Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM MELAKUKAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA AWEH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN Sri Dinengsih; Heni Hendriyani
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 9 No. 2, Juli 2018
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.388 KB) | DOI: 10.34035/jk.v9i2.281

Abstract

Dari 194 negara anggota WHO, 65 di antaranya memiliki cakupan Imunisasi Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT) di bawah target global 90%. Badan Kesehatan Dunia menganjurkan negara-negara untuk bekerja lebih intensif bersama mencapai target cakupan imunisasi, program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan imunisasi dasar pada bayi usia 0 sampai 12 bulan di desa aweh kabupaten lebak banten tahun 2017. Metode penelitian ini merupakan cross sectional , populasinya adalah ibu yang memiliki anak usia 1 sampai 5 tahun yang berada di desa aweh tahun 2017 sebanyak 515 orang dengan metode sampling mengunakan accidental sampling sejumlah 84 orang. Analisis data menggunakan univariat, bivariat, dan analisis multivariat analisis bivariat dengan korelasi product moment dan analisis multivariat dengan regresi linier berganda, analisis univariat kepatuhan imunisasi dasar yang tidak patuh (53,6%), pendidikan rendah (36,9%), pengetahuan kurang baik (48,8%), keluarga yang tidak mendukung (70,2%), yang memberi pernyataan peran tenaga kesehatan kurang baik (34,5%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan ada hubungan pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan imunisasi dasar pada bayi usia 0 sampai 12 bulan. Yang paling signifikan adalah peran tenaga kesehatan dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 27,750. Saran peneliti diharapkan peran tenaga kesehatan berpartisipasi aktif dan berkesinambungan untuk lebih memperhatikan ibu agar mau melakukan imunisasi pada bayinya. Of the 194 WHO member countries, 65 have diphtheria, pertussis and tetanus (DPT) immunization coverage under the global target of 90%. The World Health Organization (WHO) invites countries to work more intensively together to achieve immunization coverage targets, immunization programs aim to reduce morbidity and mortality from preventable diseases by immunization. The purpose of this research is to know the correlation between education, knowledge, family support, and the role of health workers with maternal obedience in conducting basic immunization at infants aged 0 to 12 months in the working area of puskesmas community in the regency of Lebak Banten in 2017. This research is Cross-sectional approach, the population of mothers who have children aged 1 to 5 years who are in the working area of the community health center in 2017 as many as 515 people and a sample of 48 people. Analysis of the data using univariate, bivariate, and multivariate analysis bivariate analysis with product moment correlation and multivariate analysis with multiple linear regression univariate obedience immunization (53,6%), low education (36,9%), poor knowledge (48,8%), unsupportive family (70,2%), giving role statement Poor health workers (34.5%). While the results of bivariate research indicate that there is a relationship between education, knowledge, family support, and the role of health personnel with maternal obedience in performing basic immunization in infants aged 0 to 12 months in the working area of the community health center of the district lebak banten (p <0.05 ), of the variables studied by the greatest OR value is the role of health manpower (27,750) meaning that the role of the poor health worker is at risk 27,750 times bigger to not adhere to basic immunization. Therefore, active and sustained participation is needed by the personnel Health to the local community, so that people believe and believe so that they will know and realize that basic immunization is very important given to the baby.
Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA (Inspeksi Visual Asam Acetat) Sri Dinengsih; Erry Sitanggang
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.237 KB)

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saatini adalah meningkatnya infeksi pada organ reproduksi, yang padaakhirnya menyebabkan kanker, salah satunya kanker serviks yangmenyebabkan kematian nomor dua pada wanita. Kanker serviksmerupakan masalah kesehatan yang melanda negara-negara didunia termasuk di Indonesia. Menurut World Health Organization(WHO) diperkirakan terdapat Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan didunia danurutan pertama untuk wanita dinegara sedang berkembang. Jumlahpenderita kanker serviks menduduki urutan pertama pada penyakityang diderita wanita di negara berkembang. Di negara majuskrinning kanker serviks dengan tes pap terbukti menurunkan angkakejadian kanker serviks 90%. Tes pap smear sulit dilakukan akibatkendala belum tersedianya sumberdaya, sehingga metode IVAmenjadi alternatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Faktoryang paling dominan dan berhubungan dengan Prilaku Deteksi DiniKanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )di Puskesmas Cibodasari Tangerang – Banten. Desain penelitian inimenggunakan metode survey analitik dengan pendekatan casecontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pada 72responden. Data yang digunakan adalah data primer dan diolahsecara kuantitatif dengan metode univariat dan bivariat dengan ujiChi-square. Faktor yang diteliti adalah pendidikan, paritas,pengetahuan, dan sumber informasi. Populasi dalam penelitian iniadalah semua wanita usia subur. Jumlah sampel sebanyak 36responden. Sampel terdiri dari kasus dan kontrol, kasus adalahsebagian WUS yang tidak melakukan pemeriksaan IVA test, dankontrol adalah sebagian WUS yang melakukan pemeriksaan IVAtest..Hasil penelitian ini bahwa factor yang paling dominan danberhubungan adalah sumber informasi(p value = 0.000,OR =6,760 ) pendidikan (p value = 0.002), pengetahuan(p value=0.002),sedangkan factor paritas tidak berhubungan. Saran :membentuk Kelas WUS peduli kanker serviks, lebih proaktif dalampenyuluhan dan pemberian informasi akan pentingnya IVA,melakukan sosialisasi metode IVA secara gratis dan masuk secaraprogram di fasilitas kesehatan tingakt I.
Giving Aloe Vera Pudding Against Blood Sugar Level In Menopause Women Siti Jaronah; Sri Dinengsih; Risza Choirunissa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i4.8036

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan gangguan kronis metabolisme gula darah. Puskesmas Baktijaya Kota Tangerang Selatan, data menunjukkan bahwa Diabetes Mellitus menempati urutan kedua sebanyak 27,8% yang didominasi oleh wanita pascamenopause, di Puskesmas wanita menopause dengan DM belum pernah mengkonsumsi lidah buaya yang digunakan sebagai terapi untuk menurunkan kadar gula darah.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh puding lidah buaya terhadap gula darah pada wanita pascamenopause di wilayah kerja Puskesmas Baktijaya Kota Tangerang Selatan tahun 2021.Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-post eksperimental design berupa pre-test-post-test control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang terdiri dari 15 responden intervensi dan 15 responden kontrol dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji-t independen. Instrumen yang digunakan adalah Tes Glukosa Darah dan lembar observasiHasil: Ada pengaruh penggunaan puding lidah buaya terhadap gula darah pada wanita pascamenopause dengan p value 0,033Kesimpulan: Konsumsi lidah buaya dalam bentuk puding dapat menurunkan gula darah pada wanita menopause yang menderita diabetes mellitus. DiaSaran diharapkan wanita pascamenopause yang menderita diabetes mellitus dapat mengkonsumsi lidah buaya secara rutin dengan berbagai pengolahan salah satunya dalam bentuk puding, selain itu diharapkan penderita diabetes mellitus dapat menjaga pohonnya agar ibu tidak perlu membelinya dan hanya membuat dan mengkonsumsinya secara teratur. Kata kunci: Gula Darah, Lidah Buaya, Menopause, Puding ABSTRACT Background: Diabetes mellitus is a chronic disorder of blood sugar metabolism. Baktijaya Public Health Center, South Tangerang City, data showed that Diabetes Mellitus was in second place as much as 27.8% which was dominated by postmenopausal women, at the Puskesmas menopausal women with DM had never consumed aloe vera which was used as a therapy to lower blood sugar levels.Purpose: to determine the effect of aloe vera pudding on blood sugar in postmenopausal women in the work area of the Baktijaya Public Health Center, South Tangerang City in 2021.Methodology: The design used in this study was a pre-post experimental design in the form of a pre-test-post-test control group design. The sample in this study amounted to 30 respondents consisting of 15 intervention respondents and 15 control respondents with purposive sampling technique. Data were analyzed using independent t-test. The instruments used are Blood Glucose Test and observation sheetsResults: There is an effect of using aloe vera pudding on blood sugar in postmenopausal women with p value 0.033Conclusions: Consumption of aloe vera in the form of pudding can reduce blood sugar in menopausal women who suffer from diabetes mellitus. It isSuggestions hoped that postmenopausal women who suffer from diabetes mellitus can consume aloe vera regularly with various processing, one of which is in the form of pudding, besides that it is hoped that people with diabetes mellitus can maintain the tree so that mothers do not have to buy it and just make and consume it regularly. Keywords: Aloe Vera, Blood Sugar, Menopause, Pudding
Factor Analysis Of Early Marriage During The Covid-19 Pandemic Octaviani Pratama; Sri Dinengsih; Risza Choirunisa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i2.8865

Abstract

Latar Belakang : _ Berdasarkan data yang diperoleh bahwa peningkatan kasus menikah dini pada masa pandemi Covid-19 wanita yang melangsungkan pernikahan pada usia 16-20 tahun sebanyak 45 orang dan terdapat 17 wanita yang melakukan pernikahan dengan usia < 16 tahun . Sedangkan laki-laki menikah dengan usia 19-20 tahun sebanyak 32 orang dan menikah dengan usia < 19 tahun sebanyak 13 pria. itu _ menggambarkan bahwa Masih Banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan dini berdasarkan beberapa _ faktor diantaranya ekonomi , dukungan orang tua dan budaya _Tujuan: Mengetahui faktor analisis kejadian pernikahan usia dini pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Kinerja Puskesmas Pandeglang Tahun 2021Metodologi : studi kasus ini menggunakan kontrol . Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling dari pernikahan awal 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 92 sampel . Kelompok kontrol akan diambil dengan perbandingan 1 : 1. Jumlah sampel yang dibutuhkan _ sebanyak 46 sampel untuk pernikahan dini dan 46 sampel untuk kontrol tidak dinikahi sehingga total sampel adalah 92 sampel . Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling.Hasil Penelitian : Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan mark p value 0,009 < 0,05 , budaya mark p value 0,000 < 0,05 dan status ekonomi mark p value 0,000 < 0,05 dengan pernikahan dini pada masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja Masyarakat Kinerja Puskesmas Pandeglang Tahun 2021Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, budaya dan status ekonomi dengan pernikahan dini di masa pandemi Covid-19.Saran : Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan promosi kesehatan reproduksi tentang resiko pernikahan dini , Bekerjasama dengan instansi lintas sektoral seperti Kecamatan , Pemda , KUA dapat memberikan data pasangan suami istri lebih awal , sehingga dapat ditangani dengan metode sosialisasi lanjutan Risiko menikah dini lebih ditingkatkan lagi. Kata Kunci : Budaya , Pengetahuan , Pernikahan Dini , Status Ekonomi . ABSTRACT Background : Based on the data obtained that the increase in cases of early marriage during the Covid-19 pandemic, there were 45 women who married early at the age of 16-20 and there were 17 women who married aged <16 years. Meanwhile, there were 32 men who were married aged 19-20 years and 13 men who were married aged <19 years. This illustrates that there are still many couples who do early marriage based on several factors including the economy, parental support and culturePurpose : To find out the factor analysis of the incidence of early marriage during the Covid-19 pandemic in the working area of the Pagelaran Pandeglang Health Center in 2021Methodology: this study uses case control. The sampling technique used quota sampling from early marriages in the last 6 months, namely 92 samples. The control group will be taken with a ratio of 1: 1. The number of samples required is 46 samples for early marriage and 46 samples for controls not early marriage so that the total sample is 92 samples. The sampling technique uses the quota sampling technique.Results : There is a significant relationship between education with ap value of 0.009 <0.05, culture with ap value of 0.000 <0.05 and economic status with ap value of 0.000 <0.05 with early marriage during the Covid-19 pandemic in the working area of the Pagelaran Pandeglang Health Center in 2021Conclusion : There is a significant relationship between education, culture and economic status with early marriage during the Covid-19 pandemic.Suggestion : It is hoped that health workers can provide reproductive health promotion regarding risks to early marriage. Collaborate with cross-sectoral agencies such as sub-districts, regional governments, KUA to provide data on couples who marry early, so that they can be followed up by way of socializing risks to further improve early marriage. Keywords : Culture, Knowledge, Early Marriage, Economic Status 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 12 BULAN Evi Ratna Dewi; Sri Dinengsih
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4691

Abstract

Pendahuluan: Upaya program imunisasi merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh. Dasar utama pelayanan kesehatan bidang preventif merupakan perioritas utama, dengan melakukan imunisasi terhadap seorang bayi atau balita tidak hanya memberikan perlindungan pada anak lainnya, karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi. Imunisasi dasar lengkap merupakan pemberian imunisasi awal kepada bayi untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. Penyebab utama rendahnya pencapaian imunisasi dasar lengkap tersebut adalah rendahnya akses pelayanan, tingginya angka drop out. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kelengkapan imunisasi pada bayi usia 12 bulan. Metode: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan total  sampling yaitu seluruh ibu yang memiliki bayi usia 12 bulan sebanyak 66 orang. Instrument berupa kuesioner dengan model pertanyaan tertutup. Kuesioner ini telah di uji validitas dan reliabilitas dengan hasil uji dinyatakan valid dan reliabel. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: terdapat hubungan anatar variabel pengetahuan dengan nilai p-value sebesar 0,001, variabel budaya dengan nilai p-value sebesar 0,008, variabel motivasi dengan nilai p-value sebesar 0,02 dan variabel dukungan keluarga dengan nilai p-value sebesar 0,007 terhadap kelengkapan imunisasi dasar lengkap. Kesimpulan dan Saran: variabel pengetahuan,budaya,motivasi dan dukungan keluarga memiliki hubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap. Diharapkan masyarakat khususnya ibu bayi berperan aktif mengikuti kegiatan kelas ibu balita sehingga .pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap semakin baik.
ANALISIS FAKTOR PEMANFAATAN METODE IVA-TES UNTUK DETEKSI DINI KANKER CERVIK PADA WANITA USIA SUBUR Sri Dinengsih; Fina Nur Afiani
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4679

Abstract

Pendahuluan: Kanker servik merupakan suatu jenis kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu bagian rahim yang terletak dibawah yang membuka ke arah lubang vagina. Kanker ini disebabkan oleh inveksi Human Papilloma Virus (HPV). Sekitar 490.000 wanita di seluruh dunia di diagnose menderita kanker servik dan 240.000 kasus kematian wanita akibat kanker servik dan 807 kasus terjadi di negara berkembang. Tujuan; Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan pemanfaatan metode IVA Tes untuk deteksi dini kanker servik pada wanita usia subur (WUS). Metode: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan accidental sampling yaitu WUS yang melakukan kunjungan ke puskesmas sebanyak 48 orang. Instrument kuesioner telah di uji validitas dan reliabilitas dengan hasil uji dinyatakan valid dan reliabel. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: terdapat hubungan anatara variabel peran bidan dengan nilai p-value sebesar 0,005, variabel motivasi dengan nilai p-value sebesar 0,002 dan variabel dukungan keluarga dengan nilai p-value sebesar 0,004 terhadap pemanfaatan metode IVA Tes untuk deteksi dini kanker servik pada WUS. Kesimpulan dan saran: peran bidan, motivasi, dan dukungan keluarga memiliki hubungan dengan pemanfaatan metode IVA Tes untuk deteksi dini kanker servik pada WUS. Diharapkan puskesmas melibatkan keluarga dalam melakukan pendidikan kesehatan tentang metode IVA test sehinga dengan pengetahuan yang baik dapat memotivasi ibu untuk memanfaatkan pelayanan IVA test.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PREMENOPAUSE Anni Suciawati; Sri Dinengsih; Baiti Yani
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4678

Abstract

Pendahuluan: wanita premenopause akan mengalami masalah dari ketidakteraturan siklus haid, gejolak panas biasa dikeluhkan gerah pada leher sampai wajah, keringat malam, vagina kering/kesat, insomnia (sulit tidur), kencing tidak teratur, penurunan gairah seksual. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2030 ada sekitar 1,2 miliar perempuan yang berusia di atas 50 tahun meningkat sekitar 3%. Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup Premenopause di Desa Bangun Negara Kecamatan Pesisir Selatan Provinsi Lampung Tahun 2023. Metode Penelitian : Desain penelitian menggunakan Cross Sectional. Populasi sebanyak 114 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling yang artinya seluruh populasi dijadikan sampel. Analisa data Univariat dan Bivariat. Hasil Penelitian : yang mengalami kualitas hidup baik sebanyak 74 (65%) sedangkan yang kualitas hidup kurang baik sebanyak 40 (35%). Hasil uji statistik ada hubungan yang signifikan antara status pernikahan (P = 0,002), pendidikan (P =0,001), pekerjaan (P = 0,001), jumlah anak (P = 0,015) dan dukungan keluarga (P = 0,000) dengan kualitas hidup premenopause. Kesimpulan dan Saran : Ada hubungan yang signifikan antara status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup Premenopause di Desa Bangun Negara Kecamatan Pesisir Selatan Provinsi Lampung Tahun 2023. Di sarankan bagi wanita Premenopause dengan melakukan jalan pagi bersama, senam dan olah raga ringan,  medikal chek-up serta memperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisi yang seimbang 
PENGARUH METODE LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Rizki Amaliyah; Sri Dinengsih
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4692

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi kanker payudara di Indonesia sebesar 42,1 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2020 jumlah remaja yang mengalami kanker payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di negara berkembang termasuk Indonesia. Tujuan: Mengetahui pengaruh metode video dan leaflet Terhadap Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri pada Remaja Putri di SMA 73 Jakarta. Metodologi: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan nonequivalent control group design. Sampel penelitian ini berjumlah 30 kelompok leaflet dan 30 kelompok video yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik pengambilan sampel purvorsive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Data dianalisis menggunakan descriptive statistics  dan uji Wilcoxson pada kelompok leaflet dan uji paired T test pada kelompok video lalu di uji perbedaannya menggunakanMann Whitney. Hasil: Rerata tingkatan pengetahuan remaja putri sebelum diberikan leaflet  57,83 dan sebelum diberikan video 83,99. Rerata tingkatan pengetahuan remaja putri setelah leaflet 83,99 dan setelah diberikan video sebesar. ada pengaruh media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan tentang SADARI (P-value0,000) dan ada pengaruh media video terhadap peningkatan pengetahuan tentang SADARI (P-value 0,000). Kesimpulan dan Saran: Metode leaflet dan metode video terbukti signifikan meningkatkan pengetahuan pada remaja putri. Tidak ada perbedaan signifikan dari keduanya sehingga kedua metode tersebut sama-sama meningkatkan pengetahuan. Diharapkan menjadi bahan dan sumber peneltian selanjutnya dan dapat di aplikasikan sebagai salah satu cara edukasi berkaitan tentang kesehatan.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE KUNJUNGAN PERTAMA PADA IBU HAMIL Sri Dinengsih; Riani Diana Putri
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v8i2.4189

Abstract

ANC visits are contacts between pregnant women and health workers to check their pregnancies and optimize the physical and psychological health of pregnant women. If a pregnant woman does not make an ANC visit, she cannot detect abnormalities in the mother and fetus, she does not know the risks that might occur to the mother, she cannot detect diseases suffered by the mother during pregnancy. Purpose; This study was to analyze the factors related to the first visit antenatal care in the working area of ​​the Karangpawitan Health Center, Garut Regency. Research with a cross sectional approach. The research sample used total sampling, namely all pregnant women in Sindangpalay Village, Working Area of ​​the Karangpawitan Health Center, Garut Regency, as many as 74 respondents in April 2019. The instrument was a questionnaire. Data analysis used the chi-square test. Research results: that there is a relationship between knowledge variables with a p-value of 0.004, education variable with a p-value of 0.002, motivation variable with a p-value of 0.017 and family support variable with a p-value of 0.014 on ANC examination K1. That knowledge, education, motivation and family support have a relationship with ANC K1 examination. It is hoped that it can provide health education about the importance of the first visit ANC examination both at posyandu and in class activities for pregnant women so that pregnant women increase their knowledge.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN KOHORT IBU PADA BIDAN Sri Dinengsih; Nengrum Kusumah Sari
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v8i2.4190

Abstract

Latar Beakang: Penggunaan kohort sebagai dokumen pencatatan yang dilakukan oleh bidan merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka kematian ibu sebagai alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat dengan. Dampak dari tidak dilakukannya kohort ibu akan menimbulkan masalah yaitu cakupan KIA yang rendah sehingga permasalah yang terjadi pada ibu dan anak di suatu wilayah tidak terdeteksi secara dini dan akan menimbulkan beberapa masalah yang akan memerlukan penanganan secara khusus baik bagi ibu maupun bayi. Tujuan; Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kelengkapan pendokumentasian kohort ibu oleh bidan di Puskesmas Wilayah I Kabupaten Garut. Metodologi: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan total sampling yaitu seluruh bidan desa yang bekerja di Puskesmas Wilayah I Kabupaten Garut sebanyak 53 bidan desa pada April 2019. Instrument berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian: Ada hubungan antara variabel supervisi dengan niali p-value sebesar 0,029, variabel lingkungan kerja dengan nilai p-value sebesar 0,013, variabel pelatihan dengan nilai p-value sebesar 0,033 dan variabel beban tugas dengan nilai p-value sebesar 0,021 terhadap kelengkapan pendokumentasian kohort ibu. Kesimpulan dan saran: pada variabel supervisi, lingkungan kerja, pelatihan, dan bebas tugas memiliki hubungan dengan kelengkapan pendokumentasian kohort ibu. Diharapkan puskesmas dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi bidan dimana bidan melakukan pendokumentasian kohort ibu