Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Studi Analisis Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Subur sholihah, andri nur; Mahmudah, Nurul
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.123

Abstract

Bleeding outside the menstrual cycle often raises many questions for women in childbearing age. The bleeding is an unusual thing to happen, therefore it causes worries for women who experience it. Women with this condition often seek health care to find a solution. The causes of this bleeding are varying, mostly depending on the age and stage of the woman's life. The purpose of this study is to identify the characteristics of women of childbearing age who experience bleeding outside the cycle, which include the characteristics of age, education, occupation, marital status and duration of bleeding. The research method used was descriptive quantitative. The population of the study was women of childbearing age who experience bleeding outside the menstrual cycle in Sleman Hospital, Yogyakarta Special Region. The sampling techniques used was purposive sampling technique. The results of this study showed that most respondents are in the age group of 36-49 years (96 respondents; 93.2%), have a high school education level (75 respondents; 72.8%), and mostly housewives (56 respondents; 54.4%). Furthermore, from the marital status characteristics, most subjects are married (99 respondents; 96.1%), and from the bleeding characteristics, the bleeding mostly lasts for 2 days (59 respondents; 57.3%). Suggestions for further research is research that can develop a wider variable.
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Mental Pada Keluarga Mamnuah; Nurul Mahmudah
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jbpkm.v4i1.1548

Abstract

Keluarga yang mempunyai anak remaja merasa kesulitan dalam mengasuh mereka. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Selain tertarik kepada dirinya, juga mulai muncul perasaan tertarik kepada lawan jenis. Keterbatasan akses dan informasi mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja di Indonesia bisa dipahami karena masyarakat umumnya masih menganggap seksualitas sebagai sesuatu yang tabu dan tidak untuk dibicarakan secara terbuka. Orang tua biasanya enggan untuk memberikan penjelasan masalah-masalah seksualitas dan reproduksi kepada remajanya, dan anak pun cenderung malu bertanya secara terbuka kepada orang tuanya. Kalaupun ada orang tua atau guru di sekolah yang ingin memberi penjelasan kepada anaknya, mereka seringkali kebingungan bagaimana caranya dan apa saja yang harus dijelaskan. Di dalam keluarga, seringkali terjadi konflik antara remaja dengan orangtua. Solusi yang ditawarkan yaitu penyuluhan terkait kesehatan reproduksi dan kesehatan mental. Kegiatan edukasi kesehatan reproduksi dan kesehatan mental pada keluarga sudah dilakukan tanggal 7 Mei 2023 jam 13.00 WIB. Remaja dan keluarga diajari pentingnya kesehatan mental dan peran keluarga untuk menjaga kesehatan mental. Keluarga juga diajari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BB DI PMB ENDANG SUPRIYATI Faiqoh, Intan Elok; Mahmudah, Nurul
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i2.543

Abstract

Latar Belakang : Salah satu metode dan alat kontrasepsi di Indonesia adalah metode kontrasepsi suntik. Tingginya minat pemakai kontrasepsi suntik ini karena kepraktisan dan kepercayaan tentang ampuhnya suntikan. Cara ini diakui sebagai cara aman dan sederhana. Metode : penelitian ini mengguanakan metode observasi analitik untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dengan kenaikan berat badan akseptor di PMB Endang Supriyati Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional. Hasil : Penggunaan kontrasepsi suntik DMPA di PMB Endang Supriyati dengan penggunaan 1-3 tahun sebanyak sebanyak 53 responden atau (75,7 %) dan pengguna lebih dari 3 tahun sebanyak 18 responden atau (24,3%).Kenaikan berat badan badan normal terdapat 4 responden atau (5,7%) dan berat badan naik terdapat 66 responden atau (94,3%). Kesimpulan : Hubungan penggunaan kontrasepsi suntik DMPA Dengan kenaikan berat badan di PMB Endang Supriyati mendapatkan nilai p 0,003 (<0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dengan kenaikan berat badan. Semakin tinggi penggunaan kontrasepsi suntik DMPA, semakin rendah kenaikan berat badan terjadi atau semakin rendah penggunaan kontrasepsi suntik DMPA, semakin tinggi kenaikan berat badan terjadi
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB DAN PEMILIHAN METODE ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI MASA PANDEMI Mahmudah, Nurul; Daryanti, Menik Sri
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 5, No 1 (2021): IMJ (Indonesian Midwifery Journal) September 2021 - Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v5i1.6008

Abstract

Penggunaan alat kontrasepsi dipengaruhi oleh akses informasi, pengetahuan, persepsi risiko, dan niat penggunaan alat kontrasepsi. Pengetahuan ini diperoleh melalui paparan informasi yang diakses dari berbagai sumber. Informasi yang dipaparkan tersebut dapat merupakan risiko ataupun manfaat dari alat kontrasepsi. Untuk itu, dalam menghadapi pandemi covid 19 ini, pelayanan tetap dilakukan tetapi dengan menerapkan prinsip pencegahan pengendalian infeksi dan physical distancing. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik akseptor KB baru yang menggunakan alat kontrasepsi di masa pandemi dan untuk mengetahui pilihan metode kontrasepsi yang digunakan ibu di masa pandemi. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Klinik Ananda Sleman. Variabel penelitian ini karakteristik akseptor KB baru dan pemilihan alat kontrasepsi metode modern. Populasinya adalah wanita usia subur yang mendapat pelayanan KB di Klinik Ananda Sleman. Sampelnya semua ibu yang menggunakan alat kontrasepsi yang melakukan pemeriksaan diklinik Ananda Sleman sejumlah 392 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan total sampling dengan kriteria inklusi ibu yang memakai alat kontrasepsi metode modern. Hasil penelitian Pada karakteristik umur responden didapatkan sebagian besar responden memiliki umur yang tidak beresiko (20-35 tahun) sebanyak 276 responden (70,4%), dimana kelompok umur tidak beresiko (20-35 tahun) memilih alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 239 responden (61%). Pada karakteristik paritas responden didapatkan sebagian besar responden ada mutipara (2-3 kelahiran) sebesar 215 responden (54,8%), dimana pada kelompok multipara sebagian besar memilih alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 177 responden (45,2%). Pada karakteristik pekerjaan responden didapatkan sebagian besar responden merupakan ibu bekerja sebesar 199 responden (50,8%), dimana pada kelompok ibu bekerja memilih alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 171 responden (43,6%). Jenis KB yang banyak dipilih adalah KB suntik sebesar sebanyak 334 responden (85,2%).
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat pengetahuan Tentang SADARI Pada Siswi Kelas VIII SMPN 2 Temanggung Nanda Pramuditya; Nurul Mahmudah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.398

Abstract

Menurut WHO bulan Februari 2019 menjelaskan terjadinya Global Cancer Observatory Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018 memperlihatkan tentang kasus kanker terbanyak di Indonesia ialah kanker payudara yaitu 58.256 atau 16,7% yang seluruh jumlahnya 348.809 kasus. SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang dimana pemeriksaan tersebut sangat sederhana, murah dan mudah untuk dilakukan secara sendiri pada semua wanita. Pada saat melakukan SADARI lebih baik dilakukan sejak usia dini utamanya saat remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat sadari pada siswi kelas viii smpn 2 temanggung. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Penelitan One Group Pretest-Postest, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 60 responden. Instrumen penelitian menggunakan angket. Data dianalisa dengan teknik analisis univariat dan bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan, berdasarkan uji univariat, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, yaitu sebanyak 44 responden (73%), sementara 16 responden (27%) memiliki pengetahuan cukup. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan, dengan 41 responden (68,3%) memiliki pengetahuan baik, 18 responden (30%) memiliki pengetahuan cukup, dan hanya 1 responden (1,7%) yang masih dalam kategori kurang. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest, dengan peningkatan nilai mean dari 26.00 (Z=-6.431; p<0,000). Kesimpulannya, penyuluhan terbukti efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan SADARI pada siswi kelas VII SMPN 2 Temanggung.
Hubungan Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas XI Di MAN 3 Sleman Mellynda Fortius; Nurul Mahmudah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.399

Abstract

Latar belakang: Ketidakteraturan menstruasi dapat mengindikasikan anovulasi yang berisiko menyebabkan infertilitas, sementara perdarahan berlebihan dapat memicu anemia. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memperburuk Premenstrual Syndrome (PMS) dan dismenorea, mengganggu produktivitas remaja, serta menimbulkan gejala fisik seperti nyeri perut dan kepala serta perubahan emosi. Dalam jangka panjang, gangguan menstruasi yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan dan gangguan kesehatan yang lebih serius. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 3 Sleman. Metode penelitian: penelitian ini merupakan penelitian korelasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. sampel yang digunakan adalah 71 siswi kelas XI di MAN 3 Sleman. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan timbangan dan microtoise untuk mengukur status gizi dan kuesioner untuk mengukur siklus menstruasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling, dengan cara simple random sampling. Analisa data  menggunakan uji korelasi uji Spearman Rank. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi tertinggi adalah siswi dengan status gizi baik yang memiliki siklus menstruasi normal sebanyak 40 siswi (56,3%). Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 3 Sleman, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,791 yang menunjukkan tingkat kekuatan hubungan yang kuat. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di MAN 3 Sleman. Temuan terpenting dalam penelitian ini adalah, bahwa status gizi yang baik berperan penting dalam keteraturan siklus menstruasi. Saran: diharapkan agar MAN 3 Sleman dapat menyelenggarakan program penyuluhan tentang gizi yang optimal. Sementara itu, bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel lain yang relevan seperti stres dan aktivitas fisik, atau dengan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang diperoleh lebih representatif.
Hubungan Tingkat Stres Dengan Nyeri Dismenore Pada Mahasiswi Semester I Program Studi S1 Kebidanan Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Silmi Fuji Lestari; Nurul Mahmudah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.401

Abstract

Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan suatu gejala sakit yang umum sering dialami wanita saat sebelum atau selama menstruasi, ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang bisa menjalar ke pinggang, punggung bagian bawah, dan paha. Kondisi ini dapat bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stres, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan sedih atau gembira yang berlebihan. Dampak dismenore cukup besar bagi sebagian remaja putri karena sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan tingkat stres dengan nyeri dismenore pada mahasiswi semester I Program Studi S1 Kebidanan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Jenis Penelitian ini adalah survey analitik dengan desain pendekatan cross sectional atau pengambilan data sekaligus pada satu saat. Pengambil Sampel dengan teknik probability random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 83 mahasiswi semester I Program Studi S1 Kebidanan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta tahun 2025. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah uji statistik menggunakan analisis korelasi Kendall Tau (τ). Hasil diperoleh nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,001 berarti (p < 0,05), Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan nyeri dismenore pada Mahasiswi Semester I Program Studi S1 Kebidanan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tahun 2025, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,397 yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan yang cukup. Mahasiswi disarankan agar dapat melakukan aktivitas positif yang dapat membantu mengelola stres misalnya berolahraga di hari libur. hal ini membuat tubuh lebih rileks, sehingga pekerjaan yang dilakukan terasa lebih mudah dan tenang.
Dilema seksual akseptor KB suntik DMPA: kajian korelasional terhadap fungsi seksual Satriyandari, Yekti; Mahmudah, Nurul
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 16, No 2 (2025): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/jki.v16i2.1462

Abstract

Latar belakang: Kontrasepsi suntik Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal yang penggunaannya terus meningkat. Namun, penggunaan jangka panjang DMPA dapat menimbulkan berbagai efek samping, termasuk gangguan menstruasi, peningkatan berat badan, perubahan mood, penurunan densitas tulang, dan penurunan fungsi seksual. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi problematika seksual pada akseptor KB suntik DMPA. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional, dilaksanakan di PMB Sri Wahtini Kalasan. Sampel diperoleh melalui teknik quota sampling dengan jumlah 44 responden. Kriteria inklusi: akseptor KB suntik DMPA minimal 1 tahun, tidak memiliki penyakit kronis, memiliki suami, dan tinggal serumah. Variabel yang diteliti meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, lama menikah, lama penggunaan KB, serta problematika seksual. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan analisis data dengan Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia >30 tahun, dan sebanyak 34 responden mengalami disfungsi seksual. Namun secara umum, tidak ditemukan masalah seksual yang signifikan pada akseptor KB suntik DMPA. Kesimpulan: Penggunaan KB DMPA perlu dipertimbangkan ulang pada ibu dengan risiko gangguan seksual. Pemilihan alat kontrasepsi alternatif dapat membantu mengurangi potensi dampak negatif terhadap fungsi seksual
Kesehatan Mental Dalam Perspektif Gender: Siapa Yang Lebih Rentan Satriyandari, Yekti; Nurul Mahmudah; Sinta Julianti
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.127

Abstract

Kesehatan mental remaja menunjukkan perbedaan signifikan berdasarkan gender, di mana remaja perempuan lebih rentan terhadap gangguan internalisasi seperti depresi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja, serta perbedaannya berdasarkan jenis kelamin. Studi cross-sectional dilakukan pada 139 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Godean menggunakan kuesioner skrining gangguan emosional. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan prevalensi gejala gangguan mental yang tinggi, termasuk pikiran untuk mengakhiri hidup (97,1%), namun tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dan status kesehatan mental (p = 0,968). Meskipun demikian, secara praktis terlihat bahwa remaja perempuan lebih banyak mengalami gangguan emosional dibandingkan laki-laki. Studi ini menunjukkan pentingnya intervensi kesehatan mental berbasis sekolah yang mempertimbangkan faktor gender dan pengaruh ekosistem digital. Disarankan adanya peningkatan literasi digital, pelatihan guru, serta dukungan keluarga. Penelitian lanjutan direkomendasikan menggunakan desain longitudinal dan pendekatan kualitatif untuk memahami dinamika jangka panjang.