p-Index From 2020 - 2025
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Publika
MUHAMMAD FARID MARUF
Unknown Affiliation

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

KERJASAMA PENGELOLAAN TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN (TTP) DI DESA SUKODONO KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK (STUDI PADA UPT TAMAN TEKNOLOGI PERTANIAN KABUPATEN GRESIK) LINDA DWI AROFAH; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Pemerintah mempunyai peran dalam kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan dalam pemenuhan kesejahteraan tersebut salah satu upaya dapat dilakukan dengan kerjasama. Kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan dengan tujuan memaksimalkan aspek sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terkadung dalam suatu daerah. Salah satu bentuk kerjasama tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Teknologi Pertanian Kabupaten Gresik dengan bentuk pengelolaan pada Taman Teknologi Pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan kerjasama pengelolaan Taman Teknologi Pertanian di Desa Sukodono Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Jenis penelitian yang digunakan ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitannya menggunakan prinsip-prinsip kerjasama menurut Keban (2009) yang meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Partisipatif, Efisiensi, Efektivitas, Konsensus, Saling menguntungkan dan menghargai dengan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa kerjasama yang dilaksanakan oleh UPT TTP Gresik dalam pengelolaan Taman Teknologi Pertanian sudah baik namun belom optimal karena di dalam pelaksanaannya masih memiliki kendala yaitu pada indikator efektivitas dan konsensus. Dari ketujuh indikator prinsip kerjasama yang digunakan sebagai teori penelitian sudah dilaksanakan semaksimalmungkin oleh para pelaksana, namun dalam praktiknya terdapat beberapa kelemahan yang dapat mengganggu jalannya proses kerjasama yang dilakukan oleh UPT TTP Gresik dengan pihak yang bekerjasama yaitu yang pertama terdapat dalam prinsip efektivitas dimana program-program yang dilakukan oleh pelaksana dari berbagai pihak belum memenuhi target sehingga mengakibatkan kurangnya efektivitas dalam pelaksanaannya, yang kedua mengenai konsensus yang terkait dengan Mou yang ada masih belum menutupi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh UPT TTP Gresik. Kata Kunci : Kerjasama, Pengelolaan Pertanian. Abstract Government has a role in peoples welfare through meeting the needs of the community. The implementation of the fulfillment of welfare is one of the efforts that can be done through cooperation. Collaboration carried out by the government is carried out with the purpose of maximizing the aspects of human resources and natural resources that are contained within the area. One form of collaboration carried out by the Gresik Regency Government through the Gresik Regency Agricultural Technology Technical Implementation Unit (UPT) with the form of management in the Agricultural Technology Parkervice is the essential main task of government officials. This research to describe the implementation of cooperation in the management of the Agricultural Technology Park in Sukodono Village, Panceng District, Gresik Regency. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. While the focus of the research use the principles of cooperation according to Keban (2009) which include Transparency, Accountability, Participatory, Efficiency, Effectiveness, Consensus, Mutual benefit and respect with Purposive Sampling techniques. The data analysis technique in this research uses an interactive model data analysis consisting of data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawn through interviews and documentation studies. The results of the research showed the cooperation carried out by UPT TTP Gresik in the management of the Agricultural Technology Park has been good but has not been optimal because in its implementation it still has obstacles, namely the indicators of effectiveness and consensus. Of the seven cooperative principle indicators that are used as the theory of research, they have been carried out to the maximum extent possible by the implementers, but in practice there are several weaknesses that can disrupt the cooperation process carried out by UPT TTP Gresik with the collaborating parties, namely the first in the principle of effectiveness where programs the implementers from various parties have not fulfilled the target, resulting in a lack of effectiveness in its implementation, the second regarding consensus related to the existing MoU that still does not cover all activities carried out by UPT TTP Gresik. Keywords : Cooperation, Management Agricultural.
Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Perumahan Dalam Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Di Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro TRISA AMININ; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n3.p%p

Abstract

Tanpa tempat tinggal, manusia tidak dapat hidup dengan layak karena tempat tinggal merupakan hal vital yang harus terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan sandang dan pangan tidak serta merta membuat kebutuhan manusia cukup, karena kebutuhan papan juga merupakan faktor yang penting dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Program untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) disebut Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya untuk Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR), yang bertujuan untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan atau Peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum. Salah satu daerah yang mengadakan program ini adalah Kabupaten Bojonegoro, yang memiliki tingkat kemiskinan sebesar 14,35%. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Kemudian teknik pengambilan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Fokus dari penelitian ini adalah swadaya masyarakat, pemberdayaan masyarakat, transparan, dapat dipertanggungjawabkan dan pengembangan mandiri pasca kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program BSPS berjalan cukup baik. Pada prinsip swadaya masyarakat sudah dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat, baik dalam bentuk tenaga dan bentuk bantuan berupa bahan bangunan dan uang. Prinsip pemberdayaan masyarakat sudah berjalan dengan cukup baik berikut dengan partisipasi masyarakat, namun masyarakat tidak mengikuti proses perencanaan karena perencanaan hanya dari pihak desa saja. Pada prinsip transparan ditemukan kurang transparan, masyarakat tidak mengetahui rincian dana tapi hanya mengetahui totalan anggaran saja. Kemudian Prinsip dapat dipertanggungjawabkan ditujukkan pihak pemerintah desa yang memberikan bantuan BSPS kepada abdi sosial (sesuai dengan target PemDes tahun 2018) dan melaksanakan program BSPS dari awal sampai rumah selesai dibangun. Sedangkan untuk prinsip pengembangan mandiri pasca kegiatan terlihat adanya warga penerima bantuan yakni abdi sosial yang memiliki keinginan untuk membuka usaha toko kecil untuk menunjang kehidupan keluarga. Kata Kunci: Rumah, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, Bedah Rumah
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DI DESA JOGOSATRU KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO (STUDI PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN KETRAMPILAN) NUR AZIZAH; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n3.p%p

Abstract

Pemberdayaan merupakan suatu proses menuju berdaya, proses dimana perubahan kemampuan seseorang ke arah yang lebih baik dengan cara menggali dan kemudian dikembangkan, maka pemberdayaan adalah sebuah upaya untuk memberikan daya dengan cara mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Pemberdayaan dapat dilaksanakan dimana saja termasuk di Desa Jogosatru diadakan pemberdayaan perempuan melalui program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), khususnya pendidikan dan ketrampilan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemberdayaan perempuan melalui program pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) di desa Jogosatru kecamatan Sukodono kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini terdiri dari Kepala Desa, Ketua PKK dan Anggota PKK .Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada tahapan persiapan dengan mendatangkan pembicara dalam agenda presentasi dan sosialisasi untuk penyamaan persepsi tentang pemberdayaan, selain itu juga melakukan persiapan lapangan dengan studi langsung ke lapangan secara langsung untuk melihat kelayakan daerah pemberdayaan. Tahap Pengkajian melakukan pengkajian melalui mengkaji keluhan perempuan disana yang hanya sebagai ibu rumah tangga biasa dan data informasi desa serta tingkat pendidikannya, Tahap Prencanaan alternatif yaitu dengan adanya alternatif pelatihan demonstrasi memasak kacang telur, demonstrasi make up, pelatihan kreasi hantaran dan pelatihan menjahit. Tahap memformulasikan rencana aksi yaitu dengan melakukan musyawarah mufakat ,tahap pelaksanaan yaitu dengan melaksanakan pelatihan kreasi hantaran sebanyak 12 kali dalam satu tahun dengan setiap bulan pelatihan model lipatan berbeda-beda, dan pelatihan demonstrasi memasak kacang telur sebanyak 3 kali dalam satu tahun dengan pembuatan produk berdasarkan pesanan. Tahap Evaluasi yaitu dilaksanakan evaluasi secara berkala dan secara besar di akhir tahun. Tahap terminasi yaitu pelatihan tersebut tetap dilanjutkan untuk dilaksanakan. Adapun saran yang diajukan peneliti adalah agar produk dari hasil pemberdayaan masyarakat bisa di promosikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti menggunakan akun sosial media, dalam pengemasan hasil produk kacang telur ukuran kiloan bisa dalam botol (toples) atau kardus (box), tahapan terminasi dukungan yang diberikan bisa berupa dukungan yang lebih nyata dan lebih dari sekedar dukungan motivasi kata-kata saja bisa seperti melalui paid promote serta melakukan studi banding dan menambah refrensi agar kedepannya bisa menjadi produk unggulan di Desa Jogosatru yang bisa sampai dikenal secara Luas. Kata Kunci: Pemberdayaan, Perempuan, Pendidikan dan Ketrampilan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG BAMBU (STUDI PADA UNIT UMKM BINAAN ANYAMAN BAMBU DI DESA SEKETI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO) IKA AGUSTIN PRASETYA; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n3.p%p

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat yang tidak berdaya atau belum berdaya dengan tujuan untuk mengembangkan masyarakat di Desa dan untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki secara mandiri. Salah satu pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Desa Seketi ialah UMKM Binaan Anyaman Bambu, yang memiliki icon Kampung Bambu dan memiliki Badan Usaha Milik Desa (BumDesa) Seketi Sejahtera yang mengelola hasil produk anyaman bambu untuk dibentuk dalam berbagai macam model dan dikelola oleh masyarakat Desa Seketi. Salah satu kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) anyaman bambu yang melakukan pengembangan di Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Pengembangan UMKM Binaan Anyaman bambu memiliki hambatan pada teknik pelatihan dan pendampingan yang dilakukan hanya sekali saja, kurangnya pengadaan rapat untuk masyarakat Desa Seketi dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal akan pentingnya membangun Desa Seketi, agar lebih maju dan berkembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat Kampung Bambu dengan mengambil studi pada Unit UMKM Binaan Anyaman Bambu di Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Subjek penelitian terdiri dari Tenaga Pendamping dan masyarakat anggota UMKM Binaan Anyaman Bambu. Teknik pendumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat Kampung Bambu pada unit UMKM Binaan Anyaman Bambu dapat dilihat dari aspek sasaran, teknik dan tujuan. Dari aspek sasaran yaitu masyarakat anggota UMKM yang aktif dalam memproduksi anyaman bambu berjumlah 15 orang dan tersebar di berbagai desa di sekitar. Dari segi teknik, UMKM binaan anyaman bambu untuk mengembangkan produksinya sulit karena rendahnya kesadaran masyarakat Kampung Bambu dan kecilnya pemberian teknik pelatihan dan pendampingan. Dari aspek tujuan, dapat digunakan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Desa Seketi sehingga dapat untuk mengembangkan Unit UMKM Binaan Anyaman bambu, namun usaha produksi belum berkembang dengan baik karena belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akses permodalan dalam pengembangan sangat minim. Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, UMKM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PADAT KARYA TUNAI (STUDI KASUS DESA PLANDAAN KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG) TIARA RAMA DIAN; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n4.p%p

Abstract

Pemerintah mengeluarkan program untuk menekan angka kemiskinan di masyarakat melalui Program Padat Karya Tunai. Program ini melibatkan masyarakat desa utamanya masyarakat miskin, pengangguran dan masyarakat dengan balita gizi buruk. Program ini juga memiliki tujuan untuk memperbaiki infrastruktur yang ada di desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat melalui Program Padat Karya Tunai di Desa Plandaan.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah tahapan pemberdayaan masyarakat yang meliputi : tahap persiapan, tahap pengkajian, tahap perencanaan alternatif program, tahap pemformulasian rencana aksi, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap terminasi. Subyek penelitian ini ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat Desa Plandaan melalui Program Padat Karya Tunai berjalan dengan baik. Tahap persiapan dengan diadakannya sosialisasi kepada pekerja. Tahap pengkajian, mengkaji usulan untuk penentuan prioritas kegiatan. Tahap perencanaan alternatif program dengan menampung usulan masyarakat, namun usulan masyarakatnya masih minim. Disisi lain, partisipasi swadaya masyarakatnya tinggi. Tahap pemformulasian rencana aksi dengan penentuan upah pekerja, namun upah ini tidak sesuai dengan aturan. Tahap pelaksanaan, pekerja melaksanakan sesuai tugas namun terdapat kendala yaitu skill yang kurang profesional mengakibatkan terjadinya kemoloran. Tahap evaluasi, pengawasan dan evaluasi dilakukan pihak terkait dan dibuktikan melalui laporan pertanggungjawaban. Tahap terminasi, berakhirnya program ini dimana masyarakat dan pemerintah desa memperoleh manfaat dari program ini. Sehingga peneliti memberikan saran yaitu Pemdes diharapkan menyediakan wadah penampungan aspirasi agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya. Selain itu, Pemdes harus lebih transparan dalam memberikan informasi pengupahan. Pemdes juga diharapkan lebih fokus pada pembangunan potensi yang dimiliki desa. Juga perlu diadakannya pelatihan untuk peningkatan skill pekerja. Terakhir, perlu adanya meningkatkan pengawasan agar pekerja dapat bekerja dengan jauh lebih baik dalam Program Padat Karya Tunai.Kata Kunci : Pemberdayaan, Masyarakat, Padat Karya TunaiThe government issued a program to reduce poverty in the community through Cash for Work Cash. This program involves mainly poor rural communities, the unemployed and people with malnutrition children. The program also aims to improve the existing infrastructure in the village.The purpose of this study was to describe the stages of community empowerment through Cash for Work in the village Plandaan.This research uses descriptive research with a qualitative approach. The focus of this research is the stage of community empowerment which include: the preparation stage, the stage of assessment, program planning stage alternative, the formulation stage of action plan, the implementation phase, evaluation phase and termination stage. The subject of this research was determined by purposive sampling technique. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. Data analysis was performed with data collection, data reduction, data presentation and conclusion.The results showed that empowering the village community through Cash for Work Plandaan Cash goes well. The preparation phase with the holding socialization to workers.Phase assessment, reviewing proposals for prioritization of activities. The planning stage of the program to accommodate the proposed alternative society, but the proposal is still minimal society. On the other hand, the participation of non-governmental high society. The formulation stage of action plan with the determination of wages, but wages are not in accordance with the rules. The implementation stage, the workers carry out appropriate tasks but there are obstacles, such as lack of professional skills resulted in delay. Phase evaluation, monitoring and evaluation of related parties and evidenced through accountability reports. Termination stage, so the researchers advise that is expected to provide a container shelter Village Government aspiration for people to express their aspirations. Additionally, Village Government should be more transparent in providing information on wages. Village Government also expected to focus on the development potential of the village. Also the need for training to improve the skills of workers. Lastly, the need for increased surveillance so that workers can work much better in Cash for Work.Keywords: Empowerment, Society, Cash for Work
Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan Pengelolaan Sampah pada Aksi Mitigasi dalam Program Kampung Iklim (PROKLIM) (Studi pada Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro) HIDAYATUN NIMAH; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n4.p%p

Abstract

Abstrak Pemerintah membuat program kampung iklim (PROKLIM) untuk mencegah naiknya gas emisi rumah kaca serta mencegah dampak dari perubahan iklim dengan tindakan adaptasi dan mitigasi secara proaktif yang berkontribusi kepada upaya pembangunan nasional. Program ini melibatkan seluruh masyarakat desa/kelurahan yang menerapkan program maupun masyarakat desa yang terdampak atau tidak terdampak langsung pada bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengelolaan sampah pada aksi mitigasi dalam Program Kampung Iklim di Desa Mojodeso.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah proses pemberdayaan masyarakat yang meliputi pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, pemeliharaan. Subyek dari penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat Desa Mojodeso melalui kegiatan pengelolaan sampah dalam Program Kampung Iklim (PROKLIM) berjalan dengan baik. Proses pemungkinan, sudah dilakukan persiapan yang baik, dengan melakukan kegiatan studi banding dan pensosialisasian untuk memilah sampah. Proses penguatan dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan daur ulang sampah, namun masyarakat masih minim menekuni daur ulang tersebut. Proses perlindungan, dilakukan dengan mengeluarkan SK kepada pihak pengelola sampah. Pada proses penyokongan, bimbingan dan dukungan sudah diberikan, namun belum ada dukungan alat transportasi pengangkut sampah di bank induk sampah. Sedangkan proses pemeliharaan sudah dilakukan dengan baik, dengan diadakan perlombaan lingkungan per RT setiap tahun. Sehingga peneliti memberikan saran yaitu perlu diberikan sosialisasi terus menerus untuk masyarakat mau mengelola sampah, melakukan pengimplementasian dari pelatihan yang sudah diberikan, mengundang pihak luar untuk memberikan pengetahuan lebih dalam tentang pengelolaan sampah dan membuat terobosan baru guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, sehingga pelaksanaan dari aksi mitigasi bisa terlaksana dengan baik. Kata kunci : Proses Pemberdayaan Masyarakat, PROKLIM, Pengelolaan Sampah Abstract The government created a climate village program (PROKLIM) to prevent the increase of greenhouse gas emissions and prevent the effects of climate change with proactive adaptation and mitigation actions that contribute to national development efforts. This program involves all village / kelurahan communities who implement programs and village communities that are affected or not directly affected by disasters. The purpose of this study is to describe the process of community empowerment through waste management activities in mitigation actions in the Climate Village Program in Mojodeso Village. This study uses descriptive research with a qualitative approach. The focus of this research is the process of community empowerment which includes the possibility, strengthening, protection, advocacy, maintenance. The subjects of this study were determined by purposive sampling technique. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that the empowerment of the Mojodeso Village community through waste management activities in the Climate Village Program (PROKLIM) went well. The possible process, good preparation has been carried out, by conducting comparative study and socialization activities to sort waste. The strengthening process is carried out by providing training in making waste recycling, but the community is still minimal in pursuing recycling. The protection process is carried out by issuing a decree to the waste management party. In the process of refinement, guidance and support have been given, but there is no support for the transportation of garbage transporters in the garbage master bank. While the maintenance process has been done well, with an environmental race held per RT every year. So that researchers provide advice, namely that they need to be given continuous socialization for the community to manage waste, implement the training provided, invite outsiders to provide deeper knowledge about waste management and make new breakthroughs to increase community participation in waste management, so that the implementation of mitigation actions can be carried out well.Keywords: Community Empowerment Process, PROKLIM, Waste Management
Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Melalui Program Klinik Konsultasi Pengelolaan Bantuan Keuangan Desa di Kabupaten Madiun TRI AYUNI ANISAH; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 5 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n5.p%p

Abstract

Abstrak Program klinik konsultasi pengelolaan bantuan keuangan desa bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengelolaan bantuan keuangan desa serta menginventarisir permasalahan dan memberikan solusi dalam permasalahan bantuan keuangan desa. Program klinik konsultasi ini sebagai bentuk pembinaan peyelenggeraan pemerintahan daerah yang diberikan oleh inspektorat provinsi Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Madiun. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitian menggunakan pendekatan tahapan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan peerintahan daerah Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 yang terdiri dari Koordinasi, Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan, Tindak lanjut, Evaluasi. Teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program klinik konsultasi pengelolaan bantuan keuangan desa di Kabupaten Madiun telah memenuhi keenam variabel tersebut dan sudah cukup baik dalam penerapannya, meskipun terdapat beberapa kendala dalam hal koordinasi, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Selain itu kurangnya kesiapan daerah atau Kabupaten dalam kerja sama serta monitoring tindak lanjut setelah program dijalankan, sehingga peneliti menyarankan untuk meningkatkan kerja sama serta koordinasi, perencanaan sampai monitoring setelah pelaksanaan pembinaan klinik konsultasi di setiap daerah atau Kabupaten. Kata Kunci: Pembinaan, Konsultasi, Perangkat Desa Abstract Clinical consultation program for village financial assistance management aims to minimize the occurrence of errors in the management of village financial assistance and inventory problems and provide solutions to problems in village financial assistance. This consultation clinic program is a form of guiding the implementation of regional government provided by the East Java provincial inspectorate, one of them in Madiun Regency. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. While the focus of the research is using the stages of guidance and supervision in the implementation of regional governance Government Regulation Number 12 of 2017 which consists of Coordination, Planning, Implementation, Reporting, Follow-up, Evaluation. Data collection techniques through interview techniques, observation, and documentation were analyzed using data analysis techniques according to Miles and Huberman which included data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that the clinical consultation program for managing village financial assistance in Madiun District has fulfilled the six variables and has been quite good in its implementation, although there are several obstacles in terms of coordination, implementation, and follow-up. Besides the lack of readiness of the region or district in cooperation and follow-up monitoring after the program starts, so the researchers suggest to improve cooperation and coordination, planning to the monitoring after implementation consulting coaching clinics in each region or district .. Keywords: Coaching, Consulting, Village Devices
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TAHUN 2014-2018 DI KABUPATEN BOJONEGORO ILA KUSNUL KOTIMAH; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 5 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n5.p%p

Abstract

Abstrak Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memilki kekayaan di bidang minyak dan gas bumi (Migas). Masuknya investor dan industri pengeboran minyak bumi di Bojonegoro tentunya memberi dampak yang signifikan, baik dampak terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Meningkatnya peningapan pada setiap tahunnya dengan hal tersebut tentunya juga mempengaruhi pendapatan penerimaan hasil dari pajak daerah yaitu pajak hotel di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pajak hotel terhadap peningkatan pendapatan asli daerah Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix method, yaitu strategis eksplanatoris esensial. Metode ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yang bobot atau prioritas ini diberikan pada data kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer yaitu wawancara dan data sekunder yaitu dokumentasi atau arsip-arsip laporan penerimaan pendapatan yang ada di badan pendapatan daerah Kabupaten Bojonegoro. Teknik analisis yang digunakan ada 5 tahap yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi sederhana, analisis uji korelasi, dan pengujian hipotesis. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh tetapi tidak signifikan dan berpengaruh negatif. Hal ini didasarkan pada hasil koefesiensi regresi yang diperoleh bertanda negatif dan dapat disimpulkan bahwa pajak hotel turun tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Hasil uji parsial (t-test) menunjukkan bahwa t-hitung mendapatkan nilai -0,528 lebih kecil daripada t-tabel yakni 3,182 (t-hitung<t-tabel) atau nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha yaitu 0,634>0,05, sehingga pajak hotel berpengaruh akan tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Besarnya hubungan antara variabel pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah mendapatakan nilai sebesar 0,317 yang artinya bahwa hubungan pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah lemah. Adapun saran dari peneliti, pemerintah diharapkan agar lebih mengoptimalkan dan mengevaluasi penerimaan dari sektor hotel, sehingga penerimaan daerah yang berguna bagi pembangunaan dapat terus menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan juga dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Serta meningkatkan pendataan terhadap WP yang tidak memiliki NPW PD dengan cara observasi lapangan dengan berkala.Kata Kunci: Penerimaan, Pajak Hotel, PAD. Abstract Bojonegoro Regency is a regency in East Java who have wealth in oil and gas (oil and gas). The influx of investors and oil drilling industry in Bojonegoro certainly a significant impact, both the impact on the environment, social and economic. Peningapan rising every year with that of course also affect the income of local tax receipts that result from tax in Bojonegoro. The purpose of this study was to determine how much influence the hotel tax to increase local revenues Bojonegoro. This study uses a mix of research method, which is strategically essential explanatory. This method combines quantitative and qualitative approaches, the weight or priority is given to quantitative data. Data collection techniques in this research is primary data, secondary data, interviews and archival documentation or report the revenue receipts in local revenue agencies Bojonegoro. Analytical techniques used there are 5 stages: descriptive analysis, classic assumption test, simple regression analysis, correlation analysis, and hypothesis testing.The results of this study are the effect but not significant and negative effect. It is based on the results obtained koefesiensi regression is negative and it can be concluded that the hotel tax dropped no significant impact on revenue. Partial assay results (t-test) shows that the t-test scores -0.528 smaller than the t-table 3.182 (t <t-table) or significantly greater value than the alpha value is 0.634> 0.05, so hotel taxes but not significant effect on revenue. The relationship between the variables hotel tax on revenue mendapatkan a value of 0.317, which means that the relationship of hotel tax on revenue is weak. As for the suggestion of researchers, The government is expected to better optimize and evaluate the reception of the hotel sector, so the reception area which is useful for pembangunan can continue to be a reliable source of income that also in financing local governance and development. As well as improving data collection on WP does not have NPW PD by field observations at regular intervals.Keywords: Admission, Hotel Tax, PAD.
ANALISIS PENGARUH PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2013-2017 NOVERA INTAN HAPSARI SUWARNO PUTRI; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 6 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n6.p%p

Abstract

Abstrak Otonomi daerah yang diberlakukan di Indonesia menuntut daerah untuk menjadi daerah yang mandiri dengan dapat mengelola urusan pemerintahannya sendiri. Dengan adanya beban otonomi daerah diharapkan pemerintah daerah bisa memaksimalkan potensi daerahnya. Potensi yang dapat dioptimalkan oleh pemerintah daerah salah satunya adalah sektor keuangan yang nantinya akan dijadikan modal untuk dijadikan pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang nantinya akan memberikan efek dalam mensejahterakan masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunkan menggunkan pendektan kuantitatif dan data sekunder berupa time series periode 2013-2017. Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen yaitu pendapatan asli daerah (Y) dan variabel independen yaitu pajak reklame (X). Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pajak reklame berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah, namun tidak secara signiffikan. Dibuktikan melalui pengujian dimana variabel pajak reklame dengan t hitung sebesar 2,576 lebih kecil daripada t tabel 3,182 (t hitung < t tabel) atau nilai signifikan lebih besar daripada alpha 0,082 > 0,05. Tetapi pajak reklame memiliki hubungan yang positif antara pajak reklame dengan pendapatan asli derah. Kata Kunci: Pengaruh, Pajak, Reklame.
KERJASAMA PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA SURABAYA (STUDI PADA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA) RIBOT RIYANTI; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 7 No 6 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v7n6.p%p

Abstract

Abstrak Kerjasama dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ini dimaksudkan untuk dapat menyuplai kebutuhan tenaga kerja dan memberantas pengangguran di Kota Surabaya. Selain itu mengingat jumlah SDM yang besar di Kota Surabaya, sangat tepat apabila sinergi ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan PT Pelindo Daya Sejahtera. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan pelaksanaan program Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sosial Kota Surabaya dengan PT Pelindo Daya Sejahtera dibidang pengembangan Sumber Daya Manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus dari penelitian ini menggunakan teori kerjasama menurut Keban (2009) yang memiliki tujuh prinsip yaitu tranparansi, akuntabilitas, partisipatif, efisiensi, efektivitas, konsensus dan saling menguntungkan dan menghargai. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi yang dilakukan dapat diketahui dari proses pemilihan partner yang dilakukan dengan adil dan terbuka berdasarkan perjanjian kerjasama. Akuntabilitas dapat dilihat dari pertanggungjawaban kedua pihak yang bekerjasama. Partisipatif menunjukkan peran dari masing-masing pihak yang terlibat. Efisiensi dapat dilihat dari strategi atau metode yang dilakukan masing-masing pihak selama pelaksanaan kerjasama. Efektivitas dapat dilihat dari perubahan yang terjadi selama kerjasama berlangsung. Konsensus yang dilakukan dapat diketahui melalui nota kesepakatan bersama perjanjian kerjasama. Saling menguntungkan dan menghargai dapat melihat keuntungan dan manfaat yang didapat dari pelaksanaan kerjasama pengembangan kualitas sumber daya manusia mampu memberikan nilai manfaat ekonomi maupun sosial kedalam masyarakat. Saran yang diberikan oleh peneliti adalah pelaksanaan pelatihan dilakukan secara rutin, pelaksanaan kerjasama dilakukan seefektif mungkin untuk penyerapan tenaga kerja, perekrutan tenaga kerja dilakukan secara berkala mengingat program ini adalah program pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Surabaya. Kata Kunci: Kerjasama, Pengembangan SDM, Penyerapan Tenaga Kerja Abstract Collaboration in the field of Human Resources (HR) development is intended to be able to supply labor requirements and eradicate unemployment in the city of Surabaya. In addition, considering the large number of human resources in the city of Surabaya, it is very appropriate if this synergy is carried out by the Surabaya City Government and PT Pelindo Daya Sejahtera. The purpose of this study is to describe the implementation of the Surabaya City Government Cooperation program through the Surabaya City Social Service with PT Pelindo Daya Sejahtera in the field of Human Resource development. The research method used is descriptive research method with a qualitative approach. While the focus of this study uses the theory of cooperation according to Keban (2009) which has seven principles, namely transparency, accountability, participation, efficiency, effectiveness, consensus and mutual benefit and respect. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. Data analysis is done by collecting data, reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results of this study indicate that the transparency carried out can be seen from the partner selection process carried out fairly and openly based on the cooperation agreement. Accountability can be seen from the accountability of the two parties working together. Participatory shows the role of each party involved. Efficiency can be seen from the strategies or methods of each party during the implementation of the collaboration. Effectiveness can be seen from the changes that occur during the collaboration takes place. The consensus can be found through a memorandum of understanding with the cooperation agreement. Mutual benefit and appreciate being able to see the benefits and benefits obtained from the implementation of cooperation in developing the quality of human resources capable of providing economic and social benefits to the community. The advice given by the researchers is that the implementation of training is carried out routinely, the implementation of cooperation is carried out as effectively as possible for employment, recruitment of workers is carried out periodically considering this program is a human resource development program that aims to reduce unemployment in the city of Surabaya. Keyword : Collaboration. HR Development, Labor Absorption