Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Bulletin of Scientific Contribution : Geology

SANDSTONE QUALITY ASSESSMENT FROM CORE DATA OF SANTUL FORMATION, TARAKAN BASIN BASED ON PETROGRAPHY AND ROUTINE CORE ANALYSIS Yuniardi, Yuyun; Muljana, Budi; Mardiana, Undang; Hardiyono, Adi; Nur, Andi Agus; Mohammad, Febriwan; Alfadli, Muhammad Kurniawan
Bulletin of Scientific Contribution Vol 21, No 3 (2023): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v21i3.52131

Abstract

This study analysss the quality of sand stone as reservoir in Sentul Formation, Tarakan Basin, based on petrography and routine core analysis. The quality of the sandstone in facies A (depth of 1743.75–1747.28m) is moderate. This assessment is based on the porosity value of routine core analysis from 19.48% to 27.88%, and permeability value from 25mD to 213 mD. The sandstone quality of facies B (depth of 1741.80 m–1743.75m) is good, this is based on the value of the porosity from routine core ranges from 23.34% to 26.71% and 83-359 mD of permeability value. The quality of sandstone in facies C (depth of 1737.65m–1737.75m) is good. The differences of the quality affected by the various level of compaction, sorting, and contact between the grains. The presence of carbon material and laminated clay also led to differences in the quality of the reservoir through inter-granule space filling. Sandstone mineral composition of each facies dominated by mono crystalline quartz which is chemically relatively stable, so that the cementation and replacement processes do not overly affect the porosity and permeability.
NILAI DAN JENIS POROSITAS BATUPASIR PADA FORMASI WALATDI DAERAH CICANTAYAN, KABUPATEN SUKABUMI BERDASARKAN METODE PETROGRAFI Firmansyah, Yusi; Mardiana, Undang; Kurniawan, Endy; Nurdrajat, .; Gani, Reza Mohammad Ganjar
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 3 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.6 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v16i3.20224

Abstract

ABSTRACTStudy of sandstone porosity Walat Formation in Sukabumi, West Java is a step to get information about the value and type of porosity that develops in this area. Sandstones that have good porosity can potentially become reservoir rocks but not all sandstones have good porosity. Systematic modeling of Walat Formation outcrops which are believed to have potential as reservoir rocks are analyzed in the laboratory to see their porosity. Eight samples were selected and analyzed by petrographic method to determine the type of porosity and calculate the sandstone porosity value of the Walat Formation located in Cicantayan Village, Cisaat District, Sukabumi District. Based on the results of petrographic analysis, all sandstone samples in the study area have intergranular primary porosity and have sufficient to special porosity values. Based on this research, it can be said that in general the sandstones in the study area have very good porosity which has the potential to be a good reservoir rock.Keywords: Walat Formation, sandstone, porosity, petrographic analysis.ABSTRAKKajian porositas batupasir Formasi Walat di Sukabumi, Jawa Barat merupakan suatu langkah untuk mendapatkan informasi mengenai nilai dan jenis porositas yang berkembang pada daerah ini. Batupasir yang memiliki porositas yang baik dapat berpotensi menjadi batuan reservoir namun tidak semua batupasir memiliki porositas yang baik. Sistematika pemercontohan singkapan Formasi Walat yang diyakini berpotensi sebagai batuan reservoar di analisis ke laboratorium untuk dilihat porositasnya. Sebanyak delapan percontoh terpilih dan dianalisis dengan metode petrografi untuk mengetahui jenis porositas serta menghitung nilai porositas batupasir Formasi Walat yang terletak di desa Cicantayan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan hasil analisis petrografi semua percontoh batupasir di daerah penelitian memiliki porositas primer intergranular dan memiliki nilai porositas yang cukup hingga istimewa. Berdasarkan penelitian ini dapat dikatakan secara umum batupasir didaerah penelitian memiliki porositas yang sangat baik sehingga berpotensi menjadi batuan reservoir yang baik.Kata Kunci: Walat Formation, sandstone, porosity, petrographic analysis.
SISTEM POROSITAS RESERVOIR BATUAN KARBONAT PADA SEKUEN DROWNING CAP, FORMASI KUJUNG ATAS DI LAPANGAN VITA, CEKUNGAN JAWA TIMUR DEWI, VISKA TRIARAMINTA; Mardiana, Undang; Mohammad, Febriwan; Ahdyar, LaOde
Bulletin of Scientific Contribution Vol 17, No 2 (2019): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16869.888 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v17i2.22992

Abstract

ABSTRAKBatuan karbonat merupakan batuan yang banyak ditemukan sebagai batuan reservoir. Hal ini tentu dikarenakan batuan karbonat memiliki nilai porositas dan permeabilitas yang baik. Namun, tingginya kompleksitas dan heterogenitas dari batuan karbonat membuat suatu kualitas reservoir batuan karbonat sulit di prediksi. Distribusi sistem porositas batuan karbonat sangat dikontrol oleh litofasies dan juga proses diagenesis. Maka, interaksi dari kedua faktor tersebut akan menghasilkan variasi jenis porositas yang nantinya akan mempengaruhi nilai permeabilitas dari suatu reservoir.Objek penelitian ini adalah Reservoir Vita yang merupakan karbonat build up, berumur Oligosen hingga Miosen di Formasi Kujung Atas. Reservoir ini telah menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia dan saat ini telah menghasilkan sejumlah hidrokarbon yang banyak. Dengan menggunakan data batuan inti sepanjang 429 ft (keseluruhan) dan lebih dari 500 sayatan tipis pada 3 sumur, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi dari sistem pori pada sekuen Drowning Cap di Reservoir Vita. Analisa kualitatif dilakukan untuk mendeterminasi jenis porositas reservoir yang terdiri atas interparticle, separated vugs (moldic), touching vugs, microfracture, dan minimum dissolution. Kelima jenis porositas ini terbentuk pada litofasies yang berbeda-beda. Tentu hal ini menunjukkan bahwa, sistem porositas pada objek penelitian tidak hanya dikontrol oleh tekstur, melainkan oleh proses diagenesis yang terjadi. Pemahaman terkait sistem porositas di reservoir drowning cap ini tentu menghasilkan dampak yang baik untuk mengetahui distribusi kualitas reservoir yang komprehensif. Kata Kunci : Jenis porositas, diagenesis, Reservoir Batuan Karbonat  ABSTRACTCarbonate rocks known as one of a common major reservoir rock in the world due to its good porosity and permeability. However, its heterogeneity makes the variability of carbonate reservoir quality is difficult to predict. Carbonate pore system distribution is controlled by the lithofacies and also by the occurrence of diagenetic process. Therefore, this interaction results the variation of pore types that will eventually define the permeability of the reservoir.The object of this research is Reservoir Vita which is an Oligocene to Miocene carbonate build up reservoir, specifically in Drowning Cap Sequence. Vita Reservoir is located in East Java Basin, Upper Kujung Formation which has becoming the largest oil producer in Indonesia and currently it has been producing a significant amount of hydrocarbon. By using cores (429 ft in total) and more than 500 thin sections data from 3 wells, this research aims to observe the variety of total pore system in drowning cap sequence in Reservoir Vita. Qualitative analysis was done in determining the pore types of reservoir that consist of interparticle, separated vugs (moldic), touching vugs, microfracture, and minimum dissolution. These five pore types are encountered in wide variety of lithofasies or depositional facies. Thus, this observation has proved that the pore system distribution in research object, is not only mainly controlled by its texture, but also strongly controlled by diagenetic process and it results different value of porosity and permeability. Understanding of pore system in drowning cap reservoir will bring significant value comprehensive reservoir quality distribution.  Keywords: Pore types, Diagenetic prosses, Carbonate Reservoir
Geomorfologi dan Ciri Fasies Vulkanik Pada Sungai Cihideung dan Ciparikalih, Sub Das Cibadak, Gunung Salak, Jawa Barat Natasia, Nanda; Mardiana, Undang; Alfadli, Muhammad Kurniawan
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 2 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1443.787 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v16i2.18439

Abstract

ABSTRACTSalak Mount is a volcanic complex located in the south of Jakarta. This mountain area is included in the area of Sukabumi Regency and Bogor Regency, West Java. The peak part is a forest area whose management of the forest area was originally under the Perhutani Public Corporation Forest Management Unit (KPH) Bogor, but since 2003 it has been an expansion area of the Gunung Halimun National Park, and is managed as Gunung Halimun-Salak National Park. This research begins with the analysis of topographic maps to determine the geomorphological characteristics of the study area. These geomorphological characteristics include river flow patterns, land use and slope. At this stage it can be distinguished as many as nine recognizable geomorphological units. The next stage is field observation to find out the surface geological conditions of the study area. at this stage two stratigraphic cross sections were made which passed the Cihideung and Ciparikalih. From the results of geomorphological analysis, the research area can be divided into nine geomorphological units which are compiled based on their morphographic, morphometric and morphogenetic characteristics. Two stratigraphic cross sections through the Cihideung River and Ciparikalih River trajectories are made based on field observations with a measured section method. In both trajectories, there are six volcanic facies that make up the research area.. Keywords: Salak Mount, Cibadak Sub Das, Volcanic Facies, Geomorphology ABSTRACKGunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bagian puncaknya merupakan kawasan hutan yang pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, tetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Penelitian ini diawali dengan analisis peta topografi untuk mengetahui ciri geomorfologi daerah penelitian. Ciri ciri geomorfologi tersebut diantarana pola pengaliran sungai,  tata guna lahan, serta kemiringan lereng. Pada tahapan ini dapat dibedakan sebanyak sembilan satuan geomorfologi yang dapat dikenali. Tahapan selanjutnya adalah pengamatan lapangan untuk menetahui kondisi geologi permukaan daerah penelitian. pada tahapan ini dibuat dua buah penampang stratigrafi yang melewati sub Das Cihideung dan sub DAS Ciparikalih. Dari hasil analisis geomorfologi, daerah penelitian dapat dibagi menjadi sembilan satuan geomorfologi yang disusun berdasarkan ciri morfografi, morfometri dan morfogenetiknya. Dua buah penampang stratigrafi melalui lintasan Sungai Cihideung dan Sungai Ciparikalih dibuat berdasarkan pengamatan lapangan dengan metoda penampang terukur. Pada kedua lintasan tersebut dapat diketahui enam fasies vulkanik yang menyusun daerah penelitian. Kata Kunci: Gunung Salak, Sub Das Cibadak, Fasies Vulkanik, Geomorfologi.
Stratigrafi Vulkanik Sub DAS Cibadak Implikasinya terhadap Kegiatan Gunungapi Salak Lereng Timur MUTAQIN, DEDEN ZAENUDIN; Mardiana, Undang; Mohammad, Febriwan; Alfadli, Muhammad Kurniawan; Natasia, Nanda
Bulletin of Scientific Contribution Vol 17, No 1 (2019): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v17i1.20904

Abstract

Penelitian Stratigrafi rinci mengenai daerah vulkanik masih jarang dilakukan. Hal ini biasanya dikarenakan oleh kondisi lapangan yang sulit ditempuh. Akan tetapi, penelitian fasies vulkanik  ditujukan untuk mengetahui perkembangan gunungapi secara geologi baik dari segi kebencanaan atau potensi. Penelitian ini berlokasi di Sub DAS Cibadak Lereng Timur Gunung Salak untuk mengetahui perubahan litologi baik secara lateral maupun vertikal. Permasalahan dipecahan dengan Observasi lapangan dan karakteristik permukaan. Data lapangan berupa lintasan-lintasan stratigrafi berdasarkan daerah sub DAS Cibadak yang terdiri dari sungai cibadak, cikuda, cipanengah dan cimenteng. Berdasarkan fasies vulknik dari keseluruhan analisis , terdapat 6 kelompok fasies dari muda ke tua yaitu Block and ash flow deposit 2 salak, lava flow 2 salak, block and ash flow deposit 1 salak, lava flow 1 salak, pumice flow deposit salak dan scoria flow deposit pra salak.
POLA PERSEBARAN DAN ESTIMASI CADANGAN TANAH MERAH PADA DESA TANJUNG KECAMATAN SURIAN KABUPATEN SUMEDANG MUTAQIN, DEDEN ZAENUDIN; MARDIANA, UNDANG; MOHAMMAD, FEBRIWAN; ALFADLI, MUHAMMAD KURNIAWAN
Bulletin of Scientific Contribution Vol 18, No 2 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v18i2.27826

Abstract

Kesuburan alami tanah merah mengandung unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium meningkatkan produksi tanaman. Penambangan tanah merah tidaklah semudah yang dibayangkan karena karena belum tahu perkiraan ketebalan tanah merah untuk kearea prospek. Tahapan eksplorasi guna mengetahui persebaran dan estimasi cadangan yang dapat mengurangi resiko dalam upaya penambangan tanah merah. Metode penelitian  yang digunakan berupa pengukuran geolistrik 1D dengan jumlah 15 titik pengukuran dengan luas 30 ha. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pola sebaran dan estimasi cadangan tanah merah pada desa Tanjung kecamatan Surian kabupaten Sumedang.  Hasil penelitian menunjukan tanah merah memiliki niali resistivitas >30 ohm.meter dengan ketebalan  berkisar 3.5-20 meter dengan pola persebaran acak  dengan warna coklat kemerahan, berbutir lempung lanauan. Kemudian pada bagian bawahnya berupa batulanau, dan batupasir dari formasi batuan sedimen.Kata kunci : Resistivitas, Surian, Tanah merah
ZONA PRODUKTIF RESERVOIR HIDROKARBON BEDASARKAN ANALISIS PETROFISIKA PROBABILISTIK PADA FORMASI BATURAJA, DI LAPANGAN FM, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN, MENGGUNAKAN DATA WELL LOG DAN CORE Ibrahim, Farrel Malik; Mardiana, Undang; Mohammad, Febriwan; Saputro, Julian; Alfadli, Muhammad Kurniawan
Bulletin of Scientific Contribution Vol 21, No 1 (2023): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v21i1.45329

Abstract

Analisis petrofisika merupakan salah satu kegiatan analisis dalam eksplorasi minyak dan gas bumi yang bertujuan untuk mengetahui lapisan reservoir hidrokarbon disuatu sumur. Lapangan ”FM” berada di Cekungan Sumatera Selatan daerah tinggian Musi. Formasi yang prospek menjadi reservoir hidrokarbon pada lapangan ini adalah Formasi Baturaja yang berlitologi batugamping dan berumur miosen awal. Hasil dari analisis elektrofasies dan data mudlog didapatkan bahwa lingkungan pengendapan dari Formasi Baturaja  pada lapangan ini adalah lingkungan reef front dan back reef lagoon. Fasies reef dicirikan oleh adanya penebalan pada sumur FM-1 dan memiliki komponen batugamping terumbu, sementara fasies back-reef cenderung tipis dan berupa batugamping klastik. Metode analisis petrofisika yang digunakan pada penelitian kali ini adalah analisis petrofisika probabilistik dengan menghitung volume tiap komponen mineral dan fluida. Pemilihan analisis petrofisika probabilistik dinilai karena metode ini cukup baik digunakan pada sumur pengembangan. Hasil penentuan zona produktif reservoir di lapangan FM didapatkan sebesar 13,11 meter di FM-1, 3,81 meter di FM-2, dan 1,07 meter di FM-3. Zona produktif reservoir hidrokarbon berada pada top baturaja fasies reef pada FM-1 dan back-reef pada FM-2 dan FM-3. Hasil perhitungan petrofisika probabilistik akan lebih baik jika terdapat penambahan data berupa analisis petrografi dan XRD sebagai pendukung mineral penyusun batuan dan volume dari tiap komponen mineral.
PENINGKATAN AKURASI PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DI WILAYAH SEPARI - KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN DETEKSI KEMIRINGAN LUBANG BOR DENGAN SENSOR GYROSCOPE-ACCELEROMETER-HEADING DIJITAL Firmansyah, Gilang; Sukiyah, Emi; Yuniardi, Yuyun; Mardiana, Undang
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 1 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.941 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i1.9786

Abstract

Penaksiran sumber daya dalam suatu proses penambangan batubara didapatkan melalui perhitungan dan analisis data eksplorasi detil. Data ini diperoleh dengan metode pemboran dan pemetaan geologi. Penaksiran sumber daya dilakukan untuk mengetahui taksiran jumlah tonase sumber daya batubara. Hasil taksiran selanjutnya digunakan untuk perhitungan stripping ratio pada lahan tersebut untuk mengetahui keekonomian bahan tambang. Hasil yang diperoleh dapat  menentukan kelayakan suatu tambang untuk di eksploitasi. Pada proses pengeboran terdapat istilah borehole deviation, yaitu deviasi atau simpangan miring dari suatu target lubang bor. Selama ini, pengeboran tegak lurus selalu dinyatakan memiliki kemiringan 90°. Asumsi tersebut sebenarnya tidak tepat. Kemiringan lubang bor yang dinyatakan tegak lurus ternyata memiliki nilai bervariasi. Oleh karena itu, survei kemiringan lubang bor perlu dilakukan untuk mengetahui kemiringian lubang bor secara akurat. Nilai dip dan azimut lubang bor turut berperan sebagai parameter penting dalam meningkatkan akurasi perhitungan cadangan. Berdasarkan hasil uji coba terhadap penggunaan sensor gyroscope-accelerometer-heading dijital pada pengeboran eksplorasi di wilayah Separi diperoleh adanya peningkatan hasil perhitungan cadangan batubara.
GEOMETRI AKUIFER BERDASARKAN DATA GEOLISTRIK DAN SUMUR PEMBORAN DI DAERAH JASINGA, KECAMATAN JASINGA, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Mohammad, Febriwan; Mardiana, Undang; Yuniardi, Yuyun; Alfadli, Muhammad Kurniawan
Bulletin of Scientific Contribution Vol 15, No 3 (2017): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.522 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v15i3.14700

Abstract

SARI            Daerah penelitian secara geografis terletak pada  106° 26’ 45” BT sampai 106° 29’ 15” BT dan -6° 26’ 00” LS sampai  -6° 28’ 30” LS. Secara administratif daerah penelitian berada di Desa Cikopomayak dan sekitarnya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Daerah penelitian terbagi menjadi 2 satuan batuan yaitu Satuan Batulanau dan Intrusi Andesit. Pengukuran geolistrik dan sumur pemboran digunakan untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan secara vertikal maupun lateral. Daerah penelitian memiliki tiga kelompok nilai resistivitas dan litologi, yaitu batuan dengan nilai resistivitas rendah (0 – 60 Ω.m) dengan litologi batulempung – serpih dan batulanau, resistivitas menengah (61 – 130 Ω.m) dengan litologi batulempung pasiran, batupasir sedang, dan batupasir kasar, dan resistivitas tinggi (131 – 180 Ω.m) dengan litologi batupasir halus, batulempung pasiran, dan andesit. Keberadaan lapisan akuifer dibuktikan dengan adanya lapisan batupasir sedang – batupasir kasar pada kedalaman 10 dan kedalaman 20 meter dari sumur pemboran. Dari korelasi data geolistrik dan sumur pemboran,  dibuat penampang sistem akuifer yang melewati daerah penelitian yang selanjutnya di modelkan ke dalam diagram pagar geometri akuifer. Berdasarkan model geometri akuifer, daerah penelitian terbagi menjadi tiga jenis akuifer yaitu, akuifer bebas, akuifer semi tertekan, dan akuifer tertekan.Kata Kunci : geolistrik, sumur pemboran, geometri akuifer. ABSTRACTThe research area is geographically located at 106° 26’ 45” East up to 106° 29’ 15” East and 6° 26’ 00” South up to  6° 28’ 30” South. Administratively, area of research is in the Cikopomayak, Jasinga, Bogor District, West Java Province.  The research area is  divided into two rock units, Siltstone Unit and Andesite Intrusion. Georesistivity method and well drilling used to study subsurface geology. The research area have three kind of resistivity and lithology value, that is low resistivity (0 – 60 Ω.m) with shale and siltstone lithology, medium resistivity (61 – 130 Ω.m) with sandy clay and sandstone lithology, and high resistivity (131 – 180 Ω.m) with sandstone, sandy clay, and andesit lithology.  Presence of aquifer layer proved by sandstone in well drilling at depth of 10 – 20 meters. From the georesistivity and well drilling data correlation, made a cross section of aquifer system in the research area, then modelled to fence diagram. According to geometric model of aquifer, the research area divided to three aquifer configurations, unconfined aquifer, semi confined aquifer, and confined aquifer.Keyword : resistivity, geometry aquifer
Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Berdasarkan Data Geofisika Magnetotellurik Daerah Blora, Provinsi Jawa Tengah YUNIARDI, YUYUN; Mardiana, Undang; Nur, Andi Agus; Mohammad, Febriwan; Alfadli, Muhammad Kurniawan
Bulletin of Scientific Contribution Vol 19, No 3 (2021): Bulletins of Scientific Contribution : Geology
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v19i3.37879

Abstract

Daerah penelitian berada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, termasuk kedalam zona Rembang Cekungan Jawa Timur bagian Utara, dan tersusun lima Formasi yaitu; Formasi Tambakromo, Formasi Selorejo, Formasi Mundu, Formasi Ledok, Formasi Wonocolo, namun penentuan batas-batas Formasi pada daerah penelitian belum ada yang dapat menjelaskan dan gambaran struktur bawah permukaan masih kurang, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan mengenai penentukan batas-batas formasi serta stuktur geologi bawah permukaan yang akan diperoleh dari hasil interpretasi korelasi data lapangan dengan menggunakan metoda geofisika  Magnetotellurik. Hasil  Pengukuran Magnetotellurik pada 40 titik, berdasarkan nilai resistiviti terdapat 5 zona keterpengaruhan struktur, yaitu: zona 1, pada titik pengukuran 35-36; zona 2, pada titik pengukuran 27-33; zona 3 pada titik pengukuran 16-17; zona 4 pada titik pengukuran 9-10; dan zona 5 pada titik pengukuran1-2 permodelan berdasarkan nilai-nilai resisitiviti berdasarkan kedalaman, terdapat 5 batasformasi, yaitu: 1)Formasi Wonocolo, Ledok, Mundu, Selorejo, Tambakromo dan Alluvium, 2) Formasi Wonocolo dan Ngrayong, 3) Formasi Tuban, 4) Formasi Kujung, dan 5) Formasi Ngimbang dan Batuan dasar. Struktur Geologi yang berkembang berupa lipatan, antiklin pada titik 26-36, dan titik 02, sinklin di tengah titik-titik pengukuran, Sesar Normal yang bersifat tumbuh pada titik antara MT26-MT27dan pada titik 30, yang masuk kedalam zona struktur 2, dan sesar normal pada titik MT 09 masuk kedalam zona 02. Sesar Naik pada titik MT 02 pada zona 05.