Erfan Achmad Dahlan
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QOS) LAYANAN VIDEO ON DEMAND (VOD) PADA JARINGAN TESTBED WIMAX STANDAR IEEE 802.16d Najaruddin Muhammad; Sigit Kusmaryanto; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Video on Demand (VoD) merupakan jenis dari Video Streaming dengan sistem video interaktif yang memungkinkan pengguna untuk dapat memilih video yang ingin disaksikan. Untuk dapat diaplikasikan, Layanan VoD membutuhkan suatu jaringan dengan bandwidth sebesar 9 Mbps. Teknologi WiMAX menawarkan  kecepatan  transmisi  hingga 100 Mbps. WiMAX mampu mengatasi kondisi non-Line-of-Sight (NLOS) dengan wilayah cakupan hingga radius 50km. Paper ini membahas analisis kinerja VoD pada Jaringan Testbed WiMAX Standar IEEE 802.16d. Parameter kinerja jaringan yang diamati saat layanan VoD diterapkan yaitu Delay, Packet Loss, dan Throughput. Untuk mendekati kondisi jaringan yang sebenarnya, dilakukan variasi beban trafik, besar resolusi, serta tipe Schedulling. Kinerja layanan Video on Demand (VoD) bedasarkan delay, Packet Loss, dan throughput menunjukkan nilai yang berbeda. Nilai throughput tertinggi untuk resolusi 360p yaitu 0,76 Mbps dengan delay sebesar 9,07 ms,dan Packet Loss sebesar 0,00%. Untuk resolusi 480p nilai throughput tertinggi adalah 1,25 Mbps dengan  delay sebesar 6,71 ms dan Packet Loss sebesar 0,03%. Pada resolusi video 720p, nilai throughput tertinggi adalah 2,18 Mbps dengan delay sebesar 4,73 ms dan Packet Loss sebesar 0,66%. Pengaruh schedulling menunjukkan bahwa metode BE memiliki nilai Throughput yang paling besar. Untuk nilai Delay dan Packet Loss, metode rtPS memiliki nilai yang paling rendah. Berdasarkan rekomendasi standar ITU-T G.1010 dan G.114, kinerja layanan VoD pada jaringan ini telah memenuhi standar. Kata Kunci: VoD, WiMAX, QoS, Video, Streaming, ITU-T. ABSTRACT Video on Demand (VoD) is a type of Video Streaming with an interactive video system that allows users to be able to select the video they want to watch. To be applicable, VoD Service requires a network with bandwidth of 9 Mbps. WiMAX technology offers transmission speeds up to 100 Mbps. WiMAX is able to cope with non-Line-of-Sight (NLOS) conditions with coverage area up to 50km radius. This paper discusses the analysis of VoD performance on IEEE 802.16d WiMAX Testbed Network. Network performance parameters observed when VoD services are implemented are Delay, Packet Loss, and Throughput. To approach the actual network conditions, variations of traffic load, resolution, and type of scheduling are carried out. The performance of Video on Demand (VoD) services based on delay, Packet Loss, and throughput show different values. The highest throughput value for 360p resolution is 0.76 Mbps with delay is 9.07 ms, and Packet Loss is 0.00%. For 480p resolution the highest throughput value is 1.25 Mbps with delay is 6.71 ms and Packet Loss is 0.03%. At 720p video resolution, the highest throughput value is 2.18 Mbps with delay is 4.73 ms and Packet Loss is 0.66%. The effect of scheduling shows that the BE method has the greatest throughput value. For the value of Delay and Packet Loss, the rtPS method has the lowest value. Based on the recommendations of ITU-T G.1010 and G.114 standards, the performance of VoD services on this network meets the standards. Keyword: VoD, WiMAX, QoS, Video, Streaming, ITU-T.
PENENTUAN KUALITAS JARINGAN CDMA 1xEVDO Rev.B DENGAN METODE DRIVETEST Anas Amrullah Hidayat., Amrullah Hidayat; Erfan Achmad Dahlan; Muhammad Fauzan Edy Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1354.769 KB)

Abstract

Mobilitas dalam berkomunikasi, sekarang ini sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Kenaikan jumlah pelanggan menyebabkan terjadinya penurunan Quality of Service sehingga komplain dari pelanggan pun akan semakin banyak pula. Oleh karena itu setiap provider atau operator dituntut agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cepat dan akurat. Permasalahan pada jaringan seluler khususnya untuk koneksi internet, yaitu terletak pada keterbatasan akses dan kecepatan downlink. Permasalahan tersebut dapat diketahui dari performansi level sinyal yang diterima, dimana parameter pensinyalan merupakan kunci utama dalam menentukan permasalahan yang terjadi di dalam jaringan.Terdapat beberapa teknolgi telekomunikasi seluler yang dapat menyediakan layanan data dengan koneksi internet dan kecepatan downlink yang lebih daripada teknologi sebelumnya, contohnya CDMA 1xEvdo Revision. B. CDMA 1xEvdo Revision. B atau yang biasa disebut CDMA EVDO Rev. B merupakan pengembangan dari jaringan EVDO Rev. A yang menawarkan kecepatan maksimum 9.3 Mbps untuk mengunduh data (download) dan 5.4 Mbps untuk mengunggah (upload). Pada Jaringan EVDO Rev. B menggunakan lebih dari satu carrier dengan asumsi masing-masing carrier bernilai 3 Mbps dengan lebar spektrum 3.75 MHz. Skripsi ini mengevaluasi kualitas jaringan CDMA EVDO Rev. B dengan metode drivetest. Parameter kualitas jaringan yang dipakai adalah RX Power, TX Power, dan Troughput. Sehingga dari hasil drivetest tersebut diperoleh informasi nilai parameter dan kondisi jaringan suatu provider masih layak atau perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitasnya.Berdasarkan hasil pengukuran drivetest dan perhitungan secara matematis nilai troughput dengan factor utilisasi 0.9 diperoleh 3267.7 kbps. Sedangkan nilai troughput pada hasil pengukuran di lapangan dengan 3 kali pengukuran di jam yang berbeda, hasilnya juga berbeda yaitu : Nilai rata-rata troughput pada jam 11.00 yaitu 554.28 kbps, sedangkan nilai minimum troughput yaitu 0 dan nilai maksimum troughput yaitu 1812.16 kbps. Nilai rata-rata troughput pada jam 06.00 yaitu 754.67 kbps, sedangkan nilai minimum Troughput yaitu 0 dan nilai maksimum troughput yaitu 2183.14 kbps. Nilai rata-rata Troughput pada jam 20.00 yaitu 454.12 kbps, sedangkan nilai minimum troughput. yaitu 0 dan nilai maksimum troughput yaitu 1105.15 kbps.Kata Kunci : RX Power, TX Power, Troughput, Drivetest, EVDO
PERFORMANSI SINGLE CARRIER FREQUENCY DIVISION MULIPLE ACCESS PADA TEKNOLOGI RADIO OVER FIBER Y. Reza Angga Sukma; Erfan Achmad Dahlan; Onny Setyawati
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.577 KB)

Abstract

Radio over Fiber (RoF) adalah teknologipenggabungan antara sistem kabel dan nirkabel, dimanasisi nirkabel terletak pada pangiriman sinyal radio daribase station, sedangkan kabel terletak pada pengirimannyamelalui serat optik. Makalah ini membahas performansidari pengaplikasian Single Carrier Frequensy DivisionMultiple Access (SC-FDMA) pada teknologi RoF padajaringan mobile Long Term Evolution (LTE) di sisi uplink.Performansi yang diamati pada penelitian ini adalah signalto noise ratio (SNR), kapasitas kanal, bit rate dan bit errorrate (BER) dengan berdasarkan perubahan variabel bebasyaitu perubahan teknik modulasi, perubahan panjanggelombang, perubahan panjang serat optik atau jaraktransmisi dan perubahan jenis cyclic prefix (CP) yangdigunakan. Dari hasil perhitungan diketahui bahwapanjang serat optik berbanding terbalik dengan nilaiSNRsistem, kapasitas kanal dan bit rate tetapi berbandingterbalik dengan nilai BERsistem. Panjang gelombang1550nm lebih baik dibandingkan panjang gelombnag1490nm dan 1310nm dalam perhitungan SNRsistemdengan nilai terbaiknya sebesar 34,4036 dB, kapasitaskanal dan BER tetapi panjang gelombang 1310nm lebihunggul dalam perhitungan bit rate dari lambda 1550nm dan1490nm yaitu dengan nilai terbaiknya sebesar 25,5515Gbps. Penggunaan CP 0,2 lebih baik daripada CP 0,0729dalam perhitungan SNRsistem dan kapasitas kanal dengannilai terbaiknya masing-masing sebesar 34,4036 dB dan319,29 Gbps, tetapi dalam perhitungan BERsistem CP0,0729 sedikit lebihbaik dengan nilai terbaiknya sebesar1,97 x 10 -12. Teknik modulasi 64-QAM menunjukkanperformansi terbaik dalam perhitungan SNRsistem,kapasitas kanal maupun BERsistem dibandingkan teknikmodulasi 16-QAM atau QPSK.Kata Kunci—SC-FDMA, RoF, performansi, SNR,Kapasitas kanal, bit rate, BER.
PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN EVOLUTION DATA OPTIMIZED (EVDO) REVISION B FASE 2 Rifa Kunantoro; Rusmi Ambarwati; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Berbeda dengan EV-DO Rev. A dan EVDORev.B, kecepatan akses EV-DO Rev. B fase 2 inimencapai hampir 6 kali teknologi EV-DO Release 0.Kecepatan akses teknologi EV-DO Rev. B fase 2mencapai 14.7 Mbps. Pada skripsi ini akan dibahasbagaimana perfomansi video streaming pada jaringanCDMA 2000-1x EV-DO Rev. B fase 2 yang masihberbasis IPv4. Pembahasan yang dilakukan meliputianalisa besarnya konsumsi bandwidth, probabilitaspacket loss, delay end-to-end, dan throughput. Yangkemudian akan dilakukan pengujian throughput padasalah satu BTS dari operator yang digunakan, denganarea yang berbeda-beda.Kata Kunci—EVDO, CDMA, BTS, Packet loss, bandwidth,throughput, delay
Implementasi Opinion Mining (Analisis Sentimen) untuk Ekstraksi Data Opini Publik pada Perguruan Tinggi Imam Fahrur Rozi; Sholeh Hadi Pramono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal EECCIS Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.015 KB)

Abstract

Sentiment analysis atau opinion mining merupakan topik riset yang penting dan sedang marak dilakukan saat ini. Opinion mining merupakan cabang penelitian dari text mining. Fokus dari opinion mining adalah melakukan analisis opini dari suatu dokumen teks. Terdapat tiga buah subproses dari opinion mining yaitu, document subjectivity, opinion orientation dan target detection. Dalam dunia bisnis, opinion mining banyak digunakan untuk menganalisis secara otomatis opini pelanggan tentang produk dan pelayanannya.Pada penelitian ini dikembangkan sistem opinion mining untuk menganalisis opini publik pada perguruan tinggi. Pada subproses document subjectivity dan target detection digunakan Part-of-Speech (POS) Tagging menggunakan Hidden Makov Model (HMM). Pada hasil proses POS Tagging kemudian diterapkan rule untuk mengetahui apakah suatu dokumen termasuk opini atau bukan, serta untuk mengetahui bagian kalimat mana yang merupakan objek yang menjadi target opini. Dokumen yang dikenali sebagai opini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam opini negatif dan positif (subproses opinion orientation) menggunakan Naïve Bayes Classifier (NBC). Dari pengujian didapatkan nilai precission dan recall untuk subproses document subjectivity adalah 0.99 dan 0.88, untuk subproses target detection adalah 0.92 dan 0.93, serta untuk subproses opinion orientation adalah 0.95 dan 0.94.Kata Kunci—Analisis Sentimen, Opinion Mining, POS Tagging, Hidden Markov Model, Naïve Bayes Classifier.
Optimasi Perencanaan Jaringan UMTS pada Node B Menggunakan Probabilistik Monte Carlo Elok Nur Hamdana; Sholeh Hadi Pramono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal EECCIS Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.764 KB)

Abstract

Untuk bisa membangun suatu jaringan atau infrastuktur yang dapat melayani pelanggan dengan kualitas yang baik diperlukan perencanaan yang baik pula agar nilai investasi yang ditanamkan bisa optimal. Optimasi perencanaan pada jaringan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) merupakan masalah yang cukup komplek karena UMTS merupakan teknologi yang baru, sehingga diperlukan metode yang efisien untuk pelayanan yang diberikan pada suatu area tertentu agar dapat terlayani secara optimal. Pada penelitian ini dilakukan optimasi penentuan lokasi Node B, serta menentukan tipe Node B yang akan digunakan pada salah satu operator yang ada di Kota Malang dengan menggunakan metode Probabilistik Monte Carlo. Penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendimensian jaringan, perencanaan kapasitas dan pengoptimasian jaringan. Hasil optimasi sistem dari 25 BTS existing didapatkan 15 site terpilih untuk memenuhi coverage layanan. Untuk menentukan kapasitas kanal yang dibutuhkan pada masing-masing Node B tersebut dilakukan metode random untuk memprediksi jumlah pelanggan yang masuk dalam wilayah perencanaan jaringan. Metode random yang digunakan adalah probabilistik Monte CarloKata Kunci— Node B, Coverage, Monte Carlo
Pengaruh Level Daya Radiasi Terhadap Kandungan Lemak, Protein, dan Air Telur Berdasarkan Berat dan Volume Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan; Wina Safitri
Jurnal EECCIS (Electrics, Electronics, Communications, Controls, Informatics, Systems) Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.553 KB) | DOI: 10.21776/jeeccis.v11i2.473

Abstract

Telur ayam merupakan salah satu bahan makanan bergizi tinggi yang mudah didapat dan diolah. Dari sebutir telur didapatkan zat gizi yang cukup sempurna seperti protein dan lemak. Pada penelitian ini, diteliti pengaruh variasi level daya Wi-fi pada telur ayam dengan jarak 0,5, 1, 2, 3, dan 4 meter. Nilai level daya terbesar adalah 15,417 watt dengan kuat medan elektromagnetik 30,834 x 10-13 W/m pada sampel dengan jarak 0,5 meter dari router Wi-fi. Sampel telur ayam yang tidak dikenai radiasi mengalami penurunan kandungan air sebesar 10,758 gram. Pada sampel telur ayam yang dikenai radiasi, penurunan kadar air, lemak, dan protein tertinggi adalah 6,75 gram, 2,3493 gram, dan 2,5938 gram.
Antena Mikrostrip Circular Array Dual Frekuensi Dwi Fadila Kurniawan; Erfan Achmad Dahlan; Ariestya Yoga Pratama
Jurnal EECCIS Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.307 KB)

Abstract

Paper Dalam aplikasi GPS (Global Positioning System) dan GSM (Global System for Mobile communication) dalam sebuah fitur layanan telepon seluler, diperlukan antena tunggal yang mampu melayani 2 keperluan aplikasi GPS yaitu frekwensi 1575 MHz dan keperluan GSM yaitu 1800 MHz sekaligus. Dalam perancangan ini antena mikrostrip dual frekwensi dibangun menggunakan bahan Epoxy fiberglass FR-4 dengan konstanta dielektrik (εr) = 4,5. Antena hasil perencanaan terdiri dari dua elemen peradiasi (patch). Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, antena mikrostrip circular array yang dirancang pada frekuensi 1575 MHz memiliki nilai Return Loss sebesar -11,242 dB dan VSWR sebesar 1,75 sedangkan pada frekuensi 1800 MHz didapatkan nilai Return Loss sebesar -12,831 dB dan VSWR 1,59 dengan pola radiasi unidirectional dan polarisasi ellips, nilai gain sebesar 4,54 dBi untuk frekuensi 1575 MHz dan 4,89 dBi untuk frekuensi 1800 MHz serta nilai directivity berurutan sebesar 6,43 dB dan 6,63 dB. Bandwidth antena hasil pengukuran didapatkan sebesar 78 MHz dan 196 MHz.Kata Kunci— Mikrostrip, circular array, VSWR,dab GPS
Perencanaan Dan Pembuatan Antena Mikrostrip Array 2x2 Pada Frekuensi 1575 Mhz Erfan Achmad Dahlan
Jurnal EECCIS Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.645 KB)

Abstract

Pada komunikasi gelombang radio, diperlukan antena yang memiliki performansi : bandwidth, frekuensi kerja, VSWR, Gain yang baik. Antena Mikrostrip adalah antena yang banyak dikembangkan dalam berbagai aplikasi. Salah satunya adalah pada bidang navigasi dengan teknologi satelit atau GPS (Global Positioning System) yang bekerja pada frekuensi 1575.42 MHz (L1).Antena mikrostrip ini dibuat dengan Konstanta dielektrik (εr)=4.5 dan ketebalan 1.6 mm. Perencanaan antena array memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai gain antena maupun nilai keterarahan (direktifitas) antena. Antena hasil perencanaan memiliki empat elemen peradiasi (patch).Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, Antena Mikrostrip Array 2x2 yang dirancang pada frekuensi 1575,42 MHz memiliki nilai Return Loss sebesar -12,8 dB, dengan nilai VSWR sebesar 1.594, dengan pola radiasi unidirectional, dengan nilai gain sebesar 6,03 dBi dan nilai directivity sebesar 14,9 dB.Kata kunci : Antena array mikrosstrip, GPS
PENGARUH pH DAN TEKANAN PADA PLASTIC OPTICAL FIBER (POF) TERHADAP PERFORMANSI KOMUNIKASI SERAT OPTIK Muhammad Riza Darmawan; Sholeh Hadi Pramono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Plastic Optical Fiber (POF) merupakan media transmisi dari sumber optik ke detektor optik. Pada penelitian ini dilakukan penelitian yang bersifat eksperimen yaitu menguji dan menganalisis pengaruh pH dan tekanan pada POF dalam media air laut terhadap performansi komunikasi serat optik untuk variasi kedalaman air laut dimulai dari 3 cm dari dasar permukaan sampai 21 cm dari dasar permukaan, sedangkan selang kedalaman ditetapkan sebesar 3 cm.Nilai tekanan terendah yaitu pada kedalaman air laut 3 cm sebesar 0,000297300 MN/m2 dan nilai tekanan tertinggi yaitu pada kedalaman air laut 21 cm sebesar 0,002081099 MN/m2. Nilai pH terendah yaitu pada tekanan air laut 0,002934847 atm (kedalaman air laut 3 cm) sebesar 6,99307 dan nilai pH tertinggi yaitu pada tekanan air laut 0,020543919 atm (kedalaman air laut 21 cm) sebesar 6,99337. Nilai koefisien absorbsi terendah yaitu pada pH 6,8 sebesar 241,4470 (10-4 cm-1) dan nilai koefisien absorbsi tertinggi yaitu pada pH 7,01 sebesar 242,6421 (10-4 cm-1).Nilai indeks bias terendah yaitu pada tekanan air laut 0,000297300 MN/m2 (kedalaman air laut 3 cm) sebesar 1,4566944227065 dan nilai indeks bias tertinggi yaitu pada tekanan air laut 0,002081099 MN/m2 (kedalaman air laut 21 cm) sebesar 1,4566944550607. Pengaruh pH dan tekanan pada kedalaman 3 cm sampai kedalaman 21 cm tidak berpengaruh pada Bit Error Rate (BER).Pada kedalaman 3 cm dengan tekanan 0,000297300 MN/m2 dan pH 6,99307 noise margin sebesar 88,40%. Pada kedalaman 21 cm dengan tekanan 0,002081099 MN/m2 dan pH 6,99337 noise margin semakin rendah sebesar 88,08%. Pada kedalaman 3 cm dengan tekanan 0,000297300 MN/m2 dan pH 6,99307 timing jitter sebesar 7,81%. Pada kedalaman 21 cm dengan tekanan 0,002081099 MN/m2 dan pH 6,99337 timing jitter semakin tinggi sebesar 10,48%. Pada kedalaman 3 cm dengan tekanan 0,000297300 MN/m2 dan pH 6,99307 data rate sebesar 66,31 Kbps. Pada kedalaman 21 cm dengan tekanan 0,002081099 MN/m2 dan pH 6,99337 data rate semakin rendah sebesar 64,31 Kbps.Kata Kunci— Tekanan, BER, Noise Margin, Timing Jitter, Data Rate