Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA PERKULIAHAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Irwan, Irwan; Tiara, Monica; Angraini, Rita
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 10, No 1 (2019): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v10i1.3714

Abstract

Purpose of this researsch is to describe the design of the blended learning learning model in the course of International Relations in the Department of Social and Political Sciences, Universitas Negeri Padang. Blended Learning is a learning model that combines face-to-face lectures in class with online learning based on technology tools. This research is a qualitative research with descriptive analysis. Data is obtained through literature studies, documentation and asking for the opinions of experts related to the learning model that is appropriately implemented in learning in higher education. The results of this study are in the form of a learning model design with a combination of face-to-face learning with the use of technology in accordance with teaching materials and learning outcomes in the course of International Relations. Thus the pattern of interaction between lecturers and students is not always in the classroom but on various occasions who remain connected using internet technology tools. The blended learning design developed is expected to be coherent with the achievement of International Relations learning that has been compiled while increasing the mastery of technology by students and lecturers. 
Membangun Kesadaran Anti Korupsi Aparatur Pemerintahan Nagari Maria Montessori; Susi Fitria Dewi; Fatmariza Fatmariza; Monica Tiara
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v2i2.36

Abstract

Kesadaran anti korupsi dikalangan aparatur nagari dapat di bangun melalui pengenalan dan penanaman nilai-nilai anti korupsi dan pengungkapan komitmen terhadap perilaku anti korupsi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di tempuh melalui Bimtek (Bimbingan Teknis) selama dua hari dengan menggunakan beberapa metode diantaranya Ekspos dan analisis kasus korupsi, diskusi dan presentasi, penyusunan dan pengungkapan komitmen anti korupsi, serta pemajangan petisi anti korupsi. Lebih lanjut, kegiatan pengabdian ini mengungkap bahwa membangun kesadaran anti korupsi aparatur pemerintahan nagari perlu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian aparatur pemerintahan nagari dalam mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dapat menjerat mereka terhadap tindak pidana korupsi.
Pemberdayaan Aparatur Pemerintahan Nagari Melalui Literasi Digital Anti-Hoaks dan Penguatan Ketahanan Informasi Nagari Irwan Irwan; Alia Azmi; Rizki Syafril; Monica Tiara
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.165

Abstract

Penguatan Ketahanan Informasi bagi aparatur pemerintahan menjadi hal yang urgent saat sekarang ini sebab sebagai abdi masyarakat, aparatur pemerintahan dituntut untuk dapat memberikan informasi dan melayani masyarakat dengan optimal. Salah satunya dengan penyampaian informasi yang valid dan jauh dari hoaks yang dapat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, tim pengabdi dari Program studi PPKn melaksanakan kegiatan pemberdayaan aparatur pemerintahan nagari melalui literasi digital anti hoaks. Pengabdian ini dilaksanakan di Nagari Panampung Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam. Metode kegiatannya yaitu: (1) Peningkatan dan pengetahuan aparatur nagari terkait dengan informasi-informasi yang tergolong hoaks, serta bahayanya jika beredar di masyarakat; (2) Peningkatan pengetahuan aparatur nagari tentang literasi digital; (3) Identifikasi strategi dan langkah-langkah untuk menghindari dan melawan informasi hoaks demi menciptakan ketahanan informasi nagari; (4) Strategi dan evaluasi terhadap keberlanjutan program. Implikasi dari kegiatan ini yaitu terciptanya ketahanan informasi bagi segenap aparatur Nagari Panampung yang bermuara pada tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance).
Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Pada Pembelajaran PPKn Dalam Meningkatkan Ketahanan Pribadi Guru Sekolah Menengah Pertama Remote Area Di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat Irwan Irwan; Monica Tiara
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 27, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.68636

Abstract

ABSTRACTStrengthening Pancasila could be implemented comprehensively if the teacher had a good personal resilience. This was suspected because a civics teacher who had personal resilience was assumed to be a person who had an identity, good character, and had competence. Therefore, this article aimed to analyzed the strengthening of Pancasila in civics learning in increasing the personal resilience of the teacher in remote area.This article was analyzed using a qualitative approach by determining the informants using purposive sampling technique. Data were obtained through observation, interviews, FGDs and documentation studies then analyzed using the Miles and Hubermen technique.The research findings showed that the formation of teachers' personal resilience was carried out in two forms, namely physically and non-physically. Physically, this was obtain by requiring teachers to conducted rapid antigen tests on a regular basis and provided vaccine facilities through schools, the education office and local government. In addition, it was also done by providing vitamins and hand sanitizer to teachers through self-help schools. Non-physically, this was done through civic literacy by synergizing PPKn MGMP which continued to hold meetings to shared knowledge. The results of civic literacy were used as the basis for selecting suitable materials and methods in learning and strengthening Pancasila in various situations. Furthermore, the results of the study also revealed that the strengthening of Pancasila in Civics learning was carried out by teachers by being role models for students and using the story method to aroused students' enthusiasm in applying the understanding of Pancasila.ABSTRAKPenguatan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan secara komprehensif apabila guru memiliki ketahanan pribadi yang kuat. Hal ini disebabkan karena seorang guru PPKn yang memiliki ketahanan pribadi diasumsikan sebagai orang yang memiliki jati diri, berkarakter baik, dan memiliki kompetensi. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menganalisis penguatan nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran PPKn dalam meningkatkan ketahanan pribadi guru SMP remote area di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat.Artikel ini dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, FGD dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teknik Miles dan Hubermen.Temuan penelitian menunjukkan bahwa pembentukan ketahanan pribadi guru dilakukan dalam dua bentuk yakni secara fisik dan non-fisik. Secara fisik dilakukan dengan mengharuskan guru melakukan tes rapid antigen secara berkala dan menyediakan fasilitas vaksin melalui sekolah, dinas pendidikan dan pemerintahan daerah setempat. Selain itu, juga dilakukan dengan memberikan vitamin dan hand sanitizer pada guru melalui sekolah secara swadaya. Secara non fisik dilakukan dengan mensinergikan MGMP PPKn dengan tetap melaksanakan pertemuan untuk sharing keilmuan. Sharing keilmuan yang secara rutin dilakukan MGMP PPKn SMP Kabupaten Kepulauan Mentawai dijadikan dasar dalam pemilihan materi dan metode yang cocok dalam pembelajaran dan penguatan nilai-nilai Pancasila di berbagai situasi. Lebih lanjut, hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran PPKn dilakukan guru dengan menjadi teladan bagi siswa. Keteladanan dimunculkan guru dengan menceritakan perjuangannya menuju sekolah untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila yang dipahaminya. 
DESAIN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA PERKULIAHAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Irwan Irwan; Monica Tiara; Rita Angraini
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 10, No 1 (2019): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Desember 2019)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v10i1.3714

Abstract

Purpose of this researsch is to describe the design of the blended learning learning model in the course of International Relations in the Department of Social and Political Sciences, Universitas Negeri Padang. Blended Learning is a learning model that combines face-to-face lectures in class with online learning based on technology tools. This research is a qualitative research with descriptive analysis. Data is obtained through literature studies, documentation and asking for the opinions of experts related to the learning model that is appropriately implemented in learning in higher education. The results of this study are in the form of a learning model design with a combination of face-to-face learning with the use of technology in accordance with teaching materials and learning outcomes in the course of International Relations. Thus the pattern of interaction between lecturers and students is not always in the classroom but on various occasions who remain connected using internet technology tools. The blended learning design developed is expected to be coherent with the achievement of International Relations learning that has been compiled while increasing the mastery of technology by students and lecturers. 
Penggunaan Media Gambar dalam Menanamkan Nilai-nilai Pancasila pada Anak Usia Dini Rita Angraini; Monica Tiara; Atri Waldi; Nurhayati N
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 4, No 1 (2019): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v4i1.2084

Abstract

Tulisan ini membahas tentang penggunaan media gambar dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak usia dini. Berdasarkan telaah pustaka dan analisis penulis menemukan bahwa penggunaan media gambar dalam penanaman nilai-nilai Pancasila yakni nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan pada anak usia dini cukup efektif. Media gambar yang dibuat hendaklah memperhatikan hal- hal berikut, Pertama, gambar yang dibuat tidak hanya memperbanyak unsur seninya saja tetapi yang lebih penting adalah kesesuaian dengan tujuan yang hendak dicapai. Kedua, gambar yang dibuat juga mampu menunjukkan bagian-bagian yang penting sehingga tidak terjadi penafsiran yang berbeda dari anak didik. Ketiga, gambar yang dibuat menujukkan aktifitas yang bertujuan mengembangkan imajinasi anak, dan yang Keempat, gambar dibuat secara sederhana tidak kompleks sehingga tidak membingungkan. Di samping itu media gambar dapat dirancang dan gunakan oleh setiap guru karena tidak membutuhkan keahlian khusus.Kata kunci:  Media Gambar, Nilai-nilai Pancasila, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Collaboration of Pancasila and Civic Education Teachers and Guidance Counseling Teachers in the Developing of Student Characters in Senior High School Monica Tiara; Neviyarni Neviyarni; Mudjiran Mudjiran; Herman Nirwana
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 2 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.821 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i2.3759

Abstract

Abstract. This article aims to establish the collaboration between the Pancasila and Civic Education teacher and the Guidance Counseling teacher in developing the character of students in high school. This article is the result of a descriptive qualitative research study by selecting informants using the purposive sampling method. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Data were analyzed through data reduction steps and conclusion drawing. The technique for checking the validity of the data is the triangulation of sources. The results showed that the formation of students' character in the school could be carried out optimally if the teacher especially the Pancasila and Civic Education teacher collaborated with the Guidance Counseling teacher. Collaboration is carried out in the form of assignments for the preparation of student activity journals assigned by Pancasila and Civic Education teachers. The activity journal is prepared based on the Guidance Counseling teacher's input after the students conduct counseling related to the reported activity. Through these activity journals, the Pancasila and Civic Education teacher can identify obstacles in character formation and then look for solutions together with the Guidance Counseling teacher.Keywords: Teacher Collaboration,Civic Education, Guidance Counseling, CharacterAbstrak.  Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan kolaborasi yang dilakukan guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Guru Bimbingan Konseling dalam pembentukan karakter siswa di SMA. Artikel ini merupakan hasil kajian penelitian kualitatif deskriptif dengan pemilihan informan menggunakan metode pusposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter siswa di Sekolah dapat terlaksana secara optimal jika guru khususnya guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melakukan kolaborasi dengan guru Bimbingan Konseling. Kolaborasi dilakukan dalam bentuk pemberian penugasan penyusunan jurnal aktivitas siswa yang ditugaskan oleh guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurnal aktivitas tersebut disusun berdasarkan masukan guru Bimbingan Konseling setelah siswa melakukan konseling terkait aktivitas yang dilaporkannya. Melalui jurnal aktivitas tersebut guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat mengidentifikasi hambatan dalam pembetukan karakter dan kemudian mencari solusi Bersama dengan guru Bimbingan Konseling.Kata Kunci: Kolaborasi Guru, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bimbingan dan Konseling, Karakter
PENDIDIKAN KARAKTER BERWAWASAN SOSIOKULTURAL DI SMA KOTA PADANG Monica Tiara; Nevi Yarni
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v2i2.487

Abstract

Implementasi pendidikan karakter berwawasan sosiokultural di SMA Kota Padang. Oleh karena itu, artikel ini difokuskan dalam mengkaji pendidikan karakter berwawasan sosiokultural melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe kualitatif deskriptif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Data di peroleh dari hasil observasi, wawancara, FGD (focus group discussion) dan studi dokumentasi dan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data Milles dan Hubbermen. Hasil temuan menunjukkan bahwa realitas sosial sekolah khususnya ruang kelas merupakan miniatur Indonesia yang didiami oleh siswa beragam etnis dengan berbagai budaya dan kepercayaan. Kondisi ini menempatkan sekolah dan ruang kelas rentan mengalami konflik sosial antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru serta guru dengan guru meskipun tidak sampai pada tahap konflik terbuka yang bersifat anarkis. Maka hasil temuan menunjukkan upaya untuk mencegah hal tersebut dilakukan melalui pendidikan karakter berwawasan sosiokultural melalui pembelajaran PPKn yang aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa. Hasil temuan juga menunjukkan bahwa pendidikan karakter berwawasan sosiokultural tidak hanya memberikan pengenalan kepada siswa terkait realitas kondisi sosiokultural Indonesia tetapi juga mengarahkan siswa untuk dapat hidup berdampingan dan mewujudkan sikap saling memahami, menghormati dan menghargai suatu perbedaan terutama menyangkut perbedaan sosiokultural.
Pelatihan Literasi Digital dalam Pembelajaran PPKn bagi Guru PPKn SMA Maria Montessori; Junaidi Indrawadi; Monica Tiara
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 2 No. 1 (2022): JECCO: Third Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v2i1.34

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pemberdayaan terhadap 2 (dua) kelompok MGMP PPKn SMP Kabupaten Solok dan MGMP PPKn SMA/SMK Kota Solok. Kegiatan direncana dalam beberapa tahapan yakni; 1) Penguatan pemahaman guru PPKn terhadap literasi digital dan QR Code. 2) Praktik penelusuran sumber-sumber informasi elektronik dengan pemanfaatan fitur-fitur pencarian seperti google scholar, perpusnas, buku sekolah digital, dll. 3) Memetakan dan mengevaluasi sumber-sumber informasi potensial dalam pembelajaran PPKn melalui QR Code, 4) Pelatihan pembuatan literasi digital berbasis QR Code, 5) Melakukan pendampingan untuk membuat komitmen guru MGMP PPKn menerapkan gerakan literasi berbasis Quick Response Code (QR Code). 6) Membuat pojok literasi digital berbasis Quick Response Code (QR Code) bersama kelompok guru mata pelajaran PPKn di Sekolah Mitra. 7) Mensosialisasikan literasi digital berbasis Quick Response Code (QR Code) kepada siswa. Evaluasi program kegiatan dilakukan melalui pemberian angket kepada kelompok guru mata pelajaran PPKn untuk mengetahui respon guru terhadap program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan.
Efektivitas Pendidikan Pemilih Intrakurikuler Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Untuk Membentuk Ketahanan Demokrasi (Studi Pada Siswa SMAN 7 Sekolah Penggerak, Kota Padang, Sumatra Barat) Reno Fernandes; Azwar Ananda; Maria Montessori; Eka Vidya Putra; Monica Tiara
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 29, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.82319

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan pemilih intrakurikuler dalam mata pelajaran Sosiologi dalam membentuk ketahanan demokrasi. Ketahanan demokrasi dapat dilihat dari tingkat literasi politik siswa di Sekolah Menenagah Atas.Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan aktivitas siswa dan angket literasi politik. Normalized Gain Score digunakan untuk menganalisis data penelitian ini untuk melihat signifikansi perbedaan literasi politik antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.Hasil pengukuran menunjukkan terdapat perbedaan literasi politik yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan pemilih intrakurikuler merupakan solusi yang efektif untuk memastikan ketahanan demokrasi dan membentuk generasi pemilih yang terampil dan sadar. Konsekuensinya, hal ini memerlukan dukungan dan implementasi yang lebih luas dari pemerintah dan sekolah dalam upaya memastikan masa depan demokrasi di Indonesia.