Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN USAHA TERASI UDANG REBON DI DUSUN JE’NE DESA LAGARUDA KECAMATAN SANROBONE KABUPATEN TAKALAR Sri Suro Adhawati; Arie Syahruni Cangara; Suwarni Suwarni
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2017
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.77 KB) | DOI: 10.20956/pa.v1i2.2625

Abstract

Terasi rebon merupakan  makanan  yang masuk dalam kategori bumbu pembentuk rasa dan merupakan makanan khas yang sangat familiar bagi  masyarakat Indonesia. Terasi dibuat dengan menggunakan tehnologi yang sangat sederhana.  bahan utama terasi adalah udang rebon. Sebagai bahan baku utama, udang rebon  mudah diperoleh dan  tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Kegiatan Iptek Bagi Masyarakat (IbM) dilakukan pada Industri Rumah Tangga terasi rebon di Dusun Je’ne Desa Lagaruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar.  Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mitra mengatasi masalah yang dihadapi agar usahanya dapat berkembang pesat. Permasalahan mitra meliputi;  masih rendahnya kuantitas dan kualitas produksi. Mitra belum menerapkan standar higenitas dan standar kesehatan dalam pengolahan produk. Dari segi manajemen, mitra belum melaksanakan administrasi dan pembukuan usaha serta legalitas usaha. Sistem pemasaran  mitra masih bersifat konvensional. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra, diperlukan (1) pelatihan dan pendampingan penanganan mutu mulai dari penyiapan bahan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran serta hibah peralatan.  (2)  pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan Administrasi dan pembukuan usaha sederhana, pembuatan perencanaan produksi dan pemasaran (3) pelatihan dan pendampingan dalam diversifikasi produk, rasa dan ukuran kemasan, perbaikan kemasan dan pelebelan, perluasan jaringan pemasaran serta promosi.  Target dan output  pelatihan yang telah dicapai  (1) peningkatan mutu produk meliputi higenitas, bentuk produk serta kemasan. (2) Peningkatan kuantitas produk dari 15 kg dengan omset penjualan Rp. 300.000,- per minggu. Menjadi 30 kg perminggu. (3) Mitra dapat menerapkan manajemen sederhana    (4) Kemasan berlebel,  Perluasan Pasar.
PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA PRODUK INTELEKTUAL KAMPUS (PPMU-PPUPIK): PRODUK TUNA NUT COOKIES Sri Suro Adhawati; Sitti Fakhriyah; Suwarni Suwarni
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Panrita Abdi - April 2019
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.305 KB) | DOI: 10.20956/pa.v3i1.5265

Abstract

Abstract . PPUPIK is a multi-year community service program. The application form of the program is in the form of cookies business made from the best quality fresh tuna and peanuts. Product marketing uses the trademark O’SEA. Tuna nut cookies are cookies innovated from product development techniques, using simple technology, processed based on the standardization of processing hygiene and food safety quality standards. The purpose of activities is to earn income, place of learning, improve skills, create jobs, and create business opportunities for students and the community. The tuna nut cookis business is carried out within the campus. For quality control and product development activities, use the Fisheries Socio-Economic Entrepreneurship Laboratory of the Faculty of Marine and Fisheries (FIKP) Unhas. For production and marketing activities carried out in the Agribusiness and Entrepreneurship unit of FIKP Unhas. Production is carried out 3 times a week, 12 times a month and 144 times per year. The amount of main raw material is 1 kg of tuna for one production. The results of the implementation of activities show that the processed tuna nut cookies business has very good prospects. The success rate of sales is 99%, the business acceptance rate is 49.5%. Investment  value  of 13% per month. The RC-Ratio value is 1.7 greater than 1. The tuna nut cookies business is feasible to be developed.Keywords: Tuna cookies, production, marketing, revenueAbstrak. PPUPIK merupakan program pengabdian masyarakat multi tahun. Bentuk aplikasi program adalah berupa kegiatan usaha cookies yang dibuat dari ikan tuna segar kualitas terbaik dan kacang tanah. Pemasaran produk menggunakan merk dagang O’SEA. Tuna nut cookies merupakan cookies inovasi dari teknik pengembangan produk, menggunakan teknologi sederhana, diolah berdasarkan standarisasi pengolahan higienitas dan standar mutu keamanan pangan. Tujuan kegiatan untuk memperoleh pendapatan, wadah pembelajaran, meningkatkan keterampilan, menciptakan lapangan kerja, dan meciptakan peluang bisnis bagi mahasiswa dan masyarakat. Usaha tuna nut cookis  dilakukan didalam kampus. Untuk kegiatan quality control dan pengembangan produk, menggunakan Laboratorium Kewirausahaan Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas. Untuk kegiatan produksi dan pemasaran dilakukan di unit Agribisnis dan Kewirausahaan FIKP Unhas. Produksi dilakukan 3 kali perminggu, 12 kali perbulan dan 144 kali pertahun, dengan jumlah bahan baku utama sebanyak 1 kg ikan tuna untuk satu kali produksi. Hasil pelaksanaan kegiatan memperlihatkan usaha olahan tuna nut cookies, memiliki prospek yang sangat baik. Tingkat keberhasilan penjualan 99%, tingkat penerimaan usaha sebesar 49.5%. Nilai investasi 13% per bulan. Nilai RC-Ratio sebesar 1.7 lebih besar dari 1. Usaha tuna nut cookies layak untuk dikembangkan.Kata Kunci: Cookies ikan tuna,  produksi, pemasaran , pendapatan  
PELATIHAN BUKU KAS DIGITAL PADA UNIT USAHA PENGOLAHAN IKAN KERING DI DESA GALESONG KOTA Sitti Fakhriyyah; Sri Suro Adhawati; Arie Syahruni Cangara; Amiluddin Amiluddin; Mardiana E. Fachry; Kasri Kasri
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v6i1.876

Abstract

Pembukuan merupakan salah satu pencatatan keluar masuknya suatu kegiatan. Pembukuan modern sudah menggunakan aplikasi. salah satu pembukuan modern yaitu buku kas digital. Di Desa Galesong Kota usaha pengolahan ikan kering tidak pernah menggunakan pembukuan, sehingga mereka tidak mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan dalam melakukan  pengolahan ikan kering. Tujuan pengabdian ini adalah melatih pengolahan ikan kering dalam menggunakan pembukuan digital. Metode pelaksanaan yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan. Hasil pelatihan pengabdian ini ada 15 peserta pengolahan ikan kering sudah mahir menggunakan aplikasi buku kas digital. Abstract. Bookkeeping is one way of recording the entry and exit of an activity. Modern bookkeeping already uses applications. One of the modern bookkeeping is a digital cash book. In Galesong Village, the dry fish processing business never uses bookkeeping, so they do not know how much profit they get from processing dried fish. The purpose of this service is to train dried fish processing in using digital bookkeeping. The implementation method is conducting training and mentoring. The results of this service training were 15 participants of dried fish processing who were proficient in using the digital cash book application.
Analysis of Potential Economic Value of Catfish Cultivation Waste as Liquid Organic Fertilizer in Benteng Somba Opu Village, Barombong District, Gowa Regency Salman; Aris Baso; Benny Audy Jaya Gosari; Amiluddin; Sri Suro Adhawati; Kasri
PONGGAWA : Journal of Fisheries Socio-Economic VOLUME 2, NOMOR 1, MAY 2022
Publisher : Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.942 KB)

Abstract

This study aims to determine the amount of macronutrient content of nitrogen, phosphate and potassium from catfish culture waste as liquid organic fertilizer (POC) through a fermentation process at different times. As well as knowing the potential economic value, by determining the cost of production and the selling price of catfish farming waste products as liquid organic fertilizer in Benteng Somba Opu Village, Barombong District, Gowa Regency. This research was carried out for three months, from February to April 2021. The fermentation process used a simple experimental research design method, while the potential economic value used a quantitative descriptive research method. The results of the study on catfish culture wastewater contained N, P and K. Macro nutrient levels of catfish manure containing N (nitrogen) ranged from 0.98 - 1.67%, P (phosphorus) 1.89 - 3.40 % and K (potassium) 0.10-1.03%. Apart from the content of macro-nutrient levels to improve macro-nutrients in the soil, POC also provides additional income for catfish cultivators. HPP based on research results is Rp. 19,000 / liter. Comparison of the price of poc in the market with liquid organic fertilizer that has been fermented by comparing 3 brands of poc on the market with the same size, namely 1 liter. The average profit potential of liquid organic fertilizer from catfish farming waste in a month (30 days) is Rp. 884,190, / Month, where the desired POC selling price ranges from Rp.47,500-Rp.52,000,-. Although the potential is small, it is quite interesting for catfish cultivators to try. This is in line with the increase in the production process of catfish cultivation, so additional income in the production of liquid organic fertilizer will also increase.
BAKSO IKAN RUMPUT LAUT MAKANAN SEHAT UNTUK MENDUKUNG PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT Arie Syahruni Cangara; Amiluddin Amiluddin; Syahrul Syahrul; Sitti Fakhriyyah; Sri Suro Adhawati; Andi Amri; Iman Sudrajat; Satriawati Cangara; Aswin Aswin
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.631-638

Abstract

Bakso nyatanya tidak banyak mengandung serat pangan walaupun suda bersumber dari daging hewani. Namun, semestinya tubuh sangat membutuhkan serat pangan tersebut untuk Kesehatan. Senyawa anorganik, yang mungkin memiliki konsekuensi negatif jika digunakan dalam jumlah berlebihan dan hal ini biasanya digunakan sebagai bahan pengenyal pada bakso. Menambahkan serat nutrisi pada produk bakso dan membantu memperbaiki tekstur bakso agar lebih kenyal adalah solusi yang mungkin untuk masalah ini. Penggunaan Rumput laut dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan. Karena kegunaan rumput laut sebagai emulsifier selama proses pembuatan bakso, dengan fungsi tersebut penambahan bubur rumput laut dapat meningkatkan kualitas produk. Permasalahan yang ditemukan adalah produk bakso yang dipasarkan di sekitar kampus hanya mengandung karbohidrat yang tinggi dan tanpa serat pangan. Solusi yang ditawarkan yakni dengan adanya produk bakso ikan rumput laut menjadi makanan siap makan yang memiliki gizi seimbang dan kaya serat pangan yang dibutuhkan oleh tubuh.