Articles
Pendampingan Perancangan Pembelajaran Bahasa Inggris SMK di Masa dan Pasca-Pandemi Covid 19: Integrasi TLC Model dalam Google Classroom
I Made Sujana;
Untung Waluyo;
Ariffudin Ariffudin;
Henny Soepriyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (626.074 KB)
|
DOI: 10.29303/jpmsi.v3i1.106
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam perancangan pembelajaran di masa dan pasca pandemic COVID 19 dengan kegiatan pendampingan dan workshop pengembangan pembelajaran bauran (Blended Learning) menggunakan platform Google Classroom dipadukan dengan model pembelajaran Teaching Learning Cycles (TLC). Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu dengan daring (online) dengan mengembangkan bahan pelatihan melalui Google Classroom dan secara luring dengan tatap muka di sekolah. Khalayak sasaran strategis dari kegiatan ini adalah 15 orang guru Bahasa Inggris SMK yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMK Kota Mataram dan 2 mahasiswa PS Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNRAM dan dipandu oleh tim pelakasana kegiatan PKM. Hasil dari kegiatan ini antara lain (1) khalayak sasaran telah mampu mengembangkan akun Google Classroom untuk mata pelajaran yang diampu dan mengembangkan Google Forms untuk kebutuhan tes online; (2) khalayak sasaran telah memiliki penegtahuan tentang teknik pembuatan video dengan menggunakan slideshow dan screen cast o matic, pengembangan game-game pembelajaran Bahasa Inggris, perancangan Bahasa Inggris dengan model Teaching Learning Cycles (TLC), dan cara mengintegrasikan Google Meet dan Google Forms ke dalam Google Classroom.kata kunci : Blended Learning, TLC, Google Classroom, Bahasa Inggris, SMK
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Guru Bahasa Inggris MTs Sabilurrrasyad NW Barabali Lombok Tengah Melalui Lesson Study For Community Learning (LSLC)
Henny Soepriyanti;
I Made Sujana;
Lalu Thohir;
Edy Syahrial
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (389.59 KB)
|
DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2375
The implementation of workshops and practice for the implementation of Lesson Study for Community Learning (LSLC) was held at MTs Sabilurrrasyad NW Barabali, Central Lombok. The purpose of this community service activity was to equip teachers at the school with the knowledge and practice of planning, implementing and evaluating interactive learning through LSLC. The outcome of this activity was the development of teachers’ pedagogical competence in implementing LSCL. Through this activity, it is hoped that these teachers can apply LSLC in their daily teaching and learning practices that are more accommodating to both teachers and students. The target audience for this workshop was the teachers of MTs Sabilurrrasyad NW Barabali, Central Lombok. The reason for the urgency of conducting this activity is that teachers in the target area lack training in developing teaching skills. They do not update their pedagogical skills. To accommodate the learning needs of andragogy, this workshop was conducted using the LSCL-style collaborative learning activity model, such as dialogue, problem solving, demonstration, problem analysis exercises without criticism, reflection and question and answer. Results of the training activity show that the workshop participants felt that they underwent substantial improvement in their pedagogical competence. They therefore expect that similar types of community services would be continued in the future, focusing on improving their professionalism. The participants revealed that they had learned much from the workshop of how to learn from others without criticism and unproductive arguments.
WORKSHOP PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM (GC) SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
I Made Sujana;
Untung Waluyo;
Henny Soepriyanti;
Arifuddin Arifuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (298.624 KB)
|
DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1021
Digitalisasi dan otomatisasi sebagai dalam Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran guru dan siswa dituntut untuk memiliki ICT Literacy Skills. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk (1) membekali guru-guru Bahasa Inggris di Kota Mataram, Lombok, NTB dengan kemampuan memanfaatkan ICT (Google Classroom) dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (2) membekali guru dengan kemampuan memanfaatkan ICT sebagai solusi pembelajaran dan penelitian tindakan kelas (PTK); dan (3) mengembangkan Google Classroom untuk mata pelajaran masing-masing. Kegiatan dilaksanakan di Mataram dengan melibatkan guru-guru bahasa Inggris berbagai jenjang pendidikan yang berjumlah 16 orang sebagai khalayak sasaran. Medote yang digunakan antara Ceramah, Diskusi, Modelling, dan Praktik (Workshop). Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain: (1) Secara kuantitatif kegiatan ini melampaui target yaitu dari yang direncakan 20 orang menjadi 24 orang; (2) Khalayak sasaran memiliki pengetahuan tentang penerapan Blended Learning dengan Google Classroom dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (3) Masing-masing khalayak sasaran telah memiliki akun Google Classroom masing-masing mata pelajaran (kelas).
LOKAKARYA PENGEMBANGAN ASSESSMENT TOOLS (PERANGKAT PENILAIAN) UNTUK GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
Henny Soepriyanti;
Untung Waluyo;
Priyono Priyono;
Sudirman Wilian;
Eka Fitriana;
Udin Udin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (191.985 KB)
|
DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1084
Meskipun Gerakan Literasi Sekolah (GLS) telah diluncurkan sejak tahun 2016, pelaksanaannya masih bervariasi dan tidak jelas orientasinya. Umumnya sekolah tidak memiliki perangkat penilaian hasil membaca literasi siswa sehingga pelaksanaan GLS terkesan sekadar pro-forma. Kondisi ini terjadi karena pada umumnya guru pembina GLS tidak memiliki pengetahuan dan/atau ketampilan untuk mengembangkan assessment tools (perangkat penilaian). Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diajukan sebagai upaya untuk menutupi kesenjangan tersebut. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, para guru pembina GLS difasilitasi untuk mengembangkan perangkat penilaian untuk kegiatan membaca literasi siswa.ÃÂ Dengan dikembangkannya perangkat penilaian tersebut, para partisipan lokakarya ini merasa terbantu dalam memonitor perkembangan kognitif siswa dalam membaca bahan-bahan bacaan literasi di sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya pengembangan assessment tools untuk GLS di SMP di Kabupaten Lombok Barat. Lokakarya ini bertujuan untuk membekali para guru pembina GLS dengan pengetahuan dan keterampilan menulis assessment tools yang lebih objektif dalam memantau dan mengevaluasi perkembangan membaca literasi anak didik mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat menghasilkan sebuah produk assessment tools di sekolah masing-masing. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru pembina GLS di SMP di kabupaten Lombok Barat. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui berbagai kegiatan curah gagasan, pemecahan masalah, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), menulis assessment tools dan latihan analisis mendalam tentang assessment tools yang dihasilkannya. Melalui penggunaan berbagai kegiatan pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu menghasilkan model assessment tools dan menularkan kepada para guru lain di sekolah mereka. Dengan demikian, di masa mendatang para peserta lokakarya ini dapat membantu rekan sejawat mereka untuk mengembangkan perangkat penilaian kegiatan GLS di wilayah kerja mereka. Berdasarkan pengamatan dan interaksi dengan peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat, diperoleh beberapa hasil yang positif, diantaranya adalah: (1) Para peserta menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi untuk berpartisipasi di dalam kegiatan curah gagasan dan penulisan rubrik penilaian yang disampaikan oleh tim pengabdian; (2) Para peserta menunjukkan reaksi yang positif terhadap cara menyusun assessment tools melalui kegiatan kerja kelompok; (3). Para peserta aktif bertanya dan mengungkapkan masalah dan kesulitan yang dialaminya dalam menerapkan GLS dan model penilaiannya (4) para peserta kompak bekerja sama dalam membuat rubric penilaian dan cara penerapannya.
PENERAPAN DECONSTRUCTION-CONSTRUCTION MODEL DALAM MENYUSUN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU-GURU BAHASA INGGRIS KOTA MATARAM
I Made Sujana;
Untung Waluyo;
Arifuddin Arifuddin;
Henny Soepriyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (286.296 KB)
|
DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1094
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi khalayak sasaran tentang publikasi ilmiah dan meningkatkan produktivitas dalam ber-PTK yang dihasilkan secara berkolaborasi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara workshop dan pendampingan yang melibatkan 20 orang guru-guru bahasa Inggris Kota Mataram yang terbentuk dalam 5 kelompok penelitian. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan Deconstruction-Construction Model (DCM) yang meliputi Concept Building Stage, Deconstruction Stage, dan Construction Stage. Dari pelaksanaan kegiatan workshop dan pendampingan dapat disimpulkan: (a) Kegiatan workshop dan pendampingan guru-guru dalam penyusunan proposal PTK berjalan sesuai dengan rencana; (b) Kegiatan dalam Concept Building Stage, Deconstruction Stage, dan Construction Stage telah mampu memberikan modal dan model pada khalayak saran dalam rangka menyusun proposal PTK; (c) Terjadi peningkatan secara kuantitas dari perencanaan, yaitu terjadi peninmgkatan jumlah proposal dari 4 yang direncanakan menjadi 5 proposal dengan melibatkan 20 orang guru dari 15 orang yang direncanakan; dan (d) Telah dihasilkan 5 proposal sebagai hasil pendampingan guru bahasa Inggris oleh tim Pengabdian pada Masyarakat PS. Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Mataram.
PENGEMBANGAN ââ¬ÅCONTENTââ¬Â GOOGLE CLASSROOM UNTUK GURU DAN MAHASISWA BAHASA INGGRIS KOTA MATARAM
I Made Sujana;
Untung Waluyo;
Arifuddin Arifuddin;
Henny Soepriyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (743.155 KB)
|
DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1477
Dalam era digitalisasi, setiap guru idealnya memiliki ââ¬Årumahââ¬Â bagi materi pembelajarannya masing-masing secara online. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakan (PKM) ini bertujuan untuk membekali guru dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam mengembangkan ââ¬Ëcontentââ¬Â pembelajaran Bahasa Inggris dalam akun Google Classroom. Khalayak sasaran strategis dari kegiatan ini adalah guru Bahasa Inggris SMP/SMA/SMK sederajat Kota Mataram dan mahasiswa PS Pendidikan Bahasa Inggris yang sedang mengembangkan penelitian Blended Learning dan mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Teaching Media. Kegiatan dilaksanakan dengan metode diskusi, praktik di kelas, dan pendampingan pengembangan yang dipandu oleh 4 orang dosen dari PS pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNRAM. Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain (1) kegiatan PKM telah berjalan sesuai dengan perencanaan dengan melibatkan 20 orang guru dan mahasiwa dan difasilitasi oleh 4 orang tim pengabdian, (2) khalayak sasaran telah mampu mengisi konten GC mata kuliah masing-masing, dan (3) khalayak sasaran telah memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan Google Forms dalam menunjang pembelajaran dan survei.
Exploring The Challenges Faced By Student-Teachers In Adapting To Online Teaching
Yana Latifah;
Henny Soepriyanti
Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59581/jipsoshum-widyakarya.v1i4.1675
This study aims to find out the problems faced by student-teachers in implementing online learning. A case study was chosen as the research design because the current research focused on understanding the issues faced by teaching practicum students in improving their performance when teaching using the online learning strategies. The researcher collected data through three types of data collection techniques, namely, interviews, observation, and document analysis. The results of this study show that online learning is not effective and cannot run well in learning activities in online classes. Furthermore, the results of data analysis show that students cannot develop appropriate and interesting online learning materials because they do not fully know how to develop appropriate materials due to the absence of special training for them to be able to teach and develop suitable and interesting materials during online learning activities. The findings also show that the use of online learning platforms has an effect on students' teaching performance because the lack of student participation in the implementation of online classes is more felt by students. The implication of this study is that it is crucial for educational institutions to provide comprehensive training and support in utilizing diverse online platforms for teaching purposes, ensuring that students are equipped with the necessary skills to deliver high-quality virtual instruction.
Teachers’ Responses to the Demand of Utilizing Online Technology during Pandemic Time
Vidya Putri Cahyani;
Henny Soepriyanti
Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2023): Desember : Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55606/protasis.v2i2.103
The present study was conducted during school closure during the pandemic period, from 2020 to 2022. This study aims to explore teachers’ responses to the difficulties in using the online platform, and how teachers cope with the challenges in running online classes. This study used a descriptive qualitative approach. Data collection techniques included interviews, observations, and document analysis. The study participants were seven junior high school teachers in Mataram, West Nusa Tenggara. They had mixed work experiences. The results of the study showed that teachers responded differently to the demand for teaching using an online platform. Most teachers conducted online classes on a pro forma basis in order to comply with government policies. They viewed themselves unprepared to participate in online classes. The study also found teachers’ difficulties in teaching online classes due to students’ lack of adequate knowledge, skills and motivation in utilizing the online platforms provided by their schools. The study concludes that there is a need for comprehensive training and support for teachers to effectively adapt to online teaching methods. Additionally, it suggests that schools should invest in improving students' digital literacy skills to enhance their engagement and success in online learning environments.
Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai Sistem Pendukung (Supporting System) Kegiatan Intrakurikuler di SMAN 1 Montong Gading – Lombok Timur
Untung Waluyo;
Henny Soepriyanti;
Eka Fitriana;
La Ode Alfin Aris Munandar
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10053
The integration of Artificial Intelligence (AI) into educational practices has become increasingly crucial in enhancing the effectiveness of teaching and learning processes. This community service aims to equip participants with practical knowledge of the application of AI as a supporting system for intracurricular activities at SMAN 1 Montong Gading, Lombok Timur. The method of community service undertaking involved an interactive workshop to introduce AI concepts and provision of ongoing post program mentoring. These sessions were designed to not only deliver theoretical knowledge but also to offer practical applications of AI in an educational context. The workshop yielded a significant increase in teachers' competence, with 96% of participants reporting a deeper understanding and confidence in using AI tools within their teaching practices. Teachers also successfully developed AI-based teaching materials, which were implemented and positively impacted classroom dynamics. The implications of this study suggested that with proper training and support, AI can be a powerful tool in personalizing education and improving student engagement. Furthermore, the program fosters a collaborative environment among educators, encouraging the sharing and refining of AI-integrated teaching practices. The study recommends continued support and regular evaluations to sustain and enhance the integration of AI in educational settings. This will potentially serve as a model for similar initiatives in other schools
How Teachers Interpret And Implement Independent Curriculum: Lesson Learnt From The Field
Ayu Anggraeni;
Henny Soepriyanti
Bhinneka: Jurnal Bintang Pendidikan dan Bahasa Vol. 1 No. 3 (2023): Bhinneka
Publisher : Universitas Palangka Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59024/bhinneka.v1i3.176
The aim of the study was to describe the English Teachers interpretation, implementation, and the challenges in implementing independent curriculum. The research used a descriptive design with a qualitative approach. The data was collected using interviews, observation, and document study. The subjects of this study were 3 English teachers in the seventh grade of junior high school in Lombok Island. The results showed that the English teachers participating in the study had right interpretation of the objectives of English learning in the independent curriculum. They were familiar with the content of English materials, the method of implementing differentiated learning, and method of conducting learning evaluation using formative and summative assessments. However, these English teachers did not have proper interpretation of the content of learning the six skills, including the implementation of text-based approach and student centered learning. Results of the study show that these teachers did not implement independent curriculum optimally because they lacked knowledge in interpreting the components of independent curriculum. The study yields that the challenges faced by English teachers in implementing independent curriculum included (1) the lack of time to prepare the material and (2) the lack of time to internalize the concept of independent curriculum. Ultimately, participants of the study found some difficulties to implement the learning methods in differentiated learning because they lacked time allocation for addressing and adjusting to the demand of new English teaching-learning model.