Claim Missing Document
Check
Articles

Coordinated planning in improving power quality considering the use of nonlinear load in radial distribution system Muhira Dzar Faraby; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo; Andi Fitriati
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 11, No 6: December 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v11i6.pp4610-4621

Abstract

Power quality has an important role in the distribution of electrical energy. The use of non-linear load can generate harmonic spread which can reduce the power quality in the radial distribution system. This research is in form of coordinated planning by combining distributed generation placement, capacitor placement and network reconfiguration to simultaneously minimize active power losses, total harmonic distortion (THD), and voltage deviation as an objective function using the particle swarm optimization method. This optimization technique will be tested on two types of networks in the form 33-bus and 69-bus IEEE Standard Test System to show effectiveness of the proposed method. The use of MATLAB programming shows the result of simulation of increasing power quality achieved for all scenario of proposed method.
Studi Biaya Transmisi Di Sistem Kelistrikan Jawa-Bali Karena Injeksi Daya Di Sistem 150 kV Menggunakan Sequential Quadratic Programming (SQP) Sampulur Kerta Sugih Harta; Rony Seto Wibowo, R. Wahyudi Rony Seto Wibowo, R. Wahyudi; R Wahyudi
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.509 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9672

Abstract

Saat ini konsep power wheeling sedang dalam perintisan untuk dapat diimplementasikan di Indonesia, terutama pada sistem jaringan transmisi. Maka diperlukan suatu metode perhitungan untuk mengetahui besar biaya power wheeling. Salah satu metode perhitungan yang dapat mencakup biaya tetap saluran transmisi berdasarkan penggunaan sebenarnya pada jaringan transmisi adalah metode perhitungan MW-Mile. Metode MW-Mile sendiri terdiri dari tiga pendekatan, yakni MW-Mile Reserve, MW-Mile Absolute, MW-Mile Dominant. Adapun metode LMP yaitu biaya tambahan untuk menyediakan daya tambahan satu MW pada titik tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing metode pendekatan MW-Mile serta mengetahui pengaruh power wheeling terhadap aliran daya saluran dan losses sistem. Pengujian dan analisis dilakukan pada sistem kelistrikan 150 kV Krian-Gresik. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode pendekatan MW-Mile reserve merupakan metode perhitungan paling adil bagi pengguna dan pemilik jaringan transmisi karena besar biaya power wheeling sesuai dengan perubahan tingkat pembebanan saluran transmisi. Implementasi power wheeling dapat mempengaruhi aliran daya saluran dan losses sistem.
Study Of Network Reconfiguration And Distributed Generation Placement In Radial Distribution 3 Phase using Newton-Raphson Method for Increasing Active Power Output DG Surya Mahendra; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.775 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9781

Abstract

Aliran daya merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perencanaan dan desain sistem tenaga. Informasi yang utama dari aliran daya adalah magnitude dan sudut phasa dari tegangan pada masing-masing bus serta aliran daya aktif pada masing-masing saluran. Newton-Raphson merupakan salah 1 metode untuk mengatasi aliran daya dari susunan persamaan non liniear yang terdapat matriks bus admitansi (Ybus) dengan 2 atau lebih variable. Suatu jaringan memiliki data saluran dan data bus yang membentuk suatu konfigurasi tertentu. Pada kenyataannya, konfigurasi tersebut belum mampu untuk meningkatkan keluaran daya yang diinginkan. Penempatan lokasi distributed generation (DG) dan konfigurasi ulang perlu dilakukan dengan tujuan keluaran daya tersebut menjadi aktif. Studi  rekonfigurasi jaringan dan penentuan lokasi distributed generation (DG) pada sistem distribusi radial 3 phasa metode newton rhapson merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Hasil yang diharapkan tugas akhir ini dalam bentuk sebuah program load flow jaringan distribusi aktif. Keluaran tersebut dapat digunakan untuk analisis jaringan distribusi radial sehingga dapat membantu dalam peningkatan keluaran daya aktif DG.
Analisa Sistem Proteksi dengan Metode Perhitungan ARC-Flash yang Dimodifikasi untuk Diaplikasikan pada Sistem Tegangan Menengah di PT. Pupuk Kaltim Unit I (PKT I) Rahmat Riyadi; Margo Pujiantara; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.679 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.82

Abstract

Berdasarkan standar IEEE 1584-2002 yang mengatur tentang analisa bahaya busur api (arc-flash) pada sistem tegangan rendah dan menengah, pengguna dapat dengan mudah menentukan batas keamanan untuk para pekerja. Namun, perlu diperhatikan bahwa standar yang ada diperoleh dari hasil pengukuran insiden energi busur api pada kondisi tertentu dan dikombinasikan dengan teori. Menurut rekomendasi standar IEEE, perhitungan arus hubung singkat selalu memperhatikan kontribusi arus gangguan dari generator, motor induksi dan sinkron. Besar kecilnya energi arc-flash dapat ditentukan dari beberapa sudut pandang. Diantaranya ialah nilai energi arc-flash akan besar apabila dihitung dengan menggunakan arus bolted three-phase fault, sedangkan dari sudut pandang arc-clearing time yang didapat dari waktu dimana arus gangguan saat itu terjadi akan menghasilkan nilai energi busur api yang lebih rendah. Hal ini memunculkan metode perhitungan modifikasi yang didasarkan pada perhitungan kontribusi arus hubung singkat dan waktu pemadaman busur api (arc-clearing time) sehingga besar energi busur api yang dihasilkan lebih rendah dari perhitungan standar IEEE 1584-2002. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan sistem pengaman.
Peningkatan Available Transfer Capability Mengggunakan Unified Power Flow Controller Adyatmoko Wirananto; Adi Soeprijanto; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.976 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.87

Abstract

Available Transfer Capability (ATC) adalah kemampuan transfer yang masih mungkin bisa dilakukan pada sistem tenaga listrik. Pemasangan perangkat FACTS, yaitu Unified Power Flow Controller (UPFC) dilakukan untuk meningkatkan nilai ATC. UPFC akan mengontrol injeksi daya reaktif dan mengontrol tegangan pada saluran transmisi yang dipasangi UPFC sehingga akan merubah aliran daya pada sistem tenaga listrik. Melalui analisis optimal power flow pada Sistem IEEE 14 bus, variabel-variabel kontrol akan diinjeksikan dari UPFC ke aliran daya Sistem IEEE 14 bus. Setelah dipasang UPFC sistem mampu mencapai nilai load margin maksimal pada 0,1511 ketika UPFC dipasang di Saluran 2-5, dengan ATC yang dicapai adalah 35,38 MW.
Analisis Pembebanan Ekonomis pada Jaringan 500 kV Jawa Bali Menggunakan Software PowerWorld Badru Tamam Arozaq; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.511 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.113

Abstract

Pada jaringan 500 kV Jawa Bali, PT. PLN (Persero) P3B menentukan kombinasi pembangkit yang akan beroperasi pada setiap level beban tertentu. Oleh karena itu, Economic Dispatch (ED) atau pembagian pembebanan secara ekonomis dilakukan untuk menghasilkan pembebanan pembangkit yang optimal. Namun, hasil dari Economic Dispatch tersebut belum tentu dapat memenuhi batasan sistem seperti batasan pembakitan generator dan batasan saluran. Untuk itu, Optimal Power Flow (OPF) perlu dilakukan dalam rangka pembagian pembebanan secara ekonomis, sekaligus memenuhi batasan-batasan sistem. Pada tugas akhir ini, perhitungan pembagian pembebanan pembangkit dilakukan dengan menggunakan software PowerWorld. Software ini memiliki keunggulan dalam teknik analisis, interaktif, dan disertai dengan grafik, sehingga mempermudah pembaca dalam memahami informasi yang diberikan. Dari hasil pengujian, terbukti bahwa pada keadaan normal ED dan OPF dalam penggunaan software PowerWorld, menghasilkan nilai yang sama yaitu sebesar 662.264,94 $/h. Tetapi pada saat terjadi pelanggaran batas saluran transmisi, hasil simulasi ED lebih murah yaitu sebesar 665.834,06 $/h sedangkan hasil OPF sebesar 863.630,50 $/h.
Evaluasi Harmonisa dan Perencanaan Filter Pasif pada Sisi Tegangan 20 kV Akibat Penambahan Beban pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban Willy Prasetyadi; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.27 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.158

Abstract

Pabrik Semen Tuban merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang produksi semen. Pada tugas akhir ini dianalisis aliran daya dari sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban. Kemudian akan  dilakukan juga analisis harmonisa untuk mengetahui besar distorsi harmonisa yang terjadi.  Sistem yang dianalisa adalah sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban setelah dilakukan penambahan beban. Dari hasil simulasi aliran daya permasalahan terjadi pada bus LVS 11.1 dan LVS 11.2 mengalami kondisi undervoltage, sedangkan pada bus Main Substation 3 akan dilakukan perbaikan faktor daya. Dari hasil analisis harmonisanya didapatkan sistem masih dalam keadaan safe. Kemudian dari simulasi akan dilakukan desain untuk pemasangan capacitor bank maupun filter harmonisa. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalah yang terjadi didalam kedua bus yang bermasalah. Setelah itu dilakukan analisis kembali terhadap sistem kelistrikan pada kondisi penambahan capacitor bank dan kondisi penambahan filter harmonisa. Akan dilakukan perbandingan dari hasil pemasangan capacitor bank dan pemasangan filter harmonisa. Hasil perbandingan tadi akan dijadikan acuan untuk pemilihan peralatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam sistem.
Peramalan Beban Listrik Jangka Pendek Menggunakan Optimally Pruned Extreme Learning Machine (OPELM) pada Sistem Kelistrikan Jawa Timur Januar Adi Perdana; Adi Soeprijanto; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.521 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1252

Abstract

Peramalan beban listrik jangka pendek merupakan faktor yang sangat penting dalam perencanaan dan pengoperasian sistem tenaga listrik. Tujuan dari peramalan beban listrik adalah agar permintaan listrik dan penyediaan listrik dapat seimbang. Karakteristik beban di wilayah Jawa Timur sangat fluktuatif sehingga pada penelitian ini digunakan metode Optimally Pruned Extreme Learning Machine (OPELM) untuk meramalkan beban listrik. Kelebihan OPELM ada pada learning speed yang cepat dan pemilihan model yang tepat meskipun datanya mempunyai pola non linier. Keakuratan metode OPELM dapat diketahui dengan menggunakan metode pembanding yaitu metode ELM. Kriteria keakuratan yang digunakan adalah MAPE. Hasil dari perbandingan kriteria keakuratan menunjukkan bahwa hasil peramalan OPELM lebih baik dari ELM. Error rata-rata hasil pengujian peramalan paling minimum menunjukkan MAPE sebesar 1,3579% terjadi pada peramalan hari Jumat, sementara pada hari yang sama dengan metode ELM menghasilkan MAPE sebesar 2,2179%.
Perkiraan Biaya Operasi dengan Mempertimbangkan Kondisi Kontingensi di Sistem Jawa Bali 500 KV Rachmad Nur Priyanto; Rony Seto Wibowo; Ontoseno Penangsang
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.094 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2214

Abstract

Secara umum, pengoperasian sistem tenaga bertujuan untuk meminimalkan biaya operasi atau  fuel cost. Untuk mempertimbangkan factor teknis, pengoperasian sistem tenaga listrik juga harus mempertimbangkan kapasitas generator, kapasitas saluran dan batasan tegangan. Kondisi kontingensi dimana saluran mengalami gangguan hubung singkat dan harus dilepas secara paksa jarang dipertimbangkan dalam meminimalkan biaya operasi. Tugas akhir ini dilakukan  untuk mengetahui dampak penyertaan kondisi kontingensi dalam pengoperasian sistem tenaga. Untuk menghitung biaya operasi, Optimal Power Flow (OPF) dipakai dengan menggunakan metode Sequential Quadratic Programming dilakukan dengan menggunakan program Matpower yang dimodifikasi. Dari hasil simualsi biaya operasi pembangkit tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV dengan penyertaan kondisi kontingensi akan semakin mahal dibandingan biaya operasi dalam kondisi normal. Penambahan beban pada sistem disertai kontingensi mengakibatkan load  shedding pada sistem jawa Bali 500 KV.
Pengaruh Proyek Kelistrikan 10.000 MW pada Biaya Listrik Lokal di Sistem Jawa Bali 500 kV Moh Fasich; Rony Seto Wibowo; Ontoseno Penangsang
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.921 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2217

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik, pemerintah meluncurkan program proyek kelistrikan 10.000 MW. Dengan adanya penambahan unit pembangkit baru khususnya di sistem Jawa Bali 500 kV akan berpengaruh terhadap biaya listrik lokal pada setiap bus. Oleh karena itu, Optimal Power Flow(OPF) dilakukan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar dari pembangkit pada keseluruhan sistem dengan melihat batasan daya output setiap unit pembangkit serta pembagian pembebanan secara ekonomis. Pada tugas akhir ini, biaya pembangkitan dihitung menggunakan optimal power flow. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Matpower 4.0. Hal ini ditunjukkan oleh hasil simulasi bahwa sesudah proyek kelistrikan 10.000 MW beroperasi biaya listrik lokal pada setiap bus lebih murah dibandingkan biaya listrik sebelum proyek kelistrikan beroperasi. Biaya listrik dari bus satu ke bus yang lain berbeda  tergantung dari lokasi pembangkit dan jaringan transmisi yang ada pada sebuah sistem. Berdasarkan wilayah(propinsi) biaya listrik di propinsi Jawa Timur lebih murah dibandingkan propinsi lainnya.