Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS PESAN DAKWAH ISLAM DALAM KOMUNIKASI TRADISIONAL KATOBA PADA MASYARAKAT MUNA Hadirman Hadirman; Ardianto Ardianto; Musafar Musafar
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.999

Abstract

The purpose of this article is to describe  at the text of the katoba tradition as a medium for Islamic propaganda in the Muna community. The tradition of katoba as a traditional communication medium that is believed to be effective in conveying Islamic values to the child being tested. The purpose of this study is to describe the forms of Islamic da'wah messages in the katoba tradition to the Muna community. The method used in this research is descriptive-qualitative. Based on the results and language, it appears that one of the katoba traditions in the Muna community is one of which functions as an Islamic transmission messages of Islamic da’wah. The messages of Islamic da'wah in the katoba tradition are packaged in ritual language related to fundamental values in Islam, namely the creed, prayer, fasting, pilgrimage, and zakat. Keywords: Da'wah Message, Katoba Tradition, Muna Community. Tujuan artikel ini adalah mendeksripsikan bentuk-bentuk pesan dakwah Islam dalam komunikasi tradisional katoba pada masyarakat Muna. Tradisi katoba sebagai media komunikasi tradisional yang diyakini efektif  dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah Islam pada anak yang di-katoba berdasarkan agama yang diyakininya orang tua seorang anak. Metode penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah deskriptif-kualitatif. Berdasakan hasil dan pembahasan tampak bahwa komunikasi tradisional katoba pada masyarakat Muna salah satunya berfungsi sebagai transmisi pesan dakwah Islam. Pesan-pesan dakwah Islam  dalam dalam komunikasi tradisional katoba berkaitan dengan sahadha ’syahadat’, sambahea ‘salat’, poasa ’puasa’, hadhi ‘haji’, dan zakati ‘zakat’.  Kata kunci: Pesan Dakwah; Tradisi Katoba; Masyarakat Muna.
AJARAN WUJUDIYAH MENURUT NURUDDIN AR-RANIRI Rusdiyanto Rusdiyanto; Musafar Musafar
Potret Pemikiran Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v22i1.756

Abstract

Abstract. In the 16th and 17th centuries, the influence and power of  Aceh Kingdom reached the sumatra Island and Malay peninsula. Also at that time, Aceh kingdom has acheived a lot of progress in the field of education, the development of thought aprreciation of islmaic teaching. Nuruddin Ar-Raniri is one of immigrant moeslim scholar who take part in the development of Islam in Aceh. His big agenda is to straighten agenda out the understanding of Islam which was brought first by his predecessors, they are Hamzah Fansuri and Syamsuddin as-Samatrani. Their Islamic teaching known by wujudiyah, its close with Ibn Arabi’s mystical understanding or wahdatul wujud. According to ar-Raniri, there are three reasons to oppose this teaching. First, wujudiyah is identic with pre-Islmaic belief such as Christianity, Majusi and Brahmani. Second, Wujudiyah same with splinter sects in Islam that emerged after Prophed died, like Mu’tazilah dan Qadariyyah. Third, wujudiyyah is practices of deviant tarekat from Sunni. His opposition was caused basically he was a Sunni scholars who adheres wahdatus Syuhud’s view. While in fiqh, he is an Asy’ariyah follower. His noncompromise actions against the wujudiyah followers were related to his life in India, which was filled with long intolerant conflicts between Hindus and Muslims.Keywords : Nuruddin Ar-Raniri, Wujudiyyah, Sufism Abstrak. Pada abad ke 16 dan 17 M, pengaruh dan kekuasaan kerjaan Aceh telah sangat terasa di kepulauan Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu. Dalam rentan waktu ini pula, kerajaan Aceh telah mencapai banyak kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan, perkembangan pemikiran serta penghayatan terhadap ajaran Islam. Nuruddin Ar-Raniri merupakan salah satu ulama’ pendatang yang ikut mewarnai perkembangan Islam di Aceh. Agenda besarnya adalah meluruskan pemahaman Islam yang terlebih dahulu disebarkan oleh Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Samatrani. Ajaran yang dikenal dengan nama wujudiyah ini dekat dengan pemikiran sufistik ibn Arabi atau wahdatul wujud. Menurut arRaniri, terdapat tiga alasan mengapa ajaran tersebut perlu ditentang. Pertama Wujudiyah identik dengan agama dan kepercayaan pra Islam seperti Nasrani, Majusi dan Brahmaniyah. Kedua, ajaran Wujudiyah sama dengan ajaran sekte-sekte sempalan dalam Islam pasca Rasulullah wafat, seperti Mu’tazilah dan Qadariyyah. Ketiga, Wujudiyyah merupakan pengamalan dari tarekat yang sesat dan  menyimpang dari konsep Islam Sunni. Penentangan ini disebabkan karena pada dasarnya ia adalah ulama’ sunni yang menganut paham Wahdatus Syuhud dalam konsep tasawufnya. Sementara dalam bidang keilmuan lainnya, seperti fikih jelas sekali bahwa ia merupakan Ulama’ sunni yang setia terhadap ajaran Asy’ariyah.Sikap non komprominya kepada terhadap para pengikut wujudiyah dikaitkan dengan kehidupan masa lalunya di India yang hidup dalam konflik berkepanjangan antara Hindu dan Islam yang tidak toleran.Kata Kunci: Nuruddin Ar-Raniri, Wujudiyyah, Tasawuf
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM MEDIA PERTUNJUKAN KABHANTI KANTOLA (Analisis Pesan Verbal Media Tradisional Masyarakat Muna Pada Pentas 10 Juli 2018) N. Kenda; Hadirman Hadirman; Musafar Musafar
Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa Vol 1, No 01 (2020): Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa
Publisher : Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabhanti kantola merupakan salah satu media komunikasi tradisional yang berisi pesan/komunikasi pembangunan. Seni pertunjukan kabhanti kantola berisi pesan-pesan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun sumber daya manusia. Kajian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk komunikasi pembangunan dalam pesan verbal yang terkandung teks-teks kabhanti kantola pada masyarakat Muna. Teori yang digunakan dalam kajian ini terdiri atas (1) konsep kabhanti kantola, dan (2) komunikasi pembangunan. Pesan pembangunan yang terkandung dalam teks-teks kabhanti kantola dideskripsikan secara kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Kepustakaan digunakan untuk mengungkap pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek kajian terkait komunikasi pembangunan dalam pesan verbal kabhanti kantola. Hasilnya menunjukkan bahwa kabhanti kantola pada masyarakat Muna mampu dijadikan sebagai salah satu media komunikasi pembangunan baik pembangunan fisik maupun pembangunan karakter dan sumber daya manusia.
Prolematika Pengelolaan Pendidikan Islam Non-Formal Pada Komunitas Muslim Rivai Bolotio; Hadirman Hadirman; Musafar Musafar
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jii.v15i1.1072

Abstract

Prolematics of Non-Formal Islamic Education Management in Muslim Communities. This article aims to describe the prolematics of managing non-formal Islamic education in the Muslim community, specifically TPQ Nurul Taqwa Sea in Sea Village, Pineleng District, Minahasa Regency. Management problems in non-formal education, specifically TPQ Nurul Taqwa Sea are related to the non-optimally implementation of institutional management based on management functions (planning, organizing, monitoring and evaluating). In addition, it also illustrates the driving and inhibiting factors in the management of TPQ Nurul Taqwa Sea relating to (1) curriculum and teaching, (2) teaching staff, (3) students, (4) facilities and infrastructure, (5) finance and financing, (6) TPQ's relationship with the community
Fungsi Adaptasi Sosio-Kultural Komunitas Muna Perantauan dalam Masyarakat Multikultural di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Musafar; Hadirman
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jsai.v1i2.559

Abstract

The purpose of the article is to describe the socio-cultural adaptation function of the Muna community to the multicultural community ini Bitung City. The method used ini this research is descriptive qualitative. The result showed that ini order to suvive in the City of Bitung, the Muna community does social-cultural adaptation. The social-cultural adaptations has a function for the Muna community overseas, namely (1) the function of strengthening identity; (2) economic function; and (3) social solidarity function.
STRATEGI COPING PADA PASIEN POSITIF COVID-19 PASCA DINYATAKAN SEMBUH Andi Nursafirah Mutmainnah; Musdalifah Dachrud; Musafar Musafar
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i2.2212

Abstract

ABSTRACTWhen individuals suffer from COVID-19, they have to be isolated in order to contain the disease from spreading widely. Facing days as COVID-19 patients is not an easy thing for them. There are numerous stress sources they experience during isolation time. To face this stress, patients could use a coping strategy that is suitable for the problems they experience. The study aims to find out what are the coping strategies of these patients until they recover. The method of this study is a descriptive qualitative approach to describe the coping strategies of COVID-19 patients during their isolation. The data collection techniques were observation, interview, and documentation. The data analysis technique in this study was data reduction, display, and drawing conclusions. The result of this study indicated that each individual had different coping strategies. However, the most used coping strategy by COVID-19 patients is escape avoidance in which the patients shift their minds to the activities they like.?ABSTRAKSaat individu terpapar COVID-19, mereka harus menjalani isolasi untuk mencegah penyebaran lebih luas. Menghadapi hari-hari sebagai pasien COVID-19 tidaklah mudah bagi mereka. Ada banyak sumber stres yang dirasakan oleh pasien positif COVID-19 saat mereka menjalani isolasi. Untuk menghadapi stres tersebut, pasien dapat menggunakan strategi coping yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dialami tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi coping pasien positif COVID-19 hingga mereka mencapai kesembuhan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan bagaimana strategi coping pasien COVID-19 saat menjalani isolasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Metode pengumpulan data penelitian adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap individu memiliki strategi coping yang berbeda-beda. Namun, strategi coping yang paling banyak dilakukan oleh pasien COVID-19 adalah escape avoidance yaitu dengan mencoba mengalihkan pikiran mereka dengan aktivitas-aktivitas yang mereka gemari.
Strategi Pelestarian Ritual Katoba pada Komunitas Muna Perantauan di Kota Kendari Musafar Musafar; Hadirman Hadirman; Indra Rahayu Setiawati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7617

Abstract

Tradisi katoba yang dipraktikkan komunitas Muna perantauan di Kota Kendari berkaitan dengan upaya untuk melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ritual katoba sangat kaya dengan nilai-nilai hidup yang disampaikan seorang imamu kepada anak yang di-katoba. Namun demikian, penyusutan nilai tidak menutup kemungkinan akan terjadi dalam ritual katoba apalagi yang dilaksanakan di perantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pelestarian nilai-nilai ritual katoba pada komunitas Muna perantauan di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil riset menunjukkan bahwa strategi pelestarian nilai-nilai ritual katoba pada komunitas etnik Muna perantauan di Kota Kendari dapat dilakukan melalui: mengukuhkan pelaksanaan ritual katoba, sosialisasi nilai ritual katoba pada generasi muda, ritual katoba sejalan dengan syiar Islam, dan pemakaian dua bahasa (Muna-Indonesia) dalam ritual katoba pada komunitas Muna perantauan di Kota Kendari.
Strategi Pelestarian Ritual Katoba pada Komunitas Muna Perantauan di Kota Kendari Musafar Musafar; Hadirman Hadirman; Indra Rahayu Setiawati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7617

Abstract

Tradisi katoba yang dipraktikkan komunitas Muna perantauan di Kota Kendari berkaitan dengan upaya untuk melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ritual katoba sangat kaya dengan nilai-nilai hidup yang disampaikan seorang imamu kepada anak yang di-katoba. Namun demikian, penyusutan nilai tidak menutup kemungkinan akan terjadi dalam ritual katoba apalagi yang dilaksanakan di perantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pelestarian nilai-nilai ritual katoba pada komunitas Muna perantauan di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil riset menunjukkan bahwa strategi pelestarian nilai-nilai ritual katoba pada komunitas etnik Muna perantauan di Kota Kendari dapat dilakukan melalui: mengukuhkan pelaksanaan ritual katoba, sosialisasi nilai ritual katoba pada generasi muda, ritual katoba sejalan dengan syiar Islam, dan pemakaian dua bahasa (Muna-Indonesia) dalam ritual katoba pada komunitas Muna perantauan di Kota Kendari.
IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS MODERATION PRACTICES IN MINORITY ISLAMIC VILLAGES IN SEA VILLAGE, PINELENG DISTRICT, MINAHASA REGENCY Fitri Mamonto; Musafar Musafar; Hadirman Hadirman
ILMU USHULUDDIN Vol. 9, No. 2, December 2022
Publisher : Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/iu.v9i2.27404

Abstract

This article is a study related to religious moderation in minority Islamic villages. Moderation of religion in the Muslim-Christian community in Sea Village, Pineleng District is going very well in social interactions and activities. This study raises the issue of how the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The purpose of this study is to describe the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The method used in this research is descriptive-qualitative with a phenomenological approach. The results showed that the practice of religious moderation in the socio-religious life of the Muslim community in Sea Village was applied in social activities, religious activities, and political activities and “village” leadership. The implication of this research is as an effort to maintain cohesiveness and increase religious moderation that has been implemented and maintain it continuously from generation to generation to become a miniature of religious moderation in North Sulawesi.
IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS MODERATION PRACTICES IN MINORITY ISLAMIC VILLAGES IN SEA VILLAGE, PINELENG DISTRICT, MINAHASA REGENCY Fitri Mamonto; Musafar Musafar; Hadirman Hadirman
ILMU USHULUDDIN Vol. 9, No. 2, December 2022
Publisher : Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/iu.v9i2.27404

Abstract

This article is a study related to religious moderation in minority Islamic villages. Moderation of religion in the Muslim-Christian community in Sea Village, Pineleng District is going very well in social interactions and activities. This study raises the issue of how the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The purpose of this study is to describe the practice of religious moderation in socio-religious life in a minority Islamic village in Sea Village. The method used in this research is descriptive-qualitative with a phenomenological approach. The results showed that the practice of religious moderation in the socio-religious life of the Muslim community in Sea Village was applied in social activities, religious activities, and political activities and “village” leadership. The implication of this research is as an effort to maintain cohesiveness and increase religious moderation that has been implemented and maintain it continuously from generation to generation to become a miniature of religious moderation in North Sulawesi.