Erfan Achmad Dahlan
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

SWITCH RECTENNA: RANCANG BANGUN SWITCH RECTIFIER ANTENNA SEBAGAI PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK (RF HARVESTING) YANG EFISIEN PADA FREKUENSI 2.4GHZ Syamsuddin, Abdul Rozaq; Yuwono, Rudy; Dahlan, Erfan Achmad
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Switch rectifier antenna adalah sebuah sistem yang dibuat dengan melakukan integrasi rangkaian rectifier, antena, relay dan webserver. Fungsi utama dari sistem ini adalah mengurangi jumlah polusi gelombang elektromagnetik dengan mengkonversikannya menjadi daya DC dan lebih efisien tanpa campur tangan manusia secara langsung ketika ingin dinonaktifkan atau dinyalakan. Switch rectifier antenna bekerja dengan mematikan atau menghidupkan sebuah relay yang terhubung dengan rectifier antenna dan dapat diakses secara nirkabel dalam satu jaringan melalui webserver. Secara prinsip kerja, antena mikrostrip sebagai penangkap gelombang elektromagnetik yang meneruskan gelombang AC menuju rectifier dan rectifier melakukan proses konversi menjadi gelombang DC. Relay terhubung dengan webserver dan dapat diakses dalam satu jaringan yang sama menggunakan protokol IP. Penggunaan switch rectifier antenna ini diaplikasikan pada frekuensi 2400MHz dengan menghasilkan gelombang DC yang dapat diukur menjadi sebuah tegangan. Komponen yang digunakan dalam perancangan ini meliputi, modul WiFi ESP8266, relay SRD-05VDC-SL-C, antena mikrostrip bahan FR-4 berkonstanta dielektrik (εr) = 3,9 dan dioda berjenis HSMS 2828. Daya keluaran pada saat pengukuran berlangsung untuk rectifier tanpa switch adalah -1.884dBm, 2m adalah -5.333dBm, 3 meter adalah -8.713dBm, 4 meter adalah -9.605dBm, dan 5m adalah -14.948dBm. Sedangkan daya keluaran untuk switch rectifier antenna pada jarak 1m dari sumber adalah -3.071dBm, 2m adalah -6.241dBm, 3 meter adalah -8.299dBm, 4 meter adalah -11dBm, dan 5m adalah -14.948dBm. Kata Kunci: switch rectifier antenna, webserver rectenna, relay rectenna.
Analisis Performansi Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) Sistem Free Space Optic (FSO) Dalam Kondisi Cuaca Cerah Menurut Standar ITU-R P.1817 Juma'inah, n/a; Dahlan, Erfan Achmad; Setyawati, Onny
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.873 KB)

Abstract

Free space optic (FSO) merupakan sebuah teknologi telekomunikasi yang menggunakan propagasi cahaya dalam free space untuk mentransmisikan data antara dua titik dalam kondisi line of sight ( LOS. Dalam skripsi ini  dianalisis tentang penerapan Orthogonal Division Multiple Acces (OFDMA) pada sistem FSO yang dihitung dalam kondisi cuaca cerah yang tetap terinduksi sintilasi akibat turbulensi  atmosfer dengan menggunakan teknik modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) pada jarak 1 km sampai 5 km. Hasil simulasi dan analisis menyatakan bahwa jarak pemancar dan penerima berbanding terbalik dengan link margin, daya terima, SNR, dan kapasitas sistem, akan tetapi berbanding lurus dengan BER sistem. Penerapan teknik OFDMA pada FSO yang dianalisis sudah memiliki performansi yang baik. Hal ini dapat dilihat bahwa pada jarak 5 km sistem mempunyai BER 10-13 (lebih kecil dari nilai BER maksimalyang diizinkan pada sistem untuk informasi data). Kata Kunci— FSO, OFDMA, untuk jarak pemancar dan penerima, BER.
Analisis Model Kanal Propagasi COST 231 Hata Pada Jaringan Mobile Worldwide Interoperability for Microwave Access (WIMAX) Firmansyah, Rizky; Yuwono, Rudy; Dahlan, Erfan Achmad
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.922 KB)

Abstract

Pathloss adalah penurunan kekuatangelombang elektromagnetik karena menyebar melaluiruang bebas. Pada sistem komunikasi nirkabel, sepertiteknologi mobile WIMAX diperlukan adanya analisisperhitungan pathloss. Model propagasi pun digunakanuntuk analisis perhitungan pathloss tersebut. Modelpropagasi yang digunakan pada penelitian ini adalahmodel empirik, yaitu COST 231 Hata. Performansisistem yang diamati meliputi signal to noise ratio(SNR) dan bit error rate (BER) yang kemudiandibandingkan dengan model propagasi lain, yaituECC 33. Perhitungan juga mensimulasikanpergerakan pengguna dengan kecepatan 5 km/jam, 60km/jam, dan 100 km/jam serta jarak antara basestation dan user equipment yang berubah dari 1000 m -2500 m.Hasil analisis membuktikan bahwa semakincepat kecepatan pengguna maka semakin besarbandwidth sistem yang didapatkan. Nilai bandwidthsistem terbesar adalah pada laju data total 14.26Mbps pada kecepatan 100 km/jam, yaitu 2.7204 MHz.Nilai. Nilai SNR sistem dipengaruhi oleh kecepatanpengguna dan jarak base station dan userequipment. Nilai SNR terbesar didapat ketikamenggunakan model COST 231 Hata denganmodulasi 64-QAM pada laju data total 9.5 Mbpsuntuk kecepatan 5 km/jam dan jarak 1000 m yaitu124.8716 dB. Sedangkan nilai BER dipengaruhi olehjarak base station dan user equipment serta teknikmodulasi yang digunakan. Nilai BER terkecildiperoleh ketika menggunakan modulasi QPSKuntuk laju data total 3.17 Mbps yaitu 0.0020 denganmodel COST 231 Hata.Kata Kunci: Mobile WiMAX, model kanal propagasi,COST 231 Hata, OFDMA, performansi
Rancang Bangun Antena Microstrip Circular Array Four Element 2,4 Ghz dengan Pola Radiasi Bidirectional Dahlan, Erfan Achmad; Kurniawan, Dwi Fadila; Tawakal, Robie
Jurnal EECCIS Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.505 KB)

Abstract

Kondisi infrastruktur dan tata letak gedung pada node pemasangan wireless LAN yang tidak sesuai dengan karakeristik antena bawaan access point yaitu omnidirectional membuat sarana hotspot menjadi kurang maksimal. Pada kasus lain ada kalanya suatu saat hotspot mengalami gangguan di beberapa titik. Dan penanganan gangguan ini biasanya memerlukan waktu beberapa hari bahkan berlarut-larut dan ini sangat menyita kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dari fasilitas internet hotspot yang disediakan. Idealnya sarana backup jaringan sangat perlu diadakan, salah satu cara diantaranya dengan membuka akses titik hotspot baru di titik yang sama untuk sarana backup. Perancangan dan pembuatan antena mikrostrip akan menggunakan substrat FR4 dengan elemen peradiasi berbentuk lingkaran (circular) dengan slot yang disusun secara array dengan jumlah elemen peradiasi 4 elemen. Penyusunan secara array ini selain akan meningkatkan gain juga menghasilkan pola radiasi yang bersifat unik. Hasil pembuatan antena microstrip circullar array memiliki dimensi panjang = 123,17 mm, lebar = 103,6 mm, dan ketebalan = 1,8 mm, antena mikrostrip circular array four element yang dirancang pada frekuensi kerja 2,4 GHz dan memiliki nilai VSWR sebesar 1,29; return loss sebesar - 17.949 dB; nilai gain sebesar 6.21 dBi; nilai directivity sebesar 8.76 dB. Bentuk pola radiasi mikrostrip circular array four element adalah bidirectional dengan 90°( o HP = 90o)dan 60,5°( o HP = 60,5o) pada frekuensi 2,4 Ghz.Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Pola Radiasi, FR4, 2.4 GHz, Access Point
PERANCANGAN PERANGKAT MULTI SWITCH OPERATION MODE RECTENNA (MSOMR) UNTUK TELEVISI DAN RADIO BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328 Nada Kautsar; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses energy harvesting dapat dilakukan dengan berbagai cara. Rectenna merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Rectenna dapat mengkonversi gelombang elektromagnetik menjadi tegangan listrik. Penelitian ini membahas cara pensaklaran antara rectenna dengan tv dan radio yaitu dengan melalui multi switch operation mode rectenna. MSOMR bekerja dengan menggunakan sensor arus, rectenna dan mikrokontroller atmega328. Tv dan radio dihubungkan pada sensor arus yang berfungsi untuk mendeteksi tegangan sehingga dapat memicu Arduino untuk bekerja. Output dari sensor arus akan diteruskan ke Arduino dan output Arduino akan dihubungkan pada rectenna. Proses switching terjadi apabila mikrokontroller mendapatkan input dari sensor arus sehingga memicu Arduino untuk mengirimkan sinyal analog pada rectenna. Rectenna akan mati apabila Arduino mendapatkan informasi bahwa sensor arus menyala . Sebaliknya, rectenna akan menyala dengan nilai tegangan sebesar 47,6 mV apabila Arduino mendapatkan informasi bahwa sensor arus mati. Abstrak- The process of energy harvesting can be done in various ways. Rectenna is one of the alternatives that can be used. Rectenna can convert electromagnetic waves into electrical voltage. This research discusses how to switch between rectenna with tv and radio that is through multi switch operation mode rectenna. MSOMR works by using current sensors, rectenna and atmega328 microcontroller. The tv and radio are connected to a current sensor that detect the voltage so that it can trigger the Arduino to work. The output of the current sensor will be forwarded to the Arduino and the Arduino output will be connected to the rectenna. The switching process occurs when the microcontroller gets input from the current sensor so as to trigger the Arduino to transmit analog signals to the rectenna. Rectenna will be off when the Arduino gets the information that the current sensor is on. Instead, the rectenna will light up with a voltage value of 47.6 mV when the Arduino gets the information that the current sensor is off. Kata Kunci : Rectenna, TV, Radio, Switch, Tegangan Output DC
Perancangan Dan Pembuatan Antena Rectangular Patch Array Switched Beam Pada Range Frekuensi Kerja 2400 - 2483.5 Mhz Sofyan Arie Sandi; Erfan Achmad Dahlan; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.248 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan perancangan, realisasi, serta pengukuran antena mikrostrip berupa empat buah array antena rectangular yang dihubungkan dengan sistem butler matrix 4x4. Butler matrix 4x4 terdiri atas empat port masukan. Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan arah pola radiasi antena yang bervariasi ketika antena diberi sinyal masukan pada port input yang berbeda. Antena ini beroperasi pada frekuensi frekuensi kerja 2400 – 2483.5 MHz. Bahan yang dipilih dalam perancangan atau simulasi adalah duroid 5880 (εr=2.2) dan FR-4 (εr=4.4), sedangkan yang direalisasikan dan diukur adalah antena FR-4. Hasil simulasi kedua bahan menunjukkan perbedaan yang  jauh dari nilai gain dan efisiensi. Antena berbahan duroid 5880 memiliki gain tertinggi 12.4 dBi sedangkan FR-4 sebesar 4.8 dBi.. Hasil simulasi efisiensi menunjukkan bahwa efisiensi sebuah antena peradiasi bahan duroid sebesar 91.9% sedangkan FR-4 hanya sebesar 36.8%. Sedangkan nilai Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) kedua antena memiliki nilai yang optimum yaitu duroid berkisar 1.0201 – 1.038 dan FR-4 berkisar 1.021 – 1.094. Simulasi pola radiasi menunjukkan bahwa kedua antena memiliki empat variasi arah radiasi sesuai dengan pencatuan salah satu dari keempat port masukannya. Untuk antena duroid pada pencatuan keempat masukannya berturut-turut memiliki arah radiasi 100, -300, 300, dan -100, sedangkan antena FR-4 memiliki arah radiasi 150, -400, 400, dan 150.
PERBANDINGAN EFEK CELL BREATHING PADA JARINGAN CDMA 20001X EVDO PADA FREKUENSI CARRIER YANG BERBEDA Wakhida Rahmawati; Erfan Achmad Dahlan; Sigit Kusmaryanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.223 KB)

Abstract

Skripsi ini akan membahas perbandingan efekcell breathing pada jaringan CDMA 2000 1x EVDOdengan frekuensi carrier yang berbeda yaitu padafrekuensi 800 MHz dan 1900 MHz. Parameter yangdiamati antara lain MAPL (Maximum Allowedable PathLoss), radius sel, dan jumlah user. Berdasarkan data danhasil perhitungan, efek cell breathing yang terjadi ketikajaringan CDMA 20001X EVDO menggunakan frekuensicarrier yang berbeda menimbulkan efek yang berbeda.Disini perhitungan dilakukan dengan merubahinterference margin dan diterapkan pada frekuensi carrieryang berbeda yaitu 800 MHz dan 1900 MHz yang manahasilnya akan merubah pathloss, radius sel, dan jumlahuser. Dengan nilai pathloss dan radius sel juga berbeda,efek cell breathing yang terjadi juga berbeda. Padafekuensi carrier 800 MHz, ketika digunakan modelpropagasi okumura-hata, radius sel maksimum adalah2,38 km, sedangkan pada frekuensi carrier 1900 MHz,radius sel maksimum adalah 1,98 km. Sedangkan dari sisijumlah user, dengan memisalkan ada 27 user yangmeminta sambungan dengan jarak teratur yang dimulaidari jarak 0,1 km dari BS, menggunakan model propagasiokumura-hata, pada frekuensi carrier 800 MHz dapatmenampung user sebanyak 26 user dengan radius sel 1,35km. Sementara pada frekuensi carrier 1900 MHz dapatmenampung 13 user dengan radius sel hanya 0,7 km.Kata Kunci—Cell Breathing, Frekuensi Carrier, Pathloss
PENATAAN ULANG SISTEM ACCESS POINT (WI-FI) PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Mutia Prameswari; Erfan Achmad Dahlan; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu peletakan sistem Wi-Fi yang baik diperlukan untuk mengoptimalkan level daya terima dari transmitter ke receiver.  Karakteristik yang paling berpengaruh dalam menentukan performance sebuah sistem Wi-Fi adalah nilai level daya, karena nilai ini yang dapat digunakan untuk menentukan Coverage Area dari sebuah pemancar (access  point).  Metode Algoritma Genetika dipilih karena dilihat dari referensi yang peneliti baca cukup sesuai untuk mengatasi masalah yang terkait dengan optimasi. Dengan diadakannya penelitian ini akan sangat membantu dalam pengoptimalan jaringan Wi-Fi dan dapat mengurangi biaya implementasi.  Lokasi yang dipilih untuk melakukan pengoptimalan yaitu di daerah kampus Universitas Brawijaya, tepatnya di Perpustakaan Pusat. Pada Gedung Lantai 2 Perpustakaan Universitas Brawijaya yang terdapat 10 titik access point dan 8 titik access point di area Gazebo Perpustakaan yang mana akan dilakukan penataan ulang agar dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa seperti Kuat Sinyal, SNR, Kanal, dan Coverage Area. Pada Area Lantai 2 Perustakan penulis mengurangi 1 buah access di ruang Label Putih, karena area tersebut banyak terdapat access point yang overlap. Dan untuk letak posisi access point yang paling optimal untuk Ruang Label Putih yaitu pada koordinat (28,47); (29,13); (13,21); (19,36) dengan Coverage Area sebesar 93,3904 %. Untuk di Ruang Label Merah titik optimal access point yaitu pada koordinat (24,4); (27,17); (10,18) dengan Coverage Area sebesar 93,7501 %. Sedangkan untuk Ruang Skripsi Thesis dan Disertasi titip optimal access point yaitu pada koordinat (16,30); (34,16) dengan Coverage Area sebesar 94,6205 %. Performansi titik access point tersebut mendapatkan Kuat Sinyal sebesar 62,4 % , SNR sebesar 68,1 % kemudian access point tidak terlalu banyak mengalami overlapping serta dana yang di butuhkan sebesar Rp. 68.670.000,-. Sedangkan jika dibandingkan dengan performansi sebelum dilakukan penataan ulang , performansi Kuat sinyal sebesar 57,4 %, SNR 59,4 %, kemudian banyak access point yang mengalami overlapping serta dana yang dibutuhkan untuk pemasangan access point tersebut mencapai Rp. 70.440.000,-. Untuk area Gazebo tidak memerlukan penataan ulang karena area tersebut tidak mengalami masalah pada kanal, kuat sinyal, dan SNR. Kata Kunci: Wi-Fi, Algoritma Genetika, Optimasi
Pengaruh Radiasi Gelombang Wi-Fi 2.4 GHz Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Achmad Aburizal Bakhri; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini, digunakan sebanyak 3 buah access point yang didekatkan di sampel biji kacang hijau untuk mengetahui pengaruh gelombang elektromagnetik frekuensi 2,4 GHz terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. Pengambilan data dilakukan dengan meletakkan kelompok sampel dekat (jarak 30cm) dengan access point wi-fi dengan divariasikan jumlah access point yang digunakan yaitu sebanyak 3 buah, 2 buah, dan 1 buah selama 6 x 24 jam. Sebagai kontrol perlakuan, maka satu kelompok sampel diletakkan di area tanpa koneksi wi-fi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kuat medan listrik yang berasal dari 3 access point wi-fi sebesar 63 mV/m, sampel dapat tumbuh paling tinggi hingga 8,6 cm. Untuk sampel dengan 2 access point dengan kuat medan listrik 63 mV/m, sampel dapat tumbuh mencapai 8,8 cm. Dan untuk sampel dengan 1 access point dengan kuat medan 1 access point 0.792 mV/m , sampel dapat tumbuh mencapai 8,8 cm dan 9 cm. Sedangkan sampel kontrol yang tidak didekatkan dengan access point dapat tumbuh hingga 9,5 cm. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa sampel mengalami pertumbuhan lebih lambat jika diberi radiasi gelombang elektromagnetik. Penulis menyimpulkan bahwa radiasi gelombang elektromagnetik 2,4 GHz mengganggu kinerja dari kacang hijau untuk tumbuh.
Perancangan Dan Pembuatan Antena Mikrostrip Rugby Ball Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Silvi Aisiyah Dita Permana; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.624 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perancanganantena mikrostrip rugby ball dengan slot lingkaransehingga dapat bekerja pada frekuensi ultra wideband(UWB). Konsep UWB yang ditemukan dalamperancangan antena, ditujukan agar satu antena denganbandwidth yang lebar dapat diaplikasikan pada banyaksistem komunikasi dengan alokasi frekuensi yang berbedatiap aplikasinya. Antena mikrostrip ini dirancang denganmenggunakan insed feed line sebagai metodepencatuannya. Dimensi antena mikrostrip diperolehmelalui perhitungan dan optimasi serta dilakukansimulasi. Fabrikasi antena mikrostrip ini menggunakanbahan Epoxy Fiberglass – FR4 dengan konstantadielektrik (εr)= 4,5. Hasil pengukuran antena mikrostriprugby ball dengan slot lingkaran menunjukkan bahwaantena tersebut dapat bekerja pada frekuensi 1500 – 2700MHz dengan bandwidth sebesar 1200 MHz danbandwidth fraksional sebesar 57,14%. Nilai gain tertinggiterletak pada frekuensi 2,5 GHz sebesar 6,15 dBi.Memiliki polarisasi elips dengan jenis pola radiasibidirectional.Kata Kunci: Antena, Ultra Wideband, Rugby Ball