Hasanuddin Hasanuddin
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pengujian model simulasi vigor kekuatan tumbuh benih kedelai (Glycine max L. Merril) pada lahan salin Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Floratek Vol 10, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.746 KB)

Abstract

Testing of Simulation Model of Soybean Seed Vigor Growth on Saline Soil ABSTRACT. The purpose of this research are to examine growth capability of 5 soybean varieties and to find out is laboratory seed testing model may be use to simulate the growth capability of soybean planted at soil with salinity problem. It is expected through this research obstacle in quick screening of plant growth at saline soil being solved. This research conducted from April – December 2011 at Seed Laboratory and Experimental Station of Agricultur Faculty of Unsyiah and farmer soil at Blang Krueng village, Aceh Besar. Experimental designs used in this research were Factorial CRD for laboratory and Factorial CRBD for field experiment. There are 5 varieties of soybean (Bener Meriah local seed, Kipas Merah, Kipas Putih, Anjasmoro and Orba) and 2 germination medium/soil (normal and saline) being examine, with 3 replicates, resulting 30 units experiments. Result from field experiments show that there is a significant interaction between soybean varieties and soil salinity level to seed growth capability. At normal soil, differences in varieties did not resulting in differences in seed growth capabilities, otherwise at saline soil. According to seed growth capabilities, at normal soil farmers can used any variety available, depends on production level. But, at saline soil farmers have to use Bener Meriah local seed. Whilst result from laboratory experiment did not show interaction of treatments to germination capability of soybean seed, but each treatment show its significant effect. Normal soil and Bener Meriah local seed are the best at laboratory experiment. The correlation test show that there is no close relationship between germination capability at laboratory and growth capability at field experiment, indicates that the method at laboratory cannot be use as a representative model to seed growth from field experiment.
Pengaruh Bahan Invigorasi dan Lama Perendaman pada Benih Padi Kadaluarsa (Oryza sativa L.) terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Resti Afdharani; Hasanuddin Hasanuddin; Bakhtiar Bakhtiar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.056 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i1.10361

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan invigorasi dan lama perendaman serta interaksi keduanya terhadap viabilitas benih padi kadaluarsa. Penelitian ini dilaksanakaan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2018. Unit-unit penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4x3 dengan 3 ulangan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5% pada hasil uji F yang signifikan. Faktor pertama adalah bahan invigorasi dengan 4 jenis bahan yaitu Aquades, PEG, KNO3, dan Air kelapa. Faktor kedua adalah lama perendaman dengan 3 taraf yaitu 12, 24 dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan invigorasi terbaik terdapat pada bahan invigorasi menggunakan PEG. Lama perendaman tidak berpengaruh terhadap viabilitas benih padi kadaluarsa. Kombinasi perlakuan terbaik antara bahan invigorasi dan lama perendaman untuk invigorasi benih padi kadaluarsa pada penelitian ini terdapat pada bahan invigorasi menggunakan PEG dan lama perendaman 24 jam.The Effect of Invigorating Material and Soaking Periods on Expired Rice Seeds (Oryza sativa L.) againts Viability and Vigor SeedsAbstract. The purpose of this research was to investigate the effect of invigoration technique and soaking duration and interaction between them on the expired rice seed viability. The research was conducted at the Laboratory of Seed Science and Technology Department of Agrotechnology Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh from July to August 2018. Treatment units were arranged in Factorial Completely Randomized Design (CRD) 4x3 in 3 replications, and the significant data was continued analized by Honestly Significant Different (HSD). The first factor was the invigoration technique that used 4 substance i.e Aquades, PEG, KNO3, and coconut water. While the second factor was duration of soaking i.e 12, 24 and 48 hours. The result showed the best concentration for invigoration was one used PEG, while the duration for soaking was not effect on invigoration. The best combination for invigoration of expired rice seeds on this research was PEG and 24 hours of soaking duration.
Pemanfaatan Ekstrak Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) pada Stadia Pertumbuhan yang Berbeda sebagai Bioherbisida untuk Mengendalikan Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) Muhammad Arief; Hasanuddin Hasanuddin; Siti Hafsah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.007 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stadia pertumbuhan dan konsentrasi ekstrak kirinyuh terhadap pertumbuhan gulma bayam duri, serta interaksi diantara kedua faktor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu stadia pertumbuhan (vegetatif dan generatif) dan konsentrasi (10%, 20%, 30%, dan 40%). Hasil penelitian menunjukkan stadia pertumbuhan berpengaruh terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA (Minggu Setelah Aplikasi), diameter batang pada 1, 2 dan 3 MSA, dan luas daun. Stadia pertumbuhan vegetatif lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan gulma bayam duri. Konsentrasi berpengaruh terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA, diameter batang pada 2 dan 3 MSA, dan luas daun. Konsentrasi 40% merupakan penekanan terbaik terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA, diameter batang pada 2 dan 3 MSA, dan luas daun bayam duri. Terdapat interaksi antara stadia pertumbuhan dan konsentrasi ekstrak kirinyuh terhadap tinggi gulma pada 2 dan 3 MSA, diameter batang pada 2 dan 3 MSA, dan luas daun bayam duri. Interaksi terbaik terdapat pada stadia pertumbuhan vegetatif dengan konsentrasi 40% yang efektif untuk mengendalikan bayam duri.
Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill,) Zulman Zulman; Ainun Marliah Ainun Marliah; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.575 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.20047

Abstract

Abstrak. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) mengandung vitamin C, A dan Fe serta potasium yang dapat membantu penyerapan makanan dalam pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga banyak dibutuhkan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu teknik budidaya tanaman tomat yang dilakukan untuk meningkatkan produksi tomat adalah dengan cara menggunakan pemupukan dan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi kotoran kambing dan tiga varietas tanaman tomat serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei - Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu pupuk bokashi kotoran kambing dan varietas tomat. pupuk bokashi terdiri dari 4 taraf yaitu 6 ton ha-1,  9 ton ha-1, 12 ton ha-1dan 15 ton ha-1 dan varietas terdiri dari 3 yaitu Servo F1, Lumina F1 dan Permata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi kotoran kambing berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cenderung lebih baik dijumpai pada pupuk bokashi 9 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas tanaman tomat berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, bobot buah pertanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil, berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 15 HST namun berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang umur 30 dan 45 HST dan jumlah buah per tanaman. Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terbaik dijumpai pada varietas Servo F1 dan Lumina F1. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara pupuk bokashi kotoran kambing dan varietas tomat terhadap tinggi tanaman dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tandan, bobot buah per buah dan potensi hasil. Effect of Goat Manure Bokashi Fertilizer on Growth and Yield of Three Tomato Plant Varieties (Lycopersicum esculentum Mill.)Abstract. Tomatoes (Lycopersicum esculentum Mill.) contain vitamins C, A and Fe as well as potassium which can help the absorption of food in digestion and reduce high blood pressure, so it is needed by the increasing population. One of the tomato cultivation techniques used to increase tomato production is by using fertilization and high yielding varieties. This study aims to determine the effect of goat manure bokashi fertilizer and three varieties of tomato plants and the interaction between these two factors on the growth and yield of tomato plants, this study was carried out from May - August 2021. This study used a factorial randomized block design (RAK). 4 x 3 with 3 replications, so there are 36 experimental units. There are two factors studied, namely goat manure bokashi fertilizer and tomato varieties. bokashi fertilizer consists of 4 levels, namely 6 tons ha-1, 9 tons ha-1, 12 tons ha-1and 15 tons ha-1 and varieties consist of 3 namely Servo F1, Lumina F1 and Permata. The results showed that goat dung bokashi fertilizer had no significant effect on plant height and stem diameter at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, number of fruit per plant, fruit weight per plant, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential. Growth and yield of tomato plants tend to be better found in bokashi fertilizer 9 tons ha-1. The results showed that the treatment of tomato plant varieties had a very significant effect on plant height at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, fruit weight, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential, significantly affected stem diameter at 15 DAP. but had no significant effect on stem diameter at 30 and 45 DAP and the number of fruits per plant. The best growth and yield of tomato plants were found in Servo F1 and Lumina F1 varieties. There was no significant interaction between goat manure bokashi fertilizer and tomato varieties on plant height and stem diameter at 15, 30 and 45 DAP, flowering age, number of fruits per plant, fruit weight per plant, number of fruit per bunch, fruit weight per fruit and yield potential.
Aplikasi Herbisida Pendimethalin dan sulfentrazone Secara Tunggal dan Campuran serta Pengaruhnya terhadap Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill) Azika Fardia; Siti Hafsah; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.751 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22378

Abstract

Abstrak. Pemakaian satu tipe herbisida secara berulang akan menyebabkan gulma resisten hingga sulit dikendalikan. Maka dilakukan pencampuran dua tipe herbisida yang berinteraksi dan mampu meningkatkan efektifitas dalam upaya menekan perkembangan gulma. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh hasil tanaman kedelai akibat aplikasi herbisida pendimethalin dan sulfentrazone  secara tunggal dan kombinasi. Rancangan penelitiaan  yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola non faktorial terdiri dari 8 perlakuan dengan 3 pengulangan. Aspek yang diamati ialah herbisida pendimethalin dan sulfentrazone dengan perlakuan: kontrol; pendimethalin 1,50 kg b.a ha-1; sulfentrazone 1,50 kg b.a ha-1; pendimethalin 0,75 kg b.a ha-1 + sulfentrazone 0,75 kg b.a ha-1; pendimethalin 1,00 kg b.a ha-1 + sulfentrazone 1,00 kg b.a ha -1; pendimethalin 0,50 kg b.a ha-1+ sulfentrazone 1,00 kg b.a ha-1; pendimethalin 1,00 kg b.a ha-1 + sulfentrazone 0,50 kg b.a ha-1; pendimethalin 0,50 kg b.a ha-1 + sulfentrazone 0,50 kg b.a ha-1. Aplikasi herbisida pendimethalin dan sulfentrazone tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot 100 butir.Application of  Pendimethalin and Sulfentrazone Herbicides Single and Mixed and their Effect on Soybean Yield Glycine max L. MerrillAbstract. The repeated use of one type of herbicide causes weeds to become resistant and difficult to control. Then mixing 2 types of herbicides and interacting and able to increase effectiveness in an effort to suppress weed development. This study aimed to examine the effect of soybean yield due to the application of the herbicides pendimethalin and sulfentrazone singly and in combination. The research design used was a non-factorial randomized block design (RAK) consisting of 8 treatments with 3 replications. The aspects studied were the herbicides pendimethalin and sulfentrazone with the following treatments: control; pendimethalin 1.50 kg a.i ha-1; sulfentrazone 1.50 kg a.i ha-1; pendimethalin 0.75 kg a.i ha-1 + sulfentrazone 0.75 kg a.i ha-1; pendimethalin 1.00 kg a.i ha-1 + sulfentrazone 1.00 kg a.i ha -1; pendimethalin 0.50 kg a.i ha-1+ sulfentrazone 1.00 kg a.i ha-1; pendimethalin 1.00 kg a.i ha-1 + sulfentrazone 0.50 kg a.i ha-1; pendimethalin 0.50 kg a.i ha-1 + sulfentrazone 0.50 kg a.i ha-1. The application of herbicides pendimethalin and sulfentrazone has not been able to affect the number of pods per plant, number of seeds per plant and weight of 100 grains. 
Karakteristik Gulma Akibat Dosis Herbisida Oksifluorfen dan Pendimethalin di Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill) Mita Amelia; Jumini Jumini; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.575 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22402

Abstract

Abstrak. Aplikasi jenis oksifluorfen serta dosis herbisida mampu memberikan peningkatan terhadap pengelolaan gulma dan memberikan penurunan resistensi gulma oleh herbisida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik gulma pada jenis dan dosis herbisida oksifluorfen dan pendimethalin serta interaksi keduanya pada tanaman kedelai. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  RAK pola faktorial 2 x 5 dan diulang sebanyak 3 kali. Adapun faktor pertama terdiri dari 2 taraf yaitu jenis herbisida yang terdiri dari oksifluorfen serta pendimethalin, faktor kedua terdiri dari dosis herbisida 0, 0,5, 1, 1,5, serta 2 kg b.a ha-1, sehingga diperoleh 10 kombinasi perlakuan dan 30 unit percobaan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran dosis herbisida 0,5-2 kg b.a ha-1 bisa memberikan peningkatan terhadap persentase pengendalian gulma, serta mampu memberikan penurunan persentase penutupan gulma. Adanya interaksi serta dosis dan jenis herbisida oksifluorfen takaran 1,5 kg b.a ha-1 memberikan penurunan individu dan menurunkan bobot kering gulma.Weeds Characteristics Due to Dose of Oxyfluorfen and Pendimethalin Herbicides in Soybean (Glycine max L. Merrill)Abstract. Oxyfluorfen application and herbicide dosage were able to improve weed management and reduce weed resistance by herbicides. The purpose of study was determined at the characteristics of weed due type and dose of herbicides oxyfluorfen and pendimethalin and their interactions on soybean plants. The design was used this study with RBD a factorial pattern of 2 x 5 and was repeated with 3 times. The first factor consisted of 2 levels, namely type of herbicide consisting oxyfluorfen and pendimethalin, the second factor consisted herbicide doses of 0, 0,5, 1, 1,5, and 2 kg b.a ha-1, in order obtain 10 combinations and 30 experimental unit. The results showed  the herbicide dose of 0,5-2 kg b.a ha-1 could increase weed control and reduce percentage of weed cover. The interaction as well dose and type oxyfluorfen herbicide at a dose 1,5 kg b.a ha-1 gave decrease individuals and reduced weed dry weight.
Teknik pematahan dormansi secara fisik dan kimia terhadap viabilitas benih aren (Arenga pinnata Merr.) ismaturrahmi ismaturrahmi; Hasanuddin Hasanuddin; Agam Ihsan Hereri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.467 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.9211

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pematahan dormansi secara fisik dan kimia, serta nyata tidaknya interaksi antara pematahan dormansi secara fisik dengan pematahan dormansi secara kimia terhadap viabilitas benih aren. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, dari bulan juli sampai November 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial 4 x 4 dengan 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan 2 faktor yaitu: pematahan dormansi secara fisik (S), meliputi : (S0) = Tanpa perlakuan fisik, (S1) = Digosok dengan kertas amplas , (S2) = Digores dengan cutter sepanjang punggung benih, dan (S3) = Menghilangkan selaput gabus pada hilum, dan pematahan dormansi secara kimia (K), meliputi: (K0) = Konsentrasi 0% KNO3, (K1) = Konsentrasi 0,3% KNO3, (K2) = Konsentrasi 0,5% KNO3, (K3) = Konsentrasi 0,7% KNO3.Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :  Kombinasi perlakuan secara fisik yang digores dengan cutter (S2) dengan konsentrasi KNO3 0,5% (K2) merupakan kombinasi perlakuan terbaik untuk pematahan dormanis pada benih aren.Dormancy Breaking Technique by Physical and Chemical Means on Viabitity of  Palm Seed (Arenga pinnata Merr.)Abstract. This research aims to know the effect of physics and chemical dormancy breaking technique, and significant or not the interaction between physical dormancy breaking with chemical dormancy breaking on the viability of the palm seeds. This research was conducted in Science and Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh, from July to November 2017. This research used Factorial Completely Randomize Design with 4 x 4 repeated 3 times. This research uses 2 factors, namely: physical dormancy breaking (S), including: (S0) = Without physical treatment, (S1) = Rubbed with sandpaper, (S2) = scratched with cutter along the back of seed, and (S3) = Eliminate the cork membrane on the hylum, and chemical dormancy breaking (K), namely: (K0) = Concentration 0% KNO3, (K1) = Concentration 0.3% KNO3, (K2) = Concentration 0.5% KNO3, (K3) = Concentration 0.7% KNO3. The results of research that has been done, it can be concluded that : The combination of physical treatment scratched with cutter (S2) with KNO3 concentration of 0.5% (K2) is the best treatment combination for dormanic breaking of palm seeds.
Pengaruh Sarcotesta dan Kondisi Simpan Terhadap Viabilitas Benih Pepaya (Carica papaya L.) Khaira Ulvia; Trisda Kurniawan; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.717 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22213

Abstract

Abstrak. Pepaya adalah jenis tanaman yang banyak terdapat di daerah tropis. Penanganan pada benih pepaya perlu dilakukan karena masa simpannya relatif singkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sarcotesta dan kondisi simpan terhadap viabilitas benih pepaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan pola 2 x 3. Faktor pertama yaitu sarcotesta yang terdiri atas 2 taraf : V1 (bersarcotesta) dan V2 (tanpa sarcotesta), faktor kedua yaitu kondisi simpan yang terdiri atas 3 taraf : L1 (28 °C), L2 (10 °C), dan L3 (0 °C), sehingga didapatkan 6 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, dan diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarcotesta dan kondisi simpan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter viabilitas dan vigor benih. Perlakuan terbaik yaitu pada benih tanpa sarcotesta yang disimpan pada suhu 10 °C yang mampu mempertahankan viabilitas benih pepaya sampai akhir penyimpanan.Effect of Sarcotesta and Storage Contitions on Papaya Seed Viability (Carica papaya L.)Abstract. Papaya is a type of plant that is widely found in the tropics. Handling of papaya seeds needs to be done because the shelf life is relatively short. The purpose of this study was to determine the effect of sarcotesta and storage conditions on the viability of papaya seeds. This study used a factorial Completely Randomized Design (CRD) with a 2 x 3 pattern. The first factor is sarcotesta which consists of 2 levels: V1 (with sarcotesta) and V2 (without sarcotesta), the second factor is storage conditions consisting of 3 levels: L1 ( 28 °C), L2 (10 °C), and L3 (0 °C), so that 6 treatment combinations were obtained with 3 replications, and 18 experimental units were obtained. The results showed that sarcotesta and storage conditions had a very significant effect on the viability and vigor parameters of the seeds. The best treatment was on seeds without sarcotesta stored at 10 °C which were able to maintain the viability of papaya seeds until the end of storage.
Aplikasi Berbagai Dosis Campuran Herbisida Clomazone, Oksifluorfen dan Pendimethalin pada Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Andita Salsabila Washfa; Erida Nurahmi; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.21 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22401

Abstract

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh campuran herbisida clomazone, oksifluorfen dan pendimethalin pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dan terdiri atas 9 perlakuan dan 3 ulangan. Beberapa faktor yang diamati adalah jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 butir, jumlah biji per tanaman dan hasil biji kering. Hasil penelitian menyatakan aplikasi dari pencampuran herbisida clomazone, oksifluorfen dan pendimethalin memberikan pengaruh terhadap bobot 100 butir. Aplikasi campuran clomazone, oksifluorfen dan pendimethalin masing-masing sebanyak 0,3 kg b.a ha-1 mampu meningkatkan bobot 100 butir.Application of Various Doses of Mixed Clomazone, Oxyfluorfen and Pendimethalin Herbicides on Soybean (Glycine max L. Merril)Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of a mixture of herbicides clomazone, oxyfluorfen and pendimethalin on the growth and yield of soybeans. By using a non-factorial Randomized Completely Block Design (RCBD) and consisting of 9 treatments and 3 replications. Several factors observed were the number of pods per plant, seed weight per plant, weight of 100 grains, number of seeds per plant and dry seed yield. The results showed that the application of the herbicide mixing clomazone, oxyfluorfen and pendimethalin affected the weight of 100 grains. The application of a mixture of clomazone, oxyfluorfen and pendimethalin each as much as 0.3 kg b.a ha-1 was able to increase the weight of 100 grains.
Pengaruh Beberapa Media Tanam dan Varietas terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensies Jacq.) Selama Masa Pre-Nursery Bob Made Indra Kurniawan; Hasanuddin Hasanuddin; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.119 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.24006

Abstract

Pengaruh komposisi media tanam dan jenis varietas terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit selama masa pre-nursery merupakan tujuan dari penelitian ini dan telah dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2022 di Balai Penelitian Pertanian/ Gardu Induk Kebun Organik Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x3 menggunakan tiga ulangan. Faktor yang diteliti ada 2 faktor yaitu media tanam yang terdiri dari media tanam top soil, top soil : kompos, dan top soil : cocopeat serta 3 jenis varietas yaitu varietas topaz 1, topaz 2, dan dumpy. Terdapat interaksi yang sangat nyata terhadap peubah tinggi tanaman umur 30, 60, 90, dan 120 HST dengan kombinasi perlakuan terbaik ditemukan pada media top soil : kompos dengan varietas topaz 1. Serta terdapat interaksi yang nyata pula terhadap peubah diameter batang umur 90 dan 120 HST, dan peubah bobot berangkasan basah dengan kombinasi terbaik pada media top soil : kompos dengan varietas topaz 2.The Influence of Several Planting Media and Varieties on the Growth of Oil Palm (Elaeis guineensies Jacq.) Seedlings During the Pre-Nursery PeriodThe effect of the composition of the planting medium and the type of variety on the growth of oil palm seedlings during the pre-nursery period is the goal of this research and was carried out from February to May 2022 at the Agricultural Research Institute/Organic Garden Substation, Syiah Kuala Darussalam University Banda Aceh and the Plant Physiology Laboratory. The design used was a 3x3 factorial randomized block design (RBD) using three replications. The factors studied were 2 factors, namely the planting media which consisted of top soil, top soil: compost, and top soil: cocopeat and 3 types of varieties, namely topaz 1, topaz 2, and dumpy varieties. There was a very significant interaction with the variable plant height aged 30, 60, 90, and 120 DAP with the best treatment combination found in top soil media: compost with topaz variety 1. Also there was a significant interaction with the variable stem diameter aged 90 and 120 DAP, and wet tree weight variables with the best combination on top soil media: compost with topaz variety 2.