Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

TEKNIK PENGENDALIAN GULMA DAN PENGELOLAAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L.MERRIL) Fuady, Zahrul
JURNAL LENTERA Vol 12, No 3 (2012): Vol.12, No.3, Nopember 2012
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan kondisi lingkungan yang baik untuk dapat tumbuh dengan sempurna, kondisi lingkungan ini dapat dihasilkan melalui pengolahan tanah yang tepat. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara intensif, minimum ataupun tanpa olah tanah. Pengolahan tanah intensif membutuhkan biaya yang tinggi dan mempercepat kerusakan tanah. Pada umunya pada saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah,sehingga agragat tanah mempunyai kemantapan rendah. Gulma merupakan salah satu faktor yang dapat menekan hasil kedelai yang ditanam lahan kering. Penurunan hasil yang diakibatkan persaingan antara gulma dengan tanaman kedelai sangat bervariasi, antara 18-76%. Kedelai yang gulmanya tidak disaingi produksinya dapat menurun hingga 15%. Pengendalian gulma pada saat pembukaan lahan umumnya dilakukan dengan cara pengolahan tanah, namun demukian herbisida merupakan alternative lain yang dapat digunakan untuk membuka lahan. Dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi dianjurkan kepada petani kedelai dalam usaha tani agar mengolah tanah maksimal dengan penggunaan bahan kimia yang minimum jika diperlukan sehingga proses fotosistesjs menjadi optimal guna mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal.Kata Kunci: Gulma, kedelai
TINJAUAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SEBAGAI SISTEM EKOLOGI DAN MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI Fuady, Zahrul
JURNAL LENTERA Vol 6, No 1 (2008): Vol.6, Oktober 2008
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah hamparan pada permukaan bumi yang dibatasi oleh punggungan perbukitan atau pegunungan di hulu sungai ke arah lembah di hilir. DAS oleh karenanya merupakan satu kesatuan sumberdaya darat tempat manusia beraktivitas untuk mendapatkan manfaat darinya. Agar manfaat DAS dapat diperoleh secara optimal dan berkelanjutan maka pengelolaan DAS harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini secara singkat menyajikan pokok-pokok pikiran tentang sistim ekologi dan filosofi DAS untuk mencapai pengelolaan DAS yang berkelanjutan dan menguntungkan.Kata kunci : daerah aliran sungai, sistem ekologi, manajemen DAS
Respon Umur Persemaian Dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Fuady, Zahrul
JURNAL LENTERA Vol 11, No 1 (2011): Vol.11, No.1, Juni 2011
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi nasional salah satunya adalah lamanya umur benih padi di persemaian dan penurunan produktivitas akibat penggunaan pupuk kimia secara terus menerus sehingga menyebabkan kurang mampu menyediakan unsur hara yang seimbang dan sesuai kebutuhan tanaman padi. Berdasarkan permasalahan tersebut telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respon umur persemaian dan pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Ada dua faktor yang diteliti yaitu umur persemaian (H) yang terdiri dari empat taraf yaitu: H1 : persemaian bibit selama 7 hari; H2 : persemaian bibit selama 15 hari; H3 : persemaian bibit selama 21 hari; dan pemberian pupuk organik (P) yang terdiri dari empat taraf yaitu : P0 = kontrol (tanah top soil sebanyak 10 kg per pot); P1 = tanah 5 kg per pot dan pupuk organik 5 kg per pot; P2 = tanah 4 kg per pot dan pupuk organik 6 kg per pot; P3 = tanah 2 kg per pot dan pupuk organik 8 kg per pot; Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 ulangan sehingga terdapat 36 unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan umur persemaian dan pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Interaksi terbaik di jumpai pada perlakuan umur persemaian 15 hari dan pemberian tanah 4 kg per pot dan pupuk organik 6 kg per pot (H2P2).Kata Kunci : Umur persemaian, Pupuk Organik, Tanaman Padi
KONTRIBUSI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PEMBENTUKAN AGREGAT TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN Fuady, Zahrul
JURNAL LENTERA Vol 13, No 3 (2013): Vol.13 No.3 September 2013
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asosiasi antara akar tanaman dengan cendawan ini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang yang merupakan tempat cendawan tersebut tumbuh dan berkembang biak. Agregat tanah terikat bersama-sama dengan bahan organik dan mikroorganisme. Mikoriza merupakan salah satu dari jenis cendawan yang dapat memantapkan struktur tanah. Dalam proses pembentukan tanah, mikoriza membantu dalam pembentukan agregat tanah.  Selain berkontribusi dalam pembentukan agregat tanah, mikoriza juga dapat menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang mengandung mikoriza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan unsur hara. Kata Kunci: Mikoriza, asosiasi, agregat tanah, serapan hara.
Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Residu Tanaman Terhadap Laju Mineralisasi Nitrogen Tanah Fuady, Zahrul
JURNAL LENTERA Vol 10, No 1 (2010): Vol.10, No.1, Juni 2010
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara memperhatikan produktivitas tanah adalah dengan mengembalikan residu tanaman setelah panen sebagai sumber bahan organik dan menerapkan sistem olah tanah yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh sistem olah tanah dan pemberian beberapa tingkatan residu tanaman terhadap laju mineralisasi N tanah. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu sistem olah tanah dan takaran residu tanaman jagung. Faktor olah tanah terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa olah tanah, olah tanah minimum dan olah tanah konvensional, sedangkan faktor residu tanaman jagung terdiri dari tiga taraf yaitu 0 ton.ha-1, 10 ton.ha-1 dan 20 ton.ha-1. Hasil peneltian menunjukkan sistem olah tanah dan pemberian residu tanaman jagung berpengaruh terhadap laju mineralisasi N tanah, potensial N organik termineralisasi dan net N termineralisasi.Kata Kunci: Sistem Olah Tanah, Residu Tanaman, Mineralisasi Nitrogen
Effects of Combination of Inorganic and Organic Fertilizers Application on Morphology and Physiology of Immature Oil Palm Fuady, Zahrul; Satriawan, Halus; Agusni, Agusni
PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.2019.096.73-81

Abstract

Oil palm requires nutrients both macro and micro nutrients for its growth and development processes. This study aimed to study the morphological and physiological responses of immature oil palm plantations at 1 year of planting to the provision of organic fertilizer and micro fertilizers as a complement to inorganic fertilizers.The research was arranged in a Randomized Completely Block Design (RCBD). The treatment applied consisted of 7 treatments, namely one control treatment (basic fertilizer) and six treatments from a combination of type and dose of fertilizer, consisting of single fertilizer, compound fertilizer, organic fertilizer and micro fertilizer. Based on the results, single and compound fertilizers accompanied by micro fertilizers (M1a, M1b) had a significant effect on plant height showing 13.78%, 27.55%, 25.11%, and 54.18% higher than others andon length and width of the 9th midrib reaching 7.47%, 22.40% and 51.04% better than others. The best response of growth of stem circumference at 6 MAT was observed in PO1 reaching 112.43%, better than M1a (111.96%)and M1b (109.20), while the lowest was observed in PO0 (97.84%). Meanwhile, chlorophyll and stomata were implied by a package of compound fertilizer and single fertilizer. The highest leaf chlorophyll content was in the M0a fertilizer treatment, while the highest stomata level was in the M1a treatment.
Potensi Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Di Kota Langsa, Aceh Ulfah, Ulfah; Rizkiya, Putra; Fuady, Zahrul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25395

Abstract

Kota Langsa salah satu kota di Provinsi Aceh berbatasan langsung dengan Selat Malaka berhasil mengembangkan sektor pariwisata berupa ekowisata hutan mangrove. Kawasan ekowisata mangrove terletak di Kecamatan Langsa Barat, Desa Kuala Langsa. Keadaan geografis hutan mangrove memberikan keunggulan berupa keindahan alam dengan rimbunan pohon bakau yang terbentang luas di pesisir timur Provinsi Aceh, menjadikan potensi besar dalam meningkatkan pengembangan objek wisata berbasis alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi pariwisata di Kota Langsa. Penelitian ini difokuskan pada aktivitas pariwisata hutan mangrove di Kota Langsa yang dianalisis berdasarkan potensi dan daya tarik wisata. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengembangan potensi ekowisata hutan mangrove, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, termasuk keempat komponen penting dalam industri pariwisata yang dikenal sebagai 4 A, yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan layanan tambahan. Keindahan alam yang dimiliki oleh ekowisata hutan mangrove menjadi salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata untuk mendukung pengembangan sebagai destinasi pariwisata. Ketersediaan fasilitas pendukung seperti penginapan, rumah makan, kios souvenir juga merupakan potensi yang dapat mendukung perkembangan ekowisata hutan mangrove di Kota Langsa.
Aksesibilitas Penyandang Disabilitas terhadap Kawasan Wisata di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat Mahdy, M. Rafi; Fuady, Zahrul; Rizkiya, Putra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26692

Abstract

Dalam Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, dinyatakan bahwa Negara wajib mewujudkan hak penyandang disabilitas, dan salah satunya ialah hak untuk berwisata. Pemenuhan hak wisata ini diciptakan dengan penyediaan fasilitas dan aksesibilitas yang ramah terhadap penyandang disabilitas di kawasan wisata. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah untuk mengetahui pemenuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas pada kawasan wisata Jam Gadang dan sekitarnya dalam upaya menerapkan prinsip kota inklusif di Kota Bukittinggi. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan wawancara bersama organisasi Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bukittinggi, pengelola objek wisata pada lokasi penelitian, dan instansi terkait. Kemudian hasil dari wawancara diolah dengan memakai analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil studi, pemenuhan aksesibilitas di kawasan wisata Jam Gadang dan sekitarnya belum ramah terhadap penyandang disabilitas, menjadikan penyandang disabilitas sulit untuk menggunakan fasilitas yang telah tersedia dan melakukan aktivitas wisata secara mandiri, namun pengelola kawasan wisata dan instansi terkait selalu berusaha melakukan upaya agar aksesibilitas penyandang disabilitas pada kawasan wisata terpenuhi dengan baik.
Karakteristik Pengguna Perjalanan di Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh Zula, Zayyan Zuhra; Fuady, Zahrul; Yusuf, Myna Agustina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.26240

Abstract

Pemilihan moda transportasi berbeda-beda berdasarkan tingkat kepuasan yang difasilitasi oleh masing-masing moda transportasi. Trans Koetaradja merupakan salah satu angkutan umum yang menjadi pilihan masyarakat di Kota Banda Aceh. Keberadaan bus Trans Koetaradja yang kurang diminati pelaku pergerakan memicu meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor. Kecenderungan yang terjadi dalam pemilihan moda transportasi, masyrakat lebih memilih pada kendaraan yang mampu meminimumkan waktu dengan biaya yang murah. Pemilihan moda juga dipengaruhi oleh karakteristik pengguna transportasi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik pengguna perjalanan di Kecamatan Kuta Alam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pengguna perjalanan yang ada di Kecamatan Kuta Alam didominasi oleh mahasiswa yang memiliki pendapatan di bawah Rp.1.000.000 dengan rentang usia 15 24 tahun yang berjenis kelamin dominan perempuan. Adapun rentang waktu pergerakan yang dipilih oleh pengguna ialah pada jam06.00 08.00 WIB yang mana waktu tersebut merupakan jam yang digunakan untuk melakukan aktivitas ke kampus untuk berkualiah ataupun bekerja menuju ke kantor. Dari hasil tersebut diketahui hanya terdapat satu variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan moda, yaitu variabel Waktu Tempuh. Maka, didapatkan hasil bahwa probabilitas pemilihan moda sepeda motor sebesar 55%. Sedangkan pemilihan moda Trans Koetaradja sebesar 45%.
Agricultural Engineering Vocational School in Aceh Besar with Behavior Architecture Approach Amiria, Musawir; Fuady, Zahrul
Rumoh Journal of Architecture Vol. 14 No. 1 (2024): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/rumoh.v14i1.152

Abstract

Currently, Aceh Besar District has a PP Negeri Saree Vocational School in the agricultural section in Saree Aceh Besar, but this school only studies agricultural information. The condition of Aceh Besar District shows that their land use majority is used for agriculture, animal farming and husbandry, fisheries and paddy fields, farm, and other plantations. Abundant natural resources are not processed into a good business due to a shortage of human resources in the field of agricultural engineering. Therefore, it is necessary to include an Agricultural Engineering in those vocational school with aims to create human resources in the field of agricultural machinery and agribusiness. The object design location is on SIM Airport Street, Gani, Kec. Want Jaya, Aceh Besar. The classification of the Agricultural Engineering Vocational School includes the Department of Agricultural Engineering and Agricultural Product Processing Agribusiness. The approach of behavior architecture into the design is behavior setting in completing spatial design, spatial cognition in completing circulation, and environment perception in completing image or building appearance. The analysis used is functional analysis, site analysis and user analysis. The Agricultural Engineering Vocational School in Aceh Besar is designed on an area of 14,950 m2 with multiple building masses. The ground coverage area (KDB) is 40% which is 5,980 m². The facilities in the building meant to support students in the learning process and as well as supporting facilities, those facilities are practice rooms, namely rice threshing machine engineering rooms, rice processing , rice polisher machine, hand tractor, technology for processing agricultural products, quality testing and quality control practice room.