Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran

Mathematics Teaching Tools for Implementing the Independent Curriculum Stage B Class 4 Putra, I Gede Diyana; I Wayan Suastra; I Made Gunamantha
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 8 No. 3 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v8i3.68726

Abstract

The Merdeka Curriculum has been prepared to be fully implemented in 2024. These changes often affect the learning instruments used in class.  In facing these changes, schools need to develop additional learning tools in implementing the Independent Curriculum. The aim of this research is to provide a more comprehensive, in-depth and contextual learning experience for students in understanding basic mathematical concepts. This research is development research that develops mathematics learning instruments for fourth grade students in implementing the Merdeka Curriculum. The population of this research was 168 students. Randomly, the experimental group only consisted of 30 students, while the students selected as the control group were 26 students. This product was developed using the Plomp development model which consists of 5 stages; initial observation, preparation of product design, product realization, testing, evaluation and revision, and implementation. The research instruments used in this research were observation sheets, questionnaires, pretest and posttest, and interview guidelines. The final product contains learning objectives, learning modules, and assessment instruments. The data analysis techniques used in this research are normality test, homogeneity test, t test, and n-gain score. The n-gain results show the product is in the medium category.  The results of the t-test showed an increase which showed an increase from the pre-test to post-test scores. This means there is change. that valid, practical and effective learning instruments can be developed in improving students' cognitive learning outcomes. Implications of this research can be used to solve practical problems, improve existing systems, or develop new theories.
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Saintifik Berbasis Pembelajaran Treffinger Hermayuni, Ni Made Tri Dhana; Lasmawan, I Wayan; Gunamantha, Made
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 6 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v6i1.44008

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rendahnya motivasi belajar siswa dan metode belajar yang kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendekatan saintifik berbasis pembelajaran treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa SD kelas IV. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah factorial design (rancangan faktorial) 2x2 dan desain penelitian Post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV sekolah dasar yang berjumlah 157 siswa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dan tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar soal. Teknik yang digunakan untuk menganalis data yaitu analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif, dan statistic inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis pembelajaran treffinger dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.  Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis pembelajaran treffinger lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis pembelajaran treffinger lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbasis pembelajaran treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.
Model Discovery Learning Berbasis Masalah Kontekstual Mempengaruhi Hasil Belajar IPA dan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Tapa, I Gede Wana; Dantes, Nyoman; Gunamantha, I Made
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 7 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v7i2.60595

Abstract

Hasil belajar IPA pada sekolah dasar masih rendah dikarenakan cara belajar siswa yang masih kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa sehingga perlunya penerapan model pembelajaran yang bagus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar IPA dan self regulated learning siswa kelas V sekolah dasar. Penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Populasinya yaitu Kelas V SD sebanyak 252 orang siswa. 53 siswa terpilih sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik random sampling. Metode tes objektif pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar IPA dan metode non tes berupa kuesioner untuk mengukur self egulated learning siswa. Data dianalisis menggunakan Manova dan Anava. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh secara simultan model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar IPA dan self regulated learning siswa diperoleh (F sama dengan 31,105; sig. kurang 0,05). Terdapat pengaruh model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar IPA (Fhitung sama dengan 19,512 lebih dari Ftabel sama dengan 4,030). Terdapat pengaruh model discovery learning berbasis masalah kontekstual terhadap self regulated learning siswa (Fhitung sama dengan 35,441 lebih dari Ftabel sama dengan 4,030). Penerapan model discovery learning berbasis masalah kontekstual berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar IPA dan self regulated learning siswa.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar IPA ditinjau dari Abilitas Akademik pada Siswa Kelas V SD Pramartha, I Putu Aris; Dantes, Nyoman; Gunamantha, I Made
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 7 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jipp.v7i2.61576

Abstract

Hasil belajar IPA siswa rendah. penyebab dari rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V diduga oleh metode pembelajaran yang monoton. Guru yang aktif dalam menjelaskan materi, sehingga siswa terlihat pasif/ hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan abilitas akademik terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas V SD berjumlah 104. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 orang yang diambil secara random. Metode pengumpulan data menggunakan tes. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ANAVA dua jalan dan dilanjutkan dengan uji scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar IPA (p kurang dari 0,05). Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan abilitas akademik terhadap hasil belajar IPA (p kurang dari 0,05). Pada kelompok siswa yang memiliki abilitas akademik tinggi, tedapat pengaruh model pembelajaran kooperatif NHT terhadap hasil belajar IPA (p kurang dari 0,05). Pada kelompok siswa yang memiliki abilitas akademik rendah, terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif NHT terhadap hasil belajar IPA (p kurang dari 0,05). Dengan demikian kombinasi model pembelajaran sangat menentukan hasil belajar siswa.