bertujian untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Lingkungan Dasan Sari RT.08 Ampenan untuk pencegahan terjadinya DBD dengan melakukan 3M Plus. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesiner pengetahuan dan perilaku terkait DBD. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,5% (sebelum edukasi = 96.8 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat perilaku masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD memperoleh nilai rata-rata 91,1% yang termasuk dalam kategori perilaku baik. Kata kunci: edukasi; Demam Berdarah Dengue (DBD); Nusa Tenggara Barat (NTB); peningkatan pengetahuan   ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a massive health problem in Indonesia, including in the province of West Nusa Tenggara, which of the top ten highest DHF incidence rates. Based on the DFT problem, this report aims to provide education about the prevention of dengue fever by 3M programs in the Dasan Sari Environment RT.08 Ampenan. The provided education was performed through a presentation and discussion panel followed by distributing educational posters to event participants. The level of knowledge and behavior about DHF was assessed before and after the education activity by giving participants an assessable questionnaire. Based on the questionnaire analysis, the level of knowledge and behavior were reported to be increased after education was carried out, with the level of knowledge post-test average value of 99.5% (base of 96.8 %) and the level of behavior average value of 91.1%. Keywords: education; dengue; Dengue Hemorrhagic Fever (DHF); West Nusa Tenggara; level of knowledge
Analisis Kandungan Hidrokuinon dalam Krim Wajah yang Beredar di Klinik Kecantikan di Kota Mataram Irmatika Hendriyani; Baiq Nurabety; Yuli Fitriana; Eva Tri Apriani
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.10829

Abstract

Facial creams are cosmetics made up of chemicals and other materials that can pale black spots (brown) on the skin. Hydroquinone is an additive in whitening cream, and hydroquinone is an active ingredient that can control the production of uneven pigments, more to reduce or inhibit the formation of melanin.Use of hydroquinone in cosmetics, especially facial creams should not be more than 2% .The excessive use of hydroquinone can cause ocronisis, such as rough blue-gray skin.This study aims to determine whether there are hydroquinone compounds in facial creams circulating at the Beauty Clinic in Mataram City.If hydroquinone is found, further testing is done to uk determines how much content of hydroquinone in the face cream. This study describes the presence or absence of hydroquinone in the face cream and wants to know the amount of hydroquinone in the face cream. The method used in this study was a color reaction test reacted by feCl3, Benedict and AgCo3 reagents, and Serimetric Titration Test used for Titration with Serium (IV) Sulfate 0.01N. From the research with color reaction test showed 4 positive samples containing hydroquinone compounds, and 3 samples that had a high amount of hydroquinone in face cream did not meet the requirements of> 2%. Key word:CosmeticsFacial creamHidroquinonQualitative analysisQuantitative analysis
SOSIALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GRIYA DALAM PEMANFAATAN DAUN KELOR MENJADI OLAHAN SEDIAAN GUMMY CANDIES (YUPPI) YANG BERNILAI EKONOMIS Yuli Fitriana; Irmatika Hendriyani; Dzun Haryadi Ittiqo; Nur Furqani; Baiq Nurbaety; Abdul Rahman Wahid; Melati Permata Hati; Taufan Hari Sugara
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15322

Abstract

ABSTRAKNutrceutical dapat didefinisikan sebagai makanan (bagian dari makanan) yang memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan atau pengobatan penyakit.  Salah satu bentuk sediaan nutrceutical ialah Soft candy. Tanaman yang sering dijumpai dan cukup tinggi untuk menangkal radikal bebas adalah tanaman daun kelor. Metode yang digunakan dalam pembuatan soft candy dari daun kelor adalah mengekstraksi dengan menggunakan metode maserasi yang akan diambil ekstraknya untuk dijadikan soft candy. Perlakuan uji terhadap soft candy antara lain uji flavonoid, organoleptis, dan fisika. Dalam uji flavanoid potif mengandung flavonoid pada sediaan soft candy. Kata kunci: soft candy; kelor; flavonoid ABSTRACTNutrceutical can be defined as food (part of food) that provides medical or health benefits, including the prevention and or treatment of disease. One of the nutrceutical dosage forms is soft candy. Plants that are often found and are tall enough to ward off free radicals are Moringa leaves. The method used in making soft candy from Moringa leaves is extraction using the maceration method which will be extracted to make soft candy. The test treatment for soft candy includes flavonoid, organoleptic, and physical tests. In the positive flavanoid test it contains flavonoids in soft candy preparations. Keywords: soft candy; moringa; flavonoid
EDUKASI PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG AMAN PADA MASYARAKAT DI DUSUN GUNUNG KOMAK DESA SETILING, LOMBOK TENGAH Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Wirawan Adikusuma; Safwan Safwan; Uswaton Hasanah; Putu Gede Suriya Gunawan; Baiq Nurbaety; Nur Furqani; Baiq Leny Nopitasari; Anna Pradiningsih; Irmatika Hendriyani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17830

Abstract

ABSTRAKObat tradisional yang beredar harus memenuhi persyaratan khasiat, keamanan, dan penandaan. Banyak beredar obat tradisional yang tidak teregistrasi terutama yang dijual secara online. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai informasi tentang pemilihan dan penggunaan obat tradisional yang aman, ditambah dengan banyaknya informasi kurang tepat yang beredar melalui media sosial merupakan tantangan baru bagi Tenaga Kefarmasian untuk melakukan edukasi tentang pemilihan dan penggunaan obat tradisional yang aman. Adanya kejadian yang tidak diharapkan dari kesalahan pemilihan dan penggunaan obat tradisional juga menjadi faktor penting untuk melakukan edukasi pada masyarakat. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat tentang obat tradisional. Pelaksanaan pra kegiatan meliputi survei lokasi kegiatan di Dusun Gunung Komak, proses pembuatan dan pencetakan leaflet. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Minggu, 10 September 2023 bertempat di Dusun Gunung Komak. Leaflet yang telah disiapkan didistribusikan kepada peserta kegiatan. Pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi hasil dengan tanya jawab dan pengisian pertanyaan pre-intervensi dan post-intervensi tentang obat tradisional oleh Masyarakat. Edukasi Pemilihan dan Penggunaan Obat Tradisional yang Aman ini menunjukkan hasil yang baik terlihat dari adanya kenaikan nilai pada post-intervensi dibandingkan dengan pra-intervensi. Edukasi obat tradisional ini membuka wawasan Masyarakat tentang bagaimana memilih dan menggunakan obat tradisional yang aman. Pengetahuan tentang obat tradisional ini juga akan meminimalisir kejadian penyalahgunaan obat dan perederaan obat ilegal yang belum terdaftar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kata kunci: obat tradisional; edukasi; dusun gunung komak desa setiling ABSTRACTCirculating folk remedies must meet the requirements of efficacy, safety and marking. Many traditional medicines are circulating that are not registered, especially those sold online. The low public understanding and awareness of information about the selection and use of safe traditional medicines, coupled with the large amount of inappropriate information circulating through social media is a new challenge for Pharmaceutical Personnel to educate about the selection and use of safe traditional medicines. The unexpected occurrence of errors in the selection and use of traditional medicine is also an important factor for educating the public. The purpose of this activity is to educate the public about traditional medicine. The pre-activity implementation includes a survey of the location of activities in Gunung Komak Hamlet, the process of making and printing leaflets. The activity will be carried out on Sunday, September 10, 2023 at Gunung Komak Hamlet. The prepared leaflets were distributed to the participants of the activity. In the post-activity stage, evaluation of the results was carried out with questions and answers and filling in pre-intervention and post-intervention questions about traditional medicine by the community. This Education on the Selection and Use of Safe Traditional Medicine shows good results as seen from the increase in post-intervention scores compared to pre-intervention. This traditional medicine education opens people's insight on how to choose and use safe traditional medicines. Knowledge of traditional medicine will also minimize the incidence of drug abuse and illegal drug circulation that has not been registered with BPOM (Food and Drug Supervisory Agency). Keywords: traditional medicine; education; gunung komak hamlet setiling village
Efektivitas Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Dari Praya Lombok Tengah Dan Seyegan Sleman Yogyakarta Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Secara In Vitro Serta Skrining Fitokimia Irma, Irmatika Hendriyani
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.5

Abstract

Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah tanaman yang multi fungsi. Daunnya dapat digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dari Seyegan, Sleman, Yogyakarta dan Praya, Lombok tengah, Lombok terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta perbedaan golongan senyawa yang terkandung  dalam tanaman. Skrining fitokimia dilakukan dengan uji tabung. Ekstraksi menggunakan penyari etanol 70% dengan metode maserasi. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) diuji menggunakan metode dilusi cair dengan variasi konsentrasi 50% b/v, 25% b/v, 12,5% b/v, 6,25% b/v, 3,125% b/v,  1,56% b/v, sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ditentukan dari pengamatan konsentrasi terendah yang dapat membunuh bakteri yang digoreskan pada media Mc Conkey untuk Escherichia coli dan media Agar Darah untuk Staphylococcus aureus. Pemeriksaan golongan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak dilakukan dengan uji tabung. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) tidak dapat ditentukan karena larutan uji tampak keruh, sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak dari Seyegan terhadap bakteri Escherichia coli adalah 25%b/v dan dari Praya adalah 25%b/v. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak dari Seyegan terhadap Staphylococcus aureus adalah 6,25% b/v dan dari Praya adalah 6,25% b/v. Hasil uji tabung ekstrak dari Seyegan dan Praya mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan polifenol.
Efektivitas Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) Dari Praya Lombok Tengah Dan Seyegan Sleman Yogyakarta Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Secara In Vitro Serta Skrining Fitokimia Irma, Irmatika Hendriyani
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.5

Abstract

Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah tanaman yang multi fungsi. Daunnya dapat digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dari Seyegan, Sleman, Yogyakarta dan Praya, Lombok tengah, Lombok terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta perbedaan golongan senyawa yang terkandung  dalam tanaman. Skrining fitokimia dilakukan dengan uji tabung. Ekstraksi menggunakan penyari etanol 70% dengan metode maserasi. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) diuji menggunakan metode dilusi cair dengan variasi konsentrasi 50% b/v, 25% b/v, 12,5% b/v, 6,25% b/v, 3,125% b/v,  1,56% b/v, sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ditentukan dari pengamatan konsentrasi terendah yang dapat membunuh bakteri yang digoreskan pada media Mc Conkey untuk Escherichia coli dan media Agar Darah untuk Staphylococcus aureus. Pemeriksaan golongan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak dilakukan dengan uji tabung. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) tidak dapat ditentukan karena larutan uji tampak keruh, sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak dari Seyegan terhadap bakteri Escherichia coli adalah 25%b/v dan dari Praya adalah 25%b/v. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak dari Seyegan terhadap Staphylococcus aureus adalah 6,25% b/v dan dari Praya adalah 6,25% b/v. Hasil uji tabung ekstrak dari Seyegan dan Praya mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan polifenol.
SOSIALISASI BUDIDAYA TANAMAN GULMA APU-APU (PISTIA STRATIOTES L.) SEBAGAI AGEN TERAPI OBAT Hendriyani, Irmatika; Ittiqo, Dzun Hariyadi; Fitriana, Yuli
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.20355

Abstract

ABSTRAK Di wilayah Lombok Nusa tenggara Barat tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) masih dikenal sebagai gulma atau tanaman hama dikalangan para petani sebab dianggap mengganggu hasil dari pertanian. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) sebagai agen terapi obat, dikarenakan tumbuhan apu-apu (Pistia Stratiotes L) mempunyai kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, saponin, tanin, steroid, dan juga alkaloid. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi, dengan melibatkan beberapa mahasiswa dan perangkat desa Bug-bug  setempat sebagai mitra, dan beberapa warga desa yang dengan berbagai latar belakang. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dari tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.), masyarakat dapat menerapkan ilmu serta dapat memandang sisi positif dari tanaman gulma tersebut, sehingga beberapa diantaranya tergerak untuk membudidayakan tanaman tersebut untuk pemanfaatan dalam bidang farmasi. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini dapat mengubah paradigma masyarakat terhadap tanaman gulma dalam hal ini apu-apu. Keuntungan dari sosialisasi dan edukasi ini juga memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, untuk dapat bermitra dengan para peneliti dalam pemanfaatan tanaman gulma sebagai TOGA. Kata kunci: Gulma; Apu-apu; Tanaman obat Keluarga. ABSTRACTIn the Lombok region, West Nusa Tenggara, the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.) is still known as a weed or pest plant among farmers because it is considered to disrupt agricultural results. The aim of this service is to provide education to the public regarding the use of the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.) as a drug therapy agent, because the apu-apu plant (Pistia Stratiotes L) contains secondary metabolite compounds such as flavonoids, phenols, saponins, tannins, steroids, and also alkaloids. The activities were carried out through socialization, involving several students and local Bug-bug village officials as partners, and several village residents from various backgrounds. By providing outreach and education to the public about the benefits of the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.), the public can apply knowledge and see the positive side of this weed plant, so that some of them are moved to cultivate this plant for use in the pharmaceutical field. With this socialization and education, it can change the community's paradigm towards weed plants, in this case apu-apu. The benefits of this outreach and education also provide employment opportunities for local communities, to be able to partner with researchers in using weed plants as TOGA. Keywords: Gulma; Apu-apu; Herbal