Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

SINTESIS HIJAU NANOPARTIKEL PERAK (AgNP) MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN SERAI (Cymbopogon citratus) SEBAGAI BIOREDUKTOR siti qurrataayun; yusnita rifai; herlina rante
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 26 No. 3 (2022): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v26i3.21047

Abstract

Sintesis hijau Nanopartikel perak (AgNP) adalah proses reduksi ion Ag+ menjadi Ag0 dengan menggunakan senyawa bioaktif tanaman. Proses sintesis hijau dinilai lebih aman, ramah lingkungan, dan ekonomis, sedangkan proses sintesis kimia-kimia diikuti oleh hasil samping yang menyebabkan toksisitas dan pencemaran lingkungan. AgNP berpotensi dimanfaatkan di berbagai bidang dengan sifat, bentuk, dan fungsi AgNP yang dipengaruhi selama proses sintesis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi reaksi yang optimal dalam proses sintesis hijau yang menggunakan ekstrak etanol daun serai. Adapun metode sintesis hijau dalam penelitian ini adalah dengan melakukan preparasi terhadap kondisi pH ekstrak, yaitu kondisi yang dapat membentuk AgNP segera ketika sintesis berjalan, selanjutnya pH dipilih untuk digunakan pada tahap optimalisasi konsentrasi Ag dan ekstrak, dan waktu kontak yang dievaluasi melalui monitoring puncak SPR (Surface Plasmon Resonance) UV-Vis antara 400-500 nm selama 2 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa AgNP terbentuk pada reaksi antara ekstrak etanol konsentrasi 5% pH 12 dan Ag 2 mM pada menit ke 15 dengan nilai SPR pada 403 nm, panjang gelombang UV-Vis selama 2 hari cenderung stabil antara 400-403 nm tetapi jumlah Absorbansi menunjukan adanya indikasi ketidakstabilan pada larutan AgNP yang dimonitoring sehingga perlu pertimbangan agen penstabil agar tidak terjadi aglomerasi
Karakterisasi Senyawa Bioaktif Antimikroba Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine Bulbosa (MILL.) URB.) Mahfuzun Bone; Yusnita Rifai; Gemini Alam
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2019): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i1.119

Abstract

bulbosa adalah tanaman khas suku Kalimantan yang telah digunakan secara turun-temurun sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakterisasi senyawa aktif antimikroba E. bulbosa. Tahapan penelitian diawali dengan ekstraksi E.bulbosa dengan pelarut metanol dan partisi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol. Uji Skrining antimikroba ekstrak methanol, n-heksan, etil asetat, dan n-butanol dengan konsentrasi 1 mg/mL. Ekstrak n-heksan difraksinasi dengan kromatografi cair vakum dan direfraksinasi kembali menggunakan sepacore. Fraksi aktif diisolasi dengan kromatografi lapis tipis preparatif dan diperoleh isolat aktif E. bulbosa. Hasil Identifikasi berdasarkan kromatogram menunjukkan isolat aktif E.bulbosa adalah golongan naphthalene. interpretasi data spektroskopi FTIR isolat aktif E.bulbosa menunjukkan adanya gugus OH hidroksil, CH alifatik, dan C=O. Hasil Interpretasi data 1H NMR isolat aktif E. bulbosa menunjukkan Data 1H NMR memperlihatkan adanya spektrum dari atom H-6 dengan nilai ? 6,92 ppm Mult. doblet dan J 10,5 Hz, spektrum dari atom H-8 dengan nilai ? 7,75 ppm, Mult. doblet dan J 10,5 Hz, spektrum dari atom H-9 dengan nilai ? 6,29 ppm, dan spektrum H-11 dengan nilai ? 3,21 ppm. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) isolat aktif E.bulbosa terhadap bakteri uji V. cholera, B. subtilis, S. mutans, S. aureus 0,0125% dan bakteri E. coli 0,025%. Disimpulkan bahwa isolat aktif E. bulbsoa adalah golongan senyawa naftalen dan memiliki aktivitas antimikroba.