Meiriani Meiriani
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, USU, Medan

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Growth Response of Lime (Citrus aurantifolia Swingle) cutting on various plant materials and IBA (Indole Butyric Acid) Concentrations lia agnes lumban gaol; meiriani meiriani
Jurnal Agroekoteknologi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.801 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v4i1.12378

Abstract

The objectives of the research was to determine the responses of different type of lime cutting as plant materials and IBA concentrations on growth was carried out at field trial of Agriculture Faculty, University of North Sumatera, Medan (± 25 m asl) on June – September 2015 with used factorial Randomized Block Design (RBD) with two factors were plant materials (shoot cutting without leaves; stem cutting with leaves; and stem cutting without leaves) and IBA concentrations (0; 100; 200; and 300 ppm) and three replications. The result showed that the growth of lime shoot cutting without leaves significantly better than the other treatments and the aplication of 300 ppm IBA concentration significantly increased 44,05 % shoot length than without IBA. There was no significant interaction between the plant material used and the aplication of IBA concentrations for all parameters observed.
The influence of percentage of shade on the growth of Mucuna bracteata D.C. seedling origin cuttings with different IAA concentration. rizki fauzi; Meiriani Meiriani; Asil Barus
Jurnal Agroekoteknologi Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.951 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v4i3.13343

Abstract

The influence of percentage of shade on the growth of Mucuna bracteata D.C. seedling origin cuttings with different IAA concentration. The research was conducted in Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat with altitude ± 50 m above the sea level from Juni to September 2015. This research used factorial split plot design with 2 factors. The first factor was Intensity of Shade  ( 0 %, 25 %, 50 %, 75 % ) and the second factors was IAA concentration ( 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm ) with 3 replication. The result of the research showed that mucuna seed growth were significantly effect to without shade (0 %) than with application if shade. Application of IAA PGR 200 ppm were significantly effect to increased mucuna growth in 8 week after planting. The best treatment of the research were without shade 0 % (N0) with application of IAA 200 ppm (N0A2).
Pengaruh Bahan Setek dan Pemberian ZPT NAA Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis (Web) Britton & Rose) Lisanul Fahmi Sihombing; Rosita Sipayung; Meiriani Meiriani
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.62 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i2.15398

Abstract

Red dragon fruit is a commodity with high economic value and it provides many benefits. However the supply of seeds that are less optimal causes high price. The use of cutting material and the provision of planting cuttings of growth regulators sought to increase the production of dragon fruit. The experiment was conducted in in the field of research Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, on February to April 2016, using a factorial randomized block design with two factors, the first factor ispart of the stem cuttings (Bottom, middle, top) and the second factor is concentration of NAA (0, 100, 200, 300, 400, 500 ppm). Observed were increase sprouting age, the number of shoots, The sprouting of percentage, The average of shoot length, The rooting of percentage, volume of root, root wet weight, root dry weight. The results showed that application of part of the stem cuttings increasedThe number of shoots and root dry weight.The giving plant growth increased the sprouting age,the sprouting of percentage, the number of shoots,the average of shoot length , and root dry weight. andthe interaction increased theroot dry weight. Keywords: cuttings, NAA, red dragon fruit  Abstrak Buah naga merah merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberikan manfaat. Namun penyediaan bibit yang kurang optimal menyebabkan harga jual yang tinggi. Penggunaan bahan tanam setek dan pemberian zat pengatur tumbuh diupayakan dapat meningkatkan produksi buah naga.Penelitian dilaksanakan dilahan penelitian Fakultas Pertanian,Univeristas Sumatera Utara,pada bulan Februari sampai April 2016,menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu Bahan Setek (Bawah, Tengah, Ujung) dan Konsentrasi NAA (0, 100, 200, 300, 400, 500 ppm). Peubah yang diamati adalah umur bertunas, persentase setek bertunas, jumlah tunas, rata-rata panjang tunas, persentase setek berakar, volume akar, bobot basah akar, bobot kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bagian batang setek meningkatkan jumlah tunas dan bobot kering akar. Pemberian konsentrasi NAA meningkatkan umur bertunas,persentase setek bertunas,jumlah tunas,panjang tunas dan bobot kering akar. Interaksi keduanya nyata meningkatkan bobot kering akar. Kata kunci : buah naga merah, NAA, setek
Pertumbuhan Berbagai Umur Bahan Tanam Bud Set Tebu (Saccharum officinarum L.) dengan Konsentrasi NAA yang Berbeda Monica Yunita; Meiriani Sembiring; Asil Barus
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.771 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i2.15409

Abstract

Guna menghemat penggunaan bibit bagal tebu maka digunakan bahan tanam bud set dengan umur yang sesuai dan pemberian NAA sebagai perangsang pertunasan serta perakaran pada pembibitan tebu. Penelitian ini dilaksanakan di lahan PTPN II Kebun Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat, Binjai pada bulan April hingga dengan Juni 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu umur bahan tanam (6,7 dan 8 bulan) dan pemberian NAA (0,100,200 dan 300 ppm). Persentase bertunas dan bobot kering akar tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 6 bulan sedangkan panjang tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan bobot basah tajuk tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 7 bulan. Panjang tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan tanaman dan laju pertumbuhan relatif tertinggi diperoleh pada pemberian NAA 100 ppm. Interaksi tertinggi laju pertumbuhan tanaman dan laju pertumbuhan relatif  6-8 MST diperoleh pada umur bahan tanam 7 bulan dengan pemberian 300 ppm serta bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk tertinggi diperoleh pada umur bahan tanam 6 bulan dengan pemberian NAA 100 ppm. Untuk pertumbuhan terbaik, sebaiknya menggunakan umur bahan tanam 6 bulan dengan 100 ppm NAA.
Hubungan Fraksi Kematangan Buah dan Ketinggian Tandan terhadap Jumlah Buah Memberondol pada Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kebun Rambutan PTPN III Imanjar Ramsanjani Purba; Irsal Irsal; Meiriani Meiriani
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.198 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i2.15449

Abstract

ABSTRACT   The Relationship between Fraction of Fruit Maturity and Height of  Fruit Bunches to the Number of Oil Palm Fruit at Harvesting Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq) in Palm Plantation Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III. This research was conducted in Palm Plantation Rambutan PT. Perkebunan Nusantara III, Serdang Bedagai District North Sumatra Province from December 2014 until February 2015 using Split Plot Design (SPD) factorial, the main plot is palm bunches height (6, 8 and 10 m) and the subplot is the fraction of oil palm bunches maturity (fraction 1, 2, 3 and 4). The parameters observed were the number of palm fruit that falls from the bunches, free fatty acids and percentages by weight of palm fruit the falls from the bunches with weight of bunches harvested. The results showed that the higher fraction of maturity, significantly increased the number of palm fruit that falls from the bunches, free fatty acids and percentages by weight palm fruit bunches with the fall of the bunches after harvest. The higher harvesting bunches, significantly increased the number of palm fruit that falls from the bunches, free fatty acids and percentages by weight palm fruit bunches with the fall of the bunches after harvest. The interaction between fraction of maturity and height of fruit bunches significantly effected on all parameters observed. Key words :  fall from the palm fruit bunches, harvest, palm
Respons pertumbuhan dan produksi tembakau Deli (Nicotiana Tabacum L.) terhadap intensitas dan dosis pemberian pupuk organik Lamhot Gultom; Meiriani Meiriani; Irsal Irsal
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.422 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i2.15472

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi tembakau Deli terhadap intensitas dan dosis pemberian pupuk organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun PTPN II Bulu Cina, Sumatera Utara pada bulan Maret sampai Mei 2016. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu intensitas pemupukan dengan dua taraf (2x aplikasi: 10 dan 25 hari setelah pindah tanam (HSPT); dan 3x aplikasi: saat pindah tanam, 10, dan 25 HSPT), faktor kedua yaitu dosis pupuk organik dengan lima taraf (5g; 10g; 15g; 20g; dan 25g per tanaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pemupukan 3x nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi tembakau Deli pada bobot basah daun pasir, bobot kering daun pasir dan bobot basah daun kaki 1. Dosis pupuk organik 10 g/tan nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi pada bobot basah daun kaki 1, bobot kering daun kaki 1 dan bobot kering daun kaki 2. Interaksi antara intensitas pemupukan dan dosis pupuk organik terbaik (pada kombinasi intensitas pemupukan 3x dan dosis pupuk organik 10 g/tan) berpengaruh nyata pada bobot basah daun pasir dan bobot kering daun pasir.
Respons Pertumbuhan Bud Set Tebu (Sacharum officinarum L.) Pada Beberapa Umur Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA jerry afrimsa sijabat; Meiriani Meiriani; Lisa Mawarni
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.227 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i4.16391

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan bud set tebu pada beberapa umur bahan tanam dan konsentrasi IBA. Penelitian dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian USU, dimulai  Mei – Agustus menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor  yaitu umur bahan tanam (6,7,8 bulan) dan konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA (100,200,300 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase bibit berkecambah, dan laju perkecambahan bibit bibit nyata lebih baik pada bahan tanam bud set umur 6 bulan. Laju perkecambahan nyata lebih baik tanpa pemberian IBA. Interaksi antara umur bahan tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter. Pada perbanyakan tebu dengan menggunakan bahan bud set disarankan menggunakan bahan yang berumur 6 bulan tanpa pemberian IBA.
Respons Pertumbuhan Bahan Bud Set Tebu (Saccharum officinarumL.) terhadap Konsentrasi Naphthalene Acetic Acid (NAA) + Naphthalene Acetamide (NAAm) Goster Renson Manik; Meiriani Sembiring; Yaya Hasanah
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.801 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i4.16392

Abstract

Penggunaan mata tunas tunggal (bud set) merupakan salah satu alternatif di dalam menghadapi permasalahan penyediaan bibit pada perkebunan tebu. Oleh karena itu dilaksanakan penelitian yang bertujuan  untuk mengetahui respons bahan bud set tebu terhadap konsentrasi naphthalene acetic acid (NAA) + naphthalene acetamide (NAAm) yang dilaksanakan di lahan percobaan kebun Tanjung Jati Binjai PTPN II (+ 50 m dpl) pada Mei-Juli 2016, menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu bahan bud set yang berasal dari bagian atas batang dan bagian bawah batang serta pemberian konsentrasi NAA dan NAAm (0+0 ppm, 100+25 ppm, 200+50 ppm, 300+75 ppm dan 400+100 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit bud set tebu (persentase perkecambahan bibit, panjang bibit, total luas daun bibit) nyata lebih baik pada penggunaan bagian atas batang, sedangkan jumlah anakan bibit nyata lebih baik pada bagian bawah batang. Pemberian NAA + NAAm berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah amatan begitu juga dengan interaksi antara kedua faktor.Pembibitan bud set tebu lebih baik menggunakan bagian atas batang tebu tanpa pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) tambahan.
Respons Pertumbuhan Bibit Bud Sets Tebu Terhadap Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk N, P dan K Rizky Julius Panggabean; Meiriani Meiriani; Chairani Hanum
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.904 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i4.16404

Abstract

Penyediaan bibit tebu yang berkualitas dengan teknik bud sets dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara tanah, sehingga diperlukan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan hara bibit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis dan frekuensi pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan bibit bud sets, di lahan pembibitan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Jati, Kecamatan Binjai Barat (40-50 m dpl.) pada bulan April sampai dengan Juni 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor.Faktor pertama adalah dosis pemupukan (12, 18, 24, dan 30  g/50 tanaman). Faktor kedua adalah frekuensi pemupukan yang terdiri dari 2 dan 3 kali pemberian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dosis pemupukan N, P dan K dari 12 sampai 30 g/50 tanaman tidak berpengaruh pada pertumbuhan panjang bibit, jumlah daun, jumlah anakan, total luas daun, bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk bibit bud sets tebu. Frekuensi pemupukan dua kali nyata meningkatkan pertumbuhan panjang bibit, jumlah daun, diameter bibit, jumlah anakan, total luas daun, bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk. Interaksi perlakuan dosis dengan frekuensi pemupukan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit bud sets. Kata kunci :bibit tebu, bud sets, dosis pupuk, frekuensi pemupukan, pertumbuhan
Respons Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.) terhadap Pemberian Kompos Eceng Gondok dan Pupuk N Robby Tarigan; Jonis Ginting; Meiriani Sembiring
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.673 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i4.16471

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.) Terhadap Pemberian Kompos Eceng Gondok dan Pupuk N. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Agroekoteknologi  Universitas Sumatera Utara USU, dimulai dari Juli - Agustus 2016, menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor dan tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah daun, diameter batang, panjang daun pasir, lebar daun pasir, tebal daun pasir, panjang daun kaki I, lebar daun kaki I, tebal daun kaki I, panjang daun kaki II, lebar daun kaki II, tebal daun kaki II, total luas daun dan jumlah klorofil daun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos eceng gondok dan pupuk N berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, diameter batang, panjang daun pasir, panjang daun kaki I, panjang daun kaki II, lebar daun pasir, lebar daun kaki I, lebar daun kaki II, tebal daun pasir, total luas daun pasir, total luas daun kaki I, total luas daun kaki II dan jumlah klorofil daundan interaksi antara keduanya berpengaruh nyata pada parameter jumlah klorofil daun. Dimana pemberian kompos eceng gondok dan pupuk N terbaik diperoleh pada perlakuan 500 g/polibek (M2) dan 1,4 g/tanaman (N2). Kata kunci: Kompos eceng gondok, pupuk N, tembakau Deli