Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Workshop ASI Eksklusif pada Kader Posyandu Balita terhadap Pengetahuan dan Skill Penyuluhan Kesehatan di Desa Sokaraja Tengah Banyumas Aprilina, Happy Dwi; Handayani, Diyah Yulistika; Etlidawati,
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2017.12.2.724

Abstract

Nutrition or the ideal food for babies is breast milk (ASI). Other food or drink cannot replace breast milk. Exclusive breastfeeding in Indonesia is still low. Data Riskesdas reported exclusive breastfeeding in Indonesia only 30.2%. The level of knowledge of mothers on exclusive breastfeeding is still lacking. Implementation of health education on exclusive breastfeeding can be done by many people, one of whom is a toddler Posyandu’s volunteer. This study was to identify effect of exclusive breastfeeding workshop on volunteer Posyandu Balita against knowledge of exclusive breastfeeding in the Central Sokaraja village, Banyumas. The study design using pre-experimental approach to one group pretest-posttest design. The population is all children under five in the village cadres Posyandu Middle Sokaraja 32 cadres Posyandu toddler. The sampling technique total sampling. Statistical test using the Wilcoxon test. The results showed the knowledge gained cadres p 0.000 (
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LITERASI KESEHATAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Akbariza, Firli Madani; Handayani, Diyah Yulistika
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 5 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan mengenai literasi kesehatan pada penderita diabetes mellitus yaitu rendahnya tingkat kemampuan berfikir kritis penderita dalam hal mempertimbangkan informasi yang diperoleh untuk diterapkan dalam hal perawatan atau pencegahan mengenai diabetes mellitus, dan juga kurangnya minat, dan kemampuan membaca penderita. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan literasi pada penderita diabetes melitus seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, bahasa, lama menderita, akses informasi kesehatan, akses pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi literasi kesehatan pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Puskesmas Bentar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 80 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, bahasa, akses layanan kesehatan, akses informasi dengan literasi kesehatan.
Hubungan kualitas mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta jaminan kesehatan nasional Etlidawati, Etlidawati; Handayani, Diyah Yulistika
MEDISAINS Vol 15, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v15i3.2078

Abstract

Latar Belakang: Pengguna jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas menuntut pelayanan yang berkualitas tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik akan tetapi juga menyangkut kepuasan terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan dapat memberikan kenyamanan Semakin tinggi pelayanankesehatan yang diberikan maka akan semakin meningkat kepuasan pasien terhadap kinerja Puskesmas.. Tujuan: Mengetahui Hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien pengguna Jaminan Kesehatan Nasional Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Sokaraja 1. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang di ambil sebanyak 98 responden, menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan mutu pelayanan kesehatan sebagian besar baik sebesar (61.2 %) dan Kepuasan pasien dapat diketahui bahwa 55.1% responden yang menyatakan puas. Hasil analisis uji Chi Square didapatkan ρ-value = 0,000 (< 0,05), yang artinya ada hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta jaminan kesehatan.di Puskemas I Sokaraja. . Kesimpulan: Mutu pelayanan kesehatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien peserta jaminan kesehatan.
Efektifitas edukasi jajanan dan penerapan buku catatan harian jajanan dalam meningkatkan pengetahuan pada anak Sekolah Dasar Putri, Amelia Priyadi; Handayani, Diyah Yulistika
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 1 (2023): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i1.847

Abstract

Latar Belakang: Anak usia sekolah dasar mengalami masalah kesehatan salah satunya kurangnya pengetahuan mengkonsumsi jajanan sehat. Banyak anak memilih jajanan yang tidak sehat Ketika di sekolah yang menyebabkan mengalami masalah Kesehatan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasy exsperimental (eksprerimen semu) dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Two Group Design. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 64 responden dari 337 populasi. Dengan instrument penelitian menggunakan kuesioner.Hasil: Rata-rata kelas eksperimen 70.6349 atau 70,6% yang termasuk dalam kategori Cukup Efektif. Sementara untuk rata rata kelas control adalah sebesar 23.5507 atau 23,5% yang termasuk dalam kategori tidak efektif.Kesimpulan: Media buku catatan harian jajanan lebih berpengaruh dalam meningkatkan pengetahahuan jajanan pada anak sekolah dasar dibandingkan dengan media power point.
The Factors Related to the Interest of Women Chiildbearing Age (WUS) in Acetic Acid Visual Inspection (IVA) Screening in the Service Area of Puskesmas Gumelar Indonesia Pratiwi, Hesti Intan; Susilo, Rakhmat; Purwito, Dedy; Handayani, Diyah Yulistika
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 6 (2025): Proceedings of the 5th International Nursing and Health Sciences Universitas Muhammad
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v6i.1404

Abstract

Cervical cancer is the fourth leading cause of cancer death worldwide. In Indonesia, it is estimated that 41 new cases of cervical cancer occur every day, and approximately 20 people die daily from the disease. Puskesmas (Community Healthcare Center) Gumelar has the lowest IVA screening rate in the Banyumas Regency, at 2.7%. To identify the factors related to the interest of women of childbearing age (WUS) in undergoing Acetic Acid Visual Inspection (IVA) screening in the service area of Pukesmas Gumelar. Method: This quantitative correlational study used a cross-sectional design. Where the independent variables (knowledge, attitudes, access to information, role of health cadres, and family support) and dependent variable (interest) are measured or collected simultaneously at one point in time. The instrument used was a questionnaire. The respondents were 90 women of childbearing age from five villages in the Gumelar district. This research uses qualitative data analysis and sampling techniques using probability sampling with proportionate random sampling technique. The factor most associated with interest in VIA examination is knowledge (p-value 0.001) followed by access to information (p-value 0.003), attitude (p-value 0.005), family support (p-value 0.006) and the unrelated factor is the role of health cadres (p-value 0.064). Factors such as knowledge, attitude, access to information, and family support are related to the low interest of women of childbearing age in undergoing IVA screening.
Kebiasaan sarapan pagi dan konsumsi kopi terhadap risiko gejala gastritis Andriani, Estiningsih Ayu; Hikmawati, Isna; Handayani, Diyah Yulistika; Riyaningrum, Wahyu
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.544

Abstract

Background: Gastritis is an inflammation of the gastric mucosa. According to WHO, the prevalence of gastritis in adolescents is 76% and the rest are elderly 23%. Causes of gastritis such as breakfast, caffeine, alcohol. Breakfast is the best energy supply for the brain to concentrate on learning. Purpose: To determine breakfast habits and coffee consumption patterns on the risk of gastritis. Method: The design of this study is descriptive analytical with a cross-sectional approach. The population of this study were students of the Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Purwokerto. The sampling technique used was purposive sampling with a categorical descriptive formula, the number of samples was 92 respondents. The research instrument used a questionnaire and data analysis used the chi square test. Results: The most residence is boarding house (77.2%), sometimes breakfast (61.9%), coffee consumption 1-2 cups/day (98%). There is a significant relationship between breakfast habits and coffee consumption on the risk of gastritis in students (p=0.001). Conclusion: There is a relationship between breakfast habits and coffee consumption patterns on the risk of gastritis in students. Suggestion: Respondents are expected to have breakfast regularly and reduce coffee consumption to prevent the risk of gastritis symptoms.   Keywords: Coffee; Breakfast; Gastritis; Students.   Pendahuluan: Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung. Menurut WHO prevalensi gastritis pada remaja sebanyak 76% dan sisanya adalah lansia 23%. Penyebab gastritis seperti sarapan, kafein, alkohol. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Tujuan: Untuk mengetahui kebiasaan sarapan pagi dan pola konsumsi kopi terhadap risiko kejadian gastritis. Metode: Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.  Populasi dari penelitian ini mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dengan rumus deskriptif kategorik, jumlah sampel sebanyak 92 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Tempat tinggal terbanyak kos (77.2%), kadang-kadang sarapan pagi (61.9%), konsumsi kopi 1-2 cangkir/ hari (98%). Ada hubungan signifikan antara kebiasaan sarapan dan konsumsi kopi terhadap risiko kejadian gastritis pada mahasiswa (p=0.001). Simpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan pola konsumsi kopi terhadap risiko kejadian gastritis pada mahasiswa. Saran: Diharapkan responden rutin sarapan pagi dan mengurangi konsumsi minum kopi untuk mencegah risiko gejala gastritis.   Kata Kunci: Gastritis; Kopi; Mahasiswa; Sarapan.
Peran penting keluarga dan petugas kesehatan terhadap keteraturan pengobatan tuberkulosis Rustiasari, Dwi Nisa; Hikmawati, Isna; Handayani, Diyah Yulistika; Setiyabudi, Ragil
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 2 (2025): Volume 19 Nomor 2
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i2.497

Abstract

Background: Tuberculosis cases are still high due to low treatment success rates. Data shows that the treatment success rate in Indonesia in 2022 was 86.5%, not reaching 90% of the national target. Non-compliance with treatment in pulmonary TB patients is influenced by several factors, namely contact with patients, treatment process, health services, and socio-cultural factors. Purpose: To determine the role of family and health workers in the regularity of tuberculosis treatment. Method: Quantitative research with a cross-sectional approach was conducted on tuberculosis patients in the working area of ​​the Purwokerto Selatan Health Center, Banyumas Regency, Central Java in July-August 2024. The sample in this study was calculated using the population proportion formula and 99 respondents were obtained with inclusion criteria being people who were undergoing tuberculosis treatment, had no history of comorbidities, and did not experience mental disorders. The data analysis used was univariate and bivariate Spearman Rank analysis. Results: Based on the age of respondents, they are dominated by adults (19-59) with regularity in taking medication as many as 56 respondents (76.7%). The majority are male with regularity in taking medication as many as 40 respondents (54.8%), knowledge of respondents in the good category 65 (89.1%) regularly take medication, but there are still 17 respondents (65.4%) with good knowledge but do not regularly take medication. Motivation is dominant in the good category with a total of 40 respondents (54%), good family support as many as 55 respondents (75.3%) have regularity in taking medication, and support from health workers in the good category as many as 67 respondents 91.7% regularly take medication. The p-value for the variables of knowledge, family support, and health worker support <α 0.05, while the variables of age, gender, and motivation obtained p-values> 0.05. Conclusion: The variables of knowledge, family support, and health workers show a significant relationship with regularity in taking medication (p-value <0.05). Meanwhile, the variables of age, gender, and motivation did not show a significant relationship with the regularity of tuberculosis patient treatment (>0.05).   Keywords: Family Role; Health Workers; Regularity of Treatment; Tuberculosis.   Pendahuluan: Kasus tuberkulosis masih tinggi karena tingkat keberhasilan pengobatan yang rendah. Data menunjukkan bahwa angka keberhasilan pengobatan di Indonesia pada tahun 2022 adalah 86.5%, belum mencapai 90% dari target nasional. Ketidakpatuhan berobat pada penderita TB paru dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kontak dengan pasien, proses pengobatan, pelayanan kesehatan, dan faktor sosio-budaya. Tujuan: Untuk mengetahui peran keluarga dan petugas kesehatan terhadap keteraturan pengobatan tuberkulosis. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dilakukan kepada pasien tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada bulan Juli-Agustus 2024. Sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus the population proportion formula dan didapatkan sebanyak 99 responden dengan kriteria inklusi adalah orang yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis, tidak ada riwayat penyakit penyerta, dan tidak mengalami gangguan jiwa. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan analisis bivariat Spearman Rank. Hasil: Berdasarkan usia responden didominasi oleh usia dewasa (19-59) dengan keteraturan minum obat sebanyak 56 responden (76.7%). Mayoritas adalah laki-laki dengan keteraturan minum obat sebanyak 40 responden (54.8%), pengetahuan responden dalam kategori baik 65 (89.1%) teratur minum obat, namun masih terdapat 17 responden (65.4%) dengan pengetahuan baik tidak teratur minum obat. Motivasi dominan pada kategori baik dengan jumlah 40 responden (54%), dukungan keluarga baik sebanyak 55 responden (75.3%) memiliki keteraturan dalam minum obat, dan dukungan petugas kesehatan berada pada kategori baik sebanyak 67 responden 91.7% teratur dalam minum obat. Nilai p pada variabel pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan < α 0.05, sedangkan variabel umur, jenis kelamin, dan motivasi diperoleh nilai p >0.05. Simpulan: Variabel pengetahuan, dukungan keluarga, dan petugas kesehatan menunjukkan hubungan yang signifikan dengan keteraturan berobat (p-value <0.05). Sementara itu, usia, jenis kelamin, dan motivasi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan keteraturan berobat pasien tuberkulosis (>0.05).   Kata Kunci: Keteraturan Pengobatan; Peran Keluarga; Petugas Kesehatan; Tuberkulosis.
Pengaruh Program TUMA PERDI (Tutorial Menekan Angka Pernikahan Dini) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Pernikahan Dini di Desa Kotayasa Imanisa, Aresta Ifti; Susilo, Rakhmat; Handayani, Diyah Yulistika; Setiyabudi, Ragil
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 6 (2023): Desember 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i6.1022

Abstract

Pernikahan dini terjadi diberbagai wilayah terlebih di Jawa Tengah. Hal ini dapat memicu kemiskinan di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program TUMA PERDI (tutorial menekan angka pernikahan dini) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang pernikahan dini di desa kotayasa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian pre eksperiment. Dimana sebelum memberikan program TUMA PERDI remaja akan melakukan pretest dan post test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden adalah 17-18 tahun. Sikap remaja terhadap pernikahan dini sebelum diberikan program “TUMA PERDI” memiliki rata-rata sebesar 37,47 dan rata-rata setelah diberikan program “TUMA PERDI” 64,91 yang artinya mengalami kenaikan sebanyak 27,44.
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Snowball Throwing dan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Hiv/Aids Pada Remaja di SMA Muhammadiyah Sokaraja Janna, Zikrina Selia; Handayani, Diyah Yulistika
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 24 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10443549

Abstract

HIV/AIDS merupakan penyakit yang terus bertambah dan menjadi masalah kesehatan global. Seks bebas adalah salah satu akibat meningkatnya penderita HIV/AIDS di kelompok usia remaja. Meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS pada remaja karena perilaku berisiko dan kurangnya pengetahuan, maka penting dilakukan pendidikan kesehatan mengenai HIV/AIDS pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan metode snowball throwing dan media audiovisual terhadap pengetahuan HIV/AIDS pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasy experimental design dengan menggunakan pendekatan pretest posttest control two group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan IX di SMA Muhammadiyah Sokaraja dengan jumlah sampel 74 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Pengetahuan menunjukkan hasil signifikan (p = 0,000) menggunakan metode Snowball Throwing dan Media Audiovisual menunjukkan hasil signifikan (p = 0,000). Hasilnya ada perbedaan secara signifikan pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan HIV/AIDS. Karakteristik responden mayoritas berusia 16 tahun (66,2%) dengan jenis kelamin sebagian besar laki-laki (55,4%). Ada perbedaan dan efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan metode Snowball Throwing dan media audiovisual terhadap pengetahuan HIV/AIDS pada remaja di SMA Muhammadiyah Sokaraja.
ANALISIS TINGKAT AKTIVITAS FISIK POLA KONSUMSI FAST FOOD DAN IMT TERHADAP KEJADIAN PREDIABETES REMAJA DI SMA NEGERI 1 BANYUMAS Setianingrum, Sekar Ayu; Handayani, Diyah Yulistika
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 3 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10646005

Abstract

Rendahnya aktifitas fisik remaja dan meningkatnya konsumsi makanan cepat saji pada remaja saat ini membuat remaja rentan terhadap penyakit degeneratif seperti prediabetes yang merupakan fase transisi diabetes melitus, Skrining prediabetes dapat bermanfaat mendeteksi dan mencegah sedini mungkin perkembangan fase prediabetes menjadi diabetes serta dengan modifikasi gaya hidup. Mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik, pola konsumsi fast food dan IMT terhadap kejadian Prediabetes Remaja di SMA Negeri 1 Banyumas. Penelitin ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 90 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuisioner dan pengukuran langsung dengan uji bivariat chi-square dan multivariat regresi logistic. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik (p value 0,034) pola konsumsi fast food (p value 0,040) dan tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (p value 0,227) terhadap kejadian prediabetes. Serta pengaruh hubungan tingkat aktivitas fisik dan pola konsumsi fast food terhadap kejadian pradiabetes yaitu sebesar 15,7%.Terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik, dan pola konsumsi fast food dengan kejadian prediabetes. Serta tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian prediabetes.