Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pharmacia Mandala Waluya

Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Terpurifikasi Rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) Pada Mencit (Mus musculus) Hasan, Tri Nuzul Aziza; Hadju, Lodes; Himaniarwati; Trisnaputri, Dian Rahmaniar
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v1i3.27

Abstract

Hiperurisemia merupakan kondisi lebihnya kadar asam urat dalam darah. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan obat-obat sintetik. Namun alternatif lan yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan obat dari bahan yang dinilai aman dan terbebas dari efek samping yang merugikan salah satunya yaitu rebung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel yang digunakan adalah rebung yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan dilanjutkan dengan purifikasi ekstrak untuk memperoleh ekstrak yang murni dengan golongan senyawa yang diinginkan. Pengujian antihiperurisemia pada hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif (Suspensi NaCMC), kelompok kontrol positif (Allopurinol), kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 25 mg/kgBB, kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 50 mg/kgBB, dan kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 100 mg/kgBB. Evaluasi aktivitas antihiperurisemia ekstrak terpurifikasi rebung, pada semua kelompok hewan uji diinjeksikan jus hati ayam sebagai penginduksi asam urat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji post-hoc LSD. Hasil uji hiperurisemia terhadap mencit yang diinduksikan jus hati ayam menunjukan bahwa ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) secara signifikan mampu menurunkan kadar asam urat darah dibandingkan kontrol negatif (p<0,05) dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) memiliki aktivitas antihiperurisemia dengan dosis efektif 100 mg/kgBB.
Analisis Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 Samharira; Hadju, Lodes; Baco, Juliana
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v3i1.93

Abstract

Penggunaan obat yang tidak rasional dapat menyebabkan kesalahan dalam pengobatan atau timbulnya efek samping yang tidak diinginkan, kerasional antibiotik diperoleh 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien penderita infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder pada rekam medik pasien rawat inap dengan jumlah sampel sebesar 34 pasien yang diperoleh secara total sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan univariat secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kerasionalan peresepan antibiotik ISK adalah 91% tepat pasien, 100% tepat indikasi, 91% tepat jenis antibiotik, 100% tepat dosis dan 100% tepat cara pemberian sehingga dapat disimpulkan bahwa peresepan antibiotik pada pasien penderita infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Umum Bahteramas sebagian besar rasional. Penelitian ini menyarankan bagi Pihak RSU. Bahteramas khususnya bagian komite medik agar melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap kerasionalan peresepan antibiotik pada pasien Infeksi saluran kemih dan sehingga dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam peresepan antibiotik
Evaluasi Sistem Pengelolaan Obat di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2021 Sari, Andi Mona Fatirah; Hadju, Lodes; Isrul, Muhammad; Bone, Mahfusun
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v3i3.112

Abstract

Evaluasi sistem pengelolaan obat yang efektif terletak pada kebijakan yang membangun dan mendukung komitmen pemerintah daerah. Tahun 2018 terdapat kekurangan 149 jenis obat, Tahun 2019 terdapat kekurangan 132 jenis obat dan tahun 2020 terdapat kekurangan 107 jenis obat. data tahun 2018 terdapat 40 jenis obat yang rusak, tahun 2019 terdapat 25 jenis obat yang rusak dan tahun 2020 terdapat 23 jenis obat yang rusak. Penelitian ini bertujuan mengetahui Evaluasi sistem pengelolan obat di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 informan. Data diolah dengan Content Analysis dan analisis parameter sesuai dengan Pedomana Kementrian Kesehatan RI, 2010. Hasil penelitian ini menunjukan Perencanaan obat berdasarkan Formulariun Nasional (FORNAS) yang dilakukan setiap bulan sesuai standar dengan nilai 78%. Pengadaan Obat belum sesuai standar yakni sebesar 62%. Penyimpanan obat yang digunakan adalah menggunakan prinsip FIFO dan FEFO. Pendistribusian obat melayani 14 Puskesmas. Penghapusan obat dilakukan setiap 1 tahun dengan mengumpulkan obat-obat yang rusak dan kadaluarsa sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makananan Tahun 2019 Disarankan bagi UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka untuk menambah SDM (Sumber Daya Manusia) dan lebih memperhatikan pada sarana dan prasarana yang ada dalam meingkatkan mutu obat. Kata kunci: Evaluasi; pengelolaan obat; instalasi farmasi Evaluasi sistem pengelolaan obat yang efektif terletak pada kebijakan yang membangun dan mendukung komitmen pemerintah daerah. Tahun 2018 terdapat kekurangan 149 jenis obat, Tahun 2019 terdapat kekurangan 132 jenis obat dan tahun 2020 terdapat kekurangan 107 jenis obat. data tahun 2018 terdapat 40 jenis obat yang rusak, tahun 2019 terdapat 25 jenis obat yang rusak dan tahun 2020 terdapat 23 jenis obat yang rusak. Penelitian ini bertujuan mengetahui Evaluasi sistem pengelolan obat di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 informan. Data diolah dengan Content Analysis dan analisis parameter sesuai dengan Pedomana Kementrian Kesehatan RI, 2010. Hasil penelitian ini menunjukan Perencanaan obat berdasarkan Formulariun Nasional (FORNAS) yang dilakukan setiap bulan sesuai standar dengan nilai 78%. Pengadaan Obat belum sesuai standar yakni sebesar 62%. Penyimpanan obat yang digunakan adalah menggunakan prinsip FIFO dan FEFO. Pendistribusian obat melayani 14 Puskesmas. Penghapusan obat dilakukan setiap 1 tahun dengan mengumpulkan obat-obat yang rusak dan kadaluarsa sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makananan Tahun 2019 Disarankan bagi UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka untuk menambah SDM (Sumber Daya Manusia) dan lebih memperhatikan pada sarana dan prasarana yang ada dalam meingkatkan mutu obat.
Hubungan Kualitas Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Instalasi Farmasi RSUD Kota Kendari Lestari, Sindi; Hadju, Lodes; Ridwan, Bai Athur
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 4 No. 4 (2025): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v4i4.217

Abstract

Kepuasan pasien dapat dikatakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit. Berdasarkan laporan data di Instalasi Farmasi RSUD Kota Kendari, terjadi penurnan jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tiga tahun terakhir. Jumlah kunjungan pasien tahun 2020 sebanyak 47.432, tahun 2021 sebanyak 42.993 dan tahun 2022 sebanyak 37.657 pasien. Kemudian adanya keluhan pasien terkait ketersediaan obat dan waktu tunggu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 19.185 pasien. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu uji Chi square pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan sedang dimensi kehandalan (p value = 0,005 ≤ 0,05) dan hubungan kuat dimensi ketanggapan (p value = 0,000 ≤ 0,05) terhadap kepuasan pasien. Serta tidak terdapat hubungan antara dimensi bukti fisik (p value = 0,136 > 0,05), dimensi jaminan (p value = 0,051 > 0,05), dan dimensi empati (p value = 0,150 > 0,05) terhadap kepuasan pasien. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi kehandalan dan ketanggapan terhadap kepuasan pasien dan tidak terdapat hubungan antara dimensi bukti fisik, jaminan dan empati terhadap kepuasan pasien.