Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Correlation of Nitrite Oxide with Severity and Survival Rate of Sepsis Patients Sotianingsih, Sotianingsih; Mulyono, Budi; Dahesihdewi, Andaru; Halim, Samsirun; Syauqi, Ahmad
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 28, No 1 (2021)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v28i1.1749

Abstract

The objective of this research was to determine the correlation between Nitric Oxide (NO) levels with the severity ofsepsis, to describe the kinetics of NO levels, and to evaluate it in predicting mortality. This research was a longitudinal cohortobservational analytical study. The variables were serum NO levels and SOFA scores, which were serially evaluated. Thecorrelation test and difference test were used for statistical analysis. The survivor and the non-survivor group consisted of 14(41.18%) and 20 (58.82%) patients, respectively. There was a correlation between serum NO levels and the SOFA score at the24-hour observation (r=0.403; p=0.041). Non-parametric Mann-Whitney test showed that there was no kinetics of NOth levels at 0, 24, 72, and 144-hour observation (p-values =0.897 and 0.703, respectively). NO levels > 111,16 μmol/L at the 24hour could predict the risk of death with hazard ratio 4.7 compared to NO levels < 111,16 μmol/L. The survival rate ofpatients with serum NO levels <111,16 μmol/L and > 111,16 μmol/L was 83.3% and 37.5%, respectively. There was acorrelation between serum NO levels and SOFA scores at the 24-hour observation. However, there was no kinetics of NOlevels at serial evaluations. Nitric oxide levels with a cut-off of 111,16 μmol/L at 24 hours could predict the survival of septicth patients. Utilization of serum NO level at 24 hour can be used to evaluate the severity of septic patients and aggressivemanagement if there is an increase in serum NO levels > 111,16 μmol/L at 24 hours.
SKRINING FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA OBESITAS DAN HIPERTENSI DI KLINIK UNJA SMART UNIVERSITAS JAMBI Attiya Istarini; Lipinwati Lipinwati; Mirna Iskandar; Samsirun Halim; Patrick William Gading
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 6 No. 2 (2023): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v6i2.28503

Abstract

ABSTRACTCognitive function is the mental ability or process to gain knowledge and understanding through thought and experience. Hypertension and obesity are risk factors for cognitive disorders, where high blood pressure and excess fat accumulation can cause damage to brain blood vessels. Losing the ability to function cognitively causes humans to lose the ability to integrate with their environment. The aim of this community service is to screen for cognitive disorders in the Jambi University Academic Community who suffer from hypertension and obesity. Implementation of community service activities in August 2023 located at the BPU UNJA SMART Clinic, Jambi University. Types of activities include health education, laboratory examinations and health consultations. There were 43 participants who took part in the entire series of community service activities, most of whom are staff and lecturers at Jambi University. The mean age of participants was 45.6 ± 10.2 years. Of the total participants suffering from hypertension, 11 people (25.6%) and obesity were 27 people (62.8%). From cognitive function screening, all community service participants had normal cognitive function. Of all community service participants who underwent screening, the incidence of obesity was quite high, but there were no cognitive function disorders.Keywords: Screening. Cognitive, hypertension, obesity ABSTRAKFungsi kognitif adalah kemampuan mental atau proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman melalui pikiran dan pengalaman. Penyakit obesitas dan hipertensi adalah faktor resiko terjadinya gangguan kognitif, dimana tekanan darah yang tinggi serta penumpukan lemak berlebih berpengaruh terhadap kerusakan pembuluh darah otak. Sehingga kehilangan kemampuan fungsi kognitif menyebabkan manusia kehilangan kemampuan untuk dapat berintegrasi dengan lingkunganya. Tujuan dari pengabdian Masyarakat ini adalah untuk skrinning gangguan kognitif pada Civitas Akademika Universitas Jambi yang menderitapenyakit obesitas dan hipertensi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada bulan Agustus 2023 yang berlokasi di Klinik BPU UNJA SMART Universitas Jambi. Jenis kegiatan berupa penyuluhan Kesehatan, pemeriksaan laboratorium dan konsultasi Kesehatan. Peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 43 orang, sebagian besar dari tenaga pendidik dan dosen pengajar. Rerata umur peserta Jambi. Rerata umur peserta 45,6 ±10,2 tahun. D45,6 ±10,2 tahun. Dari keseluruhan peserta yang menderita hipertensi ari keseluruhan peserta yang menderita hipertensi adalah 11 orang (25,6%) dan obesitas adalah 27 orang (62,8%). Dari skrinning fungsi kognitif, seluruh peserta adalah 11 orang (25,6%) dan obesitas adalah 27 orang (62,8%). Dari skrinning fungsi kognitif, seluruh peserta pengabdian masyarakat memiliki fungsi kognitif nopengabdian masyarakat memiliki fungsi kognitif normal. Dari seluruh peserta pengabdian masyarakat yang rmal. Dari seluruh peserta pengabdian masyarakat yang melakukan skrining, kejadian obesitas cukup tinggi, namun belum terdapat adanya gangguan fungsi kognitif. melakukan skrining, kejadian obesitas cukup tinggi, namun belum terdapat adanya gangguan fungsi kognitif.Kata kunci: Skrinning kognitif, hipertensi, obesitas  
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS JAMBI DI KLINIK UNJA SMART Attiya Istarini; Lipinwati; Mirna Iskandar; Samsirun Halim; Patrick William Gading
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 7 No. 1 (2024): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v7i1.33375

Abstract

ABSTRACTHypertension management strategies include non-pharmacological therapy such as lifestyle and diet modifications. These two methods are the initial stages in targeting blood pressure reduction. Some of the challenges in controlling blood pressure that arise from individuals include the lack of knowledge about hypertension and the difficulty of changing lifestyle. This community service aims to increase public knowledgeabout hypertension. Implementation of community service activities in August 2023  located at the UNJA SMART Clinic, Jambi University in the form of health education. This service activity was carried out at the UNJA SMART Pratama Clinic involving 43 participants. Before and after implementing health education, a pre-test and posttest were carried out. After carrying out univariate analysis, it was found that participants' knowledge of hypertension had increased by 86%. In Community Service activities at the UNJA SMART Pratama Clinic, there was an increase in participants' knowledge about hypertension, complications and prevention.Keywords: Hypertension, Complications, Knowledge ABSTRAKStrategi tatalaksana hipertensi meliputi terapi non farmakologi seperti modifikasi gaya hidup dan diet. Kedua cara ini merupakan tahap awal dalam target penurunan tekanan darah. Beberapa tantangan dalam pengendalian tekanan darah yang berasal dari individu diantaranya rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan sulitnya mengubah pola hidup. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada bulan Agustus 2023 yang berlokasi di Klinik UNJA SMART Universitas Jambi berupa penyuluhan Kesehatan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Klinik Pratama UNJA SMART dengan melibatkan 43 orang peserta. Sebelum dan setelah pelaksanaan penyuluhan kesehatan dilakukan pre-test dan post-test. Setelah dilakukan analisis univariat, didapatkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit hipertensi sebanyak 86%. Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat di Klinik Pratama UNJA SMART, terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit hipertensi, komplikasi dan cara pencegahnnya. Kata kunci: Hipertensi, Komplikasi, Pengetahuan
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI HIPERTENSI DI PUSKESMAS OLAK KEMANG, DANAU TELUK KOTA JAMBI Attiya Istarini; Lipinwati; Hasna Dewi; Wulandari, Putri Sari; Samsirun Halim; Amatullah, Afifah; Hafizah; Denok Tri Hardiningsih
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 7 No. 2 (2024): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension significantly increases the risk of heart, brain and kidney diseases, and is one of the top causes of death and disease throughout the world. One of the global targets for noncommunicable diseases is to reduce the prevalence of hypertension by 33% between 2010 and 2030. This Community Service Activity (CSA) was conducted at the Olak Kemang Health Center. The purpose of this Community Service is the prevention and control of Hypertension by increasing the participation and level of knowledge of the community in Danau Teluk Village through health education and blood pressure checks. The activity was attended by 66 participants, participants were given pretest and posttest questions to measure knowledge about hypertension. The results showed an increase in the knowledge of community service participants after being given counseling about hypertension (p-value 0.000).
EVALUATION OF BLOOD PRESSURE, CHOLESTEROL, GLUCOSE, AND URIC ACID LEVELS IN PATIENTS AT THE OLAK KEMANG HEALTH CENTRE IN JAMBI CITY Attiya Istarini; Lipinwati; Hasna Dewi; Wulandari, Putri Sari; Samsirun Halim; Amatullah, Afifah; Hafizah; Denok Tri Hardiningsih
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 8 No. 1 (2025): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Hypertension is a chronic elevation of systemic arterial pressure beyond a level that may damage the endothelium. Individuals with hypertension typically demonstrate increased levels of blood glucose, cholesterol, and uric acid. Hyperlipidemia, age, and hypertension exhibit a complicated interplay that profoundly influences cardiovascular risk. Inadequate management of blood pressure and insufficient public awareness regarding the early detection of metabolic syndrome continue to significantly worsen the global prevalence of cardiovascular disease.This community service initiative assessed blood pressure and blood chemistry to identify early risk factors for cardiovascular disease. Olak Kemang Health Centre, affiliated with Jambi University's Faculty of Medicine and Health Sciences, conducts community service projects. Patients of the Regular Olak Kemang Health Center engaged in this research. Following an 8-hour fasting period, all individuals underwent assessments of their blood pressure, cholesterol levels, glucose, and uric acid concentrations. This study evaluated the blood pressure and clinical chemistry of 44 subjects. Seven patients (15.9%) exhibited pre-hypertension, twelve (27.3%) presented with stage 1 hypertension, and eleven (25%) were diagnosed with stage 2 hypertension. The majority of individuals with hypertension were aged 46 to 55 years. In the community service, 4 participants exhibited elevated uric acid levels, 9 had elevated glucose levels, and 7 had elevated cholesterol levels. Eight patients with stage 1 hypertension exhibited higher blood chemistry levels. Considering that glucose, cholesterol, and uric acid are associated with cardiovascular disease risk, it is advisable for patients with hypertension to have their levels regularly monitored. Their connection highlights the need for integrated management strategies to improve patient care and prevent complications.  Keywords: Elderly, Hypertension, Hyperlipidemia, Hyperglicemia, Hyperuricemia.   ABSTRAK Hipertensi adalah peningkatan kronis tekanan arteri sistemik di atas level yang dapat merusak endotelium pembuluh darah. Individu dengan hipertensi biasanya menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah, kolesterol, dan asam urat. Hiperlipidemia, usia, dan hipertensi menunjukkan interaksi yang meningkatkan resiko kejadian penyakit kardiovaskular. Manajemen tekanan darah yang tidak memadai dan kurangnya kesadaran publik mengenai deteksi dini sindrom metabolik terus memperburuk prevalensi penyakit kardiovaskular global secara signifikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk pemeriksaan tekanan darah dan kimia darah untuk mengidentifikasi lebih awal faktor risiko penyakit kardiovaskular. Kegiatan ini diinisiasi oleh Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi bekerja sama dan dilaksanakan di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Pasien Puskesmas Reguler Olak Kemang terlibat dalam kegiatan ini. Setelah puasa selama 8 jam, semua individu menjalani penilaian tekanan darah, kadar kolesterol, glukosa, dan konsentrasi asam urat. Studi ini mengevaluasi tekanan darah dan kimia klinis dari 44 peserta. Tujuh orang (15,9%) menunjukkan pra-hipertensi, dua belas orang (27,3%) menunjukkan hipertensi stadium 1, dan sebelas orang (25%) didiagnosis hipertensi stadium 2. Mayoritas individu dengan hipertensi berusia 46 hingga 55 tahun. Dalam pengabdian masyarakat, empat orang menunjukkan peningkatan kadar asam urat, sembilan orang memiliki peningkatan kadar glukosa, dan tujuh orang memiliki peningkatan kadar kolesterol. Delapan pasien dengan hipertensi stadium 1 menunjukkan kadar kimia darah yang lebih tinggi. Mengingat bahwa glukosa, kolesterol, dan asam urat berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular, disarankan bagi pasien hipertensi untuk memantau kadar kimia darah secara teratur. Hubungan antara hipertensi dan sindrom metabolik menunjukkan perlunya strategi manajemen terpadu untuk meningkatkan perawatan pasien dengan hipertensi dan mencegah komplikasi. Kata kunci: Lansia, Hipertensi, Hiperlipidemia, Hiperglikemia, Hiperurisemia
Faktor-Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Kambuh Di Puskesmas Kota Jambi Tahun 2020-2022 Natasia Ulfa, Regina; Efendy, Makruf; Halim, Samsirun; Lipinwati, Lipinwati
Scientific Of Environmental Health and Diseases Vol. 3 No. 2 (2023): Scientific of Environmental Health And Diseases
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/esehad.v4i1.29333

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) paru kambuh merupakan salah satu kendala untuk tercapainya target End TB strategy tahun 2030 sehingga perlu penelitian mengenai ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran faktor risiko terjadinya TB paru kambuh di Puskesmas Kota Jambi tahun 2020-2022 Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 orang yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian faktor risiko kejadian tuberkulosis paru kambuh di Puskesmas kota Jambi tahun 2020-2022 didapatkan sebagian besar penderita yaitu laki-laki (81,8%), usia >34 tahun (77,3%), status sosial ekonomi rendah (81,8%), tingkat pendidikan terakhir SMA (59,1%) dan ada riwayat kebiasaan merokok (55,5%), status gizi normal (59,1%), kepadatan hunian kamar memenuhi syarat (86,4%), riwayat berobat teratur (77,3%), tidak ada penyakit penyerta (68,2%), tidak ada riwayat kontak erat (68,2%), pengetahuan baik (59,1%), sikap yang baik (77,3%) dan dukungan keluarga yang baik (68,2%). Kata Kunci: Faktor risiko, tuberkulosis paru, kambuh
EDUKASI NUTRISI SEIMBANG UNTUK HIDUP LEBIH SEHAT PADA LANSIA DENGAN PENYAKIT KRONIS Suzan, Raihanah; Halim, Samsirun; Ayudia, Esa Indah; Miftahurrahmah, Miftahurrahmah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 7 No. 1 (2024): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v7i1.32946

Abstract

ABSTRACTThe elderly population is projected to increase from 841 million in 2013 to 2 billion by 2050, accounting for 21% of the total global population. The elderly are susceptible to chronic diseases, necessitating balanced nutrition education to help them lead healthier lives despite chronic conditions. This Community Service Activity (CSA) was conducted at the Koni Health Center in Jambi city. Participants underwent anthropometric examinations for chronic disease screening and received education through leaflets and counseling on balanced nutrition for the elderly with chronic diseases. The activity was attended by 46 participants, with the majority being 22 participants (47.8%) aged 60 to 69 years, 29 participants (63%) were female, 24 participants (52.2%) had a nutritional status of grade 2 obesity, only 4 participants (8.7%) did not have any chronic disease, and 36 participants (78.3%) had more than one chronic disease. The average pre-test score was 34.78, and the post-test score was 70.43, indicating an increase in participants' knowledge following education on balanced nutrition for the elderly with chronic diseases.Keywords: balanced nutrition, elderly, chronic diseases ABSTRAKPopulasi lanjut usia (lansia) diperkirakan meningkat dari 841 juta orang di tahun 2013 menjadi 2 milyar orang pada tahun 2050, atau 21% dari total populasi dunia. Lansia rentan menderita penyakit kronis, sehingga perlu dilakukan edukasi nutrisi seimbang supaya lansia dengan penyakit kronis dapat hidup lebih sehat. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini dilaksanakan di Puskesmas Koni kota Jambi. Peserta menjalani pemeriksaan antropometri untuk skrining penyakit kronis dan menerima edukasi berupa pemberian leaflet dan penyuluhan terkait nutrisi seimbangpada lansia dengan penyakit kronis. Kegiatan diikuti oleh 46 orang peserta, sebagian besar peserta yaitu 22 orang peserta (47,8%) berusia 60 hingga 69 tahun, 29 orang peserta (63%) berjenis kelamin perempuan, 24 orang peserta (52,2%) dengan status nutrisi obesitas derajat 2, hanya 4 orang (8,7%) yang tidak mengidap penyakit kronis, dan 36 orang peserta (78,3%) mengidap lebih dari satu penyakit kronis. Dengan rerata nilai pre tes 34,78 dan nilai post tes 70,43. Terjadi peningkatan pengetahuan peserta pengabdian setelah dilakukan edukasi terkait nutrisi seimbang pada lansia dengan penyakit kronis. Kata kunci: nutrisi seimbang, lansia, penyakit kronis
Uji Beda Leukosit dan NLR (Neutrophil Lymphocyte-Ratio) terhadap Luaran Pasien Sepsis Rawat ICU (Intensive Care Unit) RSUD Raden Mattaher Jambi 2019 - Oktober 2022 Aidil Rahmat Ilham; Lipinwati, Lipinwati; Ahmad Syauqy; Samsirun Halim; Sotianingsih, Sotianingsih; Ekaputri, Tia Wida
Journal of Medical Studies Vol. 4 No. 1 (2024): Journal of Medical Studies
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/joms.v4i1.31935

Abstract

ABSTRACT Background: Sepsis is a clinical syndrome caused by an overreaction of the body's immune response stimulated by microbes or bacteria inside and outside the body. There is visible organ dysfunction. Of an increase of 2 or more scoresSequential Organ Failure Assessment (SOFA). Early diagnosis and treatment by assessing inflammatory factors such as leukocytes and NLR (Neutrophil-to-lymphocyte ratio). This study aims to determine the difference between leukocyte levels and NLR values based on the outcome of septic patients. Method: This study used an analytic observational cohort method with a retrospective and prospective approach involving 54 research subjects, using consecutive sampling. Sampling was done by calculating leukocyte levels and NLR values at 0, 24, 72, and 144 hours in septic patients. Results: The patients who died for more than 24 hours were 36 patients. The highest average results were measured at 24 hours, with leukocytes 17.48 ± 8.49 and NLR 24.96 ± 22.17. The mean leukocyte and NLR levels were higher in the death group. The analysis found no significant difference between the leukocyte and NLR with the outcomes in septic patients (p >0.05). Conclusion: There was no significant difference between leukocytes and NLR with the outcome of septic patients. Keywords: Biomarkers, Leukocytes, Mortality, NLR, Sepsis   ABSTRAK Latar Belakang: Sepsis adalah suatu sindrom klinik oleh karena reaksi yang berlebihan dari respon imun tubuh yang distimulasi mikroba atau bakteri dari dalam dan luar tubuh. Terdapat disfungsi organ yang terlihat. dari peningkatan 2 atau lebih skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA). Diagnosis dan penanganan lebih awal dengan menilai faktor inflamasi seperti leukosit dan NLR (Neutrophil-to-lymphocyte rasio). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kadar leukosit dan nilai NLR berdasarkan luaran pasien sepsis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional kohort, dengan pendekatan retrospektif dan prospektif yang melibatkan 54 subjek penelitian, menggunakan teknik consecutive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menghitung kadar leukosit dan nilai NLR pada jam ke-0, 24, 72, dan 144 pada pasien sepsis. Hasil: Dari 54 sampel, hasil luaran pasien meninggal lebih banyak pada jam 24 sebanyak 36 pasien. Rerata hasil tertinggi pada pada pengukuran jam 24 dengan Leukosit 17,48±8,49 dan NLR 24,96±22,17. Rerata kadar leukosit dan nilai NLR lebih tinggi pada kelompok luaran meninggal. Hasil analisis tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Leukosit dan NLR dengan luaran pasien sepsis (p >0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Leukosit dan NLR terhadap luaran pasien sepsis. Kata Kunci: Biomarker, Leukosit, Mortalitas, NLR, Sepsis
Uji Beda Jumlah Trombosit dan Indeks Trombosit serta Luaran pada Pasien Pneumonia Perawatan Jam 0, 24, 72, 144 di ICU RSUD Raden Mattaher Jambi Bunga Firuzia; Samsirun Halim; Mirna Marhami Iskandar; Rianita Juniati; Fairuz
Journal of Medical Studies Vol. 4 No. 1 (2024): Journal of Medical Studies
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/joms.v4i1.32086

Abstract

ABSTRACT Background: Pneumonia is the most commonly found acute respiratory infection that causes inflammation of the lung parenchyma. In some cases, pneumonia causes critical illness either as the main diagnosis or as a co-morbid condition in a critically ill patient. Inflammatory factors such as platelet indices have been reported to show differences based on outcome. This study aims to determine the difference between platelet count and platelet indices based on the outcomes of pneumonia patients in the intensive care unit (ICU) of RSUD Raden Mattaher Jambi. Methods: This study used an analytic observational cohort method, with a prospective approach using a consecutive sampling technique. Subjects include critically ill patients admitted to the ICU, data for platelet counts and platelet indices are obtained at 0, 24, 72, and 144 hours. Results: From the 41 samples, the result showed that the incidence was higher in women 21 people (51.2%). The sample output that died was 32 people (78.04%). Based on the analysis results, there was a significant difference between PDW and outcomes at 72 hours (p<0.05). There was no significant difference between platelets and outcomes at 24, 72,144 hours, MPV and outcomes at 24, 72, 144 hours, PDW and outcomes at 24, 144, and PCT and outcomes at 24 hours, 72, 144. Conclusion: There was a significant difference in PDW and outcomes at 72 hours. There was no significant difference between the platelet count and outcomes at 24, 72,144 hours, platelet indices MPV and PCT and outcomes at 24, 72, and 144 hours, and PDW and outcomes at 24 and 144. Keywords: Thrombocyte, Platelet Indices, Outcome, Pneumonia ABSTRAK Latar Belakang: Infeksi saluran napas bawah akut yang paling sering terjadi adalah pneumonia. Pneumonia adalah penyakit infeksi pernapasan akut yang menyebabkan peradangan pada parenkim paru. Dalam rangka menurunkan angka mortalitas kejadian pneumonia, dapat dilakukan diagnosis dan penanganan lebih awal sehingga menghasilkan outcome yang lebih baik yaitu dengan melihat faktor inflamasi seperti trombosit dan indeks trombosit melalui pemeriksaan laboratorium darah rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara jumlah trombosit dan indeks trombosit berdasarkan luaran pasien pneumonia di ICU RSUD Raden Mattaher Jambi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional kohort, dengan pendekatan retrospektif dan prospektif yang melibatkan 41 subjek penelitian, menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung kadar trombosit dan indeks trombosit pada jam ke-0, 24, 72, dan 144. Hasil: Dari 41 sampel, didapatkan hasil kejadian lebih banyak pada perempuan yaitu sebanyak 21 orang (51.2%). Luaran sampel yang meninggal 32 orang (78.04%). Berdasarkan hasil analisis, didapatkan perbedaan yang signifikan antara PDW serta luaran pada jam ke-72 (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah trombosit serta luaran pada jam ke-24, 72, 144, MPV serta luaran pada jam ke-24, 72, 144, PDW serta luaran jam ke-24, 144, dan PCT serta luaran pada jam ke-24, 72, 144. Kesimpulan: Didapatkan adanya perbedaan yang signifikan PDW serta luaran pada jam ke-72. Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah trombosit serta luaran pada jam ke-24, 72, 144 indeks trombosit MPV dan PCT serta luaran pada jam ke-24, 72, dan 144, PDW serta luaran pada am ke-24 dan 144. Kata Kunci: Trombosit, Indeks Trombosit, Luaran, Pneumonia