Nanang Sulistiyanto
Department Of Electrical Engineering - Universitas Brawijaya

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

IMPLEMENTASI FPGA SEBAGAI SISTEM PEMONITORAN PADA PENGONTROL KECEPATAN MOTOR DC Wahyudi, Rizal; Sulistiyanto, Nanang; Rif'an, Mochammad
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Abstrak—FPGA menawarkan keuntungan proses aritmatika dan logika lebih cepat daripada mikrokontroler. Implementasi FPGA sebagai sistem pemonitoran diperlukan untuk memudahkan pengguna dalam menentukan nilai parameter PID khususnya pada sistem kontrol berbasis FPGA. Dalam penelitian ini, sistem pemonitoran diwujudkan dalam implementasi FPGA Xilinx Spartan 3E Nexys2 kit board menggunakan VHDL. Desain dan sintesis dari sistem pemonitoran digunakan software ISE Design Suite 14.6. Masukan sistem berupa pin PS/2 Keyboard, pin PWM dan pin Rotary sedangkan keluaran sistem berupa tampilan pemonitoran dari sinyal PWM dan sinyal Rotary serta nilai parameter PID pada VGA monitor. Masukan sinyal PWM dan sinyal Rotary serta nilai parameter PID dijadikan ke dalam bentuk data bitmap. Data-data bitmap diserempakan dengan scan line VGA monitor sebagai tampilan pixel dari sinyal PWM dan sinyal Rotary serta nilai parameter PID. Warna tampilan pixel pemonitoran pada VGA monitor hanya terdiri satu warna saja karena jumlah sumber daya memori internal yang terbatas pada Nexys2 kit board. Pada hasil sintesis sistem pemonitoran, total sumber daya yang digunakan tidak melebihi kapasitas yang disediakan oleh Nexys2. Penggunaan sumber daya tersebut adalah slice register sebesar 1%, 4 input LUTs sebesar 4%, occupied slice sebesar 5%, bonded IOBs sebesar 10%, RAMB16s sebesar 40%, BUFGMUXs sebesar 8%, dan DCMs sebesar 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain sistem pemonitoran dapat diimplementasikan pada FPGA Xilinx Spartan 3E Nexys2 kit board dengan penggunaan sumber daya terbesar adalah 40% atau sejumlah 8 dari 20 RAMB16s. Penggunaan sumber daya dibuat sedikit mungkin terutama pada proses aritmatika dan bisa menggunakan paket modul aritmatika yang disediakan oleh Nexys2 seperti DSP ataupun Math Functions. Dan sistem dapat diimplementasikan pada FPGA yang menyediakan sumber daya yang lebih banyak daripada Nexys2.Kata Kunci—VGA, VRAM, FPGA, Nexys2, sistem pemonitoran.
Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Peringatan Kebocoran Gas Karbon Monoksida pada Kabin Mobil dengan Fasilitas SMS Swaraka Maulana Pramono; Nanang Sulistiyanto; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Gas karbon monoksida (CO) merupakan salah satu jenis gas beracun yang sulit dideteksi oleh alat indera manusia, gas ini sangat berbahaya apabila dihirup oleh manusia dalam waktu yang lama. Pada kendaraan roda empat atau mobil sering terjadi peristiwa kebocoran gas karbon monoksida yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mendeteksi dan memantau kebocoran gas karbon monoksida pada kabin mobil, sistem ini juga dapat memberikan peringatan apabila terjadi kebocoran gas karbon monoksida. Pada penelitian ini digunakan sensor gas CO dengan tipe MQ-7 sebagai komponen pendeteksi gas karbon monoksida, kemudian sebagai pengontrolnya digunakan mikrokontroler yang berfungsi mengolah data dari sensor untuk ditampilkan pada LCD, sistem mikrokontroler diatur dalam mode tidur (sleep mode) untuk menggunakan arus seminimal mungkin ketika sistem bekerja pada keadaan mobil mati. Untuk sistem peringatan digunakan modem GSM yang berfungsi mengirimkan peringatan pada pengguna diluar kabin mobil melalui fasilitas SMS dan buzzer sebagai indikator bahaya. Dari hasil pengujian keseluruhan didapatkan sistem memiliki kesalahan rata – rata (error) pengukuran sebesar 1,6 ppm atau sebesar 3% untuk pembacaan konsentrasi jika dibandingkan dengan alat ukur berupa gas analyzer. Kemudian rata – rata arus yang digunakan sistem ketika dalam kondisi mobil mati sebesar 28 mA, hal ini menunjukkan arus yang digunakan sistem masih berada dibawah arus maksimal yang diizinkan yaitu 32 mA.Kata kunci – Gas karbon monoksida, sensor gas CO, sleep mode mikrokontroler, fasilitas SMS.
IMPLEMENTASI KONTROLER PID BERBASIS FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY UNTUK PENGONTROL KECEPATAN MOTOR DC n/a Aprilianawati S.; Nanang Sulistiyanto; Mochammad Rif'an
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kontroler PID yang diimplementasikan ke dalam sebuah Modul FPGA Nexys 2 yang dioperasikan dalam frequensi 50 Mhz. Kontroler PID berbasis FPGA ini akan digunakan dalam sebuah sistem untuk mengatur kecepatan putaran motor DC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membuat sebuah rangkain PID, PWM, pembaca sensor, dan interface keyboard menggunakan kombinasi gerbang logika dan pengaturan waktu yang pada akhirnya akan diimplementasikan dalam FPGA. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan frekuensi 50 MHz, kontroler PID dapat mengeluarkan hasil perhitungan dengan sangat cepat sehingga dibutuhkan sebuah penahan agar rangkaian ini dapat bekerja sesuai dengan waktu sampling yang telah ditentukan.Untuk mengatur kecepatan motor DC, rangkaian PWM 16 bit dalam penelitian ini memiliki frekuensi sinyal keluaran 762,941 Hz dengan duty-cycle yang dapat diatur dari 0% sampai 100%. Selain itu, rangkaian pembaca sensor 16 bit dalam penelitian ini dapat membaca sinyal masukan dengan lebar frekuensi antara 2 Hz-65 kHz dengan sampling PID satu detik. Saat sinyal dari sensor kurang dari itu, sinyal tidak dapat terbaca, dan bila lebih dari itu, sinyal yang terbaca tidak sesuai dengan nilai yang sebenarnya karena sudah melebihi kapasitas.Kata Kunci : Kontroler PID, FPGA, Pengontrol kecepatan motor DC
RANCANG BANGUN SERIAL CONTROLLER UNTUK MOTOR DC SERVO PADA ROBOT HUMANOID KRSI Ronny Ari Setiawan; Nanang Sulistiyanto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya terdapat dua jenis actuator yang digunakan pada robot Humanoid yaitu motor DC servo yang dikontrol secara parallel dan secara serial. Motor DC servo paralel memiliki torsi yang cukup besar namun membutuhkan banyak pin mikrokontroler untuk mengendalikannya dalam jumlah banyak, sedangkan motor DC servo serial dapat dikontrol hanya dengan satu pin mikrokontroler, namun memiliki torsi yang kecil. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini dirancanglah sebuah kontroler untuk motor DC servo paralel agar dapat dikontrol secara serial. Berdasarkan hasil penelitian, rangkaian Serial Controller   dapat dirancang menggunakan fitur UART mikrokontroler ATmega8 dengan baudrate 1Mbps dan clock eksternal 16 MHz. Data dapat ditransmisikan secara efektif dengan metode paket data yang terdiri atas header, ID dan data dalam satu kali pengiriman. Waktu tunggu dalam satu kali pengiriman mencapai 150µs tiap 1 Serial Controller dari 6 Serial Controller dan data dapat diterima secara akurat oleh rangkaian Serial Controller . Sinyal PWM yang dibangkitkan memiliki keberhasilan 99,7% dengan selisih nilai antara perancangan dan pengukuran sebesar 5. Keakuratan pergerakan motor DC servo < 90% yang disebabkan adanya motor DC servo yang tidak ideal. Besarnya arus yang dibutuhkan oleh rangkaian Serial Controller kurang lebih 1 A. Kata Kunci : DC servo, Serial Controller ,
IMPLEMENTASI INVERS KINEMATICS PADA SISTEM PERGERAKAN MOBILE ROBOT RODA MEKANUM Veri Hendrayawan; Nanang Sulistiyanto; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.981 KB)

Abstract

Teknologi pergerakan mobile robot sekarang semakin berkembang, salah satu diantaranya adalah penggunaan roda mekanum untuk efisiensi pergerakan mobile robot. Dalam perkembangannya teknologi pergerakan konvensional seperti swerve drive memiliki banyak kekurangan diantaranya tidak bisa bergerak ke segala arah dan kurangnya efisiensi pergerakan mobile robot. Penggunaan mobile robot salah satunya pada Kontes Robot Abu Indonesia yang mempunyai lintasan robot yang bervariasi seperti zig-zag dan parabola sehingga diperlukan metode pergerakan baru yang menghasilkan pergerakan mobile robot dengan kecepatan dan efisiensi pergerakan yang tinggi. Untuk mengatur pergerakan mobile robot roda mekanum digunakan persamaan invers kinematics yang mengubah kecepatan robot dalam Vx, Vy, ω menjadi kecepatan masing-masing roda yaitu ω1, ω2, ω3, ω4 dan arah putaran roda. Penggunaan motor stepper memiliki ketelitian cukup baik dengan rata-rata kesalahan 2,09% dan tidak memerlukan umpan balik untuk kontrol kecepatan dalam implementasi penggerak mobile robot roda mekanum. Komunikasi data antara mikrokontroler master ATMega 16 dan mikrokontroler slave ATMega 8 menggunakan komunikasi SPI dengan tingkat keberhasilan 100 % pada frekuensi 4000.000 KHz. Mobile robot roda mekanum dapat bergerak ke sudut 00, 450, 900, 1350, 1800, 2250, 2700, dan 3150 dengan kesalahan rata-rata kecepatan roda 3,6 rpm dan kesalahan rata – rata sudut gerak robot sebesar 2,93°.Kata kunci : invers kinematics , mobile robot roda mekanum, motor stepper
PERANCANGAN SISTEM MIKROKONTROLER BERBASIS ATMEGA32 UNTUK MINI FACTORY PENYAMAK KULIT KELINCI n/a Zulkarnaen; Nanang Sulistiyanto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyamakan kulit-bulu kelinci dalam jumlah terbatas dilakukan secara tradisional, sehingga diperlukan alat instrumentasi yang sesuai untuk skala kecil sehingga memberikan kemudahan bagi peternak untuk melakukan penyamakan kulit dan bulu kelinci. Diperlukan desain alat instrumentasi penyamak kulit yang efisien untuk mempercepat dan mempermudah proses penyamakan kulit kelinci serta memudahkan kerja para peternak untuk mengolah limbah kulit kelinci sehingga memiliki nilai ekonomis. Alat ini menggunakan mikroprosesor ATmega32 dengan diberikannya 2 mode menu yaitu, mode “Menu Pilih” dan “Manual”. Mode menu pilih digunakan berdasarkan proses-proses penyamakan yang telah ada, mode menu pilih digunakan user untuk berapa lama motor akan diputar. Dibuat dengan kontrol embedded system dengan menggunakan ATMega32 menggunakan push button dan keypad sebagai masukan data dan navigasi antarmuka antara alat dan user. Arus masukan driver relay bernilai di atas 0,958 mA sesuai dengan perhitungan untuk mengaktifkan transistor dalam keadaan saturasi. Pembuatan perangkat lunak sebagai pemroses data dari alat instrumentasi telah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Terdapat delay waktu dalam menjalankan alat instrumentasi penyamakan kulit. Saat menjalankan di atas 60 menit maka alat instrumentasi memiliki rata rata waktu delay 3 menit, saat menjalankan di bawah 60 menit rata rata waktu delay 1 menit.Kata Kunci— Kulit Kelinci, Penyamak, Otomatisasi penyamak kulit.
Aplikasi Sistem Pengenalan Individu Berbasis Sidik Jari pada Pintu Gerbang untuk Pengamanan Kendaraan Firman Triyanto; Nanang Sulistiyanto; n/a Nurussa&#039;adah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.839 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh prosedur pintu gerbang yang ada saat ini mengharuskan pengendara untuk menunjukkan STNK atau karcis parkir saat akan keluar. Hal ini menyebabkan rawannya kehilangan STNK diakibatkan pengendara yang terburu-buru ketika menunjukkannya kepada petugas. Selain itu banyak pengendara yang lupa tidak membawa STNK sehingga mereka harus mengurus terlebih dahulu ke pos keamanan yang cukup merepotkan dan menghabiskan banyak waktu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang praktis dan melekat pada setiap orang sehingga tidak terjadi seperti yang diuraikan sebelumnya.Penelitian ini menggunakan teknologi pemindai sidik jari sebagai alat pendeteksi kepemilikan kendaraan dan kamera sebagai media pengambil gambar nomor polisi kendaraan yang kemudian akan dicocokan ketika kendaraan akan keluar dari pintu gerbang. Sebagai indikator bagi pengendara bahwa proses pencocokan telah selesai digunakan lampu LED yang diatur dengan mikrokontroller. Pengujian akhir menunjukkan bahwa scanner sidik jari mampu menyimpan lebih dari satu sidik jari dan pembacaan sidik jarinya memiliki tingkat akurasi mencapai 100% untuk pembacaan sidik jari masing-masing pengguna.Kata Kunci : Pengamanan kendaraan, pemindai sidik jari, pintu gerbang.
PROTOTIPE PENIMBANG GULA OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR BERAT BERBASIS ATMEGA16 Rahmat Alvian; Nanang Sulistiyanto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.023 KB)

Abstract

Gula sebagai bahan pokok merupakan bahan yang sangat diperlukan masyarakat Indonesia. Setiap satu keluarga rata-rata mengkonsumsi minimal ¼ kg gula setiap harinya. Proses konversi berat gula umumnya menggunakan cara manual, yaitu gula ditimbang menggunakan timbangan konvensional. Kenyataannya proses ini membutuhkan waktu cukup lama karena penjual harus mengurangi atau menambahkan gula jika beratnya belum sesuai. Proses ini seringkali membuat berat gula tidak presisi dan menimbulkan kerugian bagi penjual. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini yaitu dengan menerapkan teknologi pada alat penimbang.Penelitian ini menggunakan sensor Load cell untuk mengukur beban yang ditimbang. Keluaran sensor berupa tegangan dalam orde milivolt yang akan dikuatkan oleh rangkaian penguat instrumentasi INA125. Setelah dikuatkan, keluaran sensor akan dimasukkan menuju ADC pada mikrokontroller ATmega16. Beban yang sedang terukur akan ditampilkan pada LCD dan pengaturan terhadap gula yang keluar pada pipa saluran diatur oleh aktuator yang berupa motor DC. Pengujian akhir pada keseluruhan sistem menunjukkan bahwa alat mampu memproses penimbangan gula lebih cepat. Pengujian pada keseluruhan sistem juga menunjukkan bahwa ketika alat menimbang gula dengan berat 250gr, 500gr, 1000gr dan 3000gr, alat menghasilkan error rata-rata sebesar 2,59%.Kata Kunci : Gula, Load cell, INA 125, ATmega16
PENGARUH KETEBALAN LAPISAN SUBSTRAT BERBAHAN POLYETHYLENE NAPHTHALATE (PEN) DAN LUAS PERMUKAAN LAYAR TERHADAP PERAMBATAN PANAS PADA FLEXIBLE DISPLAYS Regina Basaria Patrisia; Nanang Sulistiyanto; Onny Setyawati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flexible dispalys merupakan teknologi baru yang dapat menciptakan pasar baru, displays tersebut dapat dilengkungkan, digulung, dan dilipat sesuai pemakaian yang diinginkan. Pada saat pemakaian flexible displays terjadi perpindahan elektron yang dapat menimbulkan panas. Panas yang berlebih dapat menyebabkan iritasi maupun terbakarnya kulit, sehingga diperlukan desain substrat yang sesuai agar panas yang dihasilkan layar tidak menyebabkan iritasi pada tangan. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh ketebalan lapisan substrat dan luas permukaan layar terhadap perambatan panas pada flexible displays. Proses perancangan sistem dimulai dari penentuan material yang akan digunakan, kemudian di desain menggunakan soflware Salome dan simulasi lapisan substrat flexible displays tersebut pada soflware ElmerGUI. Simulasi pada Elmer GUI menggunakan besaran panas sebagai parameter. Panas yang dimaksud adalah panas yang dihasilkan akibat dari daya yang digunakan. Besarnya daya yang digunakan dianggap seperti daya pada AMOLED yaitu sebesar 80 mW/inch. Berdasarkan simulasi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu tetap pada kisaran 30˚C pada desain substrat dengan ketebalan dari 0.1mm sampai 0.34 mm dengan variasi penambahan ketebalan 0.01mm dan luas permukaan yang berbeda yaitu 142.4x69.6 mm2, 142.3x71 mm2, 142.1x71.8 mm2, 150.9x72.6 mm2, 153.5x76.2 mm2, 156.6x77.2 mm2, 151.3x82.4 mm2, 160.9x81.2 mm2, 159x83 mm2, dan 178.8x90.9 mm. Ketebalan lapisan substrat dan luas permukaan layar tidak mempengaruhi perambatan panas yang terjadi pada flexible displays, ini dapat dilihat dari suhu pada setiap lapisan flexible displays tetap pada kisaran 30 ˚C. Kata Kunci: Flexible displays, OLED, perpindahan panas, konveksi, konduksi.   ABSTRACT Flexible displays is a new technology that can create new markets, that displays can be bent, rolled and folded according to use the desired. At the time of the use of flexible displays electron transfer occurs to generate heat. Excessive heat can cause irritation or burning of the skin, design a substrate necessary corresponding to heat produced screen not cause irritation to the hand. This study discusses the influence of the thickness of the substrate layer and the surface area of ​​the screen to heat propagation in flexible displays. The system design process started from the determination of material that will be used, then design use software Salome and simulation layers of the substrate flexible displays in ElmerGUI. This simulation use the heat as parameter. Heat in question is the heat generated as a result of the power used. The size of the resources used is thought to be like the power on AMOLED is as musch as 80 mW/inch. Based on the simulation, the results of this study indicate that the temperature remains in the range 30˚C to the design of substrates with thickness from 0.1 mm up to 0.34 mm with a thickness of 0.01 mm additional variations and different surface area is 142.4x69.6 mm2, 142.3x71 mm2, 142.1x71 .8 mm2, 150.9x72.6 mm2, 153.5x76.2 mm2, 156.6x77.2 mm2, 151.3x82.4 mm2, 160.9x81.2 mm2, 159x83 mm2, and 178.8x90.9 mm. The thickness of the substrate layer and the surface area of ​​the screen does not affect the propagation of heat that occurs in flexible displays, it can be seen from the temperature at each layer of flexible displays remain in the range of 30 ° C. Keywords: Flexible displays, OLED, Heat Transfer, Conduction, Convection
Rancang Bangun Sistem Peringatan Keamanan Serta Pengaman Kunci Kontak Mobil Menggunakan Sensor Sidik Jari dan Fasilitas SMS Anugrah Febriari; Nanang Sulistiyanto; n/a Nurussa&#039;adah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.513 KB)

Abstract

Pencurian mobil yang terus meningkat semakin memperparah kondisi keamanan Negara Indonesia ini yang semakin tahun semakin memburuk, serta lengahnya pengawasan orang tua terhadap anak yang memberikan izin untuk mengemudikan mobil dibawah umur, menambah daftar penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Untuk itu, diperlukan suatu sistem pengaman mobil yang mampu memberikan peringatan kepada pemilik mobil saat seseorang yang tidak dikehendaki masuk kedalam mobil, dan juga untuk mencegah terjadinya pencurian mobil atau pengemudi di bawah umur. Penelitian ini menggunakan teknologi pemindai sidik jari sebagai alat pendeteksi kepemilikan mobil dan modem GSM sebagai media pengirim SMS untuk memberi peringatan kepada pengguna mobil ketika ada orang yang tak dikehendaki masuk ke dalam mobilnya. Sebagai pengontrol utamanya menggunakan mikrokontroler, dan sistem ini diatur agar mengkonsumsi daya yang rendah karena sistem bekerja pada saat mobil dalam keadaan mati. Pengujian akhir menunjukkan bahwa scanner sidik jari mampu menyimpan lebih dari satu sidik jari dan pembacaan sidik jarinya memiliki tingkat akurasi mencapai 100% untuk pembacaan sidik jari masing-masing pengguna. Penggunaan arus pada mikrokontroler ketika mode sleep bisa ditekan sampai dengan 1mA.Kata Kunci : Pengaman mobil, pemindai sidik jari, penghematan daya .