Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : CYBER-Techn(Jurnal Informatika dan Industri)

ANALISIS PERBAIKAN MESIN CROWN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. Z Nailul Izzah; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 13 No. 02 (2019): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dan melihat faktor mana dari six big losses yang dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin/peralatan. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness, sementara penyelesaian masalah dilakukan dengan mengumpulkan data yang terkait dengan waktu kerusakan mesin, waktu perawatan mesin, waktu pemasangan mesin dan waktu produksi mesin. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness sebesar 21,87%. Persentase dominan dari masing-masing faktor six big looses adalah Idling and minor stoppages sebesar 39,28%, dan breakdown loss sebesar 6,50%. Usulan perbaikan yang dihasilkan dari analisis diagram sebab akibat pada faktor-faktor yang menjadi prioritas utama adalah dengan melatih para operator, pemeliharaan mesin harus lebih intensif, pemeriksaan harus teliti, suhu ruangan harus sesuai dengan suhu mesin.
ANALISIS PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE TIMECOST TRADE OFF (TCTO) DI PT. ABC Nailul Izzah; Mohammad Riyon Hidayat; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 01 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek merupakan kegiatan sementara yang dibatasi oleh waktu dan biaya. Merencanakan suatu proyek sangatlah penting karena dapat menetukan tingkat keberhasilan atau kegagalan yang akan dialami dalam pelaksanaannya, sebab keterlambatan sangat tidak dikehendaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lintasan kritis serta menentukan waktu kerja dan perencanaan biaya optimal pada proyek penggantian cleading dan ram area crusher pp. Dari hasil penelitian dapat diketahui kegiatan yang melewati lintasan kritis menggunakan metode CPM yaitu persiapan, fabrikasi gordeng, painting gordeng, bongkar gordeng dan dinding cleading rusak, install gordeng, install dinding cleading, bongkar scaffolding dan cleaning area. Setelah itu dilakukan perhitungan metode PERT yang menghasilkan waktu selesai dalam 25 hari dengan keyakinan 98,5%. Dengan metode TCTO terjadi percepatan waktu yang semula 28 hari menjadi 25 hari menggunakan penambahan jam kerja (lembur) sebesar Rp. 45.665.400 dengan presentasi keuntungan proyek 23,89% merupakan percepatan terbaik.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS METODE SPC DAN PERBAIKAN KUALITAS METODE FMEA PADA PRODUK RUJI TANGGA Anik Rufaidah; Nailul Izzah; Khoiruzad
CYBER-TECHN Vol. 16 No. 01 (2022): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas produk merupakan hal terpenting dalam perusahaan, untuk mendapatkan produk bermanfaat dan sesuai standart yang sudah ditentukan. Untuk mendapatkan produk yang memenuhi standart maka perusahaan harus menerapkan sistem pengendalian kualitas terhadap aktifitas proses produksi. CV. gavra Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manifaktur yang bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu, salah satu produk yang dihasilkan adalah produk ruji tangga. Dalam proses produksi perusahaan berupaya menghasilkan produk tanpa adanya produk cacat, untuk itu perusahaan menetapkan batas toleransi terhadap produk cacat sebesar 1%. Akan tetapi pada kenyataannya data pada tahun 2017-2018 tingkat produk cacat diatas batas toleransi perusahaan sebesar 3.10%. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis cacat, factor-faktor penyebab cacat dan memberikan usulan perbaikan kualitas pada produk ruji tangga. Analisis pengendalian kualitas menggunakan metode statistical process control yakni check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, dan fishbone diagram. Analisis perbaikan kualitas menggunakan metode failure mode and effect analysis dalam penelitian ini jenis FMEA yang digunakan adalah FMEA proses. Dari analisis pada proses produksi ruji tangga terdapat produk cacat berupa cacat mata kayu, berlubang, kesambi, patah, dan bengkong. Dari jenis-jenis cacat yang ada dan yang paling dominan berdasarkan diagram pareto yaitu jenis cacat berlubang sebesar 39.1%, cacat mata kayu sebesar 27.0%, cacat kesambi sebesar 19.0%, cacat patah sebesar 13.2%, dan cacat bengkong sebesar 1.7%. berdasarkan hasil analisis perbaikan menggunakan FMEA di ketahui nilai RPN yang tertinggi terdapat pada jenis cacat berlubang dimana pengaruh kegagalan terdapat proses pengerjaan kurang nyaman dalam pengerjaan bagian pendempulan dengan perencanaan dilakukan penataan kembali tenaga kerja pada proses pendempulan yang awalnya tenaga kerja bergerumbul menjadi sejajar dengan jarak tertentu antar tenaga kerja.
PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENGELASAN PAGAR DENGAN METODE SEVEN TOOLS Moh. Ririn Rosyidi; Nailul Izzah
CYBER-TECHN Vol. 15 No. 02 (2021): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dimasa pandemi ini yang disebabkan oleh virus covid-19 menyebabkan ekonomi diberbagai tingkatan usaha mengalami ketidakstabilan penjualan produk kepada konsumen, para pengusaha atau pelaku bisnis dituntut untuk bersaing secara sehat agar bisa terus bertahan dan eksis didalam penjualan produk yang telah diproduksi. Bengkel Las Kurniawan yang di pimpin oleh bapak H.Syai’in juga merupakan bengkel las listrik yang bergerak di bidang las listrik dan pembuatan produk seperti Pagar, pintu pagar,kanopi,roling dor dan barang-barang lain yang berbahan besi atau baja ringan. Bengkel sering dihadapkan dengan permasalahan kualitas proses pengelasan yang banyak, dimana kerusakan yang terjadi ditimbulkan dari beberapa penyebab yaitu Porosity dan Over spatter pada saat proses pengelasan berlangsung.Agar dapat mengendalikan cacat produk pagar pada saat proses pengelasan dan bisa meminimalkan cacat yang terjadi. Peneliti memakai metode seven tools dan rekomendasi perbaikan menggunakan analisis 5W+1H.cacat porosity adalah 171 dengan presentase 51.5% dan dan cacat over spatter adalah 161 dengan presentase 48.5%, pada diagram sebab akibat factor yang mempengaruhi kecacatan pada proses pengelasan berasal dari factor manusia,mesin,metode dan lingkungan. Selain itu dari hasil analysis dari kelima faktor yang mempengaruhi kecacatan proses pengelasan di bengekel las kurniawan di temukan bahwa factor yang paling kritis sebagai penyebab munculnya kecacatan adalah faktor metode. Untuk mengendalikan kualitas pada saat proses pengelasan perlu adanya sosialisasi SOP kepada karyawan dan juga melakukan pengarahan atau training kepada karyawan supaya bisa menghasilkan pengelasan yang berkualitas agar dapat menghasilkan produk yang sempurna dan bisa melakukan pengelasan dengan aman juga terampil.
ANALISIS PERBAIKAN MESIN CROWN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. Z Nailul Izzah; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 02 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dan melihat faktor mana dari six big losses yang dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin/peralatan. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness, sementara penyelesaian masalah dilakukan dengan mengumpulkan data yang terkait dengan waktu kerusakan mesin, waktu perawatan mesin, waktu pemasangan mesin dan waktu produksi mesin. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness sebesar 21,87%. Persentase dominan dari masing-masing faktor six big looses adalah Idling and minor stoppages sebesar 39,28%, dan breakdown loss sebesar 6,50%. Usulan perbaikan yang dihasilkan dari analisis diagram sebab akibat pada faktor-faktor yang menjadi prioritas utama adalah dengan melatih para operator, pemeliharaan mesin harus lebih intensif, pemeriksaan harus teliti, suhu ruangan harus sesuai dengan suhu mesin.
ANALISIS PERBAIKAN MESIN CROWN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. Z Nailul Izzah; Agustin Sukarsono
CYBER-TECHN Vol. 13 No. 02 (2019): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dan melihat faktor mana dari six big losses yang dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin/peralatan. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness, sementara penyelesaian masalah dilakukan dengan mengumpulkan data yang terkait dengan waktu kerusakan mesin, waktu perawatan mesin, waktu pemasangan mesin dan waktu produksi mesin. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Overall Equipment Effectiveness sebesar 21,87%. Persentase dominan dari masing-masing faktor six big looses adalah Idling and minor stoppages sebesar 39,28%, dan breakdown loss sebesar 6,50%. Usulan perbaikan yang dihasilkan dari analisis diagram sebab akibat pada faktor-faktor yang menjadi prioritas utama adalah dengan melatih para operator, pemeliharaan mesin harus lebih intensif, pemeriksaan harus teliti, suhu ruangan harus sesuai dengan suhu mesin.