Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

KAJIAN PERUBAHAN TINGKAT KEKUMUHAN PASCA PENANGANAN KAWASAN KUMUH COT BAK U, KOTA SABANG PROVINSI ACEH Dody Noris; Sugianto Sugianto; Irin Caisarina
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: One of the area of priority for the slum area handling is Sabang City, Aceh province. The Slum areas in Sabang that will be reviewed are the village of Cot Bak U. The villages have obtained the handling project by Ministry of Pubic Work, Department of Development of Settlement Area, Aceh Province, conducted by 2016 through the construction of roads and Environmental drainage. This study aims to evaluate this project. The Research methods are quantitative and comparative approaches by calculating the data towards these two criteria after treatment and compare it with baseline data. Based on the results of the research can be concluded that the slums handling project towards these 2 (two) criteria does not give major change to value level of slums. For Cot Bak U village the point turn to 29 of 31 with a difference of 2 points. The results of this research indicated that the handling still needs to be implemented towards both slum areas. Moreover also need to conduct periodic evaluation of the value towards the slum area which has been assigned to find out the changes that occur as well as involving local communities in the maintenance of the quality of the neighborhoods, so that the expected value will be increased.Abstrak: Salah satu daerah yang mendapatkan prioritas untuk penangan area kumuh adalah Kota Sabang, Provinsi Aceh. Kawasan kumuh di Kota Sabang yang akan ditinjau adalah desa Cot Bak. Desa ini telah mendapatkan penanganan kumuh oleh Kementerian PU Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Aceh yang dilakukan pada tahun 2016 melalui pembangunan Jalan Lingkungan dan Drainase Lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembangunan jalan dan drainase lingkungan. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dan komparatif yaitu melalui perhitungan data terhadap 2 (dua) kriteria setelah penanganan dan perbandingannya dengan data baseline. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penanganan kawasan kumuh terhadap 2 (dua) kriteria kekumuhan yang telah dilaksanakan di kedua kawasan kumuh tersebut tidak memberikan perubahan yang besar terhadap nilai kekumuhan yaitu untuk kawasan Cot Bak U sebelum penanganan sebesar 31 menjadi 29 dengan selisih sebesar 2 point. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih perlu dilakukannya penanganan terhadap kedua kawasan kumuh ini. Salain itu juga perlu dilakukan evaluasi nilai kekumuhan secara berkala terhadap kawasan kumuh yang telah ditetapkan untuk mengetahui perubahan yang terjadi serta melibatkan masyarakat setempat dalam pemeliharaan kualitas permukiman, sehingga diharapkan nilai kekumuhan yang ada tidak mengalami penurunan namun mengalami peningkatan.
PENINGKATAN KINERJA SALURAN DRAINASE KOTA LANGSA BERDASARKAN PENATAAN RUANG Alfiansyah Yulianur; Sugianto Sugianto; Eka Mutia
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, September 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:Spatial planning of Langsa City is still required in order to realize clean city, neat and beautiful. Spatial planning can also improve performance of drainage channels so that flood and inundation do not occur. Gampong Teungoh village and Gampong Baru village is an area of development and entrance Langsa City from the east, that still occur floods and inundation of up to 0.3-0.5 m so that performance improvement of drainage channels is required. Drainage channel performance is good if the dimensions of channels enough to drain rainwater runoff.  Drainage performance was evaluated before and after spatial planning is done by comparing discharge or capacity of channel with discharge of flood design of rainwater runoff. Spatial planning is done by providing a green space area of 10 % of the land area of residential parcels, maintain the function of public green space that has been there, and make a parking lot out of the water absorptive material. After spatial planning is done, runoff coefficient decreased from 0.45-084 to 0.4-0.75 so that discharge of flood design of rainwater runoff also decreased. This is causes channel performance previously not good to be good. Then decreasing of this discharge also caused available of remaining land due to channel dimensions that smaller than before. In this remaining land was used as a green line that can reduce the value of the runoff coefficient and then reduce discharge of rainwater runoff, and ultimately may also impact the performance improvement of drainage channels.Keywords : spatial planning, performance, drainage channel, green space area, runoff coefficient, discharge storm water runoff.Abstrak:Penataan ruang Kota Langsa masih diperlukan demi mewujudkan kota yang bersih, rapi dan indah. Penataan ruang yang baik dapat juga meningkatkan kinerja saluran drainase sehingga banjir dan genangan tidak terjadi. Desa Gampong Teungoh dan Gampong Baru merupakan kawasan pengembangan dan kawasan entrance Kota Langsa dari arah Timur, yang . masih mengalami banjir dan genangan hingga mencapai 0,3-0,5 m sehingga diperlukan peningkatan kinerja saluran drainase agar banjir genangan tersebut tidak terjadi. Kinerja saluran drainase dikatakan baik jika dimensi saluran cukup untuk mengalirkan debit rencana limpasan air hujan. Kinerja saluran drainase dievaluasi sebelum dan sesudah penataan ruang dilakukan dengan membanding debit saluran dengan debit rencana. Penataan ruang dilakukan dengan menyediakan ruang terbuka hijau seluas 10% dari luas tanah persil rumah tinggal, tetap mempertahankan fungsi ruang terbuka hijau umum yang telah ada, dan membuat lahan parkir dari bahan serap air. Setelah penataan ruang, nilai koefisien aliran menurun dari 0,45-084 menjadi 0,4-0,75 sehingga debit rencana aliran limpasan air hujan juga menurun. Penurunan debit ini menyebabkan kinerja saluran yang sebelumnya tidak baik menjadi baik. Kemudian penurunan debit ini juga menyebabkan adanya sisa lahan akibat pengecilan dimensi saluran. Pada sisa lahan ini dijadikan jalur hijau yang dapat memperkecil nilai koefisien aliran dan kemudian memperkecil debit aliran limpasan air hujan, dan akhirnya dapat pula berdampak kepada peningkatan kinerja saluran drainase.