Pertiwi Perwiraningtyas
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK PENERBANGAN ANGKASA SINGOSARI MALANG Hawa Mahua; Sri Mudayatiningsih; Pertiwi Perwiraningtyas
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.109 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i1.787

Abstract

Menstruasi merupakan suatu tanda mulai matangnya organ reproduksi pada remaja. Ovulasi dan menstruasi regular mulai terjadi pada usia antara 6-14 bulan setelah menarche. Menstruasi biasanya identik dengan dismenore, sebagian wanita mengalami nyeri saat menstruasi dan mengalami gangguan fisik dan emosi menjelang masa ini, nyeri ini dikenal dengan istilah dismenore. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap dismenore pada remaja putri di SMK Penerbangan Angkasa Singosari Malang. Desain penelitian ini adalah pra eksperimental dengan menggunakanone group pretest-postest. Jumlah populasi sebanyak 50 responden dan sampel diambil secara purposive sampling dengan jumlah 16 responden. Instrument yang digunakan adalah kuisioner dan lembar observasi Numerical Rating Scale (NRS) dengan menggunakan analisa datawilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah diberikan kompres air hangat terdapat penurunan tingkat nyeri sedang dari 75% menjadi 18,8% responden dan terdapat 12,5% responden yang nyeri nya hilang. Uji analisis dengan wilcoxon signed rank test menunjukkan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,001 dan nilai Z= -3,317. Hasil ini menunjukkan bahwa (p-value < 0,05) artinya terdapat pengaruh yang signifikan dan efektif terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di SMK Penerbangan Angkasa Singosari. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi kompres air hangat dapat menurunkan nyeri dismenore sehingga memberikan efek nyaman pada responden. Perlu dilakukan pemberian terapi kompres air hangat 15-20 menit pada klien yang mengalami dismenore.
PENGARUH PELATIHAN TEKNIK BERMAIN TERHADAP KEJADIAN CEDERA PADA PEMAIN PEMULA BULUTANGKIS UKM UABT UNITRI MALANG Murni Hariyanto; Ragil Catur Adi W.; Pertiwi Perwiraningtyas
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1191

Abstract

Pemain pemula bulutangkis sangat rentan mengalami cedera dikarenakan beberapa faktor seperti teknik yang salah, lapangan yang licin, nutrisi dan pemanasan yang kurang. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan teknik bermain terhadap kejadian cedera pada pemain pemula Unit Aktivitas Bulutangkis UNITRI Malang. Desain yang digunakan adalah Quasi eksperiment melalui pendekatan post- test only control design dengan variabel independent yaitu pelatihan teknik bermain sedangkan variabel dependent yaitu kejadian cedera. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota baru tahun 2017-2018 yang berjumlah 70 orang. Sampel sebanyak 23 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan Uji Mann-Whitney dengan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pemain yang mengalami cedera dari 23 responden adalah 13 pemain kelompok perlakuan sebanyak 8 (62%) pemain tidak mengalami cedera. Empat (80%) pemain megalami cedera bahu dan 1 (20%) pemain mengalami cedera ankle kaki, sedangkan dari 10 responden kelompok kontrol sebanyak 7 (70%) pemain mengalami cedera, 3 (30%) pemain mengalami cedera bahu, 2 cedera ankle kaki dan 2 pemain mengalami kram otot. Hasil Uji Mann-Whitney didapatkan nilai p = 0,142 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Untuk pemain pemula diharapkan memperhatikan faktor-faktor lain yang menyebabkan cedera seperti pemanasan, sarapan, lapangan licin, perlengkapan. ABSTRACT Beginner badminton players are very susceptible to injury due to several factors such as the wrong technique, slippery field, lack of nutrition and heating. This study was to determine the effect of playing technique training on the incidence of injury to beginner players of UNITRI Malang Badminton Activity Unit. The design used is Quasi experiment through a post-test only control design approach with independent variables namely playing technique training while the dependent variable is the incidence of injury. The population in this study were all new members in 2017-2018 totaling 70 people. A sample of 23 people. The research instrument uses observation sheets. Statistical analysis in this study used Mann-Whitney test with α
HUBUNGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG Petrario Putra Lestari Maro; Pertiwi Perwiraningtyas; Susmini Susmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.338 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1575

Abstract

Status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Klasifikasi status gizi berdasarkan indeks masa tubuh: over weight, normal, under weight, obesitas. Peran status gizi sangat penting terhadap proses menstruasi, dimana fungsi FSH (Follicle-Stimulating Hormone), dan LH (Luteinizing Hormone) untuk mencegah gangguan pada saat menstruasi atau yang disebut Dismenorhea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi berdasarkan indeks masa tubuh (IMT) dengan kejadian dismenorhea pada remaja putri di asramakebidanan Wira Husada Nusantara Malang. Desain yang digunakan adalah Correlation study dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 70, dan sampel sejumlah 60 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi, yang dianalisa menggunakan chi-square. Hasil penelitian didapatkan 49 responden mengalami dismenorhea dengan IMT normal dan hampir seluruh responden (98,3%) mengalami Dismenorhea,dengan nilai p-value 0,93 > 0,05. Artinya tidak ada hubungan status gizi berdasarkan indeks masa tubuh (IMT) dengan kejadian dismenorheapada remaja putri di asrama kebidanan Wira Husada Nusantara Malang. Saran bagi peneliti selanjutnya agar mengidentifikasi status gizi lebih akurat yaitu dengan pemeriksaan laboratorium. ABSTRACT Nutritional status is a state of balance in the body which is the end result of a balance between food consumption and utilization of nutrients in the body. Nutritional Status Classification Based on Body Mass Index: Under weight, Normal, Over Weight, Obesity. Nutritional status is very important role in the process of menstruation in which the function of FSH (Follicle-Stimulating Hormone) and LH (Luteinizing Hormone) to prevent interference during menstruation or called Dysmenorrhoea. This study aims to determine Relation of Nutritional Status Based on Body Period Index (BMI) With Dysmenorrhoea Occurrence in Young Women In Wira Husada Nusantara Dormitory. The design used in this research is Correlation study with approach cross sectional. The sampling technique used is Purposive sampling which is part of the Non Probability sampling which means determining the number of samples based on certain considerations. Usually done if the population is homogeneous as many as 60 respondents. Testing this research using test analisis Chi Square. This study uses numerical variables to determine their Significant relationship between Nutrition Status Based on Body Mass Index (BMI) With Dysmenorrhoea Occurrence in Young Women In Wira Husada Nusantara Dormitory. With a level of trust 95% or standard error (α = 0.05). Based on the analysis of Chi Square Test Statistics p-value obtained 0,93 > 0,05 Which means if p-value is greater than α signifies No Relation of Nutritional Status Based on Body Mass Index (BMI) with Dysmenorrhoea Occurrence in Young Women In Wira Husada Nusantara Dormitory. Suggestions for further researchers to identify nutritional status are more accurate, namely by laboratory examination. Keywords : Dysmenorrhoea; Body mass index (BMI);Nutrition status.
PENGARUH KOMPRES NORMAL SALIN 0,9% TERHADAP PHLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Riza Eka Hana Putri; Pertiwi Perwiraningtyas; Swaidatul Masluhiya AF
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.654 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.698

Abstract

Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia maupun mekanik akibat dari terapi infus yang ditandai peradangan pada dinding vena. Kompres normal salin 0,9% dapat meningkatkan respon anti inflamasi dan sirkulasi darah, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Kompres Normal Salin 0,9% Terhadap Phlebitis Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan rancangan jenis one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami tanda phlebitis yang dirawat di RS Panti Waluya Sawahan Malang sebanyak 49 pasien. Besar sampel sebanyak 44 pasien dengan teknik area proportional random sampling. Analisa data menggunakan uji Statistik Wilcoxon dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian didapatkan 91% pasien mengalami phlebitis derajat sedang sebelum dilakukan kompres dan sebanyak 82% pasien mengalami perubahan tidak tampak phlebitis setelah dilakukan kompres. Hasil analisa bivariat menunjukkan p value=0,000 < α=0,05 (H1 diterima) artinya ada pengaruh kompres normal salin 0,9% terhadap phlebitis. Saran bagi RS Panti Waluya Sawahan Malang untuk bahan pertimbangan dalam intervensi asuhan keperawatan dalam penanganan phlebitis secara nonfarmakologis sehingga tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut. Bagi penelitian selanjutnya dapat menjadi referensi penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi phlebitis.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TB PARU DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT ANTI TB (OAT) DI POLIKLINIK TB RS PANTI NIRMALA MALANG Baiq Irma Prasetiyani; Pertiwi Perwiraningtyas; Lasri Lasri
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2066

Abstract

Faktor resiko kematian pada penderita TB karena keterlambatan diagnosa awal dan pengobatan tidak adekuat. Kepatuhan dalam minum OAT merupakan kunci utama keberhasilan pengobatan TB Paru, namun kejadian putus obat masih cukup tinggi dan hal ini disebabkan salah satunya adalah pengetahuan pasien TB tentang penyakit TB Paru dan pengobatannya.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan pengetahuan tentang TB Paru dengan kepatuhan konsumsi Obat Anti TB di Poliklinik TB RS Panti Nirmala Malang. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian 50 penderita TB Paru pada bulan Juli-Agustus 2019 dengan sampel yang diambil berjumlah 45 responden menggunakan teknik sampling simple random sampling dengan kriteria usia diatas 17 tahun yang menjalani pengobatan lanjutan, bisa membaca dan menulis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan kepatuhan menggunakan kuesioner kepatuhan menurut (Morisky) yang sudah termodifikasi MMAS-8 (The 8-Item Medication Adrerence Scale). Pengujian statistik menggunakan dengan Uji Fisher Exact. Data yang didapatkan 88,9% penderita TB Paru memiliki pengetahuan baik dan 88,9% penderita TB Paru memiliki kepatuhan yang tinggi dalam konsumsi OAT. Dari hasil korelasi didapatkan nilai p-value = 0,000 dan yang dapat diartikan terdapat hubungan antara Pengetahuan pasien TB Paru dengan Kepatuhan Konsumsi Obat Anti TB di Poliklinik TB RS Panti Nirmala Malang. Upaya untuk meningkatkan kepatuhan penderita TB Paru dalam pengobatan, penting halnya dilakukan adanya edukasi tentang TB Paru dan pengobatannya, sehingga diharapkan pengetahuan penderita TB Paru pun akan semakin baik pula. Risk factors for death in TB sufferers due to late initial diagnosis and inadequate treatment. Compliance in taking OAT is the main key to the success of pulmonary TB treatment, but the incidence of drug withdrawal is still quite high and this is due to one of them being the knowledge of TB patients about pulmonary TB disease and its treatment. Anti-TB drugs at the TB Panti Nirmala Hospital Malang. The study design uses cross sectional. The study population of 50 patients with pulmonary TB in July-August 2019 with a sample taken amounted to 45 respondents using simple random sampling sampling techniques with age criteria over 17 years who undergo advanced treatment, can read and write. Data collection using knowledge and compliance questionnaires using questionnaire kepatuahan according to (Morisky) which has been modified MMAS-8 (The 8-Item Medication Adrerence Scale). The data obtained 88.9% of patients with pulmonary TB have good knowledge and 88.9% of patients with pulmonary TB have high adherence in the consumption of OAT. Statistical testing using the Fisher Exact Test. From the correlation results obtained p-value = 0,000 (
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA USIA 40-50 TAHUN (PREMENOPAUSE) DI TLOGOSURYO KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Haniza Haniza; Esti Widiani; Pertiwi Perwiraningtyas
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.678 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i1.759

Abstract

Stress sebagai ketidaksesuaian antara situasi yang diinginkan dimana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan individu untuk memenuhinya, stress merangsang sistem saraf, sehingga menyebabkan gangguan pada hormonal yang menyebabkan wanita premenopause mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada wanita usia 40-50 tahun (premenopause) di desa Tlogosuryo kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang. Desain penelitian mengunakan desain korelasi analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 107 wanita premenopause dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan sebanyak 33 sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu korelasi pearson product moment dengan menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian membuktikan lebih dari separuh 21 (63,6%) responden memiliki tingkat stress sedang dan lebih dari separuh 18 (54,5%) responden mengalami siklus menstruasi tidak teratur, sedangkan hasil uji korelasi pearson product moment didapatkan p-value = (0,002)
PERBEDAAN SENAM ERGONOMIK DAN YOGA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI JOMPO GRIYA KASIH SILOAM MALANG Prudensia Tony Pompang’k Toton; Pertiwi Perwiraningtyas; Vita Maryah Ardiyani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1315

Abstract

Lansia merupakan suatu proses tumbuh kembang ditandai dengan adanya kemunduran fisik, mental, dan sosial yang dialami secara bersamaan. Senam ergonomik adalah teknik senam untuk memperbaiki posisi dan melenturkan sistem saraf dan aliran darah. Senam yoga adalah aktivitas pemusatan seluruh pikiran untuk mengontrol seluruh panca indra dan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara senam ergonomik dan yoga terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Jompo Griya Kasih Siloam Malang. Penelitian ini mengguanakan desain pre-eksperimental design. Populasi penelitian adalah seluruh lansia yang menderita hipertensi sebanyak 30 responden di Panti Jompo Griya Kasih Siloam Malang. Sampel diambil dengan teknik purposive sample dengan kriteria inklusi yaitu lansia yang tinggal di Panti Griya Kasih Siloam Malang, usia >50 tahun, menderita hipertensi grade 1, dapat melakukan senam dan bersedia menjadi responden sebanyak 20 orang. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney didapat rata-rata sistolik 128/129 normal tingi maupun diastolic 85-84 normal tinggi antara senam ergonomik dan yoga dengan nilai p-value>0,05 maka dapat diartikan bahwa H1 ditolak yang berarti tidak ada perbedaan senam ergonomik dan yoga terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Jompo Griya Kasih Siloam Malang. ABSTRACT Elderly is a process of growth and development characterized by physical, mental, and social setbacks experienced simultaneously. Ergonomic exercises are gymnastic techniques to improve position and flex the nervous system and blood flow. Yoga gymnastics is the activity of concentrating the whole mind to control all five senses and body. This study aims to determine the difference between ergonomic exercise and yoga to changes in blood pressure in elderly people with hypertension at Griya Kasih Siloam Malang Nursing Home. This study uses a pre-experimental design design. The population of this study were all elderly who suffered from hypertension as many as 30 respondents at the Griya Kasih Siloam Malang Nursing Home. Samples were taken by purposive sample technique with inclusion criteria: Elderly people who lived in Griya Kasih Siloam Malang Institution, Age> 50 years, Grade 1 hypertension, Can do gymnastics and Willing to become 20 respondents. Data were analyzed using Mann Whitney test obtained an average of 128/129 high normal systolic and high diastolic 85-84 normal between ergonomic gymnastics and yoga with p-value> 0.05, it means that H1 is rejected which means there is no difference in ergonomic gymnastics and yoga on changes in blood pressure in elderly people with hypertension at Griya Kasih Siloam Malang Nursing Home. Keywords: Ergonomic gymnastics; yoga gymnastics; blood pressure.
CULTURAL PRACTICES OF FEMALE CIRCUMCISION Anisa Anis; Pertiwi Perwiraningtyas; Sirli Mardianna Trishinta
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 2 (2022): EDITION JULY 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v10i2.3459

Abstract

The cultural practice of female circumcision in Kalimantan, is not only based on local traditions and culture, but is also a must for the Muslim community. The circumcision is believed to be a worship that must be carried out, although religious guidance regarding female circumcision is still a matter of debate. The purpose of the study was to find out how the cultural practice of female circumcision.  This study used a descriptive qualitative design. The research was carried out in Kalimantan. The participants are parents, traditional healers, and health workers. The sampling technique was purposive with the inclusion criteria of living in the research area for at least 10 years and having seen firsthand the practice of circumcision against women. The collected data is then analyzed using the concepts proposed by Miles and Huberman. Most of the participants really respect the existence of female circumcision on the basis of religion or because of the words of parents who say that the girl must be circumcised. Most of the participants said they were not aware of the controversy about female circumcision, even heard that was prohibited. They believe that circumcision is mandatory and do not know that if it is done carelessly, it will be fatal. The cultural practice of female circumcision is still carried out from generation to generation because it is believed to be able to cleanse one's body from all dirt or najis.