Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

PELATIHAN PEMBUATAN SOAL OLIMPIADE/KOMPETISI MATEMATIKA TINGKAT SMP UNTUK GURU-GURU SMP KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT Yudi Mahatma; Ibnu Hadi; Debby Agustine
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.575 KB)

Abstract

Abstract Math competition is an activity that is routinely held by the Ministry of Education and Culture. One of the benefits of this activity is to spur students' spirit of competition. To take part in the competition, a student must have sufficient preparation. The problem is, sometimes the school is unable to provide competent trainers to help prepare these students. The teacher as a source of knowledge in the classroom is actually a potential resource to prepare their students for this event. For this reason, the ability of teachers must continue to be honed while expanding their knowledge. One of the initial assets for coaching is that teachers must recognize the characteristics of competition questions. This ability improvement can be done through a training to recognize and develop math competition questions. This training is given in the form of delivering material and practice. Increasing teacher competence can be achieved through tiered and continuous training. The target of this training is to achieve an increase in the ability of teachers to prepare their students to participate in competitions at the local, regional, and national levels. The feedback given by the participants indicated that they really needed this kind of activity and hoped that it could be held regularly. Abstrak Kompetisi matematika merupakan suatu kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu manfaat kegiatan tersebut adalah untuk memacu semangat berkompetisi para pelajar. Untuk mengikuti kompetisi tersebut, seorang siswa harus mempunyai persiapan yang cukup. Permasalahannya, kadang kala pihak sekolah tidak mampu menyediakan pelatih yang kompeten dalam membantu persiapan siswa tersebut. Guru sebagai sumber ilmu di kelas sebenarnya merupakan sumberdaya yang potensial untuk mempersiapkan anak didiknya terjun dalam ajang tersebut. Untuk itu kemampuan guru harus terus diasah sambil wawasannya diperluas. Salah satu modal awal pembinaan adalah guru harus mengenal karakteristik soal-soal kompetisi. Peningkatan kemampuan ini dapat dilakukan melalui suatu pelatihan untuk mengenal sekaligus mengembangkan soal-soal kompetisi matematika. Pelatihan ini diberikan dalam bentuk penyampaian materi dan praktek. Peningkatan kompetensi guru dapat tercapai melalui pelatihan yang berjenjang dan berkesinambungan. Target pelatihan ini adalah tercapainya peningkatan kemampuan guru dalam mempersiapkan anak didiknya untuk mengikuti ajang kompetisi baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Umpan balik yang diberikan oleh peserta menunjukkan bahwa kegiatan semacam ini sangat mereka butuhkan dan berharap agar dapat diselenggarakan secara rutin.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA SEKOLAH DASAR MELALUI PENDALAMAN MATERI FUNGSI DI KKG KECAMATAN JATIASIH KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT Yudi Mahatma; Ibnu Hadi; Nadilla Okta Permitasari; Annisaa Prima Hayati; Dea Febriliana Fajri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.059 KB)

Abstract

Abstract The concept of thematic learning requires teachers to be able to master all lessons well. The concept of function is a basic mathematical material so it is important to be mastered, including by elementary school teachers. Although the material about function and its applications are not specifically taught to elementary school students, teachers still need to master it to help meet innovative demands in teaching. For this reason, it is necessary to conduct a deepening training in mathematics related to function material for elementary school teachers. As the target of this community service activity, the Mathematics Study Program of UNJ in collaboration with the KKG of Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, held online training for elementary school teachers. The training begins with webinar activities followed by assignments. As feedback, questionnaires were distributed to participants before and after the training. From the observations during the webinar and the work of the teachers, it can be seen that this activity can enrich the knowledge and insight of teachers in the field of mathematics. One of the outputs of this research is a video that has been uploaded to the official YouTube account of Matematika UNJ. Abstrak Konsep pembelajaran tematik menuntut para guru untuk dapat menguasai semua pelajaran dengan baik. Konsep fungsi merupakan materi matematika yang mendasar sehingga penting untuk dikuasai, termasuk oleh para guru SD. Meskipun materi tentang fungsi dan aplikasinya tidak diajarkan secara khusus kepada murid SD, akan tetapi para guru tetap perlu menguasainya untuk membantu memenuhi tuntutan inovatif dalam mengajar. Untuk itu perlu dilakukan suatu pelatihan pendalaman materi matematika terkait materi fungsi kepada para guru SD. Sebagai sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, Program Studi Matematika UNJ bekerja sama dengan KKG Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, menyelenggarakan pelatihan secara daring untuk guru-guru SD. Pelatihan dimulai dengan kegiatan webinar yang dilanjutkan dengan penugasan. Sebagai umpan balik, disebarkan kuesioner kepada para peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Dari hasil pengamatan selama webinar maupun terhadap pekerjaan para guru terlihat bahwa kegiatan ini dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan para guru dalam bidang matematika. Salah satu luaran penelitian ini adalah video yang sudah diunggah di akun YouTube resmi Matematika UNJ.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU SMP MELALUI SOAL-SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DI KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT Ibnu Hadi Hadi; Yudi Mahatma; Debby Agustine; Andita Sulistyaningrum
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.7 KB)

Abstract

Abstract This paper discusses how to improve the quality of mathematics learning for junior high school (SMP) teachers through training that discusses High Order Thinking Skills (HOTS) questions. As is known, the 2013 curriculum that uses a scientific approach will force the learning process to be more dynamic. Teachers and students will try to go through a process that is adapted to the curriculum. Related to this, HOTS type questions will appear. In junior high school mathematics learning, questions of this type will be discussed, studied, deepened and hopefully will become a good habit. Based on Bloom's taxonomy, the characteristics of the HOTS questions are included in the criteria for analyzing, assessing and creating. If teachers are accustomed to working on and making HOTS type questions, of course they will think differently in doing their learning. The process of delivering and teaching these questions will be good if the teachers understand their characteristics. For this reason, the introduction and training of HOTS questions is needed so that teachers have sufficient ability to provide learning, especially related to HOTS material. With the training on HOTS questions, it is hoped that there will be an increase in the ability of learning mathematics for junior high school teachers. Responses from junior high school teachers to this training were delivered through questionnaires before and after the training. From the questionnaires submitted, the teachers at least gained additional knowledge and began to be able to identify the types of questions that were of the HOTS type. Abstrak Tulisan ini membahas bagaimana peningkatan kualitas pembelajaran matematika pada guru-guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui pelatihan yang membahas soal-soal High Order Thingking Skills (HOTS). Seperti yang diketahui, kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik akan “memaksa” proses pembelajaran menjadi lebih dinamis. Guru maupun siswa akan berusaha menjalani proses yang disesuaikan dengan kurikulum tersebut. Terkait hal itu, akan muncul soal-soal berjenis HOTS. Pada pembelajaran matematika tingkat SMP, soal jenis ini akan dibahas, dipelajari, diperdalam dan harapannya akan menjadi suatu “kebiasaan” yang baik. Berdasarkan taksonomi Bloom, karakteristik soal HOTS masuk pada kriteria menganalisis, menilai dan mengkreasi. Jika para guru terbiasa mengerjakan dan membuat soal tipe HOTS, tentunya mereka akan berpikir “berbeda” dalam melakukan pembelajarannya. Proses penyampaian dan pengajaran soal-soal ini akan menjadi baik jika para guru paham mengenai karakteristiknya. Untuk itu, pengenalan dan pelatihan soal HOTS ini diperlukan agar para guru memiliki kemampuan yang cukup untuk memberikan pembelajaran khususnya terkait materi HOTS. Dengan adanya pelatihan soal-soal HOTS, diharapkan terjadi peningkatan kemampuan pembelajaran matematika pada guru-guru SMP. Tanggapan dari guru SMP terhadap pelatihan ini disampaikan melalui kuesioner sebelum dan setelah pelatihan. Dari kuesioner yang disampaikan, para guru setidaknya mendapatkan tambahan pengetahuan dan mulai bisa mengidentifikasi jenis soal yang bertipe HOTS.
PELATIHAN CHARACTER BUILDING MENGGUNAKAN KONSEP PROBLEM SOLVING MATERI MATEMATIKA TINGKAT SD PADA GURU DAN SISWA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU Hadi, Ibnu; Mahatma, Yudi; Wiraningsih, Eti Dwi; Zainati, Dini; Pratiwi, Rifa Khairunnisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Character Building can be done using any media. Mathematics is a lesson that can be used as a media. In this paper, we will discuss how character building uses the concept of problem solving in elementary school mathematics material. The method used is in the form of training with teacher and student participants on Tidung Island, the Thousand Islands. In the early stages, students are given an explanation of the concept of character and its relation to mathematics. Then they were given elementary level mathematic problem solving questions. During the working, the students is guided structurally to solve the poblems, and they allow to work both independently or in a group. They are also introduced which characters that can be build through solving mathematical problems, such as discipline, honesty, hard work, creativity, curiosity, independence, communicative, disciplined habits in reasoning. The students were also given a pre-test and post-test to explore the comprehension of the relationship between character and mathematics. regarding the concept of character. From the results of the training provided, students can follow directions in solving problem solving problems. They also provide motivation on how to build character using mathematic materials. The students were enthusiastic in participating in the training provided. Many actions are needed from this training as a form of control over the results of the training that has been given. It is hoped that teachers can be actively involved in character building through problem solving in mathematics at the elementary level. Abstrak Pembentukan karakter dapat dilakukan menggunakan media apapun. Matematika merupakan pelajaran yang dapat digunakan sebagai sarananya. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana pembentukan karakter menggunakan konsep pemecahan masalah (problem solving) materi matematika tingkat sekolah dasar (SD). Metode yang digunakan adalah dalam bentuk pelatihan dengan peserta guru dan siswa di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pada tahap awal, siswa diberikan paparan mengenai konsep karakter dan kaitannya dengan matematika. Kemudian mereka diberikan masalah problem solving matematika tingkat SD. Dalam pengerjaannya, siswa dibimbing secara terstruktur untuk menyelesaikannya, dan mereka bekerja secara mandiri maupun berkelompok. Mereka juga dikenalkan karakter yang dapat dibangun melalui masalah problem solving matematika yaitu disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, kebiasaan disiplin dalam bernalar. Para siswa juga diberikan pre-test dan post-test untuk menggali pemahaman hubungan antara karakter dan matematika. mengenai konsep karakter Dari hasil pelatihan yang diberikan, siswa dapat mengikuti arahan dalam menyelesaikan masalah problem solving. Mereka juga diberikan motivasi bagaiana membangun karakter menggunakan materi matematika. Para siswa antusias dalam mengikuti pelatihan yang diberikan. Diperlukan tindak lanjut dari pelatihan ini sebagai bentuk kontrol terhadap hasil pelatihan yang sudah diberikan. Diharapkan guru dapat terlibat dengan aktif terhadap Pembangunan karakter melalui problem solving materi matematika di tingkat SD.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD KEPULAUAN SERIBU MELALUI PENDALAMAN MATERI KETERBAGIAN Mahatma, Yudi; Ibnu Hadi; Muhammad Eka Suryana; Tiara Nabila; Sandrina Widya Andani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The concept of thematic learning requires teachers to be able to master all lessons well. The concept of divisibility is a basic mathematical material so it is important to be mastered by elementary school teachers. For this reason, it is necessary to conduct a deepening training in mathematics related to divisibility material for elementary school teachers. As the target of this community service activity, the Mathematics Study Program of UNJ in collaboration with the Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu held training for elementary school teachers. The training was held at SMKN 61 on Tidung Island. As feedback, questionnaires were distributed to participants before and after the training. From the results of the questionnaire, it can be seen that this activity can enrich the knowledge and insight of teachers in the field of mathematics. One of the outputs of this research is a video that has been uploaded to the official YouTube account of Matematika UNJ. Abstrak Konsep pembelajaran tematik menuntut para guru untuk dapat menguasai semua pelajaran dengan baik. Konsep keterbagian merupakan materi matematika yang mendasar sehingga penting untuk dikuasai oleh para guru SD. Untuk itu perlu dilakukan suatu pelatihan pendalaman materi matematika terkait materi keterbagian kepada para guru SD. Sebagai sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, Program Studi Matematika UNJ bekerja sama dengan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menyelenggarakan pelatihan untuk guru-guru SD. Pelatihan dilaksanakan di SMKN 61 di Pulau Tidung. Sebagai umpan balik, disebarkan kuesioner kepada para peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Dari hasil kuesioner terlihat bahwa kegiatan ini dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan para guru dalam bidang matematika. Salah satu luaran penelitian ini adalah video yang sudah diunggah di akun YouTube resmi Matematika UNJ.