Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analysis Of The Validity And Reliability Of A Critical Thinking Skills Instrument On The Topic Of Wave-Particle Duality Using Rasch Model Juandi, Tarpin; Kaniawati, Ida; Samsudin, Achmad; Riza, Lala Septem; Susilawati, Susilawati; Sapiruddin, Sapiruddin
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 15, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v15i2.19996

Abstract

This study aims to analyse the validity and reliability of a critical thinking skills instrument on the topic of wave-particle dualism using the Rasch model. Data collection was carried out by administering a critical thinking skills test to students enrolled in a modern physics course. A total of 36 students from a university in West Nusa Tenggara participated. Data analysis was performed using the Rasch model through the Winsteps 4.6.1 software. The results indicated that the instrument is valid and reliable. The instrument's validity was tested by examining the data's fit to the Rasch model through infit and outfit MNSQ values and ZSTD, all of which were within the expected acceptance range. Construct validity was analysed through standardized residual variance, showing that the Rasch model can explain most of the variance in the data. Similarly, the instrument's reliability showed that the item reliability was in the very good category (0.93) and the person reliability was in the moderate category (0.68), with a Cronbach's alpha value of 0.86, indicating very good internal reliability. These findings confirm that the Rasch model is effective in assessing and improving the quality of critical thinking skills evaluation instruments in the context of modern physics education.
The Application of Rasch Model to Analyse the Validity and Reliability of an Instrument for Reflective Thinking Skills on Topic of Wave-Particle Dualism Juandi, Tarpin; Kaniawati, Ida; Samsudin, Achmad; Septem Riza, Lala
Kappa Journal Vol 8 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/kpj.v8i2.27049

Abstract

This study aims to analyse the validity and reliability of an instrument for assessing reflective thinking skills on the topic of wave-particle dualism in modern physics lectures using the Rasch model. The Rasch model was selected for its capability to provide a more in-depth analysis of item performance and respondent ability, as well as to identify misfitting or biased items. The research method employed is a descriptive quantitative approach, utilizing Winsteps software for data analysis. The sample consists of 36 students enrolled in modern physics lectures at a university in West Nusa Tenggara. The results indicate that the instrument has excellent item reliability (0.91) and excellent internal consistency (Cronbach's Alpha 0.86), although the respondent reliability falls into the weak category (0.62). The instrument's validity also meets the Rasch model's acceptance criteria, with infit MNSQ and outfit MNSQ values ranging from 0.5 to 1.5. Further analysis reveals that some items are misfitting and need revision to ensure fairness and consistency in measuring reflective thinking skills. These findings make a significant contribution to the development of more accurate and reliable assessment tools in physics education
Effectiveness of Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Learning Model on Students' Understanding of Physics Concepts Nadia, Zalwa; Sapiruddin, Sapiruddin; Zahara, Laxmi; Juandi, Tarpin; Wajdi, Badrul
Indonesian Journal of Innovation in Education Research Vol. 1 No. 2 (2025): July
Publisher : Yayasan Arfah Bin Haji Muhammad Saleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63980/ijier.v1i2.54

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the Conceptual Understanding Procedures (CUPs) learning model on students' understanding of physics concepts at MA Muallimat NWDI Pancor. The type of research used is truly experimental with a posttest only control design. The population of the study was all students of class XI MIPA at MA Muallimat NWDI Pancor. The sampling technique used was simple random sampling. The selected samples were class XI MIPA 1 as the experimental class and XI MIPA 2 as the control class. The data collection technique used a concept understanding test. The posttest results show that the conceptual understanding of students in the experimental class using the Conceptual Understanding Procedures (CUPs) learning model is higher than that of the control class taught using the conventional learning model. Based on the results of the data analysis, the hypothesis test calculation using the right-hand t-test formula at a significance level of 5% gives tcount = 2.388 and ttable = 1.669. From these results, it can be seen that the tcount value > t_table (2.388 > 1.669), so Ho is rejected and Ha is accepted. The effect size is 0.56, which is included in the medium category. This shows that the application of the Conceptual Understanding Procedures (CUPs) learning model is effective for students' understanding of physics concepts at MA Muallimat NWDI Pancor on the topic of optics.
Analisis Fenomena Fisika Pada Presean Sebagai Budaya Lombok Rauhun, Siti; Hizbi, Tsamarul; Juandi, Tarpin
Hamzanwadi Journal of Science Education Vol. 2 No. 2 (2025): Hamzanwadi Journal of Science Education
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Presean adalah sebuah tradisi budaya masyarakat Sasak di Lombok yang menampilkan pertarungan antara dua pria menggunakan penjalin (rotan) dan ende (tameng). Tradisi ini tidak hanya menarik dari sisi budaya, tetapi juga menyimpan berbagai fenomena fisika seperti gaya, impuls, dan energi. Penelitian ini bertujuan mengungkap fenomena-fenomena fisika pada presean sebagai budaya Lombok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menganalisis konsep-konsep fisika yang terkandung dalam tradisi ini. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa aktivitas presean menerapkan prinsip-prinsip fisika, seperti konsep impuls, momentum, dan gaya dalam interaksi penjalin dan ende, serta konversi energi dari gerakan para pepadu. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa presean merupakan laboratorium alami yang kaya akan aplikasi konsep-konsep fisika seperti konsep impuls, momentum, gaya, dan energi serta dapat menjadi media pembelajaran kontekstual yang menghubungkan ilmu fisika dengan budaya lokal.
Penerapan Pembelajaran Value Clarification Technique dalam Penguatan Karakter dan peningkatan hasil belajar Siswa Sekolah Dasar Widiyasari, Laila; Juandi, Tarpin
Hamzanwadi Journal of Science Education Vol. 1 No. 1 (2024): Hamzanwadi Journal of Science Education
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/hijase.v1i1.25606

Abstract

Lemahnya karakter dan rendahnya hasil belajar IPA siswa sekolah dasar menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguatkan karakter dan meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar pada pelajaran IPA. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan 30 siswa sebagai subjek penelitian. Sebanyak 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan berpartisipasi aktif selama proses penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan pemberian tes pilihan ganda. Sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh peningkatan hasil belajar IPA siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar mencapai 87% dan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 100%. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar sebesar 13% dari siklus I ke siklus II. Demikian juga pada penguatan karakter siswa, pada siklus I karakter yang menonjol hanya rasa percaya diri dan sungguh-sungguh kemudian lebih menguat dan berkembang pada siklus II menjadi rasa percaya diri, sungguh-sungguh, jujur, sopan santun, dan bertanggung jawab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model VCT dapat menguatkan dan meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Oleh karena itu, penerapan model VCT dapat dilakukan pada skala lebih luas dan satuan pendidikan lebih tinggi.
PELATIHAN PENGGUNAAN KIT FISIKA BAGI GURU IPA SMA/MA DI LOMBOK TENGAH Syahidi, Khaerus; Sapiruddin, Sapiruddin; Novianti, Baiq Aryani; Juandi, Tarpin
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.780-786

Abstract

PkM ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan guru IPA/Fisika dalam merancang pembelajaran basis praktikum, (2) keterampilan guru IPA/Fisika dalam menggunakan alat-alat peraga fisika. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah penyelenggaraan inservice berupa pelatihan  dan  pendampingan.  Pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan mengembangkan keterampilan dan kreativitas guru IPA/fisika dalam merancang pembelajaran basis praktikum dan pelatihan dalam menggunakan Kit IPA/Fisika sebagai implementasi perangkat pembelajaran yang telah dirancang. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas kegiatan pendahuluan berupa pembekalan/pendalaman perangkat pembelajaran dengan basis praktikum; dan pelatihan penggunaan Kit IPA/Fisika. Berdasrkan hasil pelatihan dan workshop dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kegiatan pelatihan mampu: 1) memberi solusi alternatif untuk menanggulangi kendala yang menghambat terlaksananya kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA/Fisika; 2) memfasilitasi kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khusus alat laboratorium bagi staf laboratorium; 3) meningkatkan kompetensi (keterampilan) tenaga laboratorium IPA/Fisika untuk mengatasi permasalahan alat laboratorium yang rusak, jumlah/jenis alat yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan, dan kurangnya jumlah alat yang tersedia; 4) Peserta pelatihan menyambut positif kegiatan ini karena mereka mendapatkan banyak informasi tentang pengetahuan dan keterampilan khusus (reparasi, modifikasi, dan duplikasi) alat laboratorium IPA/Fisika dan mampu mentransformasi diri manjadi lebih terampil menata laboratorium di sekolah masing-masing.