This Author published in this journals
All Journal Zuriat
A. Baihaki
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Evaluasi Daya Gabung dan Heterosis Hibrida Hasil Persilangan Dialel Lima Genotip Jagung Pada Kondisi Cekaman Kekeringan Moh. Hari Wahyudi; R. Setiamihardja; A. Baihaki; D. Ruswandi
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6753

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi daya gabung dan heterosis hibrida hasil persilangan dialel lima genotip jagung pada kondisi cekaman kekeringan. Percobaan dilaksanakan di SPLPP Arjasari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung, dari bulan Maret sampai bulan November 2005, dengan menggunakan persilangan dialel metode II model I menurut Griffing’s (1956) dan ditata dalam rancangan acak kelompok lengkap di ulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari lima genotip yang digunakan pada persilangan dialel tiga genotip (B2, E6, dan B-11-157) memiliki daya gabung baik untuk karakter pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil. Pasangan persilangan E6 × B-11-157, B2 × B-11-157, dan B2 × E6 memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis yang nyata untuk karakter pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil. Pasangan persilangan E6 × B-11-157, memiliki nilai yang relatif lebih tinggi dari kultivar pembanding BISI-2 dan Surya berdasarkan uji LSI (Least Significant increase) untuk karakter komponen hasil dan hasil. Bobot biji per hektar tertinggi dari hasil evaluasi persilangan dimiliki pasangan persilangan E6 × B-11-157 dengan nilai 7.50 t.ha–1 relatif lebih tinggi dari kultivar pembanding BISI-2 dan Surya. Nilai indeks seleksi cekaman terhadap kekeringan tertinggi dimiliki pasangan persilangan E6 × B-11-157, dengan nilai indeks seleksi 7.0 lebih besar 4.3% dari kultivar pembanding BISI-2.
Parameter Genetik Karakter Komponen Buah pada Beberapa Aksesi Nanas Sri Hadiati; Murdaningsih H. K.; A. Baihaki; Neni Rostini
Zuriat Vol 14, No 2 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i2.6799

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi variabilitas genetik dan fenotipik, heritabilitas, dan kemajuan genetic beberapa karakter komponen buah nanas. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Buah Solok mulai bulan Januari 2001–Februari 2002. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK dengan 24 nomor aksesi sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter panjang tangkai buah, berat buah, jumlah spiral buah, diameter buah, panjang buah, tebal daging, diameter empulur, kedalaman mata, TSS, total asam, vitamin C, dan kadar serat buah mempunyai variabilitas genetik dan fenotipik luas serta heritabilitas yang tinggi. Kemajuan genetik yang tinggi terdapat pada karakter panjang tangkai buah, bobot buah, panjang buah dan kandungan vitamin C.
Korelasi Beberapa Karakter Morfologi dengan Ketahanan Tanaman Kedelai Terhadap Penyakit Karat Endeh Masnenah; Murdaningsih H. K.; R. Setiamihardja; Wenten Astika; A. Baihaki
Zuriat Vol 15, No 1 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i1.6822

Abstract

Penelitian untuk mengetahui korelasi antara karakter morfologi dengan ketahanan kedelai terhadap penyakit karat di lakukan di SPLPP Arjasari Faperta UNPAD dari bulan Januari sampai Juni 1995. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 92 genotipe sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jumlah stomata, jumlah bulu daun, dan luas daun rata-rata korelasinya tidak nyata dengan intensitas penyakit karat kedelai. Semakin tinggi intensitas penyakit karat kedelai akan menurunkan jumlah polong pertanaman, bobot biji per tanaman dan jumlah biji bernas per polong serta meningkatkan jumlah biji tidak bernas per polong.
Pewarisan Karakter Jumlah Biji Per Polong dan Warna Kulit Biji Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Zahratul Millah; R. Setiamihardja; A. Baihaki; Juliaty Satria Darsa
Zuriat Vol 15, No 1 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i1.6877

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pewarisan karakter jumlah biji per polong dan warna kulit biji pada tanaman kacang tanah dari populasi P1, P2. F1, F1 resiprokal, F2.1 (keturunan F1) dari F2.2 (keturunan F1 resiprokal) yang berasal dari persilangan kacang tanah genotip 1CG10068 × AH29Si. Percobaan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor dari bulan Mei 2001 sampai Oktober 2001, dengan penataan populasi disebar pada tiga blok percobaan, untuk mengurangi bias akibat lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tetua betina pada karakter jumlah biji per polong tetapi tidak pada karakter warna kulit biji. Karakter jumlah biji per polong dan warna kulit biji dikendalikan secara kualitatif, ditunjukkan oleh distribusi frekuensi fenotipnya pada populasi F2 yang diskontinyu. Pola pewarisan karakter jumlah biji per polong pada persilangan ICGIOO68 × AH29Si memperlihatkan rasio 9:7, sedangkan pada hasil persilangan resiprokalnya memperlihatkan adanya interaksi gen inti-sitoplasmik mengikuti rasio 13:3. Pola pewarisan karakter warna kulit biji memperlihatkan rasio 7:4:3:2. 
Diteksi Tingkat Heterosigositas dan Variasi Alil 73 Genotip Jagung Melalui Marka SSRs (Simple Sequence Repeats) M. B. Pabendon; Murdaningsih H. K.; A. Baihaki; G. Suryatmana
Zuriat Vol 15, No 1 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i1.6814

Abstract

Identifikasi 73 genotipe jagung untuk mengetahui tingkat heterosigositas dan variasi alil dengan menggunakan marka 30 SSRs telah dilakukan. Persentase heterosigositas menunjukkan 36 genotip, sebagian besar genotip yang dibuat di Indonesia, kemurniannya kurang dari 80% yang ditunjukkan oleh munculnya 2 sampai 4 alil per genotip. Ada 37 genotip dan 6 genotip standard dari CIMMYT yang dianalisis lebih lanjut. Skoring alil dilakukan berdasarkan sequencered-based, alil standard (yang diperoleh dari laboratorium service AMBIONET). Dari total 43 genotip tersebut, diperoleh 145 alil dengan kisaran 2 sampai 8 alil per lokus dengan rata-rata 4.8 alil. Ditemukan juga 10 alil unik yaitu alil yang tidak ditemukan pada genotip-genotip yang telah dideteksi di AMBIONET. Nilai polimorfisme berkisar dari 0.21 (umc1161) sampai 0.97 (umc1196), dengan ratarata 0.62. Marka SSRs dapat bermanfaat dalam menentukan tingkat heterosigositas dan variasi alil yang bermanfaat dalam program pengembangan hibrida.
Pewarisan Karakter Kandungan Klorofil pada Kedelai Neni Rostini; A. Baihaki; R. Setiamihardja; G. Suryatmana
Zuriat Vol 11, No 2 (2000)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v11i2.6673

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pewarisan kandungan klorofil pada kedelai telah dilakukan di Kebun Percobaaan SPLPP Fakultas Pertanian UNPAD Unit Arjasari sejak Januari 1997 sampai Oktober 1998. Penelitian menggunakan tetua, dua populasi F1, F1 resiprokdan F2. Pengukuran kandungan klorofil menggunakan klorofilmeter Minolta SPAD 502 yang dikonversi dengan persamaan regresi linier sederhana (Y = 0.11496 + 0.05351 X, r2 = 0.94) untuk mendapatkan angka kandungan klorofil mg g-1 daun. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan klorofil maksimum (Kmaks), lama kandungan klorofil maksimum (LKmaks) dan retensi klorofil maksimum (RKmaks). Pengaruh sitoplasmatik hanya ditemukan pada LKmaks dan RKmaks. Karakter Kmaks, LKmaks dan RKmaks paling sedikit dikendalikan oleh dua pasang gen inti.
Hubungan Kekerabatan Genetik Antar Tanaman The F1 dari Persilangan TRI 2024 X PS 1 Berdasarkan Penanda RAPD Bambang Sriyadi; R. Setiamihardja; A. Baihaki; W. Astika
Zuriat Vol 13, No 1 (2002)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v13i1.6715

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tetua dalam program persilangan untuk memperbaiki potensi hasil dari klon-klon seri TPS. Penelitian dilakukan di Labolatorium Biologi Molekuler dan Imunologi, Unit Penelitian Biologi Perkebunan, Bogor dari bulan Mei sampai dengan Juni 2000. Bahan yang digunakan adalah daun segar dari klon TRI 2024, PS 1, dan 45 tanaman F1 dari persilangan TRI 2024 X PS 1. Penanda RAPD dibangkitkan menggunakan 11 praimer dengan DNA dari seluruh genotipe. Pengamatan dilakukan terhadap munculnya penanda RAPD pada setiap genotip untuk setiap praimer. Kesamaan antar genotip dihitung menggunakan indeks kesamaan dan hubungan kekerabatan genetik dikonstruksi dengan UPMA. Hasil penelitian menunjukkan jumlah penanda RAPD yang dibangkitkan menggunakan 11 praimer pada DNA klon TRI 2024, PS 1, dan 45 tanaman F1 sebanyak 118, yang 80 (68%) diantaranya merupakan penanda RAPD polimorfik. Pada tingkat perbedaan 28% genotipe yang diuji dapat dipisahkan dua kelompok, yaitu klon TPS 24/5 dan TPS 88/2 yang berkerabat dekat dengan TRI 2024 dan klon TPS lainnya yang berkerabat dekat dengan klon PS 1. Dari 45 tanaman F1 ternyata 40 klon memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan klon PS 1. Pada tingkat kesamaan genetik 74% klon-klon yang mempunyai potensi hasil tinggi dan tahan terhadap penyakit cacar the terpisahkan dalam tiga kelompok, yaitu I. TPS 17/3, TPS 3/2, TPS 93/3, dan TPS 94/1 yang berkerabat dekat dengan PS 1, II. TPS 127/1 dan TPS 24/2 yang memiliki hubungan kekerabatan agak jauh dengan PS 1 dan, III. TPS 87/1 yang memiliki hubungan kekerabatan genetik sangat jauh dengan PS 1. Rancangan persilangan yang memberikan peluang besar untuk mendapatkan turunan yang mempunyai sifat tahan terhadap penyakit dan berpotensi hasil tinggi adalah tetua klon TPS 17/3, TPS 3/2, TPS 93/3, dan TPS 94/1 disilangkan dengan klon TPS 87/1.
Aktivitas Nitrat Reduktase sebagai Penduga Potensi Hasil Klon-Klon Teh Bambang Sriyadi; A. Baihaki; R. Setiamiharja; W. Astika
Zuriat Vol 4, No 1 (1993)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v4i1.6639

Abstract

Percobaan pendugaan potensi hasil klon teh menggunakan aktivitas nitrat reduktase telah dilakukan di Kebun Pasir Sarongge dan Laboratorium Kimia, Puslitbun Gambung dari bulan Juni sampai dengan September 1992. Percobaan menggunakan enam klon teh yang berumur tiga, enam, dan 12 tahun, serta pada setiap umur tanaman ditanam mengikuti tata letak rancangan acak kelompok, dengan tiga ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap tujuh karakter tanaman termasuk hasil. Pemilihan karakter penduga hasil dilakukan dengan analisis korelasi dan sidik jalin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bulu daun, sudut percabangan, dan jumlah stomata tidak dapat digunakan untuk menduga potensi hasil. Pendugaan potensi hasil dengan menggunakan bobot pucuk pada tanaman yang berumur tiga tahun dan jumlah pucuk pada tanaman yang berumur enam dan 12 tahun ternyata harus mempertimbangkan karakter lain secara serempak. Aktivitas nitrat reduktase ternyata merupakan penduga potensi hasil yang tepat, dan konstan pada setiap umur tanaman.
Korelasi Kandungan Klorofil dan Beberapa Karakter Daun dengan Hasil pada Tanaman Kedelai Neni Rosyini; A. Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Giat Suryatmana
Zuriat Vol 14, No 2 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i2.6797

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari korelasi kandungan klororifl dan beberapa karakter daun dengan hasil kedelai telah dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran sejak Agustus 1996 sampai Januari 1997. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 78 genotip kedelai sebagai perlakuan yang diulang dua kali. Pengukuran kandungan klorofil menggunakan klorofilmeter Minolta SPAD 502 dikonversi dengan persamaan regresi linear sederhana Y = 0.11496 + 0.05351 X (r2 = 0.94) untuk mendapatkan angka kandungan klorofil mg g-1 daun. Pengamatan utama dilakukan terhadap kandungan klorofil maksimum (Kmaks), lama klorofil maksimum (LKmaks), retensi klorofil maksimum (RKmaks), klorofil saat awal berbunga (KR1), klorofil saat pengisian polong atau 10 hari setelah R4 (KR4+10), frekuensi stomata (saat R1 dan R4+10), sudut daun (saat R1 dan R4+10), jumlah daun total, dan bobot biji per tanaman (hasil). Hasil berkorelasi positif nyata secara genotipik dan fenotipik dengan Kmaks, LKmaks, dan RKmaks. Hasil dengan KR1, KR4+10 dan frekuensi stomata saat R1 berkorelasi positif secara genotipik. Frekuensi stomata saat R4+10, sudut daun saat R1 dan jumlah daun total dengan hasil berkorelasi negatif secara genotipik. Sudut daun saat R4+10 berkorelasi negative secara fenotipik. Berdasarkan stepwise regression, RKmaks dan Kmaks mempengaruhi potensi hasil kedelai.
Analisis Testcross Galur-Galur Jagung S4-A dan Daya Hasil Hibrida Testcross-nya di Jatinangor D. Ruswandi; Y. S. Shofatah; S. Ruswandi; N. Rostini; A. Baihaki
Zuriat Vol 17, No 1 (2006)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v17i1.6765

Abstract

Proses pembentukan kultivar hibrida jagung dimulai dengan pembentukan galur-galur murni, uji daya hasilnya melalui uji daya gabung umum, dan akhirnya galur-galur murni yang memiliki potensi hasil terbaik digunakan sebagai tetua untuk persilangan membentuk kultivar hibrida.Penelitian bertujuan untuk mendapatkan galur-galur S4-A yang memiliki daya gabung umum yang baik dan mendapatkan hibrida testcross-nya yang memiliki daya hasil tinggi dibandingkan kultivar cek di dua musim tanam di Jatinangor. Percobaan dilakukan di kebun percobaan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, pada musim I (kemarau) bulan Juli September 2003 dan musim II (hujan) bulan Maret–Mei 2004 berdasarkan Rancangan Perbesaran (Augemented Design) dengan 138 varietas hibrida testcross jagung S4-A dan kultivar cek Pioneer-7, Bisi-2 dan Cargil-7. Hasil Percobaan menunjukkan bahwa terdapat galur-galur S4-A yang mempunyai daya gabung umum yang baik di dua musim tanam, yaitu galur S4-A 280-2, 74-10, 24-11, 284-1, 240-2, 266-2, 289-2, 229-1, 203-1 dan 219-2. Sedangkan hibrida testcross-nya yang memiliki daya hasil melebihi kultivar cek pada dua musim tanam adalah pada TC-57, TC-73, TC-95, TC-115, TC-116, TC-120, dan TC-22.