Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RELEVANSI NILAI ETIKA BISNIS DALAM RUANG LINGKUP AKUNTANSI SYARIAH Nurul Mawaddah; Indra Wijaya
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia Vol 3, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.696 KB)

Abstract

Today, the development of ethics and Syariah business behaviour need to note. It is undeniable that globalization has brought great influence on how the behavior of businesses today, therefore influence to the deterioration of ethical standards. Then the Priest of Islam reconstruct how ethics and behaviors that are considered authentic coming from Islam. Ethics in business conduct in business syariah Islam teaches that every human being should uphold the values of honesty, trust, professional and work together. Based on the concept of justice, togetherness in the business and there is no element of riba. An accountant must have business ethics in the presentation of financial statements because it must be able to present information that can encourage economic actors to act fairly, honestly and properly, and able to provide other information such as basic information for calculating zakat. Another goal may be adopted from the goal applied in western countries for that purpose do not conflict with Islamic law.
Perspektif Model Bagi Hasil Laba Usaha Berbasis Syariah Pada Bumdes Sebagai Solusi Mitra Berkeadilan Dasmi Husin; Rusydi Rusydi; Khairil Fata; Rahmi Raihan; Faisal Faisal; Indra Wijaya
Akbis: Media Riset Akuntansi dan Bisnis JURNAL AKBIS VOLUME 7 NOMOR 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/akbis.v7i1.7446

Abstract

The purpose of this study was to determine the application of the sharia-based profit-sharing model to village enterprise (Bumdes) in Banna Village, Paya Punteut Village, Muara Dua District, Lhokseumawe. Along with the establishment of Bumdes in every village in Indonesia, various operational problems have arisen that threaten business continuity. On the one hand, the existence of Bumdes is very beneficial for improving the welfare of rural communities, but on the other hand it creates various new problems. One of them is the problem of financial records and business profit sharing system. Forcing a profit-sharing model like an established company certainly cannot be done as quickly as possible because the communities and characteristics of village communities are different. Therefore, we need an approach, an appropriate model, that is familiar, but does not hinder the application of financial accounting principles/standards.The research method is descriptive qualitative. This study prioritizes a participatory approach by collecting relevant information from competent sources to be discussed together through Focus Group Discussions (FGD), observation, and preparation of financial reports with a Mudharabah contract (provit sharing). The results of the study show that the application of a sharia-based profit-sharing model requires mutual consent and agreement. In principle there should be no element of coercion and all rights and obligations must be explained in a transparent manner. There is no hidden intention to benefit either party. The principles of accountability and transparency applied by Bumdes Banna Lhokseumawe must be enforced to meet the qualifications for better accounting recording and reporting. Profit sharing is good if you use profit sharing methods, but the terms must be mutually agreed upon in writing and documented.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA EKONOMI DALAM PENGGUNAAN DOMPET DIGITAL Sulistyo Budi Utomo; Eva Yuniarti Utami; Ainil Mardiah; Indra Wijaya; Listiana Sri Mulatsih
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 1 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i1.11229

Abstract

Dompet elektronik (E-wallet) merupakan hasil inovasi yang dibawa oleh pertumbuhan fintech. Meningkatnya transfer uang elektronik merupakan tanda bahwa masyarakat mulai menggunakan dompet digital untuk memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yg mempengaruhi niat mahasiswa ekonomi dalam penggunaan dompet digital. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa ekonomi pengguna dompet digital yang tersebar indonesia yang diperoleh dengan menggunakan teknik probability sampling: simple random yang berhasil diperoleh sebanyak 250 responden, dan tehnik analisis menggunakan SPSS. hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat penggunaan dompet digital. Sedangkan persepsi resiko tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan dompet digital dalam penelitian ini. Kata Kunci: TAM, Persepsi Resiko, Minat Dompet Digital
Determinasi Belanja APBDESA Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Lhokseumawe Gebriuna Apriyani; Indra Wijaya; Kheriah Kheriah
Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen
Publisher : CV. Aksara Global Akademia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jkpim.v2i4.486

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang juga masih dihinggapi oleh permasalahan kemiskinan. Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan dalam pengentasasan kemiskinan, salah satunya melalui penyaluran dana desa. Dana desa (APBDesa) digunakan untuk: penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat desa, serta penanggulangan bencana. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan desa, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pengentasan kemiskinan. Kemiskinan diindikasikan melalui Keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima Program Keluarga harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Uji Chow dan Uji Hausman test merekomendasikan Fixed Effect Model, sedangkan Uji Lagrange Multiplier merekomendasikan Common Effect Model. Determinasi dari ketiganya menunjukkan bahwa belanja melalui APBDesa hanya relatif kecil dapat menjelaskan penurunan tingkat kemiskinan di Kota Lhokseumawe. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Lhokseumawe harus lebih meningkatkan proses pendampingan kepada desa khususnya dalam perencanaan belanja yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan karena masih terdapat belanja desa yang tidak bersentuhan langsung dengan program penanggulangan kemiskinan.
Determinasi Belanja Operasional Dan Modal Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Lhokseumawe Cut Miftahul Jannah; Indra Wijaya; Mustika Amri
Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen
Publisher : CV. Aksara Global Akademia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jkpim.v2i4.489

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang disebabkan oleh banyak faktor yang saling terkait. Belanja operasional dan belanja modal dianggap dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Tujuan penelitian ini untuk mendeterminasi pengaruh belanja operasional dan belanja modal terhadap kemiskinan di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh antara variabel independen (Belanja Operasional dan Belanja Modal) dengan variabel dependen (Tingkat Kemiskinan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa belanja operasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di kota lhokseumawe,artinya jika belanja operasional meningkat maka tingkat kemiskinan di Kota Lhokseumawe akan cenderung menurun. Namun belanja modal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kota Lhokseumawe periode tahun 2007-2023. Rekomendasi kepada pemerintah daerah agar lebih memproritaskan peningkatan anggaran untuk belanja operasional serta perlu dilakukan evaluasi terhadap belanja modal.
Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Sabang Melalui Kebijakan Insentif Fiskal Dan Pajak Indra Wijaya
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 6 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Letak Kawasan Sabang yang unik dan khusus menjadikan posisinya begitu sentral karena dapat dijadikan sebagai pintu gerbang bagi arus masuk inves tasi, barang dan jasa dari luar negeri yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan rakya t Indonesia. Selain kawasan tersebut dapat juga difungsikan sebagai sentral pengembangan indus tri sarat teknologi yang dapat memberikan manfaat di masa depan dan pengembangan industri - indus tri masa depan dengan nilai tambah yang lebih tinggi, dapat pula berfungsi sebagai tempat pengumpulan dan penyaluran hasil produksi dari dan ke seluruh wilayah Indonesia serta negara-negara lain. Mengingat letaknya tepat pada jalur kapal laut internasional dan Asia Selatan, maka Kawasan Sabang dan sekitarnya dapat pula menjadi pusat pelayanan lalu lintas kapal internasional. Dengan pertimbangan bahwa letak dan peranan yang demikian penting untuk mendorong peningkatan kegiatan perekonomian dan mengingat pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang menjadi prioritas utama untuk mengejar pembangunan dan pengembangan daerah Aceh, maka Kawasan Sabang dan sekitarnya perlu ditingkatkan fungsinya menjadi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.