Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STABILITAS BANGUNAN PENAHAN SEDIMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKUPA CIUJUNG HULU (CHECK DAM) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIMAN DESA CURUG PANJANG KECAMATAN CIKULUR KABUPATEN LEBAK M Ichwanul Yusup; Wawan Handayani; moh Zaenudin Maksum
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 01 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Debit sungai DAS Cikupa Kabupaten Lebak Rangkasbitung Banten tidak merata sepanjang tahun akibat dari -salah satunya- karena berkurangnya daerah resapan yang dampaknya adalah terganggunya siklus hidrologi. Terjadi kelebihan air pada saat musim penghujan yang hanya akan terbuang dan menimbulkan banjir, sedangkan pada musim kemarau terjadi kelangkaan air yang menyebabkan kekeringan. Selain itu juga banyak terjadi meandering yang mengakibatkan gerusan permukaan tanah di tikungan dan longsor, sehingga berdampak pada tingginya tingkat sedimentasi di alur Sungai Cikupa. Untuk menangani permasalahan tersebut salah satu alternatif penanganan yang sesuai yaitu dengan membuat membangun check dam ditempat tertentu. Pembuatan berfungsi untuk mengatasi longsor tebing yang letaknya tidak jauh dari jalan raya. Sedangkan pembangunan check dam selain untuk mengatasi gerusan dan longsor yang mengakibatkan sedimentasi juga bertujuan untuk mengurangi kecepatan air yang mengalir pada alur Sungai Cikupa dan akan dimodifikasi sebagai tampungan air di sungai lama pada musim kemarau. Perhitungan debit banjir rencana dengan menggunakan Metode Rasional, Haspers, Luas area ciujung hulu adalah 634,368 ha Dari hasil analisis didapat debit banjir rencana sebesar 786,3 m3/dt dan tingkat erosi dan sedimentasi sebesar 3,369,891.72 ton/ha/tahun yang dihitung dengan Metode USLE. Dengan kemampuan daya angkut sedimen (SDR) sebesar 11% diperoleh besaran sedimen 425,906.17 m3/tahun.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN RANGKAS PANJANG KECAMATAN KRAGILAN KABUPATEN SERANG Mulyadi Mulyadi; M. Ichwanul Yusup; Bambang Hariyanto
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 02 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v2i02.949

Abstract

Jembatan merupakan salah satu komponen prasarana transportasi darat, yang berfungsi untuk mengatasi rintangan/hambatan alam buatan. Oleh karena itu pada suatu wilayah umumnya terdapat jembatan yang berfungsi sebagai bagian/komponen dan system jaringan jalan. Sebagai bahan penting dari system infrastruktur di suatu wilayah, maka keberadaan jembatan senantiasa perlu mendapatkan perhatian agar kinerja dan umur layanannya maksimal mungkin dapat dipertahankan, setidak-tidaknya sesuai dengan yang direncanahkan.Data primer dan data sekunder dari hasil informasi yang didapatkan secara langsung maupun tidak langsung disajikan dalam dua macam bentuk yaitu perhitungan dan gambar-gambar penunjang untuk perencanaan struktur bangunan atas jembatan.Hasil dari analisis Perencanaan Struktur Bangunan Atas Jembatan Rangkaspanjang, dari hasil perencanaan sebagai berikut : Tebal slab lantai jembatan = 0,25 m Tebal lapis aspal = 0,05 m Tebal genagan air hujan = 0,05 m Jarak antara girder baja = 1,60 m Lebar jalur lalu lintas = 5,50 m Lebar trotoar = 1,00 m Lebar total jembatan = 7,50 m Panjang bentang jembatan = 30,00 m
ANALISIS STABILITAS TIMBUNAN (MAINDAM) BERDASARKAN DATA INSTRUMEN GEOTEKNIK PADA BENDUNGAN SINDANG HEULA SERANG BANTEN Nanang Sutisna; M. Ichwanul Yusup; Euis Amilia Euis Amilia
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 3 No 1 (2021): josce: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v3i1.1129

Abstract

The development of science and technology has obtained supporting technology for monitoring the soil shear force and pore water pressure in the dam, the presence of shear forces against the landfill and pore water pressure through small cavities in the embankment soil in the dam body which can be detected by equipment such as inclinometer and piezometer that have been installed at predetermined points. The application of inclinometer and piezometer technology is used as a support tool for monitoring the movement of landfill and pore water pressure against dams. The embankment dam is the most complex of civilian structures and is very dangerous if damaged. When there is damage to a dam, it will cause a big disaster for the areas that are downstream of the dam. Damage or collapse of a dam can occur due to several things, including overtopping, sliding of the dam slopes (internal erosion or "piping"), and the occurrence of structural degradation of each zone. on the dam body. In the analysis of the stability of the embankment (maindam) which is based on geotechnical instrument data, it must be carried out as carefully and accurately as possible. The purpose of this analysis is to measure the early damage in the main dam (maindam). After conducting research and field studies at the Sindang Heula dam, there were several points of decline at the top of the core embankment (maindam). To find out the cause of the decline, data was taken from measuring geotechnical instruments.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN RANGKAS PANJANG KECAMATAN KRAGILAN KABUPATEN SERANG Sihabudin Sihabudin; Bambang Hariyanto; M Ichwanul Yusup
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 3 No 1 (2021): josce: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v3i1.1132

Abstract

Bridges are an easy solution to smooth the flow of traffic, but can cause more complex problems such as encouraging people to use more private cars and of course things like this can make more cars. In the end, non-toll roads will get an increase in the volume of traffic and can increase parking needs which are further increasing.Primary data and secondary data from the results of information obtained directly or indirectly are presented in two kinds of forms, namely calculations and supporting images for planning the structure of the bridge under the bridgeThe results of the analysis of the Rangkas Panjang Lower Bridge Structure Planning, the results of the planning have been calculated the dimensions of the structure of the bridge base (abutment) which is determined based on the needs of the local geological structure and provisions, certain requirements are able to withstand burdens due to loading and forces that occur at the base of the bridge ( abutment) that is, with a safety factor (SF) = 17.74> 1.5 and against a sliding Safety Factor (SF) = 2.79> 1.5. The foundation is used wells foundation with a diameter of 3.00 m totaling two pieces on the abutment
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG FONDASI TIANG PANCANG PADA TANGKI TIMBUN KAPASITAS 10.000 KL DI PT. DOVER CHEMICAL KECAMATAN GROGOL KOTA CILEGON Viero Widyanto; M Ichwanul Yusup; Ahmad Saiful Huda
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 3 No 02 (2021): josce: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v3i02.1448

Abstract

Dalam pembangunan tangki timbun kapasitas 10.000 KL di PT Dover Chemical, perlu diperhatikan pada perencanaan pondasinya. Karena setiap konstruksi memiliki beban yang harus diteruskan ke lapisan tanah, baik itu beban yang dipikul oleh struktur tangkinya saja maupun isi dari volume bahan kimianya tersebut. Dengan kondisi tanah di lapangan yaitu tanah granuler (pasir) jenis pondasi yang digunakan yaitu tiang pancang (spun pile) dengan ikatan pile cap diatasnya. Pemakaian tiang pancang sebagai pondasi pada suatu bangunan dilakukan apabila tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung yang cukup kuat untuk memikul beban bangunan atau apabila lapisan tanah keras yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul beban bangunan letaknya sangat dalam. Tujuan dari penelitian disini, yaitu untuk mengetahui apakah pondasi mampu mendukung beban pada konstruksi tangki timbun dengan cara menganalisis mengenai nilai daya dukung pondasi kelompok tiang pancang diantaranya, menggunakan data hasil uji CPT (Cone Penetration Test) dan SPT (Standard Penetration Test). Adapun hasil yang di dapatkan yaitu nilai dari perhitungan efesiensi pondasi kelompok tiang dengan beberapa metode, perhitungan penurunan pondasi kelompok tiang, dan perhitungan pondasi pada gaya gesek dinding negatif. Untuk mendapatkan data penelitian penulis melakukan wawancara dan observasi ke lokasi proyek. Metode penelitian menggunakan data kuantitatif dengan cara memperoleh data primer dan data sekunder. Setelah itu penulis melakukan studi pustaka dari berbagai literatur, perbandingan penelitian dan mulai menganalisis nilai daya dukung pondasi kelompok tiang. Dari hasil analisis penulis, dapat disimpulkan bahwa dari hasil perhitungan nilai daya dukung pondasi kelompok tiang, berdasarkan efesiensi dari metode converse labarre : 0,022, metode los angeles : 0,835, metode feld : 0,918 (yang artinya sudah memenuhi syarat <1). Lalu, ketiga metode ini disimpulkan dengan nilai Qg : 494,86 ton. Selanjutnya berdasarkan penurunan elastis nilai Sg : 14,837 mm dan nilai I : 0,909 (yang artinya sudah memenuhi syarat <40mm). Selanjutnya berdasarkan gesek dinding negatif nilai Qneg : 243,43 kN/tiang. Dengan faktor aman : 4,276 (yang artinya sudah memenuhi syarat >2,5).
ANALISA TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE AMERICAN ASSOCIATION OF STATE HIGHWAY AND TRANSPORTATION OFFICIAL (AASHTO) DAN ANALISA KOMPONEN Ridwan Rais; Telly Rosdiyani; M Ichwanul Yusup
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 3 No 02 (2021): josce: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v3i02.1450

Abstract

Jalan merupakan sarana teransportasi yang terbentuk untuk menghubungkan suatu daerah ketempat daerah lainnya. Jalan juga merupakan hal terpenting bagi masyarakat guna memajukan nilai pertumbuhan perekonomiannya. Dalam melakukan perencanaan tebal lapisan perkerasan lentur dangan menggunakan metode AASHTO dan Analisa Komponen sebaiknya mengetahui dasar – dasar terpenting untuk melakukan perencanaan dengan metede tersebut dan mengetahui nilai efisien terhadap biaya. Dalam Perencanaan ini, lapis permukaan (a1) menggunakan bahan Laston MS 744 Kg, lapisan pondasi atas mengguakan batu pecah kelas A dengan nilai CBR 100% dan lapisan pondasi bawah menggunakan sitry/pitrum kelas A dengan nilai CBR 80%. Dari hasil penelitian dengan metode AASHTO terdapat beberapa nilai masing – masing tebal lapis perkerasan lentur yaitu lapisan permukaan dengan Bahan Laston MS 744 Kg terdapat tebal 18,92 cm, lapis pondasi atas 13,60 cm dan lapis pondasi bawah 25 cm. sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan Analisa Komponen lapisan permukaan dengan Bahan Laston MS 744 Kg terdapat tebal 7,52 cm, lapis pondasi atas 20 cm dan lapis pondasi bawah 20 cm. maka terdapat nilai perbandingan dengan kedua metode tersebut. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode tersebut maka nilai efisiensi terhadap biaya akan diambil hasil perhitungan dengan metode Analisa Komponen. Nilai efisien terhadap biaya didapat Rp. 6.621.362.000,00.
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU BETON SPUN PILE DIAMETER 300 MM PRODUKSI PT. WASKITA BETON PRECAST - PLANT BOJONEGARA Agus Saputra; M. Ichwanul Yusup; Ma'ulfi Kharis Abadi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 4 No 01 (2022): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v4i01.1683

Abstract

Pengendalian mutu beton tiang pancang sangat mempengaruhi akan kekuatan tiang pancang tersebut, dalam menunjang kekuatan suatu pondasi gedung yang akan dibangun. Spun Pile adalah jenis pondasi dalam yang merupakan bagian dari struktur bangunan dan dirancang untuk menahan beban struktur suatu bangunan. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data pengendalian mutu spun pile yang meliputi uji property material, mix design, test slump, dan uji kuat tekan benda uji. Dalam pengendalian mutu spun pile terdiri dari berbagai macam metode pengujian matrial. Mulai dari uji agregat kasar dan agregat halus, job mix, sampai dengan pengujian benda uji. Hal itu bertujuan untuk mengetahui kandungan material alam yang digunakan untuk pembuatan produk spun pile, agar dapat ditentukan layak atau tidak digunakan dan untuk mengetahui kekuatan mutu beton spun pile yang direncanakan. Proses pembuatan spun pile dilakukan dengan peralatan yang canggih untuk menunjang pekerjaan dan dilakukan perawatan terhadap produk supaya mengurangi produk cacat. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengujian material dalam pengendalian mutu beton harus sesuai standar, pembuatan produk harus bagus dan berkualitas, cara mengatasi produk cacat dengan baik serta cara perawatan produk yang bagus.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SMKN 1 KRAGILAN KABUPATEN SERANG Ihdina Mufidah Arifin; M Ichwanul Yusup; Febrika Sri Puji Pangesti
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.988 KB) | DOI: 10.47080/jls.v5i1.1912

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kawasan sekolah yang memiliki sistem drainase konvensional yang rentan terhadap banjir. Untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut akan direncanakan sistem drainase baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan sistem drainase utama di SMKN 1 Kragilan Kabupaten Serang. Data atau informasi yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pihak SMKN 1 Kragilan. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode rasional untuk menghitung debit hujan, dan rumus Manning untuk debit saluran. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat dimensi saluran ekonomis, karena saluran tersebut bisa melewatkan debit maksimum untuk luas penampang basah,kekasaran, dan kemiringan tertentu.Saluran drainase utama adalah dengan lebar dasar B = 0,77 m, tinggi muka air h = 1 m dan tinggi jagaan w = 0,50 m. Penampang melintang saluran berbentuk persegi empat.
EVALUASI FUNGSI SALURAN DRAINASE JALAN RAYA PETIR - SERANG STA. 0+700 SAMPAI DENGAN STA. 1+000 (LINGKUNGAN LEBAK CIPOCOK JAYA KOTA SERANG) M Ichwanul Yusup; Yuliana Yuliana; Ma'ulfi Kharis Abadi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 4 No 02 (2022): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v4i02.2201

Abstract

Kota Serang memiliki daerah yang rawan akan terjadinya genangan, khususnya pada musim penghujan. Permasalahan banjir berawal dari peningkatan jumlah penduduk, perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan. Peningkatan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan yang tidak tertib. Seperti kondisi saluran drainase yang terdapat di Jl. Raya Petir-Serang yang tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan terjadinya genangan. Dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menangani genangan yang terjadi dengan mengevaluasi kapasitas saluran drainase serta merencanakan kembali drainase akibat adanya pelebaran jalan pada jalan tersebut. Perhitungan hujan tahunan maksimum rata-rata menggunakan metode rata-rata Aljabar. Distribusi yang digunakan adalah Log Pearson Tipe III. Dalam menganalisis suatu intensitas curah hujan menggunakan rumus Mononobe dengan menggunakan berbagai periode ulang serta rumus Sherman digunakan untuk merancang kurva IDF dengan periode ulang 2, 5, 10, 25 tahun. Dari hasil perhitungan debit banjir rencana masing-masing periode ulang, maka diperoleh hasil dimensi desain saluran drainase dengan lebar (B) = 0,42 m, tinggi (h) = 0,55 m dan tinggi jagaan (w) = 0,50 m. Maka solusi untuk mengatasi permasalahan genangan ini perlu dilakukan perencanaan kembali drainase agar mampu menampung debit yang lebih besar sehingga tidak terjadi genangan.
Perencanaan Jalan Beton Tanpa Tulangan Pada Kawasan Industri Krakatau Steel Kota Cilegon Muhammad Ichwanul Yusup; Dikpride Despa; Trisya Septiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 2 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.2
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.141 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i2.179

Abstract

Dalam meningkatkan mobilisasi pergerakan kendaraan, jalan merupakan suatu sarana yang penting dalam rangka kelancaranan transportasi darat, sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan. Kawasan Industri PT Krakatau Steel Kota Serang yang kerap dilalui kendaraan berat perlu perencanaan dengan baik menurut standar dan kreteria yang berlaku di Indonesia. Dari pengamatan secara visual jalan pada daerah kawasan Industri tersebut banyak mengalami keruksakan dengan ditemukan lendutan-lendutan yang membahayakan serta dapat menghambat laju transportasi, maka diperlukan perbaikan maupun peningkatan jalan. Tujuan dari penelitian, yaitu merencanakan perkerasan jalan beton bersambung tanpa tulangan dengan mengetahui ketebalan pelat, diameter ruji dowel serta menetahui dimensi drainase. Metode yang dilakukakan secara observasi lapangan guna mendapatkan data primer dan skunder sebagai dasar bahan perencanaan jalan beton tersebut. Metode perhitungan digunakan Binamarga Pedoman T-14-2002 dengan Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT). Hasil perhitungan jumlah kendaraan perencanaan pada data laulintas dengan umur rencana 20 tahun untuk tingkat laju pertumbuhan lalulintas 6% didapatkan ketebalan perkerasan jalan beton sebesar 20 cm, diameter ruji dowel 33mm untuk jarak 300 mm dan panjang 450 mm mampu menahan beban yang melintas, dengan dimensi drainase jalan lebar saluran 0,75 m, tinggi saluran 1 m serta tinggi jagaan sebesar 0,70 m telah memenuhi persyaratan stabilitas angka aman.