Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ASBABUN NUZUL SEBAGAI CABANG ULUMUL QUR'AN Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3298.547 KB) | DOI: 10.32520/syhd.v3i1.148

Abstract

Tulisan ini membahas tentang asbabun nuzul sebagai cabang dari Ulumul Qur’an. Ilmu ini dapat dikatakan sebagai ilmu yang mulamula ada seiring turunnya wahyu kepada Rasulullah Saw. Segala fenomena  yang  melatar  belakangi  terjadinya  sesuatu  dapat disebut asbab al nuzul, namun dalam pemakaiannya, ungkapan asbab al nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab yang melatar belakangi turunnya Al Quran. Adakalanya turunnya ayat dalam  bentuk  peristiwa,  adapula  sebab  turun  ayat  yang  dalam bentuk  pertanyaan.  Model  ungkapan  Asbabun  Nuzul  ada  yang disebutkan dengan ungkapan yang jelas ataupun sebaliknya.
MAKKI DAN MADANI SEBAGAI CABANG ULUM AL-QUR’AN Desri Nengsih; Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alquran turun kepada Nabi Muhammad Saw secara berangsur-angsur dalam jangka waktu lebih kurang 23 tahun. Sebagian dari ayat Alquran ada yang diturunkan di kota Mekkah dan ada yang turun di kota Madinah, ada yang turun pada waktu musim panas, dan ada yang turun pada waktu musim dingin, ada yang turun ketika dalam perjalanan, dan ada yang turun pada waktu malam hari maupun siang hari. Kondisi ini menggugah perhatian ulama dan ahli tafsir untuk melakukan penelitian lebih jauh terhadap Alquran terutama berkaitan dengan tempat turunnya ayat tersebut, sehingga memunculkan suatu ilmu baru terhadap Alquran agar mendapatkan pemahaman yang utuh dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat Alquran yakni Ilmu Makki dan Madani.
METODE TEMATIK FRASE Konstruksi Metode Baru Dalam Studi Al-Qur’an Dan Tafsir Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode tematik yang berkembang dan dipakai dalam studi al-Qur’an sampai saat ini ada empat yakni, tematik term, tematik konseptual, tematik tokoh, dan tematik surat. Pada artikel ini ditemukan model tematik baru yang dapat mengungkap kandungan makna-makna al-Qur’an secara komprehensif ditengah era kontemporer. Adapun yang dimaksud adalah metode tematik frase. Metode tematik frase adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan frase ayat dalam al-Qur’an. Bangunan dan sistematika metode tematik frase ini adalah menetapkan frase yang akan dibahas, membuat sistem penanggalan (tanggal, bulan, dan tahun penulisan), menghimpun seluruh ayat-ayat yang frasenya sama, menyusun uruturutan ayat terpilih sesuai dengan perincian masalah dan atau masa turunnya, sehingga terpisah antara ayat Makki dan Madani, mempelajari/memahami korelasi (munāsabah) masing-masing frase ayat dengan surahsurah di mana frase ayat tersebut ada (setiap ayat berkaitan dengan terma sentral pada suatu surah), melengkapi bahan-bahan dengan hadis-hadis yang berkaitan dengan frase ayat yang dibahas, menyusun outline pembahasan dalam kerangka yang sempurna sesuai dengan hasil studi masa lalu, sehingga tidak diikutkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pokok masalah, mempelajari semua frase ayat yang terpilih secara keseluruhan dan atau mengkompromikan antara yang umum dengan yang khusus, yang mutlak dan muqayyad, dan lain-lain sehingga kesemuanya bertemu dalam muara tanpa perbedaan atau pemaksaan dalam penafsiran, dan menyusun kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah yang dibahas. Metode tematik frase ini telah digunakan oleh mahasiswa program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir dalam menyelesaikan tugas akademik pada perguruan tinggi yang memiliki jurusan tersebut
EUTHANASIA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Fiddian Khairudin; Amaruddin Amaruddin; Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ajaran Islam diarahkan untuk menciptakan kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia, termasuk didalamnya yang berhubungan dengan keselamatan hidup manusia. Dalam Islam prinsipnya segala upaya atau perbuatan yang berakibat matinya seseorang, baik disengaja atau tidak sengaja, tidaklah dapat dibenarkan, kecuali dengan sebab atau alasan yang dibenarkan oleh syara’. Perkembangan moral dan etika yang semakin pesat berpengaruh sangatbesar terhadap pola pikir dan pilihan hidup yang diambil. Salah satu konsekwensi dari perkembangan moral dan etika yang terjadi di masyarakat tersebut adalah euthanasia yang kompleks dan kontroversial, menimbulkan kubu yang pro dan kontra. Euthanasia merupakan tindakan medis yang dilakukan secara sadar untuk mengakhiri suatu kehidupan untuk melepaskannya dari penderitaan, atau tindakan memudahkan kematian, mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja tanpa merasakan sakit, karena kasihan untuk meringankan penderitaan. Lalu bagaimana sesungguhnya yang dimaksud dengan euthanasia dan halihwal berkaitan dengannya, serta bagaimana sesungguhnya pandangan Islam terhadap euthanasia dalam perspektif al-Qur’an
Studi Living Qur’an tentang Implementasi Program Baca Tulis Qur’an melalui Tradisi Literasi Al-Qur’an di MAN 1 Gunungkidul Jauharotun Nafiisah; Ahmad Hanany Naseh; Muh Aufal Minan; Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Qur'an is the word of Allah, which is eternal and has no equal. The content of the Qur'an contains all scopes of knowledge. The Qur'an as the basis for teaching also provides inspiration, motivation, and contribution in building and developing various knowledges through verses that command to read, write, explore, memorize, interpret, and understand the Qur'an in the same sense broadly. This meaning is commonly referred to as Al-Qur'an literacy. This study uses descriptive research with a qualitative approach through a case study at MAN 1 Gunungkidul. The data collection is done by interview with informants and library research from various literature sources in accordance with the research theme. Based on the results of the study, the concept of Al-Qur'an literacy includes the implementation process of determining the schedule, time and place of implementation, and the parties involved; the practice of developing the Qur'anic literacy tradition; and its contribution to the potential development and success of students. Thus, learning the Qur'an, including moral education, is expected to create a generation who loves the Qur'an accompanied by practical practices in everyday life.
YUSUF AL-QARDHAWI MEMAHAMI HADIS NABI SAW Fiddian Wahidi; Nasrullah Nasrullah; Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guna penentuan shahihnya sebuah hadis maka diperlukan usaha penelitian keshahihan sanad hadis dan pemahaman matan hadis. Umumnya pada sanad diberlakukan penelitian persambungannya, kualitas pribadi periwayat, kualitas intelektual periwayat, keterhindaran dari pertentangan, dan keterhindaran dari illat atau cacat. Adapun tuntutan keshahihan dari segi matan meliputi pendekatan sejarah, pemahaman kontekstual, dan kajian kebahasaan. Seorang ulama kontenporer asal Mesir, Yusuf al-Qardhawi adalah ulama yang punya perhatian besar terhadap hadis, yang juga konsern pada kritik pemahaman hadis. Pemikiran yang cemerlang dengan ide-ide yang brilian, sangat produktif dalam menulis ratusan karyanya, memenuhi khazanah perpustakaan Islam dan dunia, dan tercatat sebagai anggota organisasi kenamaan Ikhwan al-Muslimin. Yusuf al-Qardhawi menekankan beberapa prinsip dalam pemahan hadis, yang harus tercakupi dari sebuah hadis antara lain komprehensif, seimbang, integral, realistis, dan adanya kemudahan, tampak kehati-hatian Yusuf al-Qardhawi dalam memahami suatu hadis yang bahkan telah dihukumi shahih. Dalam aflikasinya langkah-langkah yang ditawarkan Yusuf al-Qardhawi berupa memahami hadis atas petunjuk Al-Qur’an, menghimpun hadis setema, kompromi atau tarjih, memastikan latar belakang periwayatan, membedakan antara sarana yang berubah dan tujuan yang tetap, membedakan hakikat dan majaz, membedakan yang metafisik dan yang nyata, dan, memastikan makna setiap kata.
WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG EKOLOGI Amaruddin Amaruddin; Ridhoul Wahidi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Allah menciptakan alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia yang bertugas sebagai khalifah di bumi. Namun dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia telah melampaui batas kewajaran dalam mengelola bumi, sehingga menimbulkan masalah lingkungan. Permasalahan lingkungan ini tentunya memerlukan usaha untuk mencegahnya agar tidak berkelanjutan dan semakin parah. Salah satu usaha yang dilakukan oleh cendikiawan muslim adalah dengan mencoba menafsirkan kembali ayat-ayat yang berkaitan dengan lingkungan.Tafsir ekologi adalah varian tafsir baru, kemunculan tafsir ini sangat diperlukan karena semakin banyaknya permasalahan yang harus dihadapi oleh manusia, khususnya berkaitan dengan masalah lingkungan hidup yang berdampak pada kehidupan manusia yang tidak harmonis dengan alam. Pembahasan tentang masalah ekologi memang tidak menjadi perhatian yang menarik bagi para mufassir klasik dan pertengahan. Sebab pada masa itu lingkungan belum menimbulkan masalah di masyarakat dan belum bermasalah. Lingkungan pada masa itu masih mendukung kehidupan manusia dan makhluk lainnya secara umum. Wacana yang berkembang pada masa itu adalah wacana tentang tata bahasa, teologi perbedaan mazhab dan lain-lain. Sehingga pokok pembahasan para mufassir perputar pada masalah tersebut.
THE CONTRIBUTION OF THE ARCHIPELAGO'S TURATH IN ADDRESSING CONTEMPORARY ISSUES Study on Tafsir Al-Ibriz by Bisri Musthofa Ridhoul Wahidi; Fiddian Khairudin
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses the contribution of the archipelago's turath in answering contemporary problems, a review of the tafsir Al-Ibrîz Li Ma'rifati Tafsîr Al-Qur'ân Al-zîz by Bisri Musthofa. There are several contributions written by Bisri Musthofa in his tafsir related to contemporary issues including purification of faith, moderate attitude, social society, prioritizing the unity of the people, eliminating khurafat, and the invitation to stick to the sharia. All of them lead to the contribution of the archipelago's turath in answering and accommodating the problems that exist in society. It remains how the next generation understands and applies it in a complex life so that it remains on the path of Islam.
Pelatihan Khatib dan Bilal bagi Mahasiswa Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Ridhoul Wahidi; Syafril Syafril; Amaruddin Amaruddin; Nasrullah Nasrullah; Fiddian Khairudin
CEMARA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 1 No 2 (2023): CEMARA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Indragiri (UNISI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61672/cemara.v1i2.2692

Abstract

Khatib and bilal training for students is important in community service activities. This concerns the function of the sermon and bilal which is very important as part of the Islamic da'wah. To find answers to the importance of this activity, preacher and bilal training was held for students of the Islamic Religious Sciences faculty at Indragiri Islamic University. The aim of this PkM activity is first, to provide students with material about khatib and bilal. Second, equip students to understand the terms and conditions of the sermon. The problem solving carried out by PkM activities in the form of implementing this training activity is an explanation of the bilal reading material, the first and second preacher readings, and an introduction to the requirements and pillars of the khatib along with the history of Friday prayers. then practical activities of khatib and bilal for students.