Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT

EFEKTIFITAS MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PASKA OPERASI APENDIKTOMI Nanda Masraini Daulay; Febrina Angraini Simamora
Jurnal Education and Development Vol 7 No 4 (2019): Vol.7.No.4.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.854 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i4.1404

Abstract

The Effectiveness including factors that can affect the healing process of wounds after appendectomy. The Early mobilization can facilitate blood circulation so that it can speed up the wound healing process. The purpose of this study is to know The Effectiveness of Early Mobilization to Wound healing of Post Surgery Appendectomy. The researcher conducted research at general hospital of padangsidimpuan city. This type of research is quantitative with a quasi experiment design. The sample in this study were 15 respondents. The Observation of wound healing was carried out on the REEDA scale. The results of observation of wound healing obtained mean on pretest is 6,5 with standard deviation 4,8 while a post-test mean is 5,5 with standard deviation 2,3. Data analysis using Shapiro-Wilk test to get dat not normally distributed, therefor for carry out a test on the effectiveness of wound healing with Wilcoxon test. With Wilcoxon test obtained value sig. 0,005 < 0,05 so that Ha accepted dan Ho rejected, the meaning that early mobilization is effectively applied to speed up the wound healing process in patients after appendectomy. Therefore the Early mobilization is good after 6 - 8 hours after appendectomy so that wound healing works well.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASCA IMUNISASI DPT-HB-Hib PADA BAYI DI PUSKESMAS Tapi Endang F. Lubis; Nanda Masraini Daulay
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.035 KB)

Abstract

Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu diberikan terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuh mereka dari penyakit berbahaya. Ada 5 jenis imunisasi dasar yang diperlukan oleh pemerintah dan harus diperoleh bayi sebelum usia 1 tahun termasuk Imunisasi DPT-HB-Hib. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Tingkat Kecemasan Pasca Imunisasi DPT-HB-Hib pada Bayi Di Daerah Puskesmas Pijorkoling Kabupaten Padangsidimpuan Tenggara 2019. Menggunakan metode deskriptif Korelasi dengan desain Cross Sectional, dengan populasi. dari semua ibu yang memiliki bayi yang menerima imunisasi DPT-HB-Hib dan tidak lagi aktif untuk imunisasi berikutnya dari 120 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Sampling dengan sampel 54 responden dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian dari 54 responden, responden yang kurang pengetahuan sebanyak 27 (27,0%), dengan tingkat kecemasan ringan 3 (8,5%), sedang 5 (7,5%), berat 19 (11,0) %). Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov dengan nilai α = 0,05 dan p value = 0,016 maka tingkat signifikansi p <0,05 ditunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ini dengan tingkat kecemasan pasca imunisasi DPT-HB- Hib pada bayi. Disarankan kepada para ibu untuk menambah pengetahuannya tentang imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi dengan sering bertanya kepada petugas kesehatan, membaca buku atau informasi media, dan lainnya
PENGARUH BRIDGING EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN PASIEN PASKA STROKE Nanda Masraini Daulay; Wiwi Wardani Tanjung
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.668 KB)

Abstract

Bridging Exercise merupakan latihan dasar untuk meningkatkan stabilitas atau keseimbangan dan stabilisasi tulang belakang. Keseimbangan pasien stroke bertindak sebagai faktor penting dalam menghambat kemampuan mereka untuk berdiri atau gaya berjalan mereka, dan goyangan postur tubuh mereka dua kali lebih tinggi daripada orang sehat dalam kisaran usia mereka. Keseimbangan berkurang pada orang dengan hemiplegia, dan hemiplegia dapat menyebabkan penurunan batas stabilitas pasien. Untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan, pasien harus meningkatkan stabilisasi batang tubuh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Bridging Exercise terhadap Keseimbangan pada pasien paska stroke. Peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat keseimbangan pasien paska stroke sebelum dan setelah dilakukan bridging exercise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasy experiment) pre-post test without control group. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah responden 15 orang. Alat ukur yang digunakan adalah BBS (Berg Balance Scale). Analisa data dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon dan didapatkan p-value 0,001 (< 0,005) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh Bridging Exercise terhadap keseimbangan pasien paska stroke. Penderita stroke dengan bantuan keluarga diharapkan mampu melakukan bridging exercise di rumah secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan keseimbangan pasien paska stroke sehingga mampu membantu pasien mobilisasi lebih cepat.
PENGARUH BELLY DANCE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III Novita Sari Batubara; Nanda Masraini Daulay; Nur Aliyah Rangkuti
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.494 KB)

Abstract

Kecemasan ibu hamil muncul disebabkan oleh rasa takut dan salah satu rasa takut yang paling banyak dialami oleh ibu hamil adalah rasa cemas dan takut dalam menghadapi persalinan. Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi gangguan psikologis adalah dengan menari. Belly dance adalah gerakan tarian yang banyak menggunakan otot-otot perut, pinggang, punggung, pinggul, dan kaki, terutama paha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari belly dance untuk mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasy experiment) pre-posttest without control group. Jumlah Sampel penelitian adalah 12 orang ibu hamil primigravida trimester III. Hasil penelitian Berdasarkan uji statistikpaired sample t test diketahui nilai signifikan sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara tingkat kecemasan responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Perbedaan rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi sebesar 9,18. Artinya ada pengaruh antara belly dance dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III.