Erfan Achmad Dahlan
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

IMPLEMENTASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN HSUPA (HIGH SPEED UPLINK PACKET ACCESS) DENGAN MEDIA IPv6 MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET MODELER v.14.5 Deby Cahya Nurdiansyah; Erfan Achmad Dahlan; Muhammad Fauzan Edy Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.12 KB)

Abstract

Video conference merupakan aplikasi multimedia yang memungkinkan komunikasi data, suara, dan gambar yang bersifat duplex dan real time. Jaringan HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink hingga 5,76 Mbps. Alamat pada IPv4 semakin terbatas, maka untuk mengatasi hal tersebut digunakan alamat IPv6 yang membutuhkan penanganan khusus dan juga mendukung sistem autentifikasi untuk kerahasiaan data pada lapis IP (IP secure). Skripsi ini membahas implementasi video conference pada jaringan HSUPA dengan media IPv6 menggunakan simulator OPNET Modeler v.14.5. Performansi yang diamati pada penelitian ini adalah delay, throughput, dan SNR dengan melakukan 2 skenario, yaitu soft handover dan hard handover. Berdasarkan hasil simulasi, pada soft handover diperoleh nilai rata-rata pada UE_0 adalah dengan delay 0,08436 s; throughput yang dihasilkan sebesar 786,07 bits/s; dan SNR sebesar 10,103 dB. Sedangkan pada UE_1 adalah dengan delay 0,10150 s; throughput yang dihasilkan sebesar 785,31 bits/s; dan SNR sebesar 9,673 dB. Hal ini mempresentasikan bahwa kualitas jalur koneksi adalah fair (cukup) dan rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan. Kemudian pada hasil simulasi, pada hard handover diperoleh nilai rata-rata pada UE_0 adalah dengan delay 0,08267 s; throughput yang dihasilkan sebesar 807,02 bits/s; dan SNR sebesar 4,5611 dB. Sedangkan pada UE_1 adalah dengan delay 0,085000 s; throughput yang dihasilkan sebesar 807,66 bits/s; dan SNR sebesar 4,5618 dB. Hal ini mempresentasikan bahwa kualitas jalur koneksi adalah bad (buruk) dan sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (terputus-putus).Kata Kunci — video conference, HSUPA, IPv6, OPNET
PERANCANGAN SWITCH OPERATION MODE RECTENNA (SOMR) PADA PONSEL GSM 1800 MHz Hadi Saputra; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Rectenna adalah gabungan dari antena dan rectifier yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi gelombang RF menjadi tegangan DC dengan memanfaatkan energi elektromagnetik yang banyak terbuang percuma di udara. Switch rectifier antenna adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengatur kerja dari rectenna sehingga menjadikan fungsi dari antena penyearah menjadi lebih efesien . Pada penelitian  ini akan dibahas tentang perancangan dan pembuatan antena mikrostrip rectangular patch serta switch rectifier antenna yang akan dihubungkan ke sebuah ponsel. Perancangan dan simulasi antena dilakukan menggunakan program CST Microwave Studio 2014. Hasil simulasi pada rentang frekuensi 1790 – 1825 MHz menunjukkan antena mampu bekerja pada frekuensi GSM 1800 MHz dengan  nilai return loss 10 dB dimana   nilai minimumnya -10,143 dan nilai maksimum -19,672 dB serta bandwitdh 35 MHz. Switch yang dirancang  menggunakan sebuah relay. Kerja sistem relay disini adalah sebagai switch otomatis dimana ketika ponsel mati maka switch menghubungkan antena dengan rectifier dan menghubungkan antena dengan ponsel ketika ponsel hidup. Perancangan switch rectifier antenna dilakukan menggunakan antena mikrostrip dengan bahan FR-4 berkonstanta dielektrik ( = 3,9,Rectifier dengan 4 buah dioda HSMS2820 dan 1 buah kapasitor SMD C1206 serta relay SRD-05VDC-SL-C.Keluaran tegangan  ketika switch off  0,8 mV dan ketika switch on adalah 5,3 m V. Kata Kunci: rectenna, switch rectifier antenna                                                          antenna, relay rectenna
Simulasi dan Pengujian Lima Antena Mikrostrip Array Untuk Mengetahui Pengaruh Variabel Gain terhadap Efisiensi Daya Antena Oky Prana Wijaya; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efisiensi daya dari antena bertujuan untuk mengurangi kerugian daya (losses). Rugi-rugi yang rendah membuat kinerja antena optimal dalam memancarkan dan menerima gelombang. Jangkauan (range) antena juga dapat dioptimalkan karena daya yang lebih besar dapat dipancarkan, sehingga mengurangi kebutuhan perangkat transceiver yang mengkonsumsi banyak daya. Penulis menggunakan antena mikrostrip dengan jumlah patch array yang berbeda-beda dibuat untuk menemukan nilai gain yang berbeda. Hasil dari simulasi antena didapatkan nilai gain antena berturut-turut 2.55 dBi, 3.08 dBi, 4.32 dBi, 5.05 dBi dan 6.21 dBi. Sedangkan untuk efisiensi antena didapatkan 0.98272323, 0.98395813, 0.9851897, 0.98815117, dan 0.99053464. Hasil dari pengukuran antena yang telah difabrikasi didapatkan nilai gain berturut-turut -2.44 dBi, -2.05 dBi, -0.77 dBi, -0.63 dBi dan 2.00 dBi. Dari pengukuran daya teradiasi antena didapatkan nilai efisiensi beturut-turut 0.3937, 0.4908, 0.5529, 0.57, dan 0.6262. Hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin besar nilai gain dari antena, semakin tinggi efisiensi dayanya. Kata kunci: Efisiensi Antena, gain, mikrostrip, Antena Array, UWB.
PERENCANAAN PENEMPATAN POSISI ACCESS POINT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS DAN KINERJA JARINGAN INTERNET Endy Hendrawan; Erfan Achmad Dahlan; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan Wireless sudah menjadi kebutuhan pokok di tiap gedung, kantor, pabrik, dan perusahan-perusahaan, salah satunya membuat pengguna fleksibel dalam memanfaatkan fasilitas jaringan wireless karena sangat mudah dalam proses instalasi. Universitas Brawijaya Malang memiliki perpustakaan atau ruang baca bagi mahasiswa/i yang terletak di sebelah selatan lapangan rektorat. Akan tetapi, di gedung Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Malang belum pernah melakukan pengoptimalan untuk menentukan penempatan lokasi access point.Pada perencanaan ini yang akan dibahas adalah  perencanaan penempatan posisi access point di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan software Ekahau Site Survey. Untuk memenuhi kebutuhan user dan mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter terhadap receiver oleh jaringan Wi-Fi, maka akan dilakukan perhitungan kapasitas user, pathloss, penempatan dan pengalokasian access point yang baik dan tepat. Pada perencanaan ini digunakan Cisco Aironet 1040 Series. Hasil dari penelitian ini adalah Ruang Baca Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya Malang (lantai 2) membutuhkan 14 access point dan area Gazebo membutuhkan 12 access point. Nilai signal strength dalam kondisi sangat baik sebesar 94,9% dan 95,8%, untuk nilai SNR dalam kondisi sangat baik sebesar 99,8% dan 98,6%. Pada perencanaan digunakan channel 1,6, dan 11 untuk menghindari interferensi. Kata kunci: Wireless, access point , Internet, Ekahau Site Survey
Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Fitria Kumala Trisna; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.406 KB)

Abstract

Antena mikrostrip adalah suatu antenayang memanfaatkan peranti mikrostrip sebagaiantena. Antena mikrostrip ini dapat difungsikanuntuk menangkap sinyal gelombang elektromagnetiktermasuk satelit. Konsep UWB yang ditemukan dalamperancangan antena, ditujukan agar satu antenadengan bandwidth yang lebar dapat diaplikasikanpada berbagai sistem komunikasi dengan alokasifrekuensi yang berbeda tiap aplikasinya. Antenamikrostrip ini dirancang dengan menggunakan feedline sebagai metode pencatuannya. Dimensi antenamikrostrip diperoleh melalui perhitungan danoptimasi serta dilakukan simulasi dengan softwareHFSS AnsoftTM dan CST. Fabrikasi antenamikrostrip ini menggunakan bahan Phenolic WhitePaper – FR4 dengan konstanta dielektrik (εr)= 4,5.Hasil pengukuran antena mikrostrip egg dengan slotlingkaran menunjukkan bahwa antena tersebut dapatbekerja pada frekuensi 1000 – 2700 MHz denganbandwidth sebesar 1700. Nilai gain tertinggi terletakpada frekuensi 1,5 GHz sebesar 5,25 dBi. Memilikipolarisasi elips dengan jenis pola radiasi bidirectional.Kata Kunci: Antena, Ultra Wideband, Slot, Egg
ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX) Siska Dyah Susanti; Erfan Achmad Dahlan; Muhammad Fauzan Edy Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.578 KB)

Abstract

Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) yang menggunakan standar IEEE 802.16, sejak kemunculannya telah mengalami beberapa tahapan pengembangan yang pada akhirnya sampai ke arah mobilitas yaitu standar IEEE 802.16e (mobile WiMAX). Mobile WiMAX menggunakan air interface Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) pada sisi uplink maupun downlink. Terdapat faktor-faktor penyebab penurunan performansi sistem mobile WiMAX, diantaranya adalah fading dan kecepatan pergerakan pengguna. Pada penelitian ini teknik modulasi yang digunakan adalah QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Dalam perhitungan pathloss digunakan model propagasi ECC 33 yang termasuk dalam model empirik. Performansi sistem yang diamati meliputi signal to noise ratio (SNR) dan bit error rate (BER) yang mensimulasikan pergerakan pengguna dengan kecepatan 3 km/jam, 60 km/jam dan 120 km/jam serta jarak base station dan user equipment yang berubah dari 700 m – 2.1 km. Nilai pathloss dalam penelitian ini adalah untuk daerah urban outdoor pada kondisi NLOS, dimana semakin jauh jarak base station dan user equipment nilai pathloss semakin besar. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kecepatan pengguna berpengaruh terhadap nilai bandwidth. Pada teknik modulasi QPSK bandwidth terbesar diperoleh ketika laju data total 4.75 Mbps untuk kecepatan pengguna 120 km/jam, yaitu 2.7185 MHz. Nilai SNR sistem dipengaruhi oleh kecepatan pengguna dan jarak base station dan user equipment. SNR sistem tertinggi diperoleh ketika menggunakan teknik modulasi 64-QAM dengan laju data 9.5 Mbps yaitu 30.8289 dB pada kecepatan 3 km/jam dan pada jarak 700 m. Sedangkan nilai BER dipengaruhi oleh jarak base station dan user equipment serta teknik modulasi yang digunakan. Nilai BER terkecil dihasilkan ketika menggunakan teknik modulasi QPSK pada jarak 700 m, yaitu 0.0086 untuk laju data total 3.17 Mbps. Kata Kunci — Mobile WiMAX, model propagasi, OFDMA, performansi
PERANCANGAN SWITCH OPERATION MODE RECTENNA PADA TELEVISI ANALOG UHF 476-806 MHz Jaka Adhitya Bramanta; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memanfaatkan sumber energi yang terbuang, teknologi energi harvesting adalah alternatif yang dapat digunakan. Rectenna merupakan gabungan dari kata "rectifying" dan "antenna" yaitu sebuah teknologi yang memanfaatkan gelombang elektronik untuk dikonversi ke energi listrik. Pada penelitian ini dirancang satu buah rectenna dan sebuah switch yang menggunakan relay. Kerja relay pada sistem ini adalah berfungsi sebagai saklar atau switch otomatis, yang akan menghubungkan antenna dengan rectifier saat TV mati dan menghubungkan antenna dengan TV saat TV menyala.  Rectifier ini dirancang dengan menggunakan 4 buah dioda 1N60 dan 1 buah kapasitor SMD C1206. Antenna yang digunakan pada penelitian ini adalah antenna TV UHF indoor dengan booster. Pada switch menggunakan relay srd-05vdc-sl-c Kata Kunci:  rectenna, switching, energy harvesting, energi elektromagnetik.
Analisis Pengaruh Peletakan Kompensator Dispersi Dengan Fiber Bragg Grating pada Sistem Jaringan Radio Over Fiber Adrian Satria Permana; Sholeh Hadi Pramono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Radio Over Fibre (RoF) adalah sistem integrasi antara jaringan serat optik dan komunikasi wireless broadband. Teknologi RoF merupakan solusi potensial untuk peningkatan kapasitas dan mobilitas jaringan akses. Pada sistem transmisi RoF menggunakan kabel serat optik sebagai media transmisi data terjadi kosekuensi pelebaran pulsa, bila pelebaran ini dibiarkan akan memungkinkan terjadi Intersymbol Interference (ISI) yang menyebabkan pulsa output pada sistem menjadi tumpang tindih dan membuatnya tidak terdeteksi. Berdasarkan permasalahan itu, dirancang sebuah sistem komunikasi RoF dengan menggunakan kompensator dispersi Fiber Bragg Grating pada simulasi software Optisystem dan menganalisis sistem terhadap parameter-parameter seperti BER, Q-Factor, dan Loss.Berdasarkan hasil simulasi pengaruh peletakan FBG pada sistem transmisi RoF menggunakan line coding NRZ pada panjang serat optik 10 km, RF carrier 3,5 GHz, dan bit rate 10 Gbps, didapatkan nilai BER 5,242 x 10 -15, Q-factor 7,73281 dan nilai loss 2,561 dBm. Kata Kunci: Radio over Fiber, Fiber Bragg Grating, Long Houl Telecommunations Systems ABSTRACT Abstract - Radio over Fiber (RoF) is an integrated system between fiber-optic network and wireless broadband communications. RoF technology is a potential solution for capacity and mobility improvement in access networks. Using fiber optic cables as data transmission medium have problems pulse width extension it’s mean dispersion, if this widening is allowed, will occur Intersymbol Interference (ISI) which causes the output pulses in the system to overlap and undetected signal. Based on that problem, based on that problem, RoF communication system using Fiber Bragg Grating dispersion compensator on Optisystem software simulations and system effects on parameters such as BER, Q-Factor, and Loss. according to the data simulation of the effect of NRZ line coding format on fiber link length of 90 km, 3.5 GHz RF carrier, and 10 Gbps bit rate. The value of BER that had been obtained is 5,242 x 10 -15, Q-factor 7,73281 and loss 2,561 dBm. Keywords: Radio over Fiber, Fiber Bragg Grating, Long Houl Telecommunations Systems
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SINGLE DAN SWITCH POLARITY SEBAGAI PENGURANG RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Dandy Budi Kusuma; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini akan dibahastentang perancangan dan pembuatan AntenaMikrostrip dengan Single dan Switch Polarity.Antena yang dirancang memiliki Polarisasi Linierdengan Impedansi Karakteristik saluran sebesar50 Ω, dan untuk diaplikasikan sebagai pengurangradiasi terhadap device telekomunikasi yangmemiliki sumber listrik pada frekuensi 1800 MHz(GSM) sampai di atas 2400 MHz (UWB) denganmenggunakan bahan substrat FR-4 (konstantadielektrik r ε = 3,9) dan bahan konduktortembaga. Perancangan dan simulasi Antenadilakukan dengan menggunakan program CSTMicrowave Studio 2014. Hasil simulasi AntenaMikrostrip dengan Single Polarity memliki VSWRdi bawah 2 pada rentang frekuensi 1800 MHzsampai 4900 MHz dengan nilai S11 (Return Loss)≤ -10 dB dan axial ratio di atas 10 dB. SedangkanHasil simulasi Antena Mikrostrip dengan SwitchPolarity memliki VSWR di bawah 2 pada rentangfrekuensi 1500 MHz sampai 5500 MHz dengannilai S11 (Return Loss) ≤ -10 dB dan axial ratio dibawah 10 dB. Untuk hasil pengurangan radiasiAntena Mikrostrip dengan Single Polarityterhadap semua laptop memiliki total -518 dBmdan -499 dBm dengan rata –rata -103,6 dBm dan -99 dBm. Sedangkan Antena Mikrostrip denganSwitch Polarity terhadap semua laptop memilikitotal -539 dBm dan -486 dBm dengan rata –rata -107 dBm dan -93 dBm.Kata Kunci : Antena mikrostrip, pengurangradiasi, pengaruh temperatur, single dan switch.
Analisis Pengaruh Ketinggian Lokasi Dan Antena Stasiun Pemancar Radio Siaran FM Frekuensi 88 – 107,7 MHz Terhadap Peformasi Di Wilayah D.I. Yogyakarta Haryo Widagdo; Erfan Achmad Dahlan; Gaguk Asmungi
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai 4 Kabupaten dan satu Kota Yogyakarta . Secara fisiografis dikelompokkan menjadi 4 area yaitu : Gunung Merapi, Pegunungan Sewu, Pegunungan Kulonprogo dan Dataran rendah, jumlah penyelenggara radio siaran FM kurang lebih 42. Pemantauan Kinerja (performa) radio siaran FM sebagai antisipasi untuk meminimalisir pelanggaran ketentuan teknis yang ditetapkan Pemerintah seperti parameter teknis dan wilayah layanan. Parameter teknis yang dimaksud adalah frekuensi pembawa dan pengkanalan sesuai perijinan yang dimiliki, daya pancar, lebar pita dan deviasi frekuensi, sedangkan jangkauan pemancar adalah kuat medan (Field Strength)< 66 dBμV/m, Effective Height Above Average Terrsin (EHAAT), wilayah layanan pemancar radio siaran FM dipengaruhi tinggi lokasi dan tinggi antena pemancar. Pengukuran menggunakan beberapa alat ukur dan alat bantu yaitu Spectrum Analyzer (SPA), Antena, Field Strength Meter, GPS serta Applicasi Radio Mobile, sebagai obyek penelitian adalah radio “TS” FM dan Radio “JF’ FM yang mempunyai karakteristik berbeda ditinjau dari lokasi pemancar. Radio “JF “ FM mempunyai performa frekuensi kerja : 100,9 MHz, lebar pita : 208,7 KHz, ERP : 6,3 kilowatt , tinggi lokasi : 291 mdpl , tinggi antena : 36 meter, EHAAT : 127,19 meter sedangkan Radio “ TS “ FM mempunyai performa frekuensi kerja : 97 MHz, lebar pita : 194,18 KHz, ERP : 5,9 kilowatt , tinggi lokasi : 132,7 mdpl, tinggi antena : 32 meter, EHAAT : 2,8 meter. Analisa performa radio siaran dengan menggunakan applikasi radio mobile bahwa Radio “ JF “ FM mempunyai tinggi lokasi 291 m dpl dan tinggi antena : 36 meter menghasilkan Daya Pancar ERP (effective radiated power) : 6,3 kilo watt dan Effective Height Above Average Terrsin (EHAAT) : 127,19 meter, melebihi jarak jangkauan yang ditetapkan Pemerintah yaitu 12 km dan berpeluang menyebabkan interferensi kepada radio FM lainnya.Kata Kunci: Performa Radio FM, Ketinggian Antena, Pengaruh Lokasi Pemancar Radio Siaran FM, EHAAT, ERP.