Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FORMULATION OF RED BETEL LEAF EXTRACT LOTION (Piper crocatum Ruiz & Pav) AS SUNSCREEN Rantika, Nopi; Hindun, Siti; Najihudin, Aji; Auliasari, Nurul; Khoerunisa, Winna; Sopiah, Siti
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v15i2.3253

Abstract

Betel leaf is a natural ingredient that people use as a traditional medicine. One of the ingredients found in red betel leaves is a phenolic compound in the form of flavonoids, a photoprotective substance that can be used as protection from UV radiation. Sunscreen is a cosmetic preparation that can protect the skin from UV radiation and reduce the amount of radiation harmful to the skin. This study aimed to formulate a lotion preparation from red betel leaf extract that has activity as a sunscreen. Red betel leaf (Piper crocatum Ruiz & Pav) was extracted using the maceration method. Preparation formulations were made with variations of red betel leaf ethanol extract in each formula, namely with concentrations of 0.04% (F1), 0.05% (F2), 0.06% (F3), and base control (F0). The activity of sunscreen lotion extract is based on the Sun Protection Factor (SPF) value using UV-VIS spectrophotometry at wavelengths of 290–320 nm using the Mansur equation. The results of the SPF value of the lotion are F1 of 13.48, F2 of 16.71, and F3 of 18.7. The evaluation of the lotion results obtained a light green lotion with M/A emulsion type that met the requirements, including homogeneity, pH, spreadability, viscosity, centrifugation test, and freeze and thaw test. Research results show that betel leaf extract lotion is physically stable and has a high SPF value, so it has the potential to be a sunscreen.
In Vivo Study: Acute Toxicity and Hypnotic-Sedative Activity of the Ethyl Acetate Fraction of Polypodium feei Suwandi, Deden Winda; Mariyam, Imas Siti; Akbar, Muhammad; Auliasari, Nurul; Hamdani, Siva
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i2.44066

Abstract

Tanaman pakis tangkur (Polypodium feei., METT) merupakan tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa fraksi etil asetat akar pakis tangkur memiliki aktivitas analgetik kuat pada dosis 200 mg/kgbb. Obat yang aktif sebagai analgetika kuat biasanya memiliki efek lain seperti efek menenangkan dan menimbulkan rasa kantuk. Pada pengujian toksisitas akut dilaporkan bahwa ekstrak akar pakis tangkur bersifat depresan dengan menurunkan aktivitas motorik dan jumlah jengukan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis yang aman serta menentukan dosis efektif dari fraksi akar pakis tangkur sebagai hipnotik-sedatif pada hewan percobaan. Penelitian ini diawali dengan pengujian toksisitas akut dari fraksi etil asetat akar pakis tangkur melalui pengamatan perilaku hewan, penentuan bobot badan, indeks organ dan pengamatan makroskopik organ, serta penetuan nilai LD50. Sehingga diperoleh dosis yang aman untuk penggunaan pada hewan percobaan. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas hipnotik sedatif berdasarkan parameter jumlah jatuh, onset dan durasi tidur hewan. Induksi tidur dilakukan dengan pemberian fenobarbital secara interaperitoneal. Hasil pengujian toksisitas akut fraksi etil asetat akar pakis tangkur dosis 300, 1.000, 2.000, dan 5.000 mg/kgbb bersifat depresan dengan menurunkan aktivitas motorik dan jumlah jengukan hewan, dosis tertinggi menimbulkan perlemakan pada organ hati. Penggunaan dosis yang lebih kecil dari 1.000 mg/kgbb relatif tidak menimbulkan penyimpangan/gangguan pada hewan percobaan. Pada pengujian aktivitas hipnotik-sedatif diperoleh dosis 100 mg/kgbb sebagai dosis efektif. Peningkatan dosis yaitu 50, 100, dam 200 mg/kgbb dapat meningkatkan aktivitas hipnotik-sedatif yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah jatuh pada alat rotaroad, penurunan onset tidur, serta peningkatan durasi tidur hewan yang berbeda bermakna apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Berdasarkan pengujian tersebut penggunaan yang aman dalam sekali pemberian dari fraksi etil asetat akar pakis tangkur adalah maksimal 1.000 mg/kgbb. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas hipnotik-sedatif dengan dosis efektif 100 mg/kgbb.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN LILIN AROMATERAPI DARI BERBAGAI TANAMAN : LITERATURE REVIEW Febriyanti, Lisna Azhara; Auliasari, Nurul; Hanifa, Hanina Liddini
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36889

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti tanaman pangan, hasil perkebunan, dan rempah-rempah. Di antara kekayaan ini, tanaman penghasil minyak atsiri menjadi salah satu yang paling menonjol. Minyak atsiri semakin diminati di berbagai industri modern, seperti parfum, kosmetik, dan aromaterapi. Permintaan ini meningkat tajam setelah pandemi, seiring dengan tumbuhnya minat terhadap produk alami dan kesehatan, terutama karena banyak orang kembali beraktivitas di luar rumah dan mencari relaksasi untuk mengurangi stres. Aromaterapi, terutama lilin aromaterapi, semakin populer karena sifatnya yang menenangkan dan ramah lingkungan. Lilin aromaterapi ini dapat dibuat dari ekstrak tanaman, menjadikannya pilihan alami yang sesuai dengan konsep kesehatan holistik dan keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji formulasi dan evaluasi lilin aromaterapi dari berbagai tanaman yang mengandung minyak atsiri, seperti kemangi, sereh, kecombrang, nilam, dan biji kopi robusta. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan analisis literatur dari jurnal terakreditasi. Hasil menunjukkan bahwa lilin aromaterapi dari berbagai tanaman berpotensi meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Kesimpulannya, formulasi lilin aromaterapi dari bahan alami dapat menjadi alternatif pengobatan komplementer yang efektif.
AKTIVITAS HIPNOTIK-SEDATIVA SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK AKAR PAKIS TANGKUR (POLYPODIUM FEEI., METT) PADA MENCIT GALUR SWISS WEBSTER Suwandi, Deden; Hamdani, Siva; Oktavianti, Suci; Fajar Firdaus, Muhammad; Auliasari, Nurul
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i2.372

Abstract

Akar pakis tangkur merupakan salah satu tanaman obat yang secara tradisional berkhasiat sebagai obat hipertensi, nyeri pinggang/reumatik serta dapat meningkatkan stamina pria. Pengujian toksisitas ekstrak akar pakis tangkur bersifat depresan dengan menurunkan aktivitas motoric dan jumlah jengukan hewan percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis efektif sebagai hipnotik-sedatif serta membuat formulasi sediaan granul effervescent yang mengandung ekstrak akar pakis tangkur. Metode penelitian ini adalah pengujian hipnotik-sedatif ekstrak akar pakis tangkur dosis 100, 200, dan 400 mg/kgb dengan parameter jumlah jatuh mencit pada rotaroad, onset tidur, serta durasi tidur mencit. Dosis yang paling baik diformulasikan sebagai sediaan granul effervescent dengan variasi konsentrasi asam sitrat dan asam tartrat. Hasilnya menunjukkan bahwa semua dosis uji memiliki aktivitas hipnotik-sedatif yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah jatuh, penurunan onset tidur, serta peningkatan waktu tidur pada dosis 400 mg/kgbb sebagai aktivitas terkuat. Sediaan granul effervescent, dimana formula II menunjukkan aktivitas yang sama sebagai hipnotik sedatif terhadap mencit jantan galur swiss webster. Berdasarkan pengujian ini menunjukkan sediaan granul effervencent ekstrak akar pakis tangkur dosis 400mg/kgbb memiliki aktivitas hipnotik-sedatif berupa penurunan jumlah jatuh dan onset tidur, serta peningkatan waktu tidur hewan yang berbeda bermakna terhadap kontrol positif (p<0,05).
FORMULATION OF RED BETEL LEAF EXTRACT LOTION (Piper crocatum Ruiz & Pav) AS SUNSCREEN Rantika, Nopi; Hindun, Siti; Najihudin, Aji; Auliasari, Nurul; Khoerunisa, Winna; Sopiah, Siti
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v15i2.3253

Abstract

Betel leaf is a natural ingredient that people use as a traditional medicine. One of the ingredients found in red betel leaves is a phenolic compound in the form of flavonoids, a photoprotective substance that can be used as protection from UV radiation. Sunscreen is a cosmetic preparation that can protect the skin from UV radiation and reduce the amount of radiation harmful to the skin. This study aimed to formulate a lotion preparation from red betel leaf extract that has activity as a sunscreen. Red betel leaf (Piper crocatum Ruiz & Pav) was extracted using the maceration method. Preparation formulations were made with variations of red betel leaf ethanol extract in each formula, namely with concentrations of 0.04% (F1), 0.05% (F2), 0.06% (F3), and base control (F0). The activity of sunscreen lotion extract is based on the Sun Protection Factor (SPF) value using UV-VIS spectrophotometry at wavelengths of 290–320 nm using the Mansur equation. The results of the SPF value of the lotion are F1 of 13.48, F2 of 16.71, and F3 of 18.7. The evaluation of the lotion results obtained a light green lotion with M/A emulsion type that met the requirements, including homogeneity, pH, spreadability, viscosity, centrifugation test, and freeze and thaw test. Research results show that betel leaf extract lotion is physically stable and has a high SPF value, so it has the potential to be a sunscreen.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Mikrohidrogel dengan Kandungan Piperin sebagai Anti Jerawat Handayani, Retty; Auliasari, Nurul; Khaerunnisa, Clarissa F.; Kusumawardhana, Adith P.; Febriyanti, Raden Maya
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 12 (2025): Vol. 12 Suppl. 2 (2025)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v12i0.57781

Abstract

Jerawat adalah kondisi peradangan kulit yang ditandai dengan pembentukan papula, komedo, pustula, jaringan parut, dan nodul. Meskipun perawatan jerawat secara konvensional telah tersedia yaitu dengan antibiotik, tetapi penggunaannya memiliki efek samping dan dalam penggunaan jangka Panjang menyebabkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi mikro hidrogel topikal yang mengandung piperin sebagai obat anti jerawat yang potensial. Tiga formulasi yang mengandung piperin dengan variasi konsentrasi 10% (F1A), 20% (F1B), dan 30% (F1C) dibuat dengan menggunakan kitosan dan NaTPP sebagai basis mikrohidrogel. Konsentrasi hambat minimum (KHM) piperin terhadap Propionibacterium acne diuji dengan metode dilusi padat. Karakterisasi terhadap sifat fisikokimia mikrohidrogel dilakukan terhadap parameter organoleptic, homogenitas, daya sebar, pH, dan viskositas, pH. Uji stabilitas terhadap formula dilakukan selama 28 hari. Dari ketiga formula, F1A menunjukkan aktivitas yang sedang terhadap Propionibacterium acne (diameter hambat 10.26 ± 0.57 mm) dan memenuhi persyaratan mutu untuk sediaan mikrohidrogel.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN BODY BUTTER EKSTRAK KULIT JERUK MANIS (Citrus x aurantium L) SEBAGAI PELEMBAB Auliasari, Nurul; Hindun, Siti; Rantika, Nopi; Yuningsih, Rina; Hamidah, Mida
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i2.1684

Abstract

ABSTRAKKulit jeruk manis mengandung senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk melembapkan kulit serta melindunginya dari kerusakan akibat radikal bebas, termasuk yang ditimbulkan oleh paparan sinar matahari. Kandungan antioksidan dalam kulit jeruk manis dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif dalam kosmetik untuk perawatan tubuh, seperti body butter. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan formulasi sediaan body butter dari kulit jeruk manis sebagai pelembap. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari pembuatan ekstrak kulit jeruk manis, pembuatan basis dan pembuatan formulasi dengan konsentrasi ekstrak kulit jeruk manis 0,19%, 0,37% dan 0,56%. Ketiga formulasi ini diuji stabilitas fisiknya dengan uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, iritasi dan kelembapan dengan alat skin analyzer. Data pengamatan uji kelembaban dianalisis secara statistik, hasil evaluasi sediaan body butter ekstrak kulit jeruk manis menunjukkan bahwa konsentrasi zat aktif 0,37% memberikan pengaruh terhadap kelembapan kulit berdasarkan hasil uji statistik.Kata Kunci : Pelembab, kulit jeruk manis, antioksidan, body butter, skin analyzer
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Madrasah Tsanawiyah Persatuan Islam 99 Rancabango Melalui Workshop Pembuatan Sabun Najihudin, Aji; Auliasari, Nurul; Hindun, Siti; Rantika, Nopi; Amalia, Nur; Fadhlillah, Faizah Min
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v4i3.33782

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan suatu praktik tentang perilaku seseorang dengan cara memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan workshop kepada siswa dan guru Madrasah Tsanawih (MTS) Pesantren Persatuan Isalam (Persis) 99 Rancabango mengenai cara pembuatan sabun batang, sabun cuci tangan dan sabun cuci piring secara sederhana. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu melakukan pre-test mengenai mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang terkolerasi dengan berbagai aktivitas di pesantren, workshop pembuatan sabun batang, sabun cuci piring dan sabun cuci tangan oleh peserta kegiatan pengabdian, pemberian produk hasil workshop kepada peserta dan post-test. Selanjutnya dilakukan pengisian kuisioner tingkat kepuasan siswa dan guru terhadap kegiatan workshop, pemberian sertifikat, dan evaluasi. Kegiatan dilakukan pelatihan pembuatan produk kebersihan yang umum digunakan di rumah tangga, bahan dasar sabun yang digukan diantaranya adalah Natrium lauril sulfat, Natrim sulfat, amphitol, Natrium EDTA, pewarna, pewangi dan air. Dari kegiatan berlangung peserta mendapatkan pengalaman membuat dan mengolah produk pembersih sehingga dapat digunakan sebagai bagian produk dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat  hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan pengetahuan siswa dan guru mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilihat dari hasil evaluasi pre-test dan pos-test yaitu dari 82% menjadi 90% yang artinya adanya peningkatan sebesar 8%, dan untuk hasil kuesioner kepuasan siswa dan guru terhadap workshop pembuatan sabun yang diberikan yaitu menyatakan 99% siswa dan guru puas terhadap workshop yang diberikan.
Penguatan Kesehatan Berbasis Herbal melalui Pembuatan Minuman JALENAS (Jahe Lemon Nanas) Madu kepada Pengurus Cabang Pemudi Persis Tarogong Kaler: Strengthening Herbal-Based Health through the Production of JALENAS (Ginger, Lemon, Pineapple, and Honey) Beverage for PC Pemudi Persis Tarogong Kaler Rantika, Nopi; Auliasari, Nurul; Handayani, Retty; Najihudin, Aji; Hindun, Siti; Sriarumtias, Framesti Frisma; Gunawan, Gilang; Nafisah, Rahayu; Sujana, Shifa Nisrina; Irmanto, Ahmad Rofi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 11 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i11.10472

Abstract

Health is a fundamental aspect in supporting productivity, especially for teachers, who are educators of the nation's future generations. In environments prone to disease and unhealthy lifestyles, maintaining a strong immune system becomes a crucial priority. One natural and affordable way to enhance immunity is by consuming herbal drinks made from honey and medicinal plants. The objective of this community service activity was to conduct a workshop for PC Pemudi Persis Tarogong Kaler titled "Honey with All Its Nutritional and Vitamin Benefits Contains Healing" and "The Making of JALENAS Herbal Honey Drink." The methods employed included a pre-test to assess participants' understanding of honey and herbal ingredients that support sustainable health, the delivery of educational materials, a hands-on workshop, the distribution of workshop products to participants, and a post-test. Participants then completed a satisfaction questionnaire regarding the seminar, followed by the distribution of certificates and an overall evaluation. The evaluation results showed an improvement in participants' knowledge. Based on the N-Gain score calculation, the majority of participants (73.9%) experienced a moderate improvement, 17.4% experienced a high improvement, and only 2 participants (8.7%) showed no improvement (N-Gain = 0, categorized as low). The average score increased from 73.91 (pre-test) to 87.39 (post-test), indicating a clear improvement in understanding after the seminar. The average N-Gain score of 0.49 indicates a moderate level of effectiveness, meaning that the educational method used was successful but still has room for improvement, and 97% of participants expressed satisfaction with the activities conducted during the workshop.