Hamim Sudarsono .
Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Email: Hamim@unila.ac.id

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Management of fall armyworm, Spodoptera frugiperda (Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) in maize (Zea mays L.) in Indonesia and Thailand via mating disruption: Pengendalian ulat grayak, Spodoptera frugiperda (Smith) (Lepidoptera: Noctuidae) pada jagung (Zea mays L.) di Indonesia dan Thailand dengan gangguan kawin Srigiriraju, Lakshmipathi; Broms, Kristin; Sripeangchan, Mongkol; Khampuang, Kankunlanach; Ekalianna, Riedha; Ciptadi, Yulius Dika; Iqbal, Muhamad; Tran, Khai; Clark, Thomas; Sudarsono, Hamim; Meinhold, Peter
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 21 No 3 (2024): November
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.21.3.184

Abstract

The fall armyworm, Spodoptera frugiperda (Smith), has been problematic in Southeast Asia since its invasion in 2019. Fall armyworm management in these areas largely depends on synthetic insecticide application, and alternative management practices are very few and impractical. The demand for new and more sustainable tools for managing this pest has increased. In this study, we tested the mating disruption (MD) efficacy of fall armyworm sex pheromone in low-density polyethylene dispensers containing 2.5 g of blended active ingredients, (Z)-9-tetradecen-1-yl acetate (Z9-14Ac) and (Z)-11-hexadecen-1-yl acetate (Z11-16Ac) in a ratio of 87:13. The primary objective was to evaluate the optimal density of the dispensers/ha and understand the benefits of MD in reducing the damage caused by fall armyworm and associated insecticide applications as compared to conventional growers’ practices in Indonesia and Thailand. Research was conducted at 16 locations across Indonesia and Thailand in 2020 and 2021 in 9-ha treatment plots and compared to conventional growers practice. Trap reduction, a measure of MD, was significantly higher (74–90%) with 30 dispensers/ha than with non-dispenser areas, suggesting high levels of mating suppression. MD’s primary benefit is damage reduction, where 30 dispensers/ha reduced damage caused by fall armyworm larvae by 34–35% while simultaneously enabling a greater than 50% reduction in insecticide usage compared to the conventional growers’ practice. Our results show the effectiveness and feasibility of MD using pheromones as an essential management tactic for fall armyworm. These results represent a potential step towards more efficacious and sustainable pest management in Southeast Asia.
PENGGUNAAN PESTISIDA KIMIAWI SECARA BIJAKSANA DALAM PENGENDALIAN OPT PERTANAMAN JAGUNG DAN HORTIKULTURA DI PEKON TRITUNGGAL MULYA KABUPATEN PRINGSEWU Swibawa, I Gede; Sudarsono, Hamim; Purnomo, Purnomo; Aeny, Titik Nur
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.7167

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Penggunaan Pestisida Kimiawi Secara Bijaksana dalam Pengendalian OPT Pertanaman Jagung dan Hortikultura di Pekon Tritungga Mulya Kabupaten Pringsewu” dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan Kelompok Tani Setia Bakti, yaitu pengetahuan dan kesadaran sebagian besar petani anggota kelompok tani tersebut terhadap penggunaan pestisida yang aman bagi lingkungan dan kesehatan masih rendah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani tentang penggunaan pestisida yang aman bagi lingkungan dan kesehatan. Kegiatan ini  dilaksanakan oleh 4 orang anggota Tim PKM Dosen dan 2 orang mahasiswa. Kegiatan PKM berlangsung selama Mei - Oktober 2022 dengan menerapkan metode ceramah dan diskusi serta praktik pengenalan pestisida dan penghitungan dosis. Hasil kegiatan PKM menunjukkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh anggota dan pengurus Kelompok Tani Setia Bakti, Pekon Tritunggal Mulya. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, mereka aktif menyimak dan merespon materi yang dipaparkan, aktif bertanya serta memberi tanggapan terhadap setiap permasalahan yang dibahas. Setelah PKM, terjadi peningkatan penguasaan pengetahuan tentang penggunaan pestisida yang aman terhadap lingkungan dan kesehatan. Peserta memiliki pengatahuan sangat baik sebesar 90% dan baik 10% tentang penggunaan pestisida kimiawi secara bijaksana dalam pengendalian OPT pertanaman jagung dan hortikultura. Dengan demikian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberi mamfaat bagi masyarakat..
Penyuluhan Introduksi Bibit Ayam Unggul dan Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak dalam Rangka Pengembangan Kawasan Binaan Unila di Sentra Produksi Pangan di Pekon Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Erwanto, Erwanto; Dakhlan, Akhmad; Sudarsono, Hamim; Septinova, Dian
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8644

Abstract

Penyuluhan mengenai introduksi bibit ayam unggul dan manfaatnya serta inovasi teknologi pengolahan hasil ternak berupa pembuatan nuget sehat menjadi bagian krusial dalam pengembangan kawasan binaan Universitas Lampung (Unila) di Sentra Produksi Pangan di Pekon Wonosari, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Desa tersebut dianggap strategis dalam kontribusinya terhadap ketahanan pangan lokal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman peternak terkait bibit ayam unggul serta teknologi pengolahan hasil ternak yang inovatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan demonstrasi lapangan. Tim penyuluhan menyampaikan informasi terkait pemilihan bibit ayam unggul yang berkualitas serta teknologi pengolahan hasil ternak yakni pembuatan nuget. Selain itu, demonstrasi lapangan dilakukan untuk memberikan pemahaman praktis kepada peternak dalam menerapkan teknologi tersebut. Hasil dari penyuluhan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peternak terkait jenis-jenis bibit ayam unggul dan manfaatnya. Berdasarkan pre-test pada pertanyaan A mengenai ciri-ciri ayam unggul, 73,33% peserta awalnya tidak bisa menjawab dengan benar, namun setelah penyuluhan, jumlah peserta yang mampu menjawab meningkat menjadi 93,33%. Pada pertanyaan B mengenai pemahaman mengenai manfaat introduksi ayam unggul, terjadi peningkatan pemahaman peserta dari 66,67% menjadi 93,33% setelah penyuluhan. Berdasarkan pre-test pertanyaan C mengenai bahan pembuatan nugget sehat, sebanyak 86,67% peserta tidak mengetahui bahan-bahan yang digunakan, namun setelah penyuluhan, jumlah peserta yang mengetahui bahan-bahan tersebut meningkat menjadi 93,33%. Pada pertanyaan D mengenai proses pembuatan nugget sehat, terdapat peningkatan pengetahuan dari 20% menjadi 80% setelah penyuluhan. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa peternak antusias untuk mempelajari dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh, terutama terkait penggunaan bibit ayam unggul dan teknologi pengolahan hasil ternak. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan peternak, serta meningkatkan potensi pengembangan usaha ternak unggas dan pengolahan hasil ternak di daerah tersebut. Kesimpulannya, penyuluhan introduksi bibit ayam unggul dan inovasi teknologi pengolahan hasil ternak merupakan langkah penting dalam mengembangkan potensi peternakan di Sentra Produksi Pangan Pekon Wonosari. Dengan pemahaman yang diperoleh dari kegiatan ini, diharapkan peternak dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk ternak mereka, serta berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat peternak di daerah tersebut.
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI DI PEKON TRITUNGGAL MULYA KABUPATEN PRINGSEWU Swibawa, I Gede; Sudarsono, Hamim; Susilo, F X; Ginting, Cipta
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8699

Abstract

Abstrak: Sebagian besar anggota kelompok tani Setia Bakti di Pekon Tritunggal Mulya Pringsewu menanam cabai. Gangguan hama yaitu ulat grayak dan ulat buah serta penyakit tanaman merupakan masalah serius yang dihadapi petani dalam budidaya cabai. Aplikasi pestisida kimiawi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Kegagalan dalam mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman cabai ini salah satunya disebabkan oleh pengetahuan petani tentang prinsip-prinsip pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman cabai masih kurang. Berdasarkan alasan ini maka perlu diadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) tentang pengelolaan hama dan penyakit pada pertanaman cabai bagi petani anggota kelompok tani Setia Bakti di pekon Tritunggal Mulya Pringsewu. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan penngetahuan petani tentang jenis-jenis, bioekologi dan pengelolaan hama dan penyakit penting tanaman cabai. Kegiatan PKM dilaksakan di pekon Tritunggal Mulya kecamatan Adiluwih, kabupaten Pringsewu bulan Mei – Oktober 2023. Mitra yang terlibat dalam PKM ini adalah anggota kelompok tani Setia Bakti. Metode PKM yang diterapkan adalah penyuluhan di dalam ruangan. Hasil kegiatan sebagai berikut: 1) Antusiasme peserta selama kegiatan berlangsung tinggi yang ditunjukkan oleh kehadiran peserta melebihi jumlah yang diundang, keaktifan peserta menyimak dan berpartisiapasi aktif dalam diskusi, 2) Terjadi peningkatan pengetahuan peserta yang signifikan setalah megikuti kegiatan PKM yang ditunjukkan oleh petani dengan nilai kategori sangat baik (>70) mencapai 91%,. Dari hasil PKM ini dapat disarankan untuk melakukan PKM lanjutan dengan topik pembuatan kompos dari limbah pertanian dan kotoran ternak sapi yang dihasilkan kelompok tani Setia Bakti untuk memupuk pertanaman cabai dan tanaman lain.
SOSIALISASI PENERAPAN PHT DAN PENANAMAN REFUGIA DALAM BUDIDAYA TANAMAN PADI BERBASIS KONSERVASI Aeny, Titik Nur; Wibowo, Lestari; Yasin, Nur; Sudarsono, Hamim
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9601

Abstract

Salah satu permasalahan dalam budidaya tanaman adalah keberadaan OPT (organisme pengganggu tanaman), terutama dari kelompok hama dan patogen tanaman.  Permasalahan hama dan penyakit sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti  faktor tanaman, lingkungan, dan juga tindakan manusia dalam bentuk pengelolaan pertanian.  Pengelolaan agroekosistem yang baik merupakan langkah yang dapat mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman.  Penerapan sistem pertanian berbasis konsevasi saat ini terus dikembangkan untuk menunjang sistem pertanian berkelanjutan, salah satunya melalui pemanfaatan tanaman refugia. Tujuan dari kegiatan ini adalah sosialisasi dan meningkatkan pengetahuan petani tentang budidaya tanaman padi berbasis konservasi dengan penerapan PHT dan penanaman refugia.  Sasaran utama dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar di Desa Sidosari Kecamatan Natar  Kabupaten Lampung Selatan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini  dilakukan dalam tiga tahapan yaitu (1) survei awal dan pengenalan petani sasaran serta analisis  kondisi lapangan, (2) penyampaian materi tentang budidaya tanaman padi berbasis konservasi dengan penerapan PHT dan penanaman tanaman refugia, dan (3) demonstrasi/praktik pembuatan pestisida nabati, cara aplikasi, dan pengamatan di lapang.  Dalam penyampaian materi digunakan metode ceramah yang dilanjutkan dengan diskusi, tapi sebelumnya dilakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman para peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Setelah selesai penyampaian materi dilakukan ­post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman petani meningkat dalam hal tinjauan komponen dalam agroekosistem padi sawah,  segitiga penyakit, bioekologi hama dan penyakit, serta teknik pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan berbasis konservasi dengan penerapan PHT dan penanaman refugia. Peserta juga mengetahui dan mampu membuat pestisida nabati. Peserta yang tergabung dalam KWT Mawar di Desa Sidosari ini  sangat antusias dalam menyimak dan mengikuti materi yang diberikan dan sangat berharap kegiatan dan pembinaan dapat terus berjalan.
Uji toksisitas ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap mortalitas ulat Spodoptera frugiperda J.E. Smith pada tanaman jagung Syahrani, Kristinda; Purnomo, Purnomo; Sudarsono, Hamim; Swibawa, I Gede
Jurnal Proteksi Agrikultura Vol. 2 No. 1 (2025): MAY, JURNAL PROTEKSI AGRIKULTURA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpa.126-12

Abstract

Corn (Zea mays L.) is an annual cereal crop that has high economic value and has the potential to be developed in Indonesia. However, corn production can be hindered due to the attack of caterpillar pests (Spodoptera frugiperda J.E Smith). The fall armyworm attacks the young leaves of corn plants which can cause the failure of leaf shoot formation. However, the attack can be controlled by using plant-based pesticides. One of the plants that can be used as a plant-based pesticide is tobacco leaves (Nicotiana tabacum L.). This study aims to determine the effect of several consentration of  tobacco leaf extract on the mortality of fall armyworm  in vitro as well as to determine LC50 from all S. frugiperda test larvae that have been treated with tobacco leaf extract. This research was carried out in January-June 2024 at the Plant Pest Science and Biotechnology Laboratory, Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Lampung University. This study uses Randomized Group Design (RAK) for the basis of grouping with 6 treatments and 4 replications. Tobacco leaf extract used in this study were:   0% (control), 0,5% (T1), 1% (T2), 1,5% (T3), 2% (T4), 2,5% (T5) with 4 replications so that 24  experimental units were obtained, each experimental unit was in the form of 10 instar larvae of 3 corn caterpillars. The results of this study showed that the use of tobacco leaf extract at concentrations of 1,5%, 2%, and 2,5% caused mortality of 100% for 30 days of observation.
The Expert System for Diagnosing Pest and Disease in Pineapple Plant Using the Iterative Deepening Search (IDS) Method on the Android Platform Amalia, Ayu; Junaidi, Akmal; Sudarsono, Hamim; Lumbanraja, Favorisen R.
Integra: Journal of Integrated Mathematics and Computer Science Vol. 1 No. 1 (2024): March
Publisher : Magister Program of Mathematics, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/integrajimcs.2024119

Abstract

This research was conducted to design and develop pineapple pests and diseases diagnosis expert system with Iterative Deepening Search (IDS). This expert system runs on android platform. The certainty factor of this expert system is initialized by an expert and the final certainty factor is computed by the system. The data used in this expert system consist of 5 types of pineapple pests, 6 types of pineapple diseases. 31 types of symptoms and 11 types of rules are used to diagnose pineapple pests and diseases. To validate this expert system, two types of tests were conducted, which are expert system verification and system evaluation by users. Expert system verification was conducted by comparing 10 results from the diagnosis system and the results of the diagnosis by an expert. The compare result shows that the expert system result 100% is similar to the result of the expert. To evaluate the system, 30 respondents were asked to evaluate using questionnaires, which were grouped into three groups, i.e. group I (pineapple experts), group II (pineapple farmers and agriculture students) and group III (computer science students). All three stated this expert system runs well (75.56%, 72.44%, and 79.83% respectively).
Efficacy of phosphonic acid applied by spraying and seed treatment at various concentrations for controlling downy mildew disease in maize Ginting, Cipta; Pramesti, Elisa Amelia; Maryono, Tri; Sudarsono, Hamim; Susanto, Herry; Akin, Hasriadi Mat
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 25 No. 2 (2025): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA: JOURNAL OF TROPICAL PLAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.225328-336

Abstract

Downy mildew, caused by Peronosclerospora spp., is one of the major problems in maize cultivation. Several studies have reported the development of resistance in Peronosclerospora spp. to metalaxyl, which had previously been an effective control method for the disease. Other research suggests that the efficacy of phosphonic acid in controlling downy mildew in maize is inconsistent. The objective of this study was to evaluate the efficacy of seed treatment with phosphonic acid in controlling downy mildew in Bisi 18 maize. The treatments were arranged in a randomized block design with six replications. The observed variables included the incidence and severity of the disease, the area under the disease progress curve (AUDPC), maize yield, and the content of tannin and hydroquinone compounds in maize leaves. The results showed that both phosphonic acid applied by spraying and seed treatment significantly reduced the incidence and severity of downy mildew (P < 0.05). However, the concentrations of phosphonic acid used in seed treatment had no significant effect on the disease during 1–7 weeks after inoculation. Furthermore, all phosphonic acid treatments tended to increase the content of tannin and hydroquinone compounds in maize leaves, which should be confirm quantitatively.