Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Strategy to improve adolescent knowledge on sex education: scoping review Yustika Rahmawati Pratami; Nurul Kurniati; Nurul Mahmudah
International Journal of Health Science and Technology Vol 2, No 3 (2021): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.542 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v2i3.1957

Abstract

Background : Comprehensive Sexuality Education (CSE) plays an important role in preparing adolescents for safe, productive lives, and understanding about HIV and AIDS, sexually transmitted infections (STIs), unwanted pregnancy, Gender-Based Violence (GBV), and Gender inequality still pose serious risks to their well-being. Study Aim : Determine the method most instrumental in improving adolescents' knowledge about adolescent sex education and teens identify constraints in obtaining information on sex education. Methods : Stage approach to review the literature using framework Arskey and O'Malley. The framework used to manage with PEOS research questions so that the search strategy uses 5 databases, viz. Pubmed, Science Direct, Wiley, Proquest, And Ebsco with the identification of the relevant study according to the inclusion and exclusion criteria. Results: Each method has its contribution in providing information and knowledge about sex education to adolescents, however the source of the greatest role in providing sex education information mostly came from digital sources both internet and TV media. The lack of role of parents and teachers to provide enough information about sex education is reflected in the results and the above discussion. Problems in adolescent sexual behavior that negatively due to inaccurate sources such as peer and the internet and added with minimal information from parents and teachers in which teenagers hoping to get information about sex education from parents and teachers.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTANI Susi Lestari; Endah Purwanti Handayani; Yustika Rahmawati Pratami
Journal of Nursing and Health Vol. 8 No. 1 (2023): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v8i1.222

Abstract

Pendahuluan Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan malaria pada ibu hamil. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian sebanyak 46 responden, dengan metode total sampling dengan menggunakan acidental sampling. Subyek penelitian pada ibu hamil. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dalah kuesioner dengan analisis bivariat Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak ibu hamil yang mengalami malaria sebanyak 65,2 %, terdapat rumah yang tidak menggunakan kawat kasa sebanyak 52,2 %, rumah yang tidak menggunakan plafon sebanyak 60,9 % dan rumah yang tidak menggunakan dinding rapat sebanyak 56,5%. Pembahasan pada variabel penggunaan kawat kasa, penggunaan plafond dan penggunaan dinding rapat memiliki nilai P Value < 0, 05 yang artinya 3 variebel tersebut memiliki hubungan dengan kejadian malaria. Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi fisik rumah dengan malaria pada ibu hamil. Kata Kunci: Fisik, Hamil, Ibu, Kondisi, Malaria, Rumah
Determinan yang Mempengaruhi Keikutsertaan Pasangan Suami Istri dalam Mengikuti Tes HIV Selama Masa Kehamilan Pratami, Yustika Rahmawati; Vitania, Wiwit
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i1.8938

Abstract

This study aims to determine whether employment, education and family income are related to the participation of married couples in taking HIV tests during pregnancy. The method used was a quantitative study with a cross sectional research design. The results of this study show that there are still many couples who do not test for HIV during pregnancy and husbands are the largest number of subjects who do not test for HIV. In conclusion, only educational characteristics are related to the wife's participation in HIV testing during pregnancy Keywords: HIV Test, Married Couple, Pregnancy.
A Scoping Review of Unmet Family Planning Needs in Young Couple: Effects of Socio-Demographic Factors, Parity, and Health Services Pratami, Yustika Rahmawati; Yuliarti, Yayu; Pitasari, Nawang Wulan Nago
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkmsaw.v16i2.4395

Abstract

Abstract Introduction: Young couples who have become mothers and do not have sufficient knowledge about family planning but are in the unmet need group for family planning have a higher risk of experiencing pregnancy complications. Pregnancy complications can lead to an increased risk of maternal mortality and morbidity. Purpose: This study explored the factors influencing the unmet need for family planning among young couples using the rapid review method. Methods: This scoping review study was sourced from ScienceDirect, Pubmed, and Wiley Online Library databases for article searches from 2010-2021. The primary study refers to young couples with unmet needs for a family planning group and explores its determinants, adapting the PRISMA-ScR 2020 checklist framework. Results: 14 articles met the inclusion criteria from 1,020 articles. The review found two determinants of unmet need for family planning among young couples: sociodemographic and health factors. Sociodemographic factors were divided into ten factors: age, place of residence, community culture, maternal motivation to participate in family planning, maternal autonomy in decision-making, knowledge, religion, marital status, economic status, and desire for family planning. Health factors are divided into two categories, namely parity and health services. Conclusion: The study found similar reasons for women's unmet family planning needs. The unmet need for family planning among young couples is common in developing countries. Latar Belakang: Pasangan muda yang telah menjadi Ibu dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang keluarga berencana, namun menjadi kelompok unmet need KB memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan dapat menjadi penyebab peningkatan risiko kematian dan morbiditas ibu. Tujuan: Studi ini bertujuan mengeksplor faktor-faktor yang mempengaruhi unmet need KB pada pasangan muda dengan metode rapid review. Metode: Studi scoping review ini bersumber dari ScienceDirect, Pubmed, dan Wiley Online Library, sebagai database untuk pencarian artikel dengan rentang waktu 2010-2021. Kajian utama studi ini mengacu pasangan muda yang menjadi kelompok unmet need KB dan mengeskplorasi determinannya, mengadaptasi kerangka checklist PRISMA-ScR 2020. Hasil: Artikel ditemukan 14 yang memenuhi kriteria inklusi dari seleksi 1.020 artikel. Kajian telah menemukan dua faktor penentu unmet need KB pada pasangan muda, yaitu faktor sosio-demografi dan kesehatan. Faktor sosiodemografi dibagi menjadi 10 faktor yaitu umur, tempat tinggal, budaya masyarakat, motivasi ibu untuk megikuti Keluarga Berencana, otonomi ibu dalam pengambilan keputusan, pengetahuan, agama, status perkawinan, status ekonomi dan keinginan berKB. Sedangkan faktor kesehatan dibagi menjadi dua yaitu paritas dan pelayanan kesehatan. Simpulan: Studi menemukan alasan yang sama pada setiap perempuan yang kebutuhannya tidak terpenuhi padahal mereka membutuhkannya. Unmet need KB pada pasangan muda banyak dijumpai di negara-negara berkembang. Keadaan ini mengindikasikan bahwa fokus kontrasepsi di negara-negara berkembang harus ditingkatkan pada perempuan muda.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “L.W” UMUR 26 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU 5 HARI DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Aliknoe, Dina; Handayani, Endah Purwanti; Pratami, Yustika Rahmawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 7 No. 1, Januari (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/julkia.v7i1, Januari.244

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan yang umur kehamilanya 28-42 minggu (7-9 bulan). Pada kehamilan trimester III terdapat berbagai macam ketidaknyamanan. Salah satunya ketidaknyamanan yang paling sering dialami ibu hamil trimester III yaitu Nyeri punggung dan sering buang air kecil. Metode: metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi penelaan kasus (case study). Penelitian dilaksanakan di puskesmas sentani, sampel penelitian ini Ny.L.W umur 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 31 minggu 1 hari dengan kehamilan normal. Instrument yang digunakan yaitu pedoman observasi, wawancara dan study dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan 7 langkah varney dan pendokumentasian SOAP. Hasil: Asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.L.W umur 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan kehamilan normal di puskesmas sentani telah sesuai dengan standar asuhan kebidanan. hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 07 mei 2023, Ny. L.W mengatakan sering buang air kecil, pemeriksaan fisik umum maupun pemeriksaan fisik khusus ibu dalam keadaan baik, ketidaknyamanan yang dialami ibu merupakan hal yang normal pada ibu hamil. Pembahasan: Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuaian antara teori dan kenyataan yang terjadi pada kasus yang diambil pada Ny. “L.W” umur 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 18 minggu 5 hari dengan kehamilan normal di Puskesmas Sentani yang dilakukan selama 1 kunjungan, menggunakan standar asuhan kebidanan & Langkah varney dan SOAP sebagai data perkembangan. Kesimpulan: setelah dilakukan asuhan selama 1 kali kunjungan dan pengumpulan data yang didapat dari data subjekti dan objektif, serta dilakukan pendokumentasian menggunakan 7 langkah Varney dan SOAP sebagai data perkembangan asuhan yang diberikan berjalan dengan baik, dan ibu siap dalam proses persalinan.
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.E UMUR 19 TAHUN PIA0 NIFAS HARI KE-1 NORMAL DI PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA marwa, agustina; Pratami2, Yustika Rahmawati; Astutik, Eftyaningrum D.W.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 7 No. 2, Juni (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan Kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (42 hari). Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama setelah bbpersalinan, terutama 6 jam pertama setelah persalinan. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan asuhan masa nifas secara komprehensif. Adapun kunjungan masa nifas dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan. Kunjungan 1 (6-8 jam postpartum), kunjungan 2 (6 hari postpartum), kunjungan 3 (2 minggu postpartum) dan kunjungan 4 (6 minggu postpartum). Metode: metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi kasus (case study). Instrumen yang digunakan yaitu pedoman, observasi, wawancara dan pendokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan 7 langkah varney dan SOAP sebagai data perkembanganya. Hasil: Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.E umur 19 tahun PIA0 dengan nifas normal 6 jam postpartum sampai dengan 6 minggu postpartum terdapat kesesuaian antara teori dan juga kenyataan yang didapat. Kesimpulan: setiap asuhan yang diberikan pada masa nifas sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan dimana asuhan yang diberikan sesuai prosedur.
Skrining hiv pada wanita hamil: scoping review pratami, yustika rahmawati; hasnia; Utami, Arum Surya; Lestari, Tiyan Febriyani; Lestari, Susi; Putri, Harlinda Widia
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v12i1.535

Abstract

Many pregnant women still do not undergo HIV screening, which is a problem both in Indonesia and internationally. Objective to explore HIV screening in pregnant women. Method scoping review using the PRISMA-ScR checklist framework and selected with inclusion and exclusion criteria. This literature review has screened articles from three databases totaling 1,070 articles, then 10 selected articles were found. Furthermore, the author found themes in this literature review, including HIV test results in pregnant women and two of the themes were factors related to HIV screening in pregnant women, namely socio-demographic factors and health factors. Conclusion: The researcher concluded that the incidence of HIV is high in developing countries. Gender issues were also found in this literature review that many HIV screening services only focus on pregnant women. Furthermore, the findings also stated that pregnant women who live with their partners are still actively having sexual relations can be a factor in the occurrence of new cases.
Perubahan perilaku ibu hamil tentang hiv/aids (metode:pre-post konseling personal) Hasnia; Pratami, Yustika Rahmawati; Vitania, Wiwit; Handayani, Endah Purwanti; Astutik, Eftyaningrum Dwi Wahyu; Nasrianti
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v12i1.536

Abstract

Pregnancy and the postpartum period are periods with a continuous and ongoing risk of being infected with HIV/AIDS. Pregnant and breastfeeding women (postpartum period) living with HIV are targets for mother-to-child HIV prevention. HIV transmission generally occurs as a result of human behavior, thereby placing individuals in a situation that is vulnerable to infection. HIV infection is a group of infectious diseases and is one of the factors that can influence maternal and child mortality. This research aims to analyze the behavior of pregnant women regarding HIV/AIDS using pre and post personal counseling methods at the Sentani Community Health Center, Jayapura Regency in 2024. The research sample is pregnant women using a purposive sampling technique according to predetermined criteria. Data analysis used a non-parametric test, namely the Mc Nemar test. The results obtained were changes in pregnant women's knowledge about HIV/AIDS with the results of calculating 05, there was a change in the attitude of pregnant women regarding HIV/AIDS prevention obtained by X2 count 25.03 > 3.841 value α= 0.031 < 0.05. There was a change in the behavior of pregnant women towards preventing HIV/AIDS, obtained X2 count 6.32 > 3.841 value α= 0.500 < 0.05. From these results, it can be concluded that there has been a change in the knowledge, attitudes and behavior of pregnant women regarding HIV/AIDS prevention at the Sentani Community Health Center, Jayapura Regency. It is recommended that pregnant women be more active in seeking information independently about HIV/AIDS and for health workers to continue to increase their knowledge about HIV/AIDS so that they can distribute appropriate and quality information to pregnant women.
Peningkatan Pengetahuan Remaja Seputar HIV/AIDS Di Posyandu Remaja Puskesmas Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Handayani, Endah Purwanti; Lestari, Susi; Putri, Harlinda Widia; Astutik, Eftyaningrum Dwi Wahyu; Pratami, Yustika Rahmawati; Lestari, Tiyan Febriyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 11 (2024): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i11.677

Abstract

Sejak pertama kali ditemukan di tahun 1981 HIV/AIDS telah berkembang menjadi masalah kesehatan global. Tidak sedikit remaja telah mengalami persoalan seksualitas (seks bebas, kehamilan tak diinginkan, aborsi), HIV-AIDS atau Penyakit Menular Seksual lainnya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meingkatkan pengetahuan remaja seputar HIV/AIDS. Metode yang digunakan yaitu melakukan survey lokasi, identifikasi permasalahan, merencanakan kegiatan, pengurusan perijinan, implementasi dan evaluasi kegiatan. Media promosi yang diberikan pada responden yaitu leaflet. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan remaja setelah diberikan materi penyuluhan terkait HIV/AIDS. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa upaya pencegahan HIV/AIDS pada remaja agar nantinya dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari remaja sebagai penerus bangsa.
Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pada pasien acquired immune deficiency syndrome dalam mengonsumsi obat Antiretroviral Lestari, Tiyan Febriyani; Pratami, Yustika Rahmawati; Utami, Arum Surya
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 6 (2024): Volume 18 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i6.331

Abstract

Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a class of viruses that infect white blood cells and cause decreased immunity, while Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a set of symptoms that arise due to the human immune system that drops due to infection by HIV. HIV patients really need Antiretroviral (ARV) treatment to reduce the number of HIV viruses so as not to enter the AIDS stage, while AIDS patients need ARV treatment to prevent opportunistic infections with various complications. The most important factor in the success of ARV therapy is compliance in taking ARV drugs. Purpose: To determine the relationship between knowledge of Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) patients and compliance with taking Antiretroviral drugs. Method: Descriptive research with a cross-sectional approach. The study was conducted on HIV-infected patients at the Sentani Health Center, Jayapura Regency, which was carried out from December 2, 2022 to July 30, 2023. The independent variable in this study was the knowledge of HIV patients, while the dependent variable was adherence to taking ARVs. The sampling technique was accidental sampling, the calculation used the Slovin formula and the number of samples was 69 respondents. Univariate and bivariate data analysis used the chi-square statistical test. Results: Respondents with good knowledge did not make them compliant in taking drugs, as shown by the value of high compliance 16 (61.6%) respondents, moderate 12 (50.0%) respondents, and low compliance 7 (37.0%) respondents. This score does not have a significant difference, so the results of the chi square test show that there is no relationship between knowledge and compliance of HIV/AIDS patients in taking ARV drugs with a p-value of 0.137 (>0.05). Conclusion: There is no relationship between knowledge and compliance of HIV/AIDS patients in taking ARV drugs, this occurs because compliance with ARV therapy can not only be influenced by the level of knowledge, but is influenced by many factors such as individual awareness and motivation, inability to tolerate side effects of drugs, as well as family support and laziness to take drugs when they run out. Suggestion: Nurses can continue to provide counseling and health education to HIV/AIDS patients to continue to improve compliance in taking drugs. For further research, it is recommended to add other variables that are indicated as factors of drug compliance.   Keywords: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS); Antiretroviral (ARV); Compliance; Knowledge.   Pendahuluan: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah golongan virus yang menginfeksi sel darah putih dan menyebabkan kekebalan tubuh menurun, sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat daya tahan tubuh manusia yang turun akibat terinfeksi oleh HIV. Penderita HIV sangat memerlukan pengobatan antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV supaya tidak masuk dalam stadium AIDS, sedangkan pada penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasi. Faktor terpenting dalam keberhasilan terapi ARV adalah kepatuhan dalam minum obat ARV. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dengan kepatuhan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV). Metode: Penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan kepada pasien yang terinfeksi HIV di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura, dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2022 sampai 30 Juli 2023. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan pasien HIV, sedangkan variabel dependen adalah kepatuhan minum ARV. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, perhitungan menggunakan rumus Slovin dan didapat jumlah sampel 69 responden. Analisis data univariat dan bivariat uji statistik menggunakan chi-square. Hasil: Responden dengan pengetahuan baik tidak membuatnya patuh dalam mengonsumsi obat, ditunjukkan dengan nilai kepatuhan tinggi 16 (61.6%) responden, sedang 12 (50.0%) responden, dan kepatuhan rendah 7 (37.0%) responden. Angka tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga hasil uji chi square menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam minum obat ARV dengan p-value 0.137 (>0.05). Simpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan kepatuhan pasien HIV/AIDS dengan minum obat ARV, hal ini terjadi karena kepatuhan terapi ARV tidak hanya dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti, faktor kesadaran individu dan motivasi diri, ketidakmampuan dalam mentoleransi efek samping obat, dukungan keluarga, dan rasa malas untuk mengambil obat ketika sudah habis. Saran: Para perawat dapat mempertahankan pemberian konseling dan pendidikan kesehatan kepada pasien HIV/AIDS untuk terus meningkatkan kepatuhan minum obat. Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel lain yang terindikasi sebagai faktor kepatuhan minum obat.   Kata Kunci: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS); Antiretroviral (ARV); Kepatuhan; Pengetahuan.