Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Strategi Pelestarian Tradisi Katoba sebagai Media Pendidikan Islam pada Masyarakat Etnis Muna di Sulawesi Tenggara Gonibala, Rukmina; Ardianto, Ardianto; Hadirman, Hadirman
Journal of Islamic Education Policy Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT., The purpose of this study was to describe the preservation strategy of the katoba’s tradition as a medium of Islamic education in Muna ethnic communities at Southeast Sulawesi. Katoba was a life cycle tradition that deals with the practice of Islamic values which carried out hereditary by Muna ethnic communities. In Muna ethnic communities, the Katoba tradition was understood as a ritual of "repentance", or "child islamization" which aged 7-11 years old. In its implementation, the katoba tradition contains the values of Islamic education that are represented, both verbally and nonverbally. This study used a qualitative approach with the research location in Muna district and West Muna District, at Southeast Sulawesi Province. By using the interactive analysis, this study produced the facts about the preservation of the katoba tradition as a medium of Islamic education in the Muna community which carried out by (1) inheriting katoba values in the family environment, (2) preserving the Muna language, (2) increasing the professionalism of imamu, and (4) preservation through "Katoba-insightful" teaching and research. Keywords: strategy of preservation, katoba tradition, Muna ethnic communitiesABSTRAK., Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan strategi pelestarian tradisi katoba sebagai media pendidikan Islam pada masyarakat etnis Muna di Sulawesi Tenggara. Katoba adalah tradisi siklus hidup yang bertalian dengan praktik nilai-nilai Islam yang dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat etnis Muna. Bagi masyarakat etnis Muna, tradisi katoba dipahami sebagai ritual “pertobatan”, atau “pengislaman anak” berusia 7-11 tahun. Dalam pelaksanaannya tradisi katoba mengandung nilai-nilai pendidikan Islam yang direpsentasikan, baik secara verbal maupun nonverbal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat Propinsi Sulawesi Tenggara. Menggunakan analisis interaktif, penelitian ini menghasilkan fakta-fakta strategi pelestarian tradisi katoba sebagai media pendidikan Islam pada masyarakat Muna dilakukan dengan langkah-langkah (1) pewarisan nilai-nilai katoba di lingkungan keluarga, (2) pelestarian bahasa Muna, (2) peningkatan pro esionalisme imamu, dan (4) pelestarian melalui pengajaran dan penelitian “Berwawasan Katoba”. Kata Kunci: strategi pelestarian, tradisi katoba, masyarakat etnis Muna
KEARIFAN LOKAL DALAM BAHASA-BAHASA ETNIS DI SULAWESI UTARA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA Hadirman, Hadirman; Ardianto, Ardianto
LITERA Vol 20, No 2: LITERA JULI 2021
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v20i2.36029

Abstract

Penelitian bahasa-bahasa etnis di Sulawesi Utara kaitannya dengan kearifan lokal dan multikulturalisme penting dilakukan. Melalui penelitian akan terungkap nilai-nilai kearifan lokal yang berwawasan multikultural. Selain itu, penelitian ini memiliki implikasi pada pembentukan karakter bangsa ketahanan integrasi bangsa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai kearifan lokal khususnya yang berwawasan multikultural dalam bahasa-bahasa etnis (daerah) di Sulawesi Utara dan implikasinya terhadap pendidikan karakter bangsa. Metode pengumpulan atau penyediaan data dilakukan melalui studi pustaka, simak, dan catat khususnya terkait data lisan percakapan masyarakat lokal menggunakan bahasa etnis. Model analisis data yang digunakan adalah interaktif-dialektis. Melalui model ini, pengumpulan data dan analisis secara bersama-sama, berulang kali, sesuai kebutuhan. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa-bahasa etnis di Sulawesi Utara mengandung nilai kearifan lokal, khususnya pemakaian bahasa etnis dalam konteks atau ranah budaya dan sosial kemasyarakatan. Nilai kearifan lokal yang terepresentasi  dalam bentuk leksikon dan ungkapan bahasa etnis antara lain bahasa Tonsea, Bantik, Tombulu, Mongondow, dan Sangihe-Talaud adalah bantu-membantu, musyawarah, moral dan etika, dan harga-menghargai. Temuan nilai kearifan lokal dalam bahasa-bahasa etnis tersebut dapat dijadikan bahan pendidikan karakter bangsa di sekolah maupun di perguruan tinggi. Kata kunci: nilai kearifan lokal, bahasa etnis, pendidikan karakter bangsa  LOCAL WISDOM IN ETNIC LANGUAGES IN NORTH SULAWESI AND IMPLICATION TO EDUCATION OF NATION CHARACTER AbstractResearch on ethnic languages in North Sulawesi in relation to local wisdom and multiculturalism is important. Through research, it will be revealed the values of local wisdom with a multicultural perspective. In addition, this research has implications for shaping the character of the nation for the resilience of national integration. This study aims to describe the value of local wisdom, especially those with a multicultural perspective in ethnic languages in North Sulawesi and its implications to education of national character. The method of collecting or providing data was carried out through literature study, listening, and taking notes, especially related oral data on local community convertions using ethnic languages. The data analysis model used was interactive-dialectical. Through this model, data collection and analysis are jointly, repeatedly, as needed. The results of the analysis show that the ethnic languages in North Sulawesi contain local wisdom value, especially the use of ethnic languages ini the cultural and social contexts or realms. The value of local wisdom are represented in the form lexicons and expressions of ethnic languages, including Tonsea, Bantik, Tombulu, Mangondow, and Sangihe-Talaud are helping, discussion, morals, and respect. The findings of the value of local wisdom in ethnic languages can bhe used as material for nationa character in schools and universities. Keywords: local wisdom, ethnic languages, education of nation character
ANALISIS PESAN DAKWAH ISLAM DALAM KOMUNIKASI TRADISIONAL KATOBA PADA MASYARAKAT MUNA Hadirman Hadirman; Ardianto Ardianto; Musafar Musafar
Potret Pemikiran Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v23i2.999

Abstract

The purpose of this article is to describe  at the text of the katoba tradition as a medium for Islamic propaganda in the Muna community. The tradition of katoba as a traditional communication medium that is believed to be effective in conveying Islamic values to the child being tested. The purpose of this study is to describe the forms of Islamic da'wah messages in the katoba tradition to the Muna community. The method used in this research is descriptive-qualitative. Based on the results and language, it appears that one of the katoba traditions in the Muna community is one of which functions as an Islamic transmission messages of Islamic da’wah. The messages of Islamic da'wah in the katoba tradition are packaged in ritual language related to fundamental values in Islam, namely the creed, prayer, fasting, pilgrimage, and zakat. Keywords: Da'wah Message, Katoba Tradition, Muna Community. Tujuan artikel ini adalah mendeksripsikan bentuk-bentuk pesan dakwah Islam dalam komunikasi tradisional katoba pada masyarakat Muna. Tradisi katoba sebagai media komunikasi tradisional yang diyakini efektif  dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah Islam pada anak yang di-katoba berdasarkan agama yang diyakininya orang tua seorang anak. Metode penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah deskriptif-kualitatif. Berdasakan hasil dan pembahasan tampak bahwa komunikasi tradisional katoba pada masyarakat Muna salah satunya berfungsi sebagai transmisi pesan dakwah Islam. Pesan-pesan dakwah Islam  dalam dalam komunikasi tradisional katoba berkaitan dengan sahadha ’syahadat’, sambahea ‘salat’, poasa ’puasa’, hadhi ‘haji’, dan zakati ‘zakat’.  Kata kunci: Pesan Dakwah; Tradisi Katoba; Masyarakat Muna.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM TRADISI KATOBA PADA MASYARAKAT ETNIS MUNA Ardianto Ardianto; Rukmina Gonibala; Hadirman Hadirman; Adri Lundeto
Potret Pemikiran Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v24i2.1288

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe the value of national character education in Katoba tradition of Muna ethnic community in Southeast Sulawesi. The research approach is descriptive qualitative. The data was carried out by observation, in-depth interviews, and documentation. The research informants were the leader of Katoba ritual (imamu), traditional leaders and cultural practitioners, and expert informants (academics and Muna culture researchers). The data were analyzed by using the reception, comparison, and description technique. The results showed that the values of character education represented in Katoba tradition that can be transformed into national character education are (1) religious, (2) honesty and trustworthiness, (3) self-esteem, (4) courtesy, (5) love and brotherhood, (6) respect for achievement, (7) enthusiastic and fight (8) discipline, (9) self-control, (10) social care and peace-loving, and (11) independence.Keywords: National character education; Tradition; Katoba; Muna etnicABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai pendidikan karakter bangsa dalam tradisi katoba pada masyarakat etnis Muna di Sulawesi Tenggara. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan penelitian, yaitu pelaku tradisi katoba (imamu), tokoh adat dan pelaku budaya, dan informan ahli (akademisi dan peneliti budaya Muna). Data dianalisis dengan teknik resepsi, komparasi, dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai-nilai pendidikan karakter yang terepresentasi dalam tradisi katoba yang dapat ditransformasi sebagai pendidikan karakter bangsa ialah nilai (1) religius, (2) jujur dan amanah, (3) harga diri, (4) sopan santun, (5) cinta kasih dan persaudaraan, (6) menghargai prestasi, (7) semangat dan tidak pantang menyerah, (8) disiplin, (9) pengendalian diri, (10) peduli sosial dan cinta damai, dan (11) kemandirian. Kata Kunci: Pendidikan karekter nasional; Tradisi; Katoba; Etnis Muna
Praktik Kultur Moderasi Beragama dalam Lembaga Pendidikan Muhammadiyah (Studi di SMA Muhammadiyah Manado) Mayske Rinny Liando; Hadirman Hadirman
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2089

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk praktik kultur moderasi beragama di lembaga pendidikan Muhammadiyah khususnya di SMA Muhammadiyah Manado. Metode yang dipakai dalam riset ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kultur moderasi beragama di SMA Muhammadiyah Manado terjadi dalam berbagai bentuk yakni dakwah keagamaan di sekolah, interaksi sosial-keagamaan, interaksi kelas, dan ajaran moderasi beragama melalui mata pelajaran. Penelitian ini memberikan implikasi adanya bentuk praktik moderasi beragama di lembaga pendidikan Muhammadiyah yang dapat dijadikan sebagai contoh pengimplementasiannya di sekolah-sekolah Islam.Kata kunci: moderasi beragama, pendidikan Islam, SMA Muhammadiyah
Sejarah dan Bahasa Figuratif dalam Tradisi Katoba pada Masyarakat Muna Hadirman Hadirman
Aqlam: Journal of Islam and Plurality Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1382.817 KB) | DOI: 10.30984/ajip.v2i1.510

Abstract

Masyarakat Muna memiliki salah satu tradisi, yakni katoba. Secara historis, keberadaan tradisi katoba di Muna terkait dengan awal masuknya Islam di Muna pada 1629-1665 M, yakni masa pemeritahan La Ode Abdul Rahman (bergelar Sangia La Tugho). Sejak masa pemerintahan Sangi La Tugho, hingga saat ini perkembangan tradisi katoba masih cukup kuat karena telah melembaga dalam sistem kebudayaan Muna. Tradisi ini dilaksanakan pada anak yang berusia (7-11 tahun) yang dipandu oleh seorang imamu (imam) desa. Dalam proses pelaksanaan tradisi katoba terjadi interaksi verbal antara imamu dan anak. Interaksi verbal tersebut, selain tercermin melalui bahasa sehari-hari anak, hadir pula kemasan bahasa figuratif (figurative language). Pemakaian bahasa figuratif tersebut, selain untuk memudahkan pemahaman anak terhadap nasihat/pesan katoba yang disampaikan, juga untuk memberikan makna khusus atau efek tertentu.Kata kunci: sejarah, bahasa figuratif, tradisi katoba, masyarakat MunaThe people of Muna has a tradition called Katoba. Historically, the existence of this tradition was related with the earlier penetration of Islam in Muna at 1629-1665 AD, during the ruling period of La Ode Abdul Rahman (titled Sangia La Tugho). Since the ruling period of Sangia La Tungo until today, the Katoba tradition has been growing stronger as it has institutionalised in the Muna Cultural System. The tradition is performed on to children aged 7 to 11 and guided by a village imam (imamu). During the procession, verbal interaction happens between the imamu and the child. The verbal interaction, while reflecting the child‘s everyday language, also shows occurances of figurative language expressions. The reason in using figurative language is to help children to better understand the messages and advices of Katoba and to give special meaning or certain effects.Keywords: history, figurative language, Katoba tradition, the Muna people
Prolematika Pengelolaan Pendidikan Islam Non-Formal Pada Komunitas Muslim Rivai Bolotio; Hadirman Hadirman; Musafar Musafar
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jii.v15i1.1072

Abstract

Prolematics of Non-Formal Islamic Education Management in Muslim Communities. This article aims to describe the prolematics of managing non-formal Islamic education in the Muslim community, specifically TPQ Nurul Taqwa Sea in Sea Village, Pineleng District, Minahasa Regency. Management problems in non-formal education, specifically TPQ Nurul Taqwa Sea are related to the non-optimally implementation of institutional management based on management functions (planning, organizing, monitoring and evaluating). In addition, it also illustrates the driving and inhibiting factors in the management of TPQ Nurul Taqwa Sea relating to (1) curriculum and teaching, (2) teaching staff, (3) students, (4) facilities and infrastructure, (5) finance and financing, (6) TPQ's relationship with the community
Evaluasi Implementasi K-13 Berdasarkan Model CIPP di SDN 2 Tabongo Kabupaten Gorontalo Meiskyarti Luma; Ardianto Tola; Hadirman Hadirman
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jii.v14i2.1307

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan tentang efektivitas komponen konteks, input, proses dan produk dalam mendukung implementasi K-13 pada SDN 2 Tabongo Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini termasuk penelitian evaluatif, yang menunjukkan prosedur dan proses pelaksanaan program. Dalam penelitian ini dianalisis efektivitas masing-masing faktor sesuai dengan model CIPP (konteks, input, proses dan produk).  Studi evaluasi ini dilakukan terhadap 19 orang responden, yakni 1 orang kepala sekolah dan 18 orang guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama. Untuk menentukan efektivitas program, skor mentah ditransformasi ke dalam T-skor kemudian diverifikasi ke dalam prototype model Glickman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi K-13 sangat efektif (73,68%) ditinjau dari komponen konteks; (2) implementasi K-13 sangat efektif (84,21%) ditinjau dari komponen input; (3) implementasi K-13 sangat efektif (94,73%) ditinjau dari komponen proses; dan (4) implementasi K-13 sangat efektif (68,42%) ditinjau dari komponen produk.
Bentuk Politik Negara dalam Kebijakan Daftar Tunggu Haji pada Masyarakat Muslim di Bali Zulkarnain Nasution; Hadirman Hadirman
Al-Tadabbur Vol 6, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v6i1.356

Abstract

Kebijakan daftar tunggu berdimensi politik yang menggambarkan relasi kekuasan, dimana pemerintah melalui Kementrian Agama menjadi pihak dengan kekuasaan yang dominan terhadap umat dengan posisi tawar yang lemah. Sebagai produk politik, kebijakan ini juga mereflesikan berbagai ketegangan, tarik menarik kepentingan karena fungsi strategis dari lembaga kementrian agama. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk-bentuk politik negara dalam kebijakan sistem daftar tunggu pada penyelenggaraan haji. Lokasi penelitian  di Kota Denpasar yang memiliki jumlah calon jemaah haji terbesar di provinsi Bali. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Alat analisis yang digunakan adalah teori kritis antara lain teori wacana kuasa ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ini mengungkap beberapa bentuk politik negara dalam sistem daftar tunggu haji, antara lain: regulasi negara terhadap agama, elitisme pengelolaan haji, monopoli Kemenag sebagai regulator, operator dan eksekutor haji, dan  reproduksi kekuasaan negara dalam bidang haji.
Fungsi Adaptasi Sosio-Kultural Komunitas Muna Perantauan dalam Masyarakat Multikultural di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Musafar; Hadirman
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jsai.v1i2.559

Abstract

The purpose of the article is to describe the socio-cultural adaptation function of the Muna community to the multicultural community ini Bitung City. The method used ini this research is descriptive qualitative. The result showed that ini order to suvive in the City of Bitung, the Muna community does social-cultural adaptation. The social-cultural adaptations has a function for the Muna community overseas, namely (1) the function of strengthening identity; (2) economic function; and (3) social solidarity function.