Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

THE CORRELATION OF THE LECTURERS’ TEACHING METHODS AND COMPETENCIES TO THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT Mindani Mindani; Zulvia Trinova; Afni Lindra; Alimir Alimir
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 23 No 1 (2020): JUNE
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2020v23n1i6

Abstract

Abstract: The lecturers' teaching methods and competencies vary at IAIN Bukittinggi so that it is important to know the correlation of the lecturers’ teaching methods and competencies to the students’ learning achievement at IAIN Bukittinggi. The method used of this research was quantitative method with ex post facto design. This research involved all lecturers and students of IAIN Bukittinggi as population and the sample was consisted of 40 people. The instrument used to collect the data was closed-questionnaire. The data were processed by scoring and inferential analyzing. The finding indicated that most of the lecturers at IAIN Bukittinggi applied lecture, question-answer, discussion, assignment, and problem solving methods. It was also found that the correlation of the lecturers’ teaching methods and competencies to the students’ achievement was only 2.8%. Therefore, there was low correlation of the lecturers’ teaching methods and competencies to the students’ achievement in IAIN Bukittinggi.Abstrak: Metode dan kompetensi mengajar dosen bervariasi di IAIN Bukittinggi sehingga penting untuk mengetahui hubungan antara metode pengajaran dan kompetensi dosen dengan prestasi belajar mahasiswa di IAIN Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain ex post facto. Penelitian ini melibatkan semua dosen dan mahasiswa IAIN Bukittinggi sebagai populasi dan sampel terdiri dari 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner tertutup. Data diproses dengan penilaian dan analisis inferensial. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar dosen di IAIN Bukittinggi menerapkan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan pemecahan masalah. Ditemukan juga bahwa korelasi antara metode pengajaran dan kompetensi dosen dengan prestasi belajar siswa hanya 2,8%. Oleh karena itu, ada korelasi yang rendah antara metode pengajaran dan kompetensi dosen dengan prestasi siswa di IAIN Bukittinggi.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN STRATEGI KEPALA SEKOLAH, GURU SMP ISLAM AL ISHLAH BUKITTINGGI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA Afni Lindra
El-Rusyd Vol. 1 No. 1 (2016): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIIT) Ahlussunnah Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.642 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah penerapan kurikulum tahap uji coba di sekolah yang terakreditasi A/B atau eks RSBI yang disebut sekolah piloting/sasaran. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini membahas bagaimana penerapakan kurikulum 2013 dan strategi kepala sekolah, guru SMP Islam al Ishlah dalam pembinaan akhlak siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kurikulum 2013 mengenai strategi Kepala Sekolah dalam rekrutmen guru yang akan menerapkan kurikulum 2013 di SMP Islam al Ishlah Bukittinggi, strategi Kepala Sekolah pada kegiatan pemberdayaan guru SMP Islam al Ishlah Bukittinggi pada pembinaan akhlak siswa dalam menerapkan kurikulum 2013, strategi guru mata pelajaran akidah akhlak dalam mengembangkan materi pelajaran akidah akhlak di SMP Islam al Ishlah Bukittinggi dalam menerapkan kurikulum 2013, Strategi guru mata pelajaran umum pada pembinaan akhlak siswa di SMP Islam al Ishlah Bukittinggi dalam menerapkan kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif melalui pendekatan yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Untuk mencapai tujuan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan yaitu dengan cara reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dengan verifikasi data. Hasil penelitian yaitu strategi kepala sekolah untuk penerapan kurikulum 2013 dalam hal rekrutment guru baru, ada 4 tahap yaitu menyeleksi surat lamaran, surat panggilan, tes praktek mengajar dan wawancara. Tahap yang paling menentukan adalah wawancara. Sedangkan rekrutmen (penempatan) guru dalam penerapan kurikulum 2013 yaitu memberikan jam mengajar untuk setiap guru bidang studi pada setiap jenjang kelas. Strategi kepala sekolah dalam pemberdayaan guru pada pembinaan akhlak siswa yaitu mengadakan majelis ta’lim untuk seluruh guru, mengatur piket guru untuk pelaksanaan dan pengawasan esktrakurikuler siswa dan alokasi waktu untuk guru dalam membina akhlak siswa di kelas. Strategi guru akidah akhlak dalam pengembangan materi pelajaran akidah akhlak dalam menerapkan kurikulum 2013 yaitu memadukan materi di dalam buku dari diknas pendidikan dan buku dari departemen agama. Pembinaan akhlak yang dilakukan guru mata pelajaran umum di kelas dalam menerapkan kurikulum 2013 yaitu ketika ada siswa bermasalah, ketika akan ulangan harian, dan ujian semester.
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI DALAM KURIKULUM 2013 Afni Lindra
El-Rusyd Vol. 3 No. 1 (2018): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIIT) Ahlussunnah Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.123 KB)

Abstract

Kurikulum yang diartikan sebagai serangkaian pengalaman belajar siswa melalui interaksi dengan sumber belajar, dikembangkan berdasarkan suatu pendekatan yang dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan kurikulum tersebut. Begitu hal nya dengan kurikulum 2013 yang dikembangkan menggunakan pendekatan yang berpusat kepada siswa (Student Centered). Salah satu model pembelajaran berpusat kepada siswa, yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran yaitu contextual teaching and learning (CTL). Dalam pembahasan ini mengkaji mengenai pembelajaran yang menggunakan model CTL ini di dalam kurikulum 2013, dengan tujuan bisa dijadikan salah satu rujukan bagi guru untuk menerapkan CTL ini di dalam proses pembelajaran. Kajian ini penting untuk dilakukan, karena berdasarkan penelitian sebelumnya, ditemukan guru masih monoton dalam pemilihan model pembelajaran.
Desain Kurikulum Muatan Lokal Untuk Pembelajaran Keagamaan Dengan Pendekatan Muhasabah Di SMP Pendidikan Siswa Minangkabau Bukittinggi Afni Lindra; Arif Ridha; Hendrisab
El-Rusyd Vol. 3 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIIT) Ahlussunnah Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.573 KB)

Abstract

Matapelajaran dalam kurikulum muatan lokal memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada satuan pendidikan untuk mengembangkannya. Sebuah mata pelajaran muatan lokal yang akan dikembangkan di sekolah, di sesuaikan dengan kebutuhan daerah dan masyarakat setempat dan kebutuhan dan keadaan peserta didik
ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN ISLAM YANG TERKANDUNG DALAM IBADAH SHALAT Afni Lindra
El-Rusyd Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIIT) Ahlussunnah Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.553 KB)

Abstract

Fenomena yang berkembang di tengah kehidupan masyarakat bahwa shalat di pandang sebagai ritual keagamaan, pendangan ini tentunya berseberangan dengan hakikat dan aspek-aspek pendidikan yang terkandung di dalam shalat. Pandangan masyarakat seperti ini berpengaruh terhadap penunaian kewajiban untuk mendirikan shalat. Pandangan yang salah terhadap ibadah shalat, menjadikan shalat sebagai beban keagamaan. Di dalam ibadah shalat memiliki aspek pendidikan yang begitu agung dan hikmah-hikmah yang sangat penting dari segala aspek diantaranya dilihat dari segi fisik atau jasmani shalat yang dilakukan dengan gerakan yang teratur dan sesuai akan memberikan dampak positif bagi kesehatan. Dilihat dari segi rohani shalat yang dilakukan dengan penuh kekhusukan dan mengharapkan ridha Allah akan mampu membuat hati kita menjadi tentram dan mampu menjalani hidup ini dengan penuh kesabaran, berserah diri serta tawaqal kepa da Allah. Di lihat dari segi seorang hamba yang meluangkan waktu dari kesibukan dunia untuk menghadap dan berserah diri kepada Allah sedangkan dilihat dari shalat yang dilakukan serta mampu menjalin tali silaturrahim, shalat bersama yang dilakukan akan menciptakan adanya satu kesatuan dalam mencapai satu tujuan dan ditunjukan dengan adanya satu arah (kiblat), satu pimpinan (imam) serta salam yang diucapkan di akhir shalat mencerminkan bahwa siapapun orang yang ada disamping kiri dan samping kanan kalimat yang diucapkan sama yaitu ucapan keselamatan.
PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KUBANG PUTIH NETTI; AFNI LINDRA
El-Rusyd Vol. 5 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIIT) Ahlussunnah Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.297 KB) | DOI: 10.58485/elrusyd.v5i2.58

Abstract

Secara teoritis guru harus mampu dan profesional dalam pengelolaan proses belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan, karena pada lembaga tersebut harus dikembangkan prinsip-prinsip pengelolaan dan prinsip-prinsip pengajaran yang dirancang secara sistematis. Pelaksanaan pembelajaran bahasa arab di MAN kubang putih belum maksimal, hal ini disebabkan adanya program perencanaan pembelajaran yang belum dirumuskan bersama dan dan kurang memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhi , seperti keadaan sekolah dan perbedaan tingkat kemampuan siswa. Kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut juga belum maksimal karena masih terdapat kelemahan-kelemahan yang harus menjadi titik perhatian bagi guru baik segi pemilihan metode dan media, sebagai upaya mewujudkan keakitfan siswa, proses evaluasi dan pendekatan pembelajaran. Ada beberapa kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran bahasa arab seperti kurangnya sara prasarana, sedangkan jika dilihat lokasi sekolah sangat mendukung untuk pembelajaran bahasa arab, khususnya dari kebisingan atau keramaian karena sekolah jauh dari keramaian sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan tanpa gangguan yang signifikan dari lingkungan luar sekolah.
Eksistensi Madrasah di Indonesia Pasca Keluarnya Undang Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Helmi Rostiana Dasopang; Iswantir Iswantir; Siti Khamim; Nuryanti Siregar; Afni Lindra
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madrasah mempunyai peranan penting dalam perkembangan pendidikan sejak zaman klasik sampai saat ini, baik di Jazirah Arab maupun di seluruh dunia Islam. Madrasah di Indonesia punya keunikan tersendiri dari Arab klasik sebagai negara pertama yang mengenal madrasah. Madrasah di Arab periode klasik merupakan lembaga pendidikan ketiga setelah kuttab dan masjid, maka di Indonesia madrasah sebagi lembaga pendidikan terakhir muncul setelah masjid, rumah guru, pesantren dan sekolah. Jika madrasah pada masa Khulafaurrasyidin dan Bani Umayyah ditujukan pada semua sekolah yang dikhususkan untuk belajar dengan sistem yang sama yaitu halaqoh, maka madrasah di Indonesia hanya ditujukan pada sekolah yang terintegrasi dari mata pelajaran dan sistem pesantren dengan sekolah, namun condong kepada sekolah agama. Jika kemunculan madrasah di Arab klasik merupakan kebutuhan mendesak dari pelaksanaan pendidikan, maka madrasah di Indonesia muncul karena pembaharuan dan kesadaran umat muslim. Sebagai perpaduan pesantren dan sekolah madrasah telah mengalami pasang surut, Ketika muncul SKB 3 menteri madrasah mendapat hak yang sama dengan sekolah, akan tetapi muatan kurikulumnya masih tidak seimbang. Setelah sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS) keluar, kedudukan madrasah menjadi lebih baik. Madrasah disejajarkan dengan sekolah, bahkan hak madrasah disamakan dengan hak sekolah. Pengakuan pemerintah akan keberadaan pendidikan Islam sangat jelas tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasiona tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitataif dengan metode pengumpul datanya studi kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data yang dipakai adalah conten analisis
MASJID PELOPOR PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS WIRAUSAHA (PISBERWI) : BIDANG USAHA YANG DIMINATI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI KOTA BUKITTINGGI Afni Lindra
El-Rusyd Vol. 8 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIIT) Ahlussunnah Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58485/elrusyd.v8i1.146

Abstract

This research aims to determine the business fields that are of interest to school-age children who drop out of school in the city of Bukittinggi. The type of research is field research using qualitative methods using a descriptive approach. In this study the author presents the results of the research by conveying the conditions that exist in the field as they are. The research that the author did by looking for and finding school dropouts in three districts. The author obtained data for school dropouts from the Bukittinggi City Education Office for 2021. The data sources in this study were school-age dropouts, parents, administrators of the Jamik Tarok mosque, the Jamik Tigo Baleh Mosque, the Jamik Mandiangin Mosque and the Grand Mosque. Regarding data collection techniques, namely observation, interviews, documentation and questionnaires. For data analysis techniques, the authors carried out three stages, namely data reduction, data display and drawing conclusions with data verification. From the research that the author has done, the results obtained regarding the business fields that are of interest to school dropouts in the city of Bukittinggi, namely the business fields that are of interest to school dropouts in the city of Bukittinggi consist of six types of businesses. The business fields are catering, make-up, fashion, workshop, music and accessories.