Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Paradigma Kritis-Konstruktif:Ijtihad Pengembangan Paradigma Pendidikan Islam Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama Salim, Arhanuddin
Journal of Islamic Education Policy Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2 No. 2 2017
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study offers a constructive-critical paradigm as an effort to develop Islamic education in Muhammadiyah and Nahdatul Ulama. Development of Islamic education paradigm of Muhammadiyah and Nahdatul Ulama whose goal ultimately directs the learners into pious human beings to God. Freedom here is limited by the line of demarcation of the law and the teachings of the Shariah that are determined by God in line with the philosophy that underlies human nature. Learners are added by Muslims is a smart, meticulous, and able to think by using the mind well and responsible. This critical-constructive paradigm is used as a reference in developing Islamic education in Muhammadiyah and Nahdatul Ulama in the future.Keywords: Critical-Constructive Paradigm, Islamic Education, Muhammadiyah and Nahdatul Ulama AbstrakStudi ini menawarkan paradigma kritis-konstruktif sebagai upaya pengembangan pendidikan Islam yang ada di Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Pengembangan paradigma pendidikan Islam Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama yang tujuan akhirnya mengarahkan agar peserta didik menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Kebebasan di sini di batasi oleh garis demarkasi hukum dan ajaran syariat yang ditentukan oleh Tuhan yang sejalan dengan filsafat yang mendasari fitrah manusia. Peserta didik didambahkan oleh umat Islam adalah yang cerdas, cermat, dan mampu berfikir dengan menggunakan akalnya dengan baik dan bertanggung jawab. Paradigma kritis-konstruktif inilah yang dijadikan acuan dalam mengembangkan pendidikan Islam yang ada di Muhammadiyah dan Nahdatul Ulam ke depan.Kata Kunci: Paradigma Kritis-Konstruktif, Pendidikan Islam, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama
Paradigma Kritis-Konstruktif:Ijtihad Pengembangan Paradigma Pendidikan Islam Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama Arhanuddin Salim
Journal of Islamic Education Policy Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4938.396 KB) | DOI: 10.30984/j.v2i2.695

Abstract

This study offers a constructive-critical paradigm as an effort to develop Islamic education in Muhammadiyah and Nahdatul Ulama. Development of Islamic education paradigm of Muhammadiyah and Nahdatul Ulama whose goal ultimately directs the learners into pious human beings to God. Freedom here is limited by the line of demarcation of the law and the teachings of the Shari'ah that are determined by God in line with the philosophy that underlies human nature. Learners are added by Muslims is a smart, meticulous, and able to think by using the mind well and responsible. This critical-constructive paradigm is used as a reference in developing Islamic education in Muhammadiyah and Nahdatul Ulama in the future.Keywords: Critical-Constructive Paradigm, Islamic Education, Muhammadiyah and Nahdatul Ulama AbstrakStudi ini menawarkan paradigma kritis-konstruktif sebagai upaya pengembangan pendidikan Islam yang ada di Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Pengembangan paradigma pendidikan Islam Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama yang tujuan akhirnya mengarahkan agar peserta didik menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Kebebasan di sini di batasi oleh garis demarkasi hukum dan ajaran syariat yang ditentukan oleh Tuhan yang sejalan dengan filsafat yang mendasari fitrah manusia. Peserta didik didambahkan oleh umat Islam adalah yang cerdas, cermat, dan mampu berfikir dengan menggunakan akalnya dengan baik dan bertanggung jawab. Paradigma kritis-konstruktif inilah yang dijadikan acuan dalam mengembangkan pendidikan Islam yang ada di Muhammadiyah dan Nahdatul Ulam ke depan.Kata Kunci: Paradigma Kritis-Konstruktif, Pendidikan Islam, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama
Tradisi Maulid pada Masyarakat Muslim Gorontalo: Pertautan Tradisi Lokal dan Islam (Maulid Tradition Among Gorontalo Muslim Community: The Link Between Local Tradition and Islam) Kamaruddin Mustamin; Muhammad Gazali Rahman; Arhanuddin Salim
Potret Pemikiran Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v25i1.1492

Abstract

ABSTRACT This article aims to discover and probe deeper into the acculturation process of local culture with the practices and traditions of the maulid of the Prophet Muhammad in the Gorontalo community. This study uses a phenomenological qualitative approach. Data collection methods applied are in-depth interviews, observation, and documentation. The results of the study found that the presence and expansion of Islam in Gorontalo also influenced the religious perspective held by the people of Gorontalo. The willingness of the local community to adapt to the new teachings of Islam that they believe is a reinforcement of the acculturation of local cultural practices with the implementation of the tradition of the maulid of the Prophet Muhammad. The early Islamic preachers in Gorontalo managed to distinguish between the part of the local culture that still worth preserved and the part that must be preserved. This combination and acculturation effort between Islam and local culture is able to engender a new version and level of culture that is unique and has a local character. The innovative ability of the preachers to communicate Islamic rituals to the local culture of the Gorontalo people, can lead to a critical appreciation of the local values of the community's culture and the characteristics that accompany these values. Keywords: tradition; political; culture.ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam proses akulturasi budaya lokal dengan praktik dan tradisi maulid Nabi Muhammad saw. dalam masyarakat Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa kehadiran dan ekspansi Islam di Gorontalo turut mempengaruhi cara pandang keagamaan yang dianut oleh masyarakat Gorontalo. Kesediaan masyarakat lokal untuk mau beradaptasi dengan ajaran Islam yang baru mereka yakini menjadi penguat dari akulturasi praktik budaya lokal dengan pelaksanaan tradisi maulid Nabi Muhammad saw. Para pendakwah Islam awal di Gorotalo berhasil memilah antara bagian budaya lokal yang masih layak dipertahankan dan bagian yang harus dilestarikan. Upaya kombinasi dan akulturasi antara Islam dan budaya lokal ini mampu melahirkan versi dan level budaya baru yang khas dan bercorak lokal. Kemampuan inovasi para pendakwah mendialogkan ritual Islam dengan budaya lokal masyarakat Gorontalo, dapat mengantarkan diapresiasinya secara kritis nilai-nilai lokalitas dari budaya masyarakat beserta karakteristik yang mengiringi nilai-nilai itu.Kata kunci: tradisi; politik; budaya.
PENDIDIKAN KARAKTER DAN EKSISTENSI PEMUDA Arhanuddin Salim
Potret Pemikiran Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v19i2.728

Abstract

To realize the vision of national development, namely to realize a society of noble character, morality, ethics, culture and civilization based on the Pancasila philosophy, the national education system must be the main focus that must be addressed. Based on the functions and objectives of national education, it is clear that education at every level must be organized systematically to achieve that goal. This concerns the reality of education in educational units from early childhood education to tertiary education which is currently experiencing fading and degradation in terms of forming the character of its students. All of this is due to the absence of a learning system focused on the direction of the formation of superior character values. Keywords:education, character education, youth and the future of the nation Untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila, maka sistem pendidikan nasional harus menjadi fokus utama yang harus dibenahi. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal ini menyangkut realitas pendidikan di dalam satuan pendidikan dari pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi yang saat ini mengalami pemudaran dan degradasi dalam hal pembentukan karakter peserta didiknya. Semua ini disebabkan karena tidak adanya sistem pembelajaran yang terfokus pada arah pembentukan nilai-nilai karakter unggul. Kata Kunci:pendidikan, pendidikankarakter, pemuda dan masa depanbangsa
Pelaksanaan Pendidikan Lintas Iman di Indonesia: Studi Kasus Pada Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Arhanuddin Salim
FIKRAH Vol 6, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Jurusan Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4640.803 KB) | DOI: 10.21043/fikrah.v6i2.4006

Abstract

Religious education tends to overlook this aspect of respect for other religions. This article is the result of the research field by using a qualitative approach. The source of the data gathered from in-depth interviews, observes, and the documentation of the implementation of the Interfaith education on Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). This article revealed that personal participant in inter-faith education implementation by ICRP underwent significant changes. On the aspect of their faith more confident with his religion, while still giving the fair space to good judgment and correct against other religions.
Implementasi Etnomedia Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal Di Sekolah Dasar Bolaang Mongondow Ditha Evita Manoppo; Arhanuddin Salim; Wadan Y. Anuli
Journal of Elementary Educational Research Vol 1 No 2 (2021): 2021 Volume 1 No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.006 KB) | DOI: 10.30984/jeer.v1i2.70

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang impelemntasi etnomedia pembelajaran berbasis budaya lokal pada mata pelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar Negeri 2 Bongkudai Bolaang Mongondow Timur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi media berbasis budaya lokal pada mata pelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar Negeri 2 Bongkudai Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara yaitu dokumentasi, observasi, wawancara. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data primer sekunder di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan Media Pembelajaran Kebudayaan pada Mata Pelajaran Muatan Lokal membantu guru untuk memudahkan menyampaikan materi Muatan Lokal. Guru juga dapat mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengimplementasikan Media Pembelajaran. Pendidik atau guru berperan penting dalam pembelajaran kebudayaan (Muatan Lokal). Guru tidak hanya sebagai motivator dan fasilitator tetapi juga harus mampu menyampaikan pengetahuan yang dimiliki dengan menerapkan berbagai strategi, pendekatan, dan metode-metode pembelajaran.
Implementasi Pendidikan Agama Islam pada Anak Usia Dini di Raudhatul Athfal Hidayatullah Manado Rivai Bolotio; Arhanuddin Salim; Jahra Goeu
Indonesian Journal of Early Childhood Education (IJECE) Vol 2 No 01 (2022): IJECE Volume 2 Nomor 1, Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.43 KB) | DOI: 10.30984/ijece.v2i01.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi dan penggunaan metode dalam implementasi nilai-nilai agama pada anak usia dini di Raudatul Athfal Hidayatullah Manado. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini di Raudhatul Atfhal Hidayatullah Manado, sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan agama dan per-Undang-undangan yang berlaku, yaitu dimana anak usia dini harus mendapatkan keteladanan baik dari orangtua maupun guru di sekolah, dan juga di RA Hidayatullah Manado, implementasi nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini dilakukan dengan keteladanan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kata kunci: implementasi, nilai-nilai agama Islam, anak usia dini
Promosi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Bagi Kalangan Muda Di Malaysia Salim, Arhanuddin; Kadir, Kadir; Saud, Indah Wardaty
TARSIUS : Jurnal Pengabdian Tarbiyah, Religius, Inovatif, Edukatif & Humanis Vol 5 No 2 (2023): 2023 Volume 5 Nomor 2
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/tarsius.v5i2.696

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai- nilai moderasi beragama pada kalangan muda yang ada Malaysia. Nilai-nilai moderasi beragama merupakan satu elemen penting bangsa indonesia yang memungkinkan dibagikan kepada negara lain karena memiliki daya rekat terhadap persatuan dan keutuhan sebuah bangsa dan negara khususnya negara tetangga seperti Malaysia. Keseimbangan antara semangat kebangsaan dan kemerdekaan beragama yang merupakan inti dari moderasi beragama harus dijaga oleh seluruh komponen anak bangsa terlebih lagi di kalangan mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dibulan Agustus 2023, metode pelaksanaanya dengan menjabarkan nilai-nilai moderasi beragama yang telah dianut lama di Indonesia melalui seminar. Peserta kegiatan PKM ini terdiri dari mahasiswa UKM yang terpilih untuk menghadiri seminar. Hasil kegiatan PKM ini mampu memberikan penguatan nilai – nilai moderasi beragama bagi generasi muda di Malaysia agar memiliki peran aktif di masyarakat dalam menjaga perdamaian dan keutuhan bangsa.
Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di Pondok Pesantren Pawero, Abdul Muis Daeng; Luma, Meiskyarti; Danial, Zelan Tamrin; Salim, Arhanuddin
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Nyiur-Dimas) Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/nyiur.v2i1.278

Abstract

Merdeka belajar merupakan kebijakan untuk memberikan kesempatan bagi sekolah, guru, dan peserta didik untuk berinovasi, berimprovisasi, dan bernegosiasi untuk belajar secara bebas, mandiri dan kreatif. Kebijakan merdeka belajar pertama kali diterapkan secara nasional pada tahun 2021 untuk memberikan ruang gerak kepada lembaga pendidikan khususnya guru-guru untuk melakukan inovasi dalam melaksanakan proses pendidikan di sekolah. Merdeka belajar merupakan suatu kondisi yang memberikan kepercayaan penuh kepada pihak sekolah, khususnya guru dan peserta didik dalam pembelajaran, sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal di bawah bimbingan guru. Merdeka belajar merupakan terobosan untuk menciptakan suasana belajar yang bebas dan menyenangkan, baik bagi peserta didik maupun para guru. Pelatihan implementasi kebijakan merdeka belajar ini, dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Luthfi Desa Lolanan Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Tujuan pelatihan implementasi merdeka belajar di pondok pesantren ini adalah memberikan bekal kemampuan secara paradigmatik kepada segenap unsur pondok pesantren al-luthfi serta keterampilan mengajar para guru di pondok pesantren terkait implementasi merdeka belajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah, khususnya di pondok pesantren, serta meningkatkan motivasi guru di pondok pesantren dalam melaksanakan tugasnya dalam membangun paradigm pendidikan yang menyenangkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di pondok pesantren. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Di Pondok Pesantren Al-Luthfi Desa Lolanan Kecamatan Sangtombolang, Bolaang Mongondow” memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan kemampuan guru dalam implementasi kebijakan merdeka belajar serta para santri di lingkungan pondok pesantren.
Mainstreaming Interfaith Education: Countering Radicalism by The Innovation of Model Interfidei Schools Arhanuddin Salim
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1156

Abstract

 Abstract This paper evaluates interfaith education in Indonesia through a case study of Interfidei's school program in Yogyakarta. Interfaith education is one of Indonesia's most common ways of addressing interfaith tensions. This qualitative research uses a comparative descriptive method with data collection techniques using in-depth interview techniques, observation, and documentation. The research location is in Yogyakarta, observing the implementation of the Interfaith School at the Interfidei Foundation, Yogyakarta. Interfidei school is an excellent interfaith school in Indonesia. The form of interfaith education developed by Interfidei focuses on interfaith community activities and is booming with the interpersonal approach to reduce prejudice between participants. However, interreligious education focusing on interpersonal relations fails to bring about significant inter-religious understanding because it avoids discussing fundamental theological issues and differences. The results showed that theological and philosophical approaches are needed to bring about a profound change in interfaith knowledge in Indonesia rather than the current focus on interpersonal relations. Abstrak Tulisan ini mengevaluasi pendidikan lintas agama di Indonesia melalui studi kasus program sekolah Interfidei di Yogyakarta. Pendidikan lintas agama adalah salah satu cara paling umum di Indonesia untuk mengatasi ketegangan antar agama. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Yogyakarta, pada Sekolah Lintas Agama di Yayasan Interfidei. Sekolah Interfidei adalah sekolah unggulan antar-agama di Indonesia. Bentuk pendidikan lintas agama yang dikembangkan oleh Interfidei menitikberatkan pada kegiatan komunitas lintas agama dengan pendekatan interpersonal untuk mengurangi prasangka antar peserta. Namun, pendidikan antar-agama yang menitikberatkan pada relasi interpersonal menghasilkan pemahaman antar-agama yang signifikan karena menghindari pembahasan persoalan dan perbedaan teologis yang mendasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan teologis dan filosofis diperlukan untuk membawa perubahan mendalam dalam pengetahuan lintas agama di Indonesia daripada fokus hubungan interpersonal saat ini.