Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Sedimen Urin pada Orang Lanjut Usia yang Mengalami Hipertensi Dini Sartika
Jaringan Laboratorium Medis Vol 2, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v2i2.7784

Abstract

Elderly was a person who reaches the age more than 60 years that susceptible by the aging, such as hypertension. Hypertension was one of the factor for kidney disease. Hypertension is a disease that has systolic blood preasure up to 140 mmHg and diastolic up to 90 mmHg. Find out how the description of urine sediment in older people with hypertension. Type of descriptive type,include data collection, processing and presentation of data. Samples were taken as many 25 people with criteria for elderly people affected by hypertension. Urine examination is carried out by the Malbin-Streinheimer painting method. The result showed 19 people (76%) had hematuria or the possibility of infection and 6 people (24%) did not have hematuria.from the examination also obtained a cylinder of 6 people, namely 4 people (16%) 1/Lpb and 1/Lpb 2 people (8%). This cylinder provides an overview of kidney abnormalities. Urine sediment examination in elderly people with hypertension gives an overview of renal hypertension with discovery of a cylinder accompanied by microscopic hematuri.
Mahram dalam Perjalanan Jauh Serta Menerapkan Prinsip Islam di Tengah Perubahan Zaman Marsya Al Farin; Bias Tirta Bayu; Dini Sartika; Zaky Raihan Febrianto; Wismanto Wismanto
Nian Tana Sikka : Jurnal ilmiah Mahasiswa Vol. 3 No. 1 (2025): Nian Tana Sikka : Jurnal ilmiah Mahasiswa
Publisher : Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/niantanasikka.v3i1.603

Abstract

This study examines the concept of mahram in long distance travel and how Islamic principles can be applied in the face of ongoing societal changes. The background of this research arises from the growing phenomenon of long-distance travel, whether for work, education, or religious purposes, often involving the participation of women. On the other hand, advancements in technology and global mobility have also influenced views and practices related to mahram, particularly in the context of Islamic law. The objective of this study is to explore the understanding of mahram in the context of long-distance travel and analyze how Islamic principles can remain relevant and be applied despite the changing times. This research employs a qualitative approach through a literature review, which includes an analysis of religious texts, contemporary fatwas, and scholars' perspectives on long-distance travel and mahram. The findings indicate that, despite the dynamics of social life, the principle of mahram remains essential in safeguarding the honor and safety of individuals, especially women, during long-distance travel. However, a more flexible understanding of the application of mahram has emerged in the modern era, considering factors such as security, technology, and the existing social context. This discussion aims to provide insights into the balance between upholding Islamic teachings and addressing the challenges of travel in the face of modernity.
ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN DESIMAL DI SD IT AT – TAQWA GARUDA Farah Khairunnisa; Balqis Nabila; Dini Sartika; Een Unaenah
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 03 Agustus (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis Kesulitan belajar Siswa dalam mata pelajaran Matematika materi Pecahan kelas IV di SD IT At – Taqwa Garuda. Tujuan adanya penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana siswa kesulitan dalam belajar Matematika pada materi Pecahan kelas IV di SD IT At – Taqwa Garuda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif Dimana materi ini perlu dikaji serta di analisis secara objektif untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam memahami materi tersebut. Penelitian ini dilakukan secara langsung dilapangan. Subjek penelitian yang dilakukan ini Adalah guru kelas dan 3 orang siswa kelas IV SD IT At – Taqwa garuda. Teknik yang dilakukan Adalah dengan pengumpulan data, observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum mampu memahami dan kesulitan belajar Matematika materi pecahan di kelas IV. Salah satu kesulitan yang dirasakan siswa dalam belajar matematika materi pecahan ini adalah kurangnya dalam memahami pecahan desimal serta tidak adanya konsetrasi dalam belajar. Dimana siswa masih belum mampu menghitung perkalian bahkan penjumlahan dengan baik dan benar ketika menjawab. Faktor yang mendukung kurangnya siswa belajar matematika materi pecahan adalah malasnya siswa untuk berkonsetrasi di dalam kelas, kondisi siswa yang kurang sehat dalam belajar di dalam kelas, bahkan minat dalam fokus di dalam kelas yang membuat siswa tersebut tidak mampu mengikuti pelajaran Matematika dengan baik, kurangnya variasi serta kreativitas guru dalam menjelaskan di dalam kelas yang membuat kelas terlalu monoton, serta kurangnya perhatian orang tua dalam membantu belajar di rumah yang tidak memberikan motivasi terhadap anak di rumah.
Pemberdayaan Petani Kopi Sajang Melalui Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Hama Kopi Pada Perkebunan Koperasi Bumi Tani Lestari Indonesia Suliartini, Ni Wayan Sri; Egi Maulana Firdaus; Zurriatun Toyyibah; Micko Aliansyah; Andika Dhanan Jaya; Ayu Ainurrahmah; Musthofa Salafy; Nadia Dwi Septianti; Dini Sartika; Nabila Azkiya Rosyida Wijayanti; Alisa Daswita Wulandari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.13087

Abstract

Desa Sajang di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur dikenal sebagai sentra penghasil kopi, namun tanaman kopi petani sering menghadapi serangan hama yang serius. Penggunaan pestisida sintetis dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan, termasuk kontaminasi tanah dan air. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah penggunaan pestisida nabati (pesnab) yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penegtahuan dan keterampilan petani kopi melalui edukasi pembuatan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dengan penyuluhan dan demontrasi dengan melibatkan anggota Koperasi Bumi Tani Lestari Indonesia. Narasumber kegiatan adalah fasilitator pertanian organik. Peserta kegiatan menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan peserta mendengarkan materi yang diberikan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta selama kegiatan diskusi. Berdasarkan hasil pre test dan post test, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan petani tentang pestisida nabati sebesar 40% setelah mengikuti sesi penyuluhan dan praktik pembuatan pestisida nabati. Selain itu, petani menunjukkan minat yang tinggi untuk menerapkan teknik ini dalam praktik pertanian mereka, terlihat dari keterlibatan peserta dalam pembuatan pestisida nabati bersama narasumber. Peningkatan keterampilan dapat dilihat dari keterlibatan peserta dalam pembuatan pestisida nabati yang didemonstrasikan oleh narasumber. Peserta juga mulai memahami pentingnya beralih ke bahan alami yang lebih aman dan berkelanjutan dalam pengendalian hama. Melalui kegiatan ini, para petani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan menerapkan praktik pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pemberdayaan Petani Kopi Sajang Melalui Edukasi Pembuatan Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Hama Kopi Pada Perkebunan Koperasi Bumi Tani Lestari Indonesia Suliartini, Ni Wayan Sri; Egi Maulana Firdaus; Zurriatun Toyyibah; Micko Aliansyah; Andika Dhanan Jaya; Ayu Ainurrahmah; Musthofa Salafy; Nadia Dwi Septianti; Dini Sartika; Nabila Azkiya Rosyida Wijayanti; Alisa Daswita Wulandari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13296

Abstract

Desa Sajang di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur dikenal sebagai sentra penghasil kopi, namun tanaman kopi petani sering menghadapi serangan hama yang serius. Penggunaan pestisida sintetis dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan, termasuk kontaminasi tanah dan air. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah penggunaan pestisida nabati (pesnab) yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penegtahuan dan keterampilan petani kopi melalui edukasi pembuatan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dengan penyuluhan dan demontrasi dengan melibatkan anggota Koperasi Bumi Tani Lestari Indonesia. Narasumber kegiatan adalah fasilitator pertanian organik. Peserta kegiatan menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan peserta mendengarkan materi yang diberikan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta selama kegiatan diskusi. Berdasarkan hasil pre test dan post test, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan petani tentang pestisida nabati sebesar 40% setelah mengikuti sesi penyuluhan dan praktik pembuatan pestisida nabati. Selain itu, petani menunjukkan minat yang tinggi untuk menerapkan teknik ini dalam praktik pertanian mereka, terlihat dari keterlibatan peserta dalam pembuatan pestisida nabati bersama narasumber. Peningkatan keterampilan dapat dilihat dari keterlibatan peserta dalam pembuatan pestisida nabati yang didemonstrasikan oleh narasumber. Peserta juga mulai memahami pentingnya beralih ke bahan alami yang lebih aman dan berkelanjutan dalam pengendalian hama. Melalui kegiatan ini, para petani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan menerapkan praktik pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan