Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Predisposing Factors Related to Four ANC Visits (K4) on TM III Pregnant Women at Danurejan I Primary Health Center of Yogyakarta Yulyani, Linda; Daryanti, Menik Sri
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): Online First
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-41496

Abstract

Pregnancy may cause problems or become a complication at any time. However, complications of pregnancy and childbirth can be prevented by regular antenatal care (ANC) visits. Four ANC visits (K4) are indicators used to assess the quality of health services for pregnant women. Four ANC visits (K4) are also the indicators to see the frequency that refers to the trimester period when conducting a pregnancy check. Nationally, performance indicators for the coverage of four ANC visits (K4) on pregnant women in 2014 did not reach the target. There are various factors that may contribute to an unsuccessful four ANC visit (K4) of pregnant women that come from predisposing, enabling and reinforcing factors. The objective of the study is to investigate the correlation between maternal age and four ANC visits (K4) on TM III (trimester III) pregnant women at Danurejan I Primary Health Center of Yogyakarta. It is an analytic observational study design with cross-sectional approach. The sample was taken by accidental sampling technique with the inclusion and exclusion criteria as many as 30 TM III pregnant women. The result of this study shows that from four factors that analyzed, only two factors have a significant relationship with four ANC Visits (K4), which are maternal age (pv=0.000) and parity (pv=0.000). Meanwhile, education level (pv=0.155) and occupation (pv=0.210) have no correlation with four ANC Visits K4). Therefore, it can be concluded from this study that the maternal age and parity are the predisposing factors related to the four ANC Visits (K4). As a result, it is clear that promotion and prevention efforts such as health education about mature age at marriage and improving family planning programs are essential to increase four ANC Visits (K4). Future studies are expected to be conducted on larger sample sizes and different epidemiological approaches.
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB DAN PEMILIHAN METODE ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI MASA PANDEMI Mahmudah, Nurul; Daryanti, Menik Sri
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 5, No 1 (2021): IMJ (Indonesian Midwifery Journal) September 2021 - Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v5i1.6008

Abstract

Penggunaan alat kontrasepsi dipengaruhi oleh akses informasi, pengetahuan, persepsi risiko, dan niat penggunaan alat kontrasepsi. Pengetahuan ini diperoleh melalui paparan informasi yang diakses dari berbagai sumber. Informasi yang dipaparkan tersebut dapat merupakan risiko ataupun manfaat dari alat kontrasepsi. Untuk itu, dalam menghadapi pandemi covid 19 ini, pelayanan tetap dilakukan tetapi dengan menerapkan prinsip pencegahan pengendalian infeksi dan physical distancing. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik akseptor KB baru yang menggunakan alat kontrasepsi di masa pandemi dan untuk mengetahui pilihan metode kontrasepsi yang digunakan ibu di masa pandemi. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Klinik Ananda Sleman. Variabel penelitian ini karakteristik akseptor KB baru dan pemilihan alat kontrasepsi metode modern. Populasinya adalah wanita usia subur yang mendapat pelayanan KB di Klinik Ananda Sleman. Sampelnya semua ibu yang menggunakan alat kontrasepsi yang melakukan pemeriksaan diklinik Ananda Sleman sejumlah 392 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan total sampling dengan kriteria inklusi ibu yang memakai alat kontrasepsi metode modern. Hasil penelitian Pada karakteristik umur responden didapatkan sebagian besar responden memiliki umur yang tidak beresiko (20-35 tahun) sebanyak 276 responden (70,4%), dimana kelompok umur tidak beresiko (20-35 tahun) memilih alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 239 responden (61%). Pada karakteristik paritas responden didapatkan sebagian besar responden ada mutipara (2-3 kelahiran) sebesar 215 responden (54,8%), dimana pada kelompok multipara sebagian besar memilih alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 177 responden (45,2%). Pada karakteristik pekerjaan responden didapatkan sebagian besar responden merupakan ibu bekerja sebesar 199 responden (50,8%), dimana pada kelompok ibu bekerja memilih alat kontrasepsi jenis suntik sebanyak 171 responden (43,6%). Jenis KB yang banyak dipilih adalah KB suntik sebesar sebanyak 334 responden (85,2%).
Hubungan kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tretep Indriyani, Lisa; Kurniawati, Herlin Fitriani; Daryanti, Menik Sri
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 8, No 2 (2024): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v8i2.284

Abstract

Latar belakang: Anemia pada ibu hamil erat kaitannya dengan status gizi ibu hamil karena anemia merupakan salah satu tanda bahwa ibu menderita kekurangan gizi.  Ibu  hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) merupakan salah satu faktor risiko masalah gizi dan kesehatan bayi baru lahir. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi salah satunya yaitu anemia.  Anemia pada wanita hamil memiliki dampak yang buruk terhadap ibu maupun janin. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan kekurangan energi kronis dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tretep. Metode : penelitian ini Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden ibu hamil trimester I dan III dengan teknik purporsive sampling. Uji statistik mengunakan uji chi-square.. Hasil: penelitian menunjukkan ibu hamil tidak KEK yang tidak mengalami anemia sebanyak 30 responden (60%) sedangkan yang anemia sebanyak 3 responden (6%). Ibu hamil yang KEK dan tidak anemia sebanyak 8 responden (16%) dan yang anemia sebanyak 9 responden ( 18 %).  Simpulan: ada hubungan antara kekurangan energi kronis dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p-value (0,001). Nilai OR 11,25 yang berarti ibu hamil dengan KEK memiliki resiko 11,25 kali mengalami anemia dibandingakn ibu hamil yang tidak KEK. 
DESCRIPTION OF PHYSICAL ACTIVITY AMONG MIDWIFERY STUDENTS Daryanto, Daryanto; Wulansari, Dasih Ayu; Putri, Tesa Samudra; Daryanti, Menik Sri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 14, No 02 (2025)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v14i02.8567

Abstract

Physical activity includes all movements, ranging from daily activities, moving from one place to another, work-related activities, and physical activities of low, moderate, and high intensity. Women in Indonesia tend to have a sedentary lifestyle or engage in physical activities at a low-intensity level. This study aims to describe the physical activity of midwifery students at Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. This research employs a quantitative method with a cross-sectional approach. The sample consists of 52 midwifery students selected through purposive sampling. Data collection was conducted using a questionnaire, and data analysis utilized univariate analysis. The results indicate that most midwifery students at Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta engage in moderate physical activity, with 26 respondents (50%), while the least engage in high-intensity physical activity, with only 6 respondents (11.5%). It is recommended that students increase their physical activity, particularly through exercise.
KARAKTERISTIK IBU HAMIL TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN SAAT ANC Daryanti, Menik Sri; Kristiana, Dita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v14i2.3033

Abstract

Kecemasan pada kehamilan merupakan reaksi emosional yang terjadi pada ibu hamil terkait dengan kekhawatiran ibu dengan kesejahteraan diri dan janinnya, keberlangsungan kehamilan, persalinan, masa setelah persalinan dan ketika telah berperan menjadi ibu. Prevalensi kecemasan dan depresi pada negara maju sekitar 7-20% dan di negara berkembang sekitar lebih dari 20%. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 50 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan (ANC) di Klinik Ananda Sleman. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan buku KIA. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan biavriat dengan chi square. Sebelum dilakukan penelitian ini, sudah dilakukan ethical clearence dengan nomor surat : 1578 / KEP-UNISA/ I/ 2023. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa usia, paritas, pendidikan, dan pekerjaan yang merupakan karakteristik ibu hamil tidak berhubungan dengan kecemasan ibu saat melakukan pemeriksaan ANC.
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Meningkatkan Pengetahuan Siswi Mengenai Kebersihan Sewaktu Menstruasi Augesti, Renonti Ridha; Daryanti, Menik Sri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi pada wanita merupakan masalah yang paling banyak ditemukan, dimana salah satunya adalah tentang perawatan organ-organ reproduksi. Upaya-upaya kesehatan reproduksi remaja yang perlu dilakukan adalah pemberian informasi kesehatan reproduksi dalam berbagai bentuk sedini mungkin yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga mampu memberikan pilihan kepada remaja untuk bertindak secara bertanggung jawab. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan siswi mengenai kebersihan sewaktu menstruasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan desain on group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta yang berjumlah 59 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisa bivariat menggunakan paired t test. Hasil dalam penelitian ini pengetahuan siswi mengenai kebersihan sewaktu menstruasi pada siswi kelas X SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta meningkat dari 77,03 menjadi 91,28 setelah diberikan penyuluhan. Uji paired t test menghasilkan nilai signifikasi p value sebesar 0,000 dengan p value 0,000<0,005, sehingga ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan siswi mengenai kebersihan sewaktu menstruasi. Diharapkan remaja siswi dapat menyadari pentingnya merawat kebersihan organ reproduksi, terutama sewaktu menstruasi
Gambaran Kasus Drop Out Kontrasepsi Di Puskesmas Batuputih, Berau, Kalimantan Timur Frawika, Nindhi; Suyani, Suyani; Daryanti, Menik Sri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15838

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi angka Drop Out kontrasepsi di Puskesmas BatuPutih. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada akseptor kontrasepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Drop Out kontrasepsi dipengaruhi oleh usia responden, pendidikan, pendapatan, jumlah anak, dan kecocokan metode kontrasepsi, di mana mayoritas responden yang mengalami Drop Out adalah wanita usia subur (20-25 tahun) dengan pendidikan SMA, pendapatan di atas Rp5.000.000, serta mayoritas memiliki tiga anak dan merasa kecocokan alat kontrasepsi bervariasi.
Holistic Approach: Emotional Touch Intervention (Kissing and Hugging) and Macronutrient Nutrition in Stunting Prevention in Early Childhood) Fitriahadi, Enny; Daryanti, Menik Sri; Nuzuliana, Rosmita; Mufdlilahi; Satriyandari, Yekti; Nguyen, Thuy Hong
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 23 No. 4 (2025): Gema Lingkungan Kesehatan (on progress)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v23i4.326

Abstract

Stunting can lead to complications such as decreased intelligence and impaired growth, which may further deteriorate development into adulthood. This study aimed to examine the effectiveness of maternal kissing, hugging, and macronutrient intake in the prevention of stunting. A randomized clinical trial was conducted involving 170 mothers with toddlers aged 6 to 60 months who were at risk of stunting in 2024. Participants were randomly assigned to intervention and control groups. In both groups, parenting behaviors involving maternal hugging and kissing were measured using a structured questionnaire, while macronutrient intake, particularly protein-rich intake, was assessed using microtoise and length boards. The results showed a significant improvement in the intervention group compared to the control group (p < 0.001). The incidence of stunting was significantly lower in the intervention group than in the control group (p < 0.001). Additionally, the effectiveness of the Emotional Touch Intervention (Kissing and Hugging) and Macronutrient Nutrition (a local playful interaction technique) was statistically significant with a p-value of 0.000 (< 0.05). These findings indicate that maternal kissing, hugging, and adequate macronutrient intake are beneficial strategies in stunting prevention among toddlers. This study contributes to health innovations by promoting a combined approach of affectionate parenting and nutritional support to enhance toddler health and well-being.