Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendampingan Perancangan Pembelajaran Bahasa Inggris SMK di Masa dan Pasca-Pandemi Covid 19: Integrasi TLC Model dalam Google Classroom I Made Sujana; Untung Waluyo; Ariffudin Ariffudin; Henny Soepriyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.074 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v3i1.106

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam perancangan pembelajaran di masa dan pasca pandemic COVID 19 dengan kegiatan pendampingan dan workshop pengembangan pembelajaran bauran (Blended Learning) menggunakan platform Google Classroom dipadukan dengan model pembelajaran Teaching Learning Cycles (TLC). Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu dengan daring (online) dengan mengembangkan bahan pelatihan melalui Google Classroom dan secara luring dengan tatap muka di sekolah. Khalayak sasaran strategis dari kegiatan ini adalah 15 orang guru Bahasa Inggris SMK yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMK Kota Mataram dan 2 mahasiswa PS Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNRAM dan dipandu oleh tim pelakasana kegiatan PKM. Hasil dari kegiatan ini antara lain (1) khalayak sasaran telah mampu mengembangkan akun Google Classroom untuk mata pelajaran yang diampu dan mengembangkan Google Forms untuk kebutuhan tes online; (2) khalayak sasaran telah memiliki penegtahuan tentang teknik pembuatan video dengan menggunakan slideshow dan screen cast o matic, pengembangan game-game pembelajaran Bahasa Inggris, perancangan Bahasa Inggris dengan model Teaching Learning Cycles (TLC), dan cara mengintegrasikan Google Meet dan Google Forms ke dalam Google Classroom.kata kunci : Blended Learning, TLC, Google Classroom, Bahasa Inggris, SMK
PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PERENCANAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH ALIYAH HIDAYATUL MUHSININ LABULIA KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Muchlis Raisin; Untung Waluyo; Muhammad Zulfikar Syuaib
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.942 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v1i1.6

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini difokuskan pada beberapa permasalahan, yaitu : (1) bagaimana pemahaman masyarakat tentang partisipasinya dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pendidikan, (2) anggota masyarakat yang berpartisipasi, (3) bagaimana bentuk partisipasi masyarakat, (4) faktor yang menunjang partisipasi masyarakat, dan (5) faktor yang menghambat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pendidikan sebelum dan sesudah dikembangkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian pengembangan yang dimulai dari tahap studi awal, pengembangan, pengukuran akhir, dan membandingkan hasil studi awal dengan hasil pengukuran akhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan : (1) wawancara mendalam, (2) observasi berperan serta, dan (3) dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan : mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data diperoleh temuan penelitian sebagai berikut. Pertama, pemahaman masyarakat tentang partisipasi dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pendidikan pada tahap studi awal rendah, setelah pengembangan jauh lebih baik. Kedua, anggota masyarakat hanya terlibat dalam pengambilan keputusan pada tahap studi awal, setelah pengembangan menunjukkan hasil yang sama baik dalam pengambilan keputusan maupun perencanaan pendidikan. Ketiga, bentuk partisipasi masyarakat dilakukan dengan tiga tahapan, hanya dalam pengambilan keputusan pada tahap studi awal. Setelah pengembangan menunjukkan hasil yang sama baik dalam pengambilan keputusan maupun perencanaan pendidikan. Hanya saja terjadi penambahan satu tahapan, sehingga menjadi empat tahapan. Keempat, hasil studi awal menunjukkan adanya lima faktor penunjang partisipasi masyarakat hanya dalam pengambilan keputusan. Setelah pengembangan terungkap dua puluh faktor penunjang partisipasi masayarakat. Kelima, hasil studi awal tercatat tiga faktor penghambat partsipasi masyarakat hanya dalam pengambilan keputusan, Setelah pengembangan, ditemukan sebelas faktor penghambat partisipasi masyarakat baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam perencanaan pendidikan. Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Pengambilan Keputusan dan Perencanaan Pendidikan
Lokakarya Pengintegrasian Konsep Pendidikan Karakter yang Berwawasan Kebhinekaan ke dalam Mata Pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Narmada Untung Waluyo; Sudirman; A. Hari Witono; Sudirman Wilian; Fahruddin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.19 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2252

Abstract

There are two major issues that are suspected to be stumbling blocks to the successful implementation of character education in schools. First, the pattern of character education approaches in schools is still very varied because there are no benchmarks that can be used as parameters to measure the success of the implementation of character education. Second, teachers lack training pertaining to the implementation character education due to the absence of professional development provided by the education authority. In order to achieve a character education process that is in accordance with the design mandated by the National Character Development Policy 2010-2025, a comprehensive workshop activity is needed that can provide insight to junior high school teachers with procedures for implementing effective and efficient character education. Therefore, this community service activity is directed to train teachers in schools to master patterns or models of integrating character education into the fields of study they are capable of. This activity has been successfully implemented according to plan and the teachers have acquired skills on how to integrate character education into every learning material they are capable of. The follow-up impact of this activity is that teachers in the field of study can make new innovations in conveying the essence of character education holistically.
WORKSHOP PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM (GC) SEBAGAI SOLUSI PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) I Made Sujana; Untung Waluyo; Henny Soepriyanti; Arifuddin Arifuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.624 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1021

Abstract

Digitalisasi dan otomatisasi sebagai dalam Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran guru dan siswa dituntut untuk memiliki ICT Literacy Skills. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk (1) membekali guru-guru Bahasa Inggris di Kota Mataram, Lombok, NTB dengan kemampuan memanfaatkan ICT (Google Classroom) dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (2) membekali guru dengan kemampuan memanfaatkan ICT sebagai solusi pembelajaran dan penelitian tindakan kelas (PTK); dan (3) mengembangkan Google Classroom untuk mata pelajaran masing-masing. Kegiatan dilaksanakan di Mataram dengan melibatkan guru-guru bahasa Inggris berbagai jenjang pendidikan yang berjumlah 16 orang sebagai khalayak sasaran. Medote yang digunakan antara Ceramah, Diskusi, Modelling, dan Praktik (Workshop). Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain: (1) Secara kuantitatif kegiatan ini melampaui target yaitu dari yang direncakan 20 orang menjadi 24 orang; (2) Khalayak sasaran memiliki pengetahuan tentang penerapan Blended Learning dengan Google Classroom dalam pembelajaran Bahasa Inggris; (3) Masing-masing khalayak sasaran telah memiliki akun Google Classroom masing-masing mata pelajaran (kelas).
LOKAKARYA PENGEMBANGAN ASSESSMENT TOOLS (PERANGKAT PENILAIAN) UNTUK GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Henny Soepriyanti; Untung Waluyo; Priyono Priyono; Sudirman Wilian; Eka Fitriana; Udin Udin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.985 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1084

Abstract

Meskipun Gerakan Literasi Sekolah (GLS) telah diluncurkan sejak tahun 2016, pelaksanaannya masih bervariasi dan tidak jelas orientasinya. Umumnya sekolah tidak memiliki perangkat penilaian hasil membaca literasi siswa sehingga pelaksanaan GLS terkesan sekadar pro-forma. Kondisi ini terjadi karena pada umumnya guru pembina GLS tidak memiliki pengetahuan dan/atau ketampilan untuk mengembangkan assessment tools (perangkat penilaian). Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diajukan sebagai upaya untuk menutupi kesenjangan tersebut. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, para guru pembina GLS difasilitasi untuk mengembangkan perangkat penilaian untuk kegiatan membaca literasi siswa.  Dengan dikembangkannya perangkat penilaian tersebut, para partisipan lokakarya ini merasa terbantu dalam memonitor perkembangan kognitif siswa dalam membaca bahan-bahan bacaan literasi di sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya pengembangan assessment tools untuk GLS di SMP di Kabupaten Lombok Barat. Lokakarya ini bertujuan untuk membekali para guru pembina GLS dengan pengetahuan dan keterampilan menulis assessment tools yang lebih objektif dalam memantau dan mengevaluasi perkembangan membaca literasi anak didik mereka. Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat menghasilkan sebuah produk assessment tools di sekolah masing-masing. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru pembina GLS di SMP di kabupaten Lombok Barat. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui berbagai kegiatan curah gagasan, pemecahan masalah, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), menulis assessment tools dan latihan analisis mendalam tentang assessment tools yang dihasilkannya. Melalui penggunaan berbagai kegiatan pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu menghasilkan model assessment tools dan menularkan kepada para guru lain di sekolah mereka. Dengan demikian, di masa mendatang para peserta lokakarya ini dapat membantu rekan sejawat mereka untuk mengembangkan perangkat penilaian kegiatan GLS di wilayah kerja mereka. Berdasarkan pengamatan dan interaksi dengan peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat, diperoleh beberapa hasil yang positif, diantaranya adalah: (1) Para peserta menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi untuk berpartisipasi di dalam kegiatan curah gagasan dan penulisan rubrik penilaian yang disampaikan oleh tim pengabdian; (2) Para peserta menunjukkan reaksi yang positif terhadap cara menyusun assessment tools melalui kegiatan kerja kelompok; (3). Para peserta aktif bertanya dan mengungkapkan masalah dan kesulitan yang dialaminya dalam menerapkan GLS dan model penilaiannya (4) para peserta kompak bekerja sama dalam membuat rubric penilaian dan cara penerapannya.
PENERAPAN DECONSTRUCTION-CONSTRUCTION MODEL DALAM MENYUSUN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UNTUK GURU-GURU BAHASA INGGRIS KOTA MATARAM I Made Sujana; Untung Waluyo; Arifuddin Arifuddin; Henny Soepriyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.296 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1094

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi khalayak sasaran tentang publikasi ilmiah dan meningkatkan produktivitas dalam ber-PTK yang dihasilkan secara berkolaborasi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara workshop dan pendampingan yang melibatkan 20 orang guru-guru bahasa Inggris Kota Mataram yang terbentuk dalam 5 kelompok penelitian. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan Deconstruction-Construction Model (DCM) yang meliputi Concept Building Stage, Deconstruction Stage, dan Construction Stage. Dari pelaksanaan kegiatan workshop dan pendampingan dapat disimpulkan: (a) Kegiatan workshop dan pendampingan guru-guru dalam penyusunan proposal PTK berjalan sesuai dengan rencana; (b) Kegiatan dalam Concept Building Stage, Deconstruction Stage, dan Construction Stage telah mampu memberikan modal dan model pada khalayak saran dalam rangka menyusun proposal PTK; (c) Terjadi peningkatan secara kuantitas dari perencanaan, yaitu terjadi peninmgkatan jumlah proposal dari 4 yang direncanakan menjadi 5 proposal dengan melibatkan 20 orang guru dari 15 orang yang direncanakan; dan (d) Telah dihasilkan 5 proposal sebagai hasil pendampingan guru bahasa Inggris oleh tim Pengabdian pada Masyarakat PS. Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Mataram.
PENGEMBANGAN “CONTENT” GOOGLE CLASSROOM UNTUK GURU DAN MAHASISWA BAHASA INGGRIS KOTA MATARAM I Made Sujana; Untung Waluyo; Arifuddin Arifuddin; Henny Soepriyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.155 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1477

Abstract

Dalam era digitalisasi, setiap guru idealnya memiliki “rumah” bagi materi pembelajarannya masing-masing secara online. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakan (PKM) ini bertujuan untuk membekali guru dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam mengembangkan ‘content” pembelajaran Bahasa Inggris dalam akun Google Classroom. Khalayak sasaran strategis dari kegiatan ini adalah guru Bahasa Inggris SMP/SMA/SMK sederajat Kota Mataram dan mahasiswa PS Pendidikan Bahasa Inggris yang sedang mengembangkan penelitian Blended Learning dan mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Teaching Media. Kegiatan dilaksanakan dengan metode diskusi, praktik di kelas, dan pendampingan pengembangan yang dipandu oleh 4 orang dosen dari PS pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNRAM. Dari pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain (1) kegiatan PKM telah berjalan sesuai dengan perencanaan dengan melibatkan 20 orang guru dan mahasiwa dan difasilitasi oleh 4 orang tim pengabdian, (2) khalayak sasaran telah mampu mengisi konten GC mata kuliah masing-masing, dan (3) khalayak sasaran telah memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan Google Forms dalam menunjang pembelajaran dan survei.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru di Lombok Barat Sudirman; Nyoman Sridana; Untung Waluyo; Asrin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 3 (2023): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i3.5934

Abstract

Banyak sekali peluang menulis bagi pengawas, kepala sekolah, dan guru. Akan tetapi, sangat disayangkan peluang-peluang tersebut belum banyak dimanfaatkan oleh guru. Keluhan tidak bisa menulis masih saja menjadi hambatan bagi guru untuk menangkap peluang-peluang tersebut, sehingga pengembangan diri dan karirnya berjalan tidak seperti yang diharapkan. Munculnya keluhan tidak bisa menulis di kalangan guru tentu saja bukan tanpa sebab. Secara umum ada beberapa kendala yang bisa ditemukan terhadap pengawas, kepala sekolah, dan guru sehingga membuat tingkat partisipasi menulis di kalangan pengawas, kepala sekolah rendah. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah menjelaskan konsep karya ilmiah atau artikel ilmiah, mengembangkan tema yang menarik khususnya tentang pendidikan, menyusun artikel serta memberikan pendampingan kepada peserta. Dari kegiatan evaluasi dan refleksi, peserta workshop memberikan penjelasan bahwa: (1) model pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kebutuhan guru telah meningkatkan keterampilan menulis mereka dan membuka peluang baru untuk bekerja sama dengan pihak Universitas Mataram dalam pengembangan karya ilmiah; dan (2) kegiatan pelatihan dan pendampingan membekali mereka dengan keterampilan dan kreativitas yang memadai sehingga mereka percaya diri dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal regional maupun nasional.
Students’ Perception Of Lecturers’ Teaching Performance Achmad Firmansyah; Untung Waluyo; Azis, Atri Dewi
International Journal of Education, Language, Literature, Arts, Culture, and Social Humanities Vol. 1 No. 4 (2023): November : International Journal of Education, Language, Literature, Arts, Cult
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/ijellacush.v1i4.410

Abstract

This research was about students’ perception of lecturers’ teaching performance at the English Department of FKIP Mataram University Academic Year 2020/2021. This research aims to discover the ideal teaching performances perceived by the students at the English Department of FKIP Mataram University. The method used in this research is descriptive quantitative design. The samples of this study totaled 70 students taken from the fifth, seventh, and ninth semesters. This research used a questionnaire as means of collecting the data. The researcher used a descriptive quantitative method for analyzing and presenting the data gathered from the questionnaire. The result from this research showed that the students at the English Department of FKIP Mataram University gave a significant amount of response in lecturers’ inventiveness (71.4%), lecturers’ preparedness (65.7%), lecturer’ classroom management (62.9%), and lecturers’ clarity of scoring rubric (54.4%). In addition, this study also discovers that the students at the English Department of FKIP Mataram University expected their lecturers to have a vast knowledge of the material subject, be friendly toward the students, have knowledge and ability in I.T. Lastly, the lecturers should be more understanding toward the students. The students in this study responded positively to the lecturers' teaching performance, which impacts their learning motivation and academic results.
Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai Sistem Pendukung (Supporting System) Kegiatan Intrakurikuler di SMAN 1 Montong Gading – Lombok Timur Untung Waluyo; Henny Soepriyanti; Eka Fitriana; La Ode Alfin Aris Munandar
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10053

Abstract

The integration of Artificial Intelligence (AI) into educational practices has become increasingly crucial in enhancing the effectiveness of teaching and learning processes. This community service aims to equip participants with practical knowledge of the application of AI as a supporting system for intracurricular activities at SMAN 1 Montong Gading, Lombok Timur. The method of community service undertaking involved an interactive workshop to introduce AI concepts and provision of ongoing post program mentoring. These sessions were designed to not only deliver theoretical knowledge but also to offer practical applications of AI in an educational context. The workshop yielded a significant increase in teachers' competence, with 96% of participants reporting a deeper understanding and confidence in using AI tools within their teaching practices. Teachers also successfully developed AI-based teaching materials, which were implemented and positively impacted classroom dynamics. The implications of this study suggested that with proper training and support, AI can be a powerful tool in personalizing education and improving student engagement. Furthermore, the program fosters a collaborative environment among educators, encouraging the sharing and refining of AI-integrated teaching practices. The study recommends continued support and regular evaluations to sustain and enhance the integration of AI in educational settings. This will potentially serve as a model for similar initiatives in other schools