Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Design and Implementation of Solar Charge Controller with P&O MPPT for Light-Fishing in Ujung Pangkah, Gresik Wahyu Ardi Santosa; Sjamsjul Anam; Feby Agung Pamuji
JAREE (Journal on Advanced Research in Electrical Engineering) Vol 4, No 1 (2020): April
Publisher : Department of Electrical Engineering ITS and FORTEI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25796216.v4.i1.82

Abstract

Bagan tancap is a conventional fishing using diesel as its main source. This conventional method needs to be replaced with an eco-friendly and easy to use system, namely solar panels. The solar panels power is just limited by time so the stability of the system is poorly maintained that needs to be a battery as a storage of energy to improve system stability. However, the power that is not optimal causes the charging battery to take longer and not be constant with periods of weather and irradiation coditions. The charging battery without MPPT it tends not to be optimal because the solar panel does not operate at its maximum value. MPPT with perturb and observe algorithms can maximize power on solar cells with tracking speeds that depend on the response speed of the converter. While boost coverter has the ability to maintain potential differences that are tailored to the battery specifications and keep the current and voltage ripple values relatively small. For this reason, this final project will design and implement solar charge controller equipped with MPPT P & O (Perturb and Observe) and boost converter, this method can maximize the power of the solar panel by 97.84% with a faster charging time for 27 minutes.Keywords: light fishing, MPPT, perturb and observe, solar charge controller.
Control Design of Wind Turbine System Using Fuzzy Logic Controller for Middle Voltage Grid Soedibyo Soedibyo; Feby Agung Pamuji; Mochamad Ashari
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 13, No 3: March 2015
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents a  system wind turbine in order to have continously electricity supply for 20 kV grid. Output wind turbine controlled by dc-dc boost converter to produce maximum power in order to obtain the MPP (Maximum Power Point). Output of the converter is controlled by fuzzy logic to obtain the MPP (Maximum Power Point) wind turbine, thus the efficiency  wind turbine can be increased. The system of wind turbine is connected to 20 kV grid. From the simulation using matlab 2010 can be conclude that the controller can shift power to 75 % maximum power of wind turbine. DOI: http://dx.doi.org/10.11591/telkomnika.v13i3.7167
Penerapan Metode Critical Trajectory dalam Peletakan Super Capacitor Energy Storage (SCES) Berbasis Indeks Energi Talitha Puspita Sari; Aprilia Rahmayanti; Ardyono Priyadi; Feby Agung Pamuji
SinarFe7 Vol. 2 No. 1 (2019): Sinarfe7-2 2019
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kestabilan transien merupakan kemampuan sistem tenaga listrik untuk menjaga sinkronisme pada generator selama gangguan. Oleh karena itu, sistem membutuhkan waktu pemutusan kritis atau Critical Clearing Time (CCT) berdasarkan respons sudut rotor. Metode Critical Trajectory (CTrj) adalah metode untuk perhitungan CCT dengan menggunakan kehilangan sinkronisme (modified losing synchronism) sebagai kondisi titik akhir. Pemasangan Super Capacitor Energy Storage (SCES) bertujuan untuk memperbaiki CCT agar gangguan dapat dihilangkan sebelum generator terlepas dari sistem. Saat terjadi gangguan, SCES akan merespons sistem dengan menyerap daya mekanis berlebih dari Critical Generator (CG). Pada sistem Anderson dan Fouad 3-generator 9-bus, CG terletak di generator ke-2. Penelitian ini akan membuktikan adanya peningkatan CCT rata-rata selama 0.01 detik apabila SCES diletakkan pada bus CG.
Automatic Solar Hidroponik Berbasis Energi Surya dengan Kontrol pH dan Nutrisi Guna Meningkatkan Produktivitas Kelompok Hidroponik Simomulyo, Kota Surabaya Feby Agung Pamuji; Dedet Candra Riawan; Soedibyo; Heri Suryoatmojo; Mochamad Ashari
Sewagati Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6080.773 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i1.116

Abstract

Hidroponik merupakan salah satu metode penanaman tumbuhan yang dapat diaplikasikan secara luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan tanaman hidroponik adalah kandungan kadar pH yang terdapat pada aliran air dimana kadar pH tersebut akan berubah seiring penambahan nutrisi saat aliran air yang terus menerus didaur ulang, kadar pH yang tidak stabil dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan tidak subur. Selain itu, suatu sistem hidroponik membutuhkan sumber energi listrik yang cukup besar karena penyalaan pompa yang dilakukan secara terus menerus selama 24 jam menyebabkan kebutuhan listrik menjadi besar. Disisi lain, potensi energi terbarukan yaitu energi matahari yang memanfaatkan solar panel pada kelompok Hidroponik Simomulya sangat besar. Maka dari itu dirancanglah sistem dengan inovasi hidroponik yang bertenaga energi matahari yang dilengkapi dengan sistem timer yang dapat mengatur lamanya pengairan dalam sistem hidroponik serta penggunaan sensor pH dan nutrisi dalam proses pertaniannya. Pada sistem ini pompa difungsikan sebagai alat untuk mengalirkanair ke pipa-pipa yang berisikan tanaman hidroponik, aliran tadi akan kembali lagi pada tandon besar yang mana letak dari pompa tersebut. Kemudian untuk mengatur lamanya pengairan dalam sistem hidroponik, kami menggunakan timer sebagai pengatur waktu penyalaan pompa, sehingga pompa tidak mudah panas dan mengurangi pemanfaatan sumber energi listrik. Oleh karena itu, dengan menerapkan inovasi automatic solar water pump pada hidroponik, diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada sumber energi listrik dan pemakaian pompa secara terus menerus. Serta mampu meningkatkan produktifitas kelompok hidroponik Simomulya.
Penerapan On-Grid Photovoltaic Pada Pencacah Rumput Guna Meningkatkan Produktivitas Kelompok Peternak Sapi Perah Anggota Karangploso Heri Suryoatmojo; Dedet Candra Riawan; Soedibyo; Feby Agung Pamuji; Sjamsjul Anam
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1906.623 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.173

Abstract

Industri peternakan semakin meningkat baik usaha peternakan skala kecil maupun skala besar. Keadaan ini merupakan imbas dari permintaan protein hewani yang terus meningkat setiap tahunya. Pada kenyataannya produksi susu dalam negeri hanya mampu terpenuhi 21% dari konsumsi nasional, sedangkan sisanya sebesar 79% harus di impor dari luar negeri. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi sapi petani harus melakukan terobosan dengan melakukan penanaman rumput atau media pakan yang lain. Rumput tersebut tidak serta merta diberikan langsung ke ternak karena masih keras dan menyulitkan sapi untuk mengunyah. Sehingga, sebelum diberikan ke sapi ternak, rumput-rumput tesebut dicacah sampai menjadi potongan kecil-kecil sehingga sapi lebih mudah dalam mengambil dan mengunyahnya. Sebagian peternak masih mengandalkan mesin pencacah bertenaga mesin bensin atau diesel. Namun pencacahan rumput dengan metode tersebut mengabiskan banyak biaya untuk keperluan bahan bakar, serta kebisingan suara mesin akan mengganggu ternak dan lingkungan sekitar. Untuk mengurangi kebisingan beberapa alternatif telah dilakukan dengan memodifikasi mesin pencacah rumput digantikan dengan motor listrik. Kelamahan sistem dengan motor listrik adalah kemampuan circuit breaker di masyarakat di pedesaan masih sekitar 2 Amper - 4 Amper sehingga tidak kuat untuk menjalankan motor listrik. Selain masalah teknis, biaya operasional akan membengkak karena tagihan listrik yang harus ditanggung masyarakat. Di sisi lain, potensi energi terbarukan berupa energi matahari sangat besar di kawasan peternakan. Oleh karena itu, pada program pengabdian masyarakat ini dirancang inovasi mesin Grass Chopper bertenaga matahari. Pada sistem ini, Grass Chopper disuplai secara elektris dengan memanfaatkan motor listrik. Untuk suplai elektris, sumber energi matahari dikonversi menjadi energi listrik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik. Putaran motor listrik ini di hubungkan dengan sistem pencacah dari bilah-bilah pisau baja pada mesin potong rumput. Sehingga, tercipta mesin pencacah rumput yang ramah lingkungan dan hemat energi karena konsumsi energi listrik berasal dari matahari. Pada saat mesin tidak digunakan energi listrik yang dihasilkan dari panel surya digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik dirumah maupun dilingkukan peternakan. Dengan inovasi ini masyarkat akan memahami pemanfaatan energi matahari sebagai sumber listrik yang mampu digunakan untuk meningkatkan produktifitas peternak dan mengurangi polusi udara yang ada di kawasan peternakan Karangploso Kabupaten Malang.
Kontrol Tegangan pada Sistem Hybrid Panel Surya-Turbin Angin Menggunakan Manajemen Penyimpanan Baterai Soedibyo Soedibyo; Rezi Delfianti; Feby Agung Pamuji; Mochamad Ashari
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3620.973 KB) | DOI: 10.17529/jre.v16i3.16010

Abstract

The purpose of this paper is to determine the control strategy of the renewable energy systems of hybrid solar panel power and wind turbines in maximizing voltage balance. The voltage control strategy needs to be designed, mainly when different load changes occur. If it is not done, it will affect the balance of power supplied to the load and usually damage the equipment used. Solar and wind energy sources significantly influence the stability of the applied voltage’s quality due to the fluctuating nature of renewable energy. This paper proposes control strategies for the use of PIs and the signal conditioning devices that are modified using the battery charging and discharging modeling while taking into account battery lifetime using PSIM software so that optimal voltage results from hybrid solar panel and wind turbine systems are obtained. The battery will be used as energy storage when the hybrid output power is over, which will then be used again when the hybrid output power is less than the load requirement. The signal conditioning device in this study uses five power converters, one AC to DC converter, two DC-DC boost converters, one bidirectional converter, 1 DC-AC bidirectional converter. Maximum output power uses MPPT, which is applied to the boost converter, whereas to regulate the voltage through charging and discharging the battery through the bidirectional buck-boost converter. This strategy provides the appropriate voltage on the AC side.
Kontrol Tegangan pada Sistem Hybrid Panel Surya-Turbin Angin Menggunakan Manajemen Penyimpanan Baterai Soedibyo Soedibyo; Rezi Delfianti; Feby Agung Pamuji; Mochamad Ashari
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v16i3.16010

Abstract

The purpose of this paper is to determine the control strategy of the renewable energy systems of hybrid solar panel power and wind turbines in maximizing voltage balance. The voltage control strategy needs to be designed, mainly when different load changes occur. If it is not done, it will affect the balance of power supplied to the load and usually damage the equipment used. Solar and wind energy sources significantly influence the stability of the applied voltage’s quality due to the fluctuating nature of renewable energy. This paper proposes control strategies for the use of PIs and the signal conditioning devices that are modified using the battery charging and discharging modeling while taking into account battery lifetime using PSIM software so that optimal voltage results from hybrid solar panel and wind turbine systems are obtained. The battery will be used as energy storage when the hybrid output power is over, which will then be used again when the hybrid output power is less than the load requirement. The signal conditioning device in this study uses five power converters, one AC to DC converter, two DC-DC boost converters, one bidirectional converter, 1 DC-AC bidirectional converter. Maximum output power uses MPPT, which is applied to the boost converter, whereas to regulate the voltage through charging and discharging the battery through the bidirectional buck-boost converter. This strategy provides the appropriate voltage on the AC side.
Improved Droop Control Based on Modified Osprey Optimization Algorithm in DC Microgrid Aribowo, Widi; Suryoatmojo, Heri; Pamuji, Feby Agung
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.v5i3.21347

Abstract

In this research, a modified Osprey optimization algorithm (MOOA) is presented to optimize droop control parameters. MOOA is a modification of the Osprey optimization algorithm by adding levy flight which has the advantage of exploiting a wider space and being adaptive to environmental changes. This research also modifies droop control, Proportional Integral Derivative (PID) is applied to secondary control. PID has flexibility in responding to changes in system conditions and fast response in dealing with system changes. The PID parameters are optimized using MOOA and are called MOOA-PID. The MOOA method is validated using 23 CEC2017 benchmarks-function and performance on DC microgrid systems. This research uses the latest algorithms as a comparison, namely One-to-One Based Optimizer (OOBO), Preschool Educational Optimization Algorithm (PEOA), and the red-tailed hawk (RTH) algorithm in testing 23 CEC2017 benchmark functions. From the simulation of the 23 CEC2017 benchmark function, it is known that the MOOA method has better capabilities. MOOA has advantages in 15 out of 23 benchmark functions. In DC microgrid system testing, MOOA-PID is compared with the Proportional Integral (PI) method which is optimized with MOOA and is called MOOA-PI. Testing on the microgrid is aimed at determining the performance of the transient response of power, voltage and current in the system. Tests on DC microgrid systems found that the application of MOOA-PID in secondary control had better capabilities than MOOA-PI. The average value of voltage overshoot from MOOA-PID is 9.828% better than MOOA-PI. The average ITSE MOOA-PID score is 22.3% better than MOOA-PI.
Penerapan On Grid Photovoltaic pada Mesin Pasteurisasi Kejut Listrik guna Mengurangi Biaya Operasional Kelompok Ternak Kambing Perah Etawa Plosoklaten, Kediri Pamuji, Feby Agung; Riawan, Dedet Candra; Soedibyo, Soedibyo; Suryoatmojo, Heri; Ashari, Mochamad
Sewagati Vol 8 No 3 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i3.483

Abstract

Perkembangan industri peternakan semakin meningkat baik usaha peternakan skala kecil maupun skala besar. Kebutuhan protein hewani dapat dipenuhi dari hasil produksi peternakan baik dari daging maupun susu. Produksi susu dalam negeri hanya mampu mencapai angka 21% dari konsumsi nasional, sedangkan 79% sisanya merupakan pasokan produk dari luar negeri atau import. Susu kambing menjadi salah satu produk peternakan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat, karena susu kambing memiliki tingkat manfaat yang banyak khususnya untuk kesehatan manusia. Dalam proses produksi susu kambing, setelah diperas, susu kambing harus dimasak serta diaduk dengan suhu yang tinggi. Proses masak tersebut bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang ada di dalam larutan susu. Secara umum, proses ini masih menggunakan kompor gas yang membuat proses ini cukup lama dan cukup memberatkan dari segi biaya operasional. Di sisi lain, potensi energi terbarukan berupa energi matahari sangat besar di kawasan peternakan. Oleh karena itu dirancanglah inovasi alat pasteurisasi bertenaga matahari. Pada sistem ini, alat pasteurisasi beroperasi dengan energi listrik, ketika susu dimasukkan ke alat pasteurisasi, susu akan diberikan kejut listrik sehingga bakteri pada susu kambing secara instan akan mati dan susu siap dikonsumsi, hal ini memiliki keuntungan dari segi waktu jika dibandingkan dengan proses masak. Untuk suplai elektris, sumber energi dari matahari akan dikonversi menjadi energi listrik dan disalurkan menuju alat pasteurisasi untuk menghidupkan alat. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat mengenalkan kepada masyarakat mengenai penerapan energi baru terbarukan di bidang peternakan dan dapat meningkatkan produktivitas peternak susu kambing di daerah Plosoklaten, Kediri.
Implementasi Photovoltaic On-Grid guna Meminimalisir Pemadaman Listrik Bergilir serta Jaringan Telekomunikasi di Pulau Bawean Wibowo, Rony Seto; Penangsang, Ontoseno; Aryani, Ni Ketut; Mukti, Prasetiyono Hari; Pamuji, Feby Agung; Mardiyanto, Ronny
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.795

Abstract

Bawean yang berada di 135 km dari utara Kabupaten Gresik adalah kepulauan dengan luas wilayah 197,42 km2. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat sepanjang tahun, beban listrik yang harus ditanggung juga semakin meningkat. Kecamatan Sangkapura di Pulau Bawean memiliki jumlah pengguna listrik mencapai 17.112 orang. Akan tetapi, dengan pembangkit konvensional, penduduk Bawean kesulitan dalam segi ekonomi dan ketersediaan bahan bakar. Upaya peningkatan kapasitas dari pembangkit perlu ditingkatkan sebab pemadaman listrik merugikan perekonomian dari warga setempat. Energi terbarukan seperti energi surya dapat menjadi salah satu pembangkit alternatif karena pulau Bawean memiliki potensi energi surya yang besar dengan rata-rata intensitas radiasi matahari sebesar 5,5 kWh/m2/hari. Hal ini menjadikan Pulau Bawean sebagai salah satu daerah yang berpotensi untuk pengembangan energi surya. Di samping itu, masyarakat Bawean masih kesulitan mengakses layanan telekomunikasi akibat penyediaan akses internet yang belum merata, khususnya penyedia WiFi yang sangat jarang ditemui. Seiring dengan berkembangnya teknologi seputar energi baru terbarukan dan telekomunikasi, pengaplikasian teknologi tepat guna diperlukan di daerah terpencil seperti Pulau Bawean. Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah memasang photovoltaic dengan tipe hybrid untuk menyuplai energi yang dibutuhkan oleh modem WiFi guna menunjang kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, beban yang dapat disuplai adalah berupa sebuah masjid, mengingat 100% penduduk Pulau Bawean memeluk Agama Islam. Dengan demikian, maka pelaksanaan kegiatan peribadatan tidak terganggu oleh adanya pemadaman bergilir.